sedangkan sikap seperti lemah lembut, ramah, dan empatik dianggap feminin.
Ada anggapan bahwa tekanan-tekanan untuk berperilaku sesuai dengan cara-cara yang tepat bagi pria atau wanita semakin meningkat pada
masa remaja, khususnya pada remaja putri. John mill dan mary allen lynch 1983, dari penelitiannya memperoleh kesimpulan sebagai berikut:
a. Remaja putri menjadi lebih self-conscious perasa terhadap diri sendiri dan lebih banyak mengalami gangguan dalam citra diri
ketimbang remaja-remaja pria. b. Remaja-remaja putri lebih menonjol dalam prestasinya di bidang
ketrampilan-ketrampilan verbal kata-kata, sedangkan remaja-remaja pria di bidang ketrampilan spasial ruang.
c. Remaja-remaja putri menjadi lebih suka membentuk persahabatan- persahabatan yang kental.
Tetapi satu hal yang jelas ialah bahwa remaja pria yang tidak berperilaku cukup maskulin dan remaja putri yang tidak berperilaku cukup
feminin akan kurang populer dan kurang diterima oleh teman-temannya yang sejenis kelamin dan yang bukan sejenis kelamin.
5. Indeks Prestasi Komulatif IPK
Menurut Winkel 1996:162 prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan
kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1990:700 prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar sering dikaitkan dengan tes hasil
belajar atau tes prestasi. Prestasi akademik atau prestasi belajar biasanya diukur dari nilai
sehari-hari hasil tes hasil belajar dan lamanya bersekolah. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik selama masa remaja adalah
Dimyati Mahmud, 1990:83: a. Status sosial ekonomi orangtua.
b. Perbedaan-perbedaan sosial ekonomi dalam kemampuan intelektual dan motivasi.
c. Perbedaan sosial ekonomi dan kesempatan. Prestasi belajar dalam lingkungan perguruan tinggi disebut dengan
istilah prestasi akademik. Prestasi akademik mahasiswa nampak dalam studi yang berupa nilai-nilai yang tercermin pada indeks prestasi IP.
Indeks prestasi IP adalah tingkat keberhasilan belajar mahasiswa yang dinyatakan dengan bilangan yang ditulis sampai dengan dua angka
dibelakang koma. Besar IP dihitung dari jumlah hasil kali antara besar kredit K dan bobot nilai N dibagi dengan jumlah kredit yang
direncanakan, sedangkan indeks prestasi komulatif IPK adalah nilai akhir evaluasi seorang mahasiswa selama jenjang perguruan tinggi.
6. Pekerjaan Orangtua
Menurut Sutikno 1988:30 pekerjaan adalah sekumpulan kedudukan yang memiliki kesamaan kewajiban atau tugas-tugas pokok.
Satu pekerjaan dilakukan oleh satu orang atau beberapa orang yang menduduki jabatan tersebut diberbagai tempat. Pekerjaan orang tua adalah
suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan penghasilan setiap bulan di suatu instansi pemerintahan, swasta, atau wiraswasta.
Menurut Dewi 2004:32 pekerjaan dapat dibedakan menjadi dua 2 jenis, yaitu:
a. Pekerjaan pokok Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimilki oleh
seseorang sebagai sumber utama dari penghasilan, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sifat dari pekerjaan ini
adalah tetap. b. Pekerjaan sampingan
Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan untuk memperoleh
penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidup. Sifat dari pekerjaan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok.
Pekerjaan dalam penelitian ini dikhususkan pada pekerjaan orangtua sebagai guru dan bukan guru. Orangtua memiliki pengaruh yang
kuat kepada anaknya. Ibu orangtua adalah tokoh yang mendidik anak- anaknya yang memelihara perkembangan anaknya dan juga yang
mempengaruhi anaknya dalam setiap aktivitasnya Gunarsa, 1986:153. Hal tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Hurlock 1980:
118 bahwa anak akan meniru sikap dan perilaku orangtuanya.
B. Kerangka Berpikir