Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach-Alpha
dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows versi 11.5. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 2 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Nilai r tabel
Nilai r hitung Status
Minat siswa untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi 0,239 0,8957
Andal
Dari tiga belas pertanyaan pada variabel minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi ini diperoleh nilai r
hitung
sebesar 0,8957. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai r
hitung
dengan r
tabel
. Dengan jumlah data n sebanyak
30 responden dan derajat keyakinan α = 5 atau 0,05 maka diperoleh
nilai r
tabel
sebesar 0,239. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai r
hitung
lebih besar dari pada r
tabel
0,8957 0,239. Ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel minat siswa untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi dapat dikatakan andal.
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Penelitian
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang didapatkan berdistribusi normal atau tidak. Bila berdistribusi normal
maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Uji normalitas menggunakan rumus tes satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov
Wahid, 2003:37 dengan rumus sebagai berikut :
[ ]
x S
x F
Maksimum D
n
− =
Keterangan : D = Deviasi atau penyimpangan
x F
= Distribusi frekuensi kumulatif teoritis x
S
n
= Distribusi frekuensi yang diobservasi Bila probabilitas p yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil
dari taraf signifikansi 5 berarti sebaran data variabel tidak normal pada taraf signifikansi 5. Begitu pula sebaliknya.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada sifat hubungan yang linear atau tidak antara variabel bebas dengan terikat.
Rumus yang digunakan adalah rumus garis regresi dengan menghitung nilai F atau analisis varians untuk uji linearitas. Rumusnya adalah
sebagai berikut Sudjana, 1992:332:
e S
TC S
F
2 2
= Berdasarkan hasil perhitungan selanjutnya dibandingkan dengan
tabel
F dengan taraf signifikansi 5. Koefisien
hitung
F diperoleh dari
perhitungan SPSS 11.0. Jika nilai
hitung
F nilai
tabel
F maka hubungan
antar variabel bebas dengan variabel terikat tidak linier dan sebaliknya
jika nilai
hitung
F dari nilai
tabel
F maka hubungan antar variabel bebas
dengan variabel terikat linier. c.
Asumsi klasik 1
Uji Multikolonieritas Multikolinieritas adalah situasi adanya hubungan variabel-
variabel bebas di antara satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini disebut variabel-variabel bebas tidak ortogonal. Variabel yang
bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang korelasi sama dengan nol. Apabila terdapat korelasi sempurna diantara variabel-variabel
bebas ini sama dengan satu, maka koefisien regresinya tidak dapat ditaksir dan nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi
tidak terhingga. Untuk mendeteksi masalah ini digunakan rumus korelasi Supranto,1984:14:. Adapun rumus korelasinya sebagai
berikut:
{ }
{ }
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
2 2
2 2
xy
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
Keterangan: r
: Koefisien korelasi Y : Skor variabel Minat Orang Tua untuk menyekolahkan
anaknya ke Perguruan Tinggi
1
X
:
Skor variabel prestasi belajar siswa N : Jumlah item pertanyaan
Selanjutnya dengan bantuan komputer program SPSS diadakan analisis Collinearity Statistics. Dari hasil Collinearity
Statistics akan diperoleh VIF Variance Inflation Factor. Untuk
mengetahui terjadi tidaknya multikolinieritas, digunakan ketentuan sebagai berikut:
Jika VIF 10, maka terjadi multikolinieritas.
Jika VIF 10, maka tidak terjadi multikolonieritas
2 Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokesdastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan
jika berbeda disebut heterokedastisitas. Heteroskesdastisitas adalah
suatu keadaan dimana varian dan kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variabel bebas. Dalam penelitian ini,
untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heteroskesdastisitas digunakan uji korelasi rank dari Spearman Spearman’s rank
correlation test . Rumus korelasi rank didefinisikan sebagai berikut
Supranto,1984:69:
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎣ ⎡
− −
=
∑
1 n
n d
6 1
r
2 2
i s
Keterangan: d
i :
Perbedaan dalam rank yang diberikan kepada dua karakteristik yang berbeda dari individu atau fenomena ke i.
n : Banyaknya individu atau fenomena yang di beri rank Selanjutnya dengan bantuan komputer program SPSS, untuk
menentukan terjadi tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan ketentuan sebagai berikut:
• Jika r
s
hitung r
s
tabel, maka terjadi heteroskesdastisitas. •
Jika r
s
hitung r
s
tabel, maka tidak terjadi heteroskesdastisitas.
Atau dapat juga dengan membandingkan tingkat probabilitasnya. Adapun ketentuan yang digunakan adalah sebagai
berikut: •
Jika probabilitas P 0,05; maka terjadi heteroskedastisitas. •
Jika probabilitas P 0,05; maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
2. Pengujian Hipotesis
a. Product Moment
Untuk menjawab permasalahan no.1 sampai dengan no 2 yaitu pengaruh antara prestasi belajar siswa
1
X terhadap minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi y , pengaruh status sosial ekonomi orang tua
2
X terhadap minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi y digunakan analisis statistik koefisien korelasi Product Moment
Arikunto,2003:225. Adapun rumus yang digunakan adalah :
xy
r =
[ ]
[ ]
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
−
2 2
2 2
y y
N x
x N
y x
xy N
Keterangan :
xy
r = Koefisien korelasi Product Moment
∑x = Jumlah skor yang ada pada butir item
∑y = Total skor
N = Jumlah responden
∑xy = Total perkalian skor yang ada pada butir item.
∑
2
x = Jumlah kuadrat skor butir
∑
2
y = Jumlah kuadrat skor total.
Pengujian signifikansi dilakukan berdasarkan uji t dengan rumus sebagai berikut Sugiyono, 1999: 212.
2 n
2 n
r t
− −
= Nilai t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai t
kritis pada tingkat signifikansi alpha 5 α = 0,05. Jika nilai t hitung
lebih besar dari nilai t kritis berarti hipotesis nol berhasil ditolak dan sebaliknya jika nilai t hitung lebih kecil dari nilai t kritis berarti
hipotesis alternatif gagal ditolak. Catatan: pengujian hipotesis 2 dilakukan dengan cara yang sama.
c. Uji Signifikan
Uji signifikan F sama dengan 5 dan derajat kebebasan sebesar n-k-1. jika F hitung F tabel maka hipotesis nolnya Ho
ditolak dan Ha diterima, berarti variabel bebas secara bersama sama berpengaruh secara signifikan terhadap minat siswa untuk melanjutkan
studi ke perguruan tinggi. Jika F hitung F tabel maka hipotesis nolnya Ho diterima dan Ha ditolak berarti variabel bebas terbesar
sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Freg =
2 2
1 1
R m
m N
R −
− −
Keterangan : Freg
= Harga F garis regresi
2
R = Jumlah kuadrat koefisien korelasi berganda.
m = Banyaknya variabel bebas
N = Jumlah sample
I. Sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat
1. Sumbangan relatif SR Sumbangan relatif digunakan untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan suatu variabel bebas terhadap nilai variabel terikat bila dibandingkan dengan sumbangan semua variabel bebas yang diteliti.
Besarnya sumbangan relatif masing – masing variabel dinyatakan dalam persentase dengan rumus sebagai berikut Sutrisno, 1985:43:
100
1 1
1
x JKreg
y x
a X
SR
∑
= Keterangan
: SR = Sumbangan relatif dari suatu variabel bebas
a = Koefisien variabel bebas
∑
xy = Jumlah antara variabel bebas x dengan variabel terikat y JKreg = Jumlah kuadrat regresi
2. Sumbangan Efektif SE Sumbangan efektif ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan masing – masing variabel bebas atau prediktor dalam menunjang efektivitas garis regresi untuk keperluan pengadaan prediksi.
Besarnya sumbangan efektif masing – masing variabel diwujudkan dalam bentuk persentase dangan rumus sebagai berikut Sutrisno,1985:45:
SE
1
X : SR
2 1
xR X
Keterangan :
SE = Sumbangan efektif suatu variabel bebas SR = Sumbangan relatif dari suatu variabel bebas
2
R = Koefisien determinan
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH