26
F. Metode Analisa Data
Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan desain penelitian deskriptif survei. Penelitian ini menjabarkan atau mendeskripsikan mengenai
hubungan antara hal umum dengan variabel tertentu. Umumnya penelitian ini menjawab permasalahan bagaimana hubungan antara variabel yang ingin diteliti
Sujarweni, 2015. Analisis data juga dilakukan dengan analisis korelasi. Analisis korelasi
digunakan untuk mencari hubungan atau kaitan antara perilaku nongkrong dan pola konsumsi fast food dengan hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu pada
responden. Uji korelasi yang digunakan adalah uji korelasi Product Moment Pearson yang ditentukan berdasarkan uji normalitas terlebih dahulu. Uji dilakukan
untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dari dua variabel yaitu antara variabel terikat dan variabel bebas. Rumus uji korelasi Product Moment Pearson yaitu:
Keterangan: r
xy
= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = Banyaknya responden
X = Nilai frekuensi nongkrong, pola konsumsi fast food, dan IMT Y = Nilai kadar gula darah sewaktu
Keputusan Jika Sig 0.05 maka Ho diterima
Jika Sig 0.05 maka Ho ditolak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Hipotesa yang digunakan dalam uji korelasi Product Moment Pearson 1.
Perilaku nongkrong Ho : Tidak terdapat hubungan antara perilaku nongkrong dengan kadar gula
darah sewaktu Ha : Terdapat hubungan antara perilaku nongkrong dengan kadar gula darah
sewaktu 2.
Pola konsumsi fast food Ho : Tidak terdapat hubungan antara pola konsumsi fast food dengan kadar
gula darah sewaktu Ha : Terdapat hubungan antara antara pola konsumsi fast food dengan kadar
gula darah sewaktu 3.
Indeks Massa Tubuh IMT Ho : Tidak terdapat hubungan antara IMT dengan kadar gula darah sewaktu
Ha : Terdapat hubungan antara IMT dengan kadar gula darah sewaktu
Nilai koefisien korelasi digunakan untuk menentukan keeratan hubungan antara variabel yang diuji. Pada Tabel 3.2. menjelaskan pedoman untuk
menentukan keeratan hubungan: Tabel.3.2 Pedoman Menentukan Tingkat Keeratan Korelasi
Interval koefisien r Tingkat hubungan
0,00 sampai dengan 0,20 Keeratan sangat lemah
0,21 sampai dengan 0,40 Keeratan lemah
0,41 sampai dengan 0,70 Keeratan kuat
0,71 sampai dengan 0,90 Keeratan sangat kuat
0,91 sampai dengan 0,00 Keeratan kuat sekali
1 Sempurna
Sumber: Sujarweni, 2015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Sebelum dilakukan uji korelasi data yang dimiliki terlebih dahulu dilakukan pengkodingan. Pengkoding bertujuan untuk mengubah data dengan skala ordinal
menjadi rasio agar dapat dilakukan pengolahan uji korelasi Safar, 2007. Pengkodingan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengkodingan frekuensi nongkrong dan frekuensi konsumsi fast food
Setiap hari : 3
3xminggu : 2
3xminggu dan lainnya : 1
2. Pengkodingan Indeks Massa Tubuh IMT
Gemuk dan obesitas : 3
Normal : 2
Kurus : 1
3. Kadar gula darah sewaktu KGDS Cahyono, 2012
Tinggi 200 mgdL : 3
Normal 80 – 200 mgdL : 2
Rendah 80 mgdL : 1
29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan hasil dari penelitian tentang perilaku nongkrong, konsumsi fast food, dan status gizi terhadap kadar gula darah
responden. Pembahasan hasil akan dikategorikan menjadi 3 bagian utama yaitu
perilaku nongkrong, perilaku konsumsi, dan kaitan hasil pemeriksaan kadar gula darah sewaktu dengan hasil penelitian pada responden.
A. Kaitan Hasil Kadar Gula Darah Sewaktu KGDS dengan Hasil Penelitian
Pada Responden
Para responden dilakukan pengecekan kadar gula darah sewaktu untuk mengetahui kaitannya dengan pola konsumsi dan kebiasaan nongkrong. Pada Tabel
4.1. ditampilkan hasil pengecekan rata-rata kadar gula darah sewaktu KGDS sebagai berikut:
Tabel 4.1. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu KGDS Pada Responden
Hasil Pengecekaan KGDS
mgdl Laki-Laki
90,76 Perempuan
92,63 Rata-rata
91,45
Berdasarkan data Tabel 4.1. diketahui bahwa rata-rata hasil pengecekan KGDS Kadar Gula Darah Sewaktu pada responden laki-laki yaitu sebesar 90,76 mgdl,
pada responden perempuan yaitu sebesar 92,63 mgdl, dan rata-rata keseluruhan hasil pengecekan pada responden yaitu sebesar 91,45 mgdl. Kemudian berdasarkan