bersama dengan anak-anak yang kaya minder winkel, 1984:32.
b Minat orangtua Sikap orangtua mempengaruhi sikap anak terhadap pekerjaan
dalam dua hal. Pertama, orangtua mendesak anak untuk tertarik pada pekerjaan yang mereka anggap bagus dan bergengsi,
tanpa mempedulikan minat dan sikap anak, dan kedua, mereka menganjurkan anaknya untuk menghindari pekerjaan tertentu
karena dianggap tidak menguntungkan Elizabeth B. Hurlock, 1978:144.
c Minat teman sebaya Semua anak menemukan bahwa suatu kondisi yang sangat
membantu penerimaan sosial adalah minat yang sama dengan anggota kelompok teman sebaya Elizabeth B. Hurlock,
1978:144.
2. Pendidikan Profesi Guru PPG
a. Pengertian Profesi Guru Menurut Uno 2007:15 guru merupakan suatu profesi, yang
berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang
pendidikan. Sedangkan menurut Suparlan 2006:31 bahwa guru memiliki tugas yang paling sulit, karena pekerjaannya membuat
peserta didik memahami, Suparlan membedakan pengertian mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih secara terminologis akademis
sebagai berikut: 1 Mendidik
Dalam mendidik, guru lebih berperan sebagai panutan yang memiliki nilai moral dan agama yang patut ditiru dan diteladan
siswa. Sikap dan perilaku guru baik di dalam maupun di luar kelas secara tidak langsung merupakan alat pendidikan yang akan
membentuk kepribadian siswa di masa mendatang. Contoh dan keteladanan dalam bersikap dan berperilaku, berbudi pekerti luhur,
dan berakhlak mulia seperti jujur, tekun, mau belajar, amanah, sosial, dan sopan santun terhadap sesama menjadi bahan ajar yang
akan ditiru oleh siswanya. 2 Membimbing
Dalam membimbing, guru diharapkan memiliki kemampuan untuk membimbing siswa, memberikan dorongan psikologis agar siswa
dapat menepikan faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat mengganggu proses pembelajaran di dalam dan di luar sekolah,
serta memberikan arahan dan pembinaan karir siswa sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa.
3 Mengajar Dalam mengajar, guru harus memiliki pengetahuan yang luas
tentang disiplin ilmu yang diampu untuk ditransfer kepada siswa. Guru harus menguasai materi, menguasai penggunaan strategi dan
metode mengajar yang akan digunakan untuk menyampaikan bahan ajar dan menentukan alat evaluasi yang digunakan untuk
menilai hasil belajar siswa, aspek-aspek manajemen kelas, dan dasar-dasar pendidikan.
4 Melatih Dalam melatih, guru diharapkan memberikan banyak kesempatan
pada siswa untuk menerapkan konsep atau teori dalam praktik yang akan digunakan langsung dalam kehidupan. Hal ini bertujuan
untuk memberikan pengalaman belajar yang sebanyak-banyaknya kepada siswa untuk mempraktikkan berbagai jenis keterampilan
yang mereka butuhkan. Mengingat tugas dan tanggung jawab guru yang begitu
kompleknya, maka profesi ini memerlukan persyaratan antara lain dikemukakan sebagai berikut Usman Uzer, 1995:15:
1 Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam.
2 Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya.
3 Menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai.
4 Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya.
5 Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan. Drs. Moh. Ahli, 1985.
Menurut Nurdin Sudarman, 2008:101, profesi diartikan sebagai suatu pekerjaan yang mensyaratkan persiapan spesialisasi
akademik dalam waktu yang relatif lama di perguruan tinggi, baik dalam bidang sosial, eksakta maupun seni, dan pekerjaan itu lebih
bersifat mental intelektual daripada fisik manual, yang dalam mekanisme kerjanya dikuasai oleh kode etik. Sedangkan pekerjaan
profesional adalah pekerjaan yang dipersiapkan melalui proses pendidikan dan pelatihan, semakin tinggi tingkat pendidikan yang
harus dipenuhinya, maka semakin tinggi pula derajat profesi yang diembannya. Tinggi rendahnya pengakuan profesioanalisme sangat
bergantung kepada keahlian dan tingkat pendidikan yang ditempuh. b. Pengertian Pendidikan Profesi Guru
Menurut UU No 202003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana
yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Dengan demikian maka Pendidikan
Profesi Guru PPG adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk lulusan S1 Kependidikan dan S1D-IV non Kependidikan yang
memiliki bakat dan minat menjadi guru agar mereka dapat menjadi
guru yang profesional serta memiliki berbagai kompetensi secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan dan dapat memperoleh
sertifikat pendidik sesuai UU No. 142005 pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. d. Tujuan Pendidikan Profesi Guru PPG
Mengacu pada UU No. 202003 Pasal 3, tujuan umum program PPG adalah menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuan
mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Sedangkan tujuan khusus program PPG seperti yang tercantum dalam Permendiknas No 8 Tahun
2009 Pasal 2 adalah untuk menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai
pembelajaran; menindaklanjuti hasil penilaian, melakukan pembimbingan, dan pelatihan peserta didik, serta melakukan
penelitian, dan mampu mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan.
e. Kurikulum Pendidikan Profesi Guru Menurut Panduan PPG, dalam menyusun kurikulum PPG perlu
diperhatikan kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 10
UU no 142005 tentang Guru dan Dosen, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional, yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Namun demikian pengelompokan kompetensi ini tidak dapat dijadikan sebagai
pengelompokan mata kuliah, oleh karena kompetensi ini merupakan hasil akhir dari proses pendidikan, dan kompetensi-kompetensi itu
dapat tertampung dalam beberapa mata kuliah, misalnya mata kuliah pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa indonesia,
dan bahasa inggris dapat menampung kompetensi kepribadian dan sosial.
Dengan demikian dalam penyusunan kurikulum PPG kompetensi yang ingin dicapai dapat disederhanakan menjadi
kompetensi akademik dan kompetensi profesional. Kompetensi akademik adalah seluruh bekal yang bersifat basis keilmuan dari
kegiatan mendidik yang akan diaplikasikan secara otentik dalam melaksanakan tugas keprofesionalan di lapangan. Sedangkan
kompetensi profesional adalah seluruh kemampuan mengaplikasikan prinsip-prinsip keilmuan dalam praktik nyata di sekolah yang memiliki
struktur, yang terdiri atas orientasi, latihan terbimbing, latihan mandiri, mengatasi masalah-masalah belajar siswa, dan berpartisipasi dalam
kegiatan-kegiatan non mengajar yang terjadi di sekolah. Pada program PPG untuk lulusan S-1 kependidikan perlu
diberikan mata kuliah bidang studi dalam bentuk subject specific
pedagogy pendidikan bidang studi dan program pengalaman
lapangan PPL kependidikan, sedangkan pada program PPG pasca S1D-IV Non kependidikan diberikan mata kuliah mengenai
kompetensi akademik pendidikan pedagogik, bidang studi dalam bentuk subject specific pedagogy pendidikan bidang studi, dan
latihan mengajar atau program pangalaman lapangan PPL. Hasil analisis itu dapat dikemukakan seperti dalam tabel berikut ini:
Tabel 2.1 Analisis Kompetensi Lulusan S-1 Kependidikan dan S- 1D-IV Non Kependidikan
No Kompetensi Lulusan S-1
Kependidikan Lulusan S-1D-IV
Non kependidikan
1 Akademik
Telah menguasai konsep dan landasan
kependidikan
Memahami peserta didik dengan baik
Telah menguasai bidang studi dan
mampu mengemas bidang studi untuk
pembelajaran Telah menguasai
pengetahuan tentang pembelajaran dan
segala aspeknya Belum menguasai
konsep dan landasan kependidikan
Belum memahami peserta didik karena
tidak diprogramkan dalam pembelajaran
Telah menguasai bidang studi secara
mendalam tetapi belum mampu
mengemas bidang studi untuk
pembelajaran
Belum menguasai pengetahuan tentang
pembelajaran dan segala aspeknya
2 Profesional
Telah memiliki kemampuan
merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran dengan segala aspeknya
Belum memiliki kemampuan
merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran karena tidak diprogramkan
walaupun belum sempurna
dalam pembelajarannya
Berdasarkan perbedaan kompetensi lulusan S-1 kependidikan dan S-1 D-IV Non kependidikan tersebut dilakukan kajian kurikulum
yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.2 Kerangka Kurikulum untuk Lulusan S-1 Kependidikan dan S-1D-IV Non Kependidikan
Program Pendidikan Profesi Guru No Kompetensi
Lulusan S-1
Kependidikan Lulusan S-1D-IV
Non kependidikan 1
Akademik Pengemasan materi
bidang studi untuk pembelajaran bidang
studi yang mendidik subject specific
pedagogy Kajian tentang teori
pendidikan dan pembelajaran
Kajian tentang peserta didik
Pengemasan materi bidang studi untuk
pembelajaran bidang studi yang mendidik
subject specific pedagogy
Pembentukan kompetensi
kepribadian pendidik 2
Profesional PPL kependidikan
PPL kependidikan
f. Persyaratan Pendidikan Profesi Guru Adapun persyaratan calon peserta PPG adalah sebagai berikut
Tn, 2010 dalam http:sakobere.blogspot.com201004dibuka-kesem
atan-pendidikan-profesi.html [10 April 2010]:
1 Memiliki kualifikasi akademik minimal S.1D.IV yang dibuktikan dengan fotocopy ijazah yang dilegalisasi oleh Perguruan Tinggi
apabila Perguruan Tinggi jauh dari lokasi guru dapat dilegalisasi
oleh kepala sekolah dan kepala dinas pendidikan kabupatenkota.
2 Guru TKSDSMPSMKSLB baik guru PNS maupun guru bukan PNS yang mengajar di sekolah negeri atau swasta dibuktikan
dengan surat keterangan dari kepala sekolah.
3 Guru bukan PNS adalah guru tetap yayasan dengan masa kerja minimal 5 tahun, dan memiliki nomor unik pendidik dan tenaga
kependidikan NUPTK. 4 Usia maksimum 50 tahun.
5 Diijinkan oleh kepala sekolah dibuktikan dengan Surat Ijin Belajar
dan diketahui oleh kepala dinas pendidikan kabupatenkota.
6 Tidak ditetapkan sebagai peserta sertifikasi guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio dibuktikan dengan surat keterangan
dari kepala sekolah. 7 Biaya PPG bagi guru dalam jabatan dibebankan pada para peserta.
8 Tunduk pada peraturan tentang pelaksanaan PPG bagi guru dalam
jabatan.
3. Minat terhadap Pendidikan Profesi Guru