Pandangan tentang teori linier dikembangkan oleh para ahli sosial sejak abad ke-18, bersamaan dengan munculnya zaman pencerahan di
Eropa yang berkeinginan masyarakat lebih maju. Teori linier dapat dibagi menjadi dua, yaitu teori evolusi dan teori revolusi.
Teori evolusi melihat perubahan secara lambat, sedangkan teori revolusi melihat perubahan secara sangat drastis.
Menurut teori evolusi bahwa masyarakat secara bertahap berkembang dari primitif, tradisional, dan bersahaja menuju masyarakat modern.
Teori ini dapat kita lihat di antaranya dalam karya sosiolog Herbert Spencer, Emile Durkheim, dan Max Weber. Herbert Spencer seorang
sosiolog Inggris, berpendapat bahwa setiap masyarakat berkembang melalui tahapan yang pasti. Herbert Spencer mengembangkan teori
evolusi Darwin untuk diterapkan dalam kehidupan sosial.
Menurut Spencer orang-orang yang cakap akan memenangkan perjuangan hidup, sedangkan orang-orang lemah akan tersisih sehingga
masyarakat yang akan datang hanya diisi oleh manusia-manusia tangguh yang memenangkan perjuangan hidup.
Emile Durkheim mengetengahkan teorinya yang terkenal bahwa masyarakat berkembang dari solidaritas mekanik ke solidaritas
organik. Solidaritas mekanik merupakan cara hidup masyarakat tradisional yang di dalamnya cenderung terdapat keseragaman sosial yang diikat
oleh ide bersama. Sebaliknya, solidaritas organik merupakan cara hidup masyarakat lebih maju yang berakar pada perbedaan daripada persamaan.
Masyarakat terbagi-bagi secara beragam atau terjadi proses diferensiasi kerja.
Teori revolusioner dapat kita lihat dalam karya Karl Marx sebagai
sosiolog. Karl Marx juga melihat masyarakat berubah secara linier, namun bersifat revolusioner. Semula masyarakat bercorak feodal lalu
berubah secara revolusioner menjadi masyarakat kapitalis. Kemudian, berubah menjadi masyarakat sosialis-komunis sebagai puncak
perkembangan masyarakat.
Max Weber berpendapat bahwa masyarakat berubah secara linier dan masyarakat yang diliputi oleh pemikiran mistik menuju masyarakat
yang rasional. Terjadi perubahan dari masyarakat tradisional yang berorientasi pada tradisi turun-temurun menuju masyarakat modern
yang rasional.
3. Bentuk-bentuk Perubahan
Bentuk perubahan sosial dan kebudayaan sebagai berikut. a. Perubahan Kecil
Perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial, yang tidak membawa pengaruh langsung bagi masyarakat.
Sosiologi SMA Kelas XII
5
Di unduh dari : Bukupaket.com
Contoh: Perubahan mode, baik mode pakaian, mode rambut, dan
lain-lain. b. Perubahan Besar
Perubahan sosial dan kebudayaan yang membawa pengaruh langsung terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat.
Contoh: Modernisasi, industrialisasi, liberalisasi, dan globalisasi.
c. Evolusi Perubahan yang berjangka waktu lama, dari serangkaian perubahan
kecil yang saling berhubung dan saling mempengaruhi. Contoh: Evolusi masyarakat agraris menjadi industri.
d. Revolusi Perubahan yang berlangsung secara cepat, dari serangkaian perubahan
yang menyangkut sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat. Contoh: Revolusi Industri di Inggris.
e. Perubahan yang Dikehendaki Suatu tahapan-tahapan perubahan sosial dan kebudayaan yang
telah direncanakan oleh agen perubahan atau agent of change. Contoh: Pembangunan Rumah Sakit.
f. Perubahan yang Tidak Dikehendaki Suatu dampak dari perubahan sosial dan kebudayaan yang telah
direncanakan. Contoh: Pembangunan sarana jalan raya yang membawa dampak
angka kecelakaan lalu lintas yang tinggi.
4. Faktor Penyebab Perubahan
Faktor penyebab perubahan sosial dan kebudayaan digolongkan menjadi dua, yaitu faktor dari dalam masyarakat dan faktor dari luar masyarakat.
a. Faktor dari Dalam Masyarakat Faktor dari dalam masyarakat meliputi sebagai berikut.
1 Pertambahan Penduduk Pertambahan penduduk menyebabkan perubahan dalam pola
tempat tinggal, yang semula terpusat pada lingkungan kerabat, berubah terpencar yang berorientasi pada pekerjaan.
Sosiologi SMA Kelas XII
6
Di unduh dari : Bukupaket.com
2 Pertentangan Dalam Masyarakat Konflik antarkelompok sosial atau golongan sosial dalam
masyarakat menyebabkan perubahan masyarakat yang bersangkutan. Contoh: Konflik yang berlatar belakang SARA pada masyarakat
majemuk, menyebabkan retaknya persatuan dan kesatuan bangsa.
3 Terjadi PemberontakanRevolusi Pemberontakanrevolusi menyebabkan perubahan peta politik
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Contoh: Pemberontakan G 30 SPKI tahun 1965 membawa perubahan
dalam sistem politik Indonesia dan dilarangnya ajaran komunis di Indonesia.
4 Berkurangnya Penduduk Semakin berkurangnya penduduk menyebabkan pertumbuhan
masyarakat secara keseluruhan. Contoh: Perpindahan penduduk dari desa ke kota atau urbanisasi
menyebabkan sulitnya mendapatkan tenaga muda di desa. 5 Penemuan Baru
Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar yang terjadi dalam jangka waktu tertentu tidak terlalu lama disebut penemuan
baru atau inovasi. Penemuan baru yang merupakan penyebab perubahan
dibedakan menjadi dua, yaitu discovery dan invention. Discovery adalah suatu penemuan unsur kebudayaan yang baru,
baik alat maupun ide yang diciptakan individukelompok individu. Invention adalah suatu penemuan baru yang telah diakui, diterima,
dan diterapkandigunakan masyarakat.
6 Peranan Nilai yang Diubah Nilai yang diubah membawa perubahan dalam masyarakat,
misal pembudayaan NKKBS Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera di Indonesia mampu mencegah pertambahan penduduk.
7 Peranan Tokoh Kharismatik Tokoh kharismatik membawa pengaruh dalam perubahan
masyarakat, misalnya pengaruh Nabi Muhammad saw. terhadap umat Islam di seluruh dunia.
b. Faktor dari Luar Masyarakat Faktor dari luar masyarakat meliputi sebagai berikut.
1 Pengaruh Lingkungan Alam Alam fisik yang subur dan tandus, membawa pengaruh berbeda
dalam tingkat kemakmuran masyarakatnya.
Sosiologi SMA Kelas XII
7
Di unduh dari : Bukupaket.com
Contoh: Pengaruh pembangunan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri
terhadap masyarakat tani di Sukoharjo dibandingkan sebelum dan sesudah dibangun waduk.
2 Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain Kontak kebudayaan antarmasyarakat akan menyebabkan
pengaruh positif dan negatif. Contoh: Kontak kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan barat.
Pengaruh positif berupa transformasi iptek, sedangkan pengaruh negatif sikap westernis sekelompok masyarakat
Indonesia.
3 Peperangan Perang menyebabkan perubahan negatif seluruh aspek kehidupan
masyarakat. Contoh: Perang Afganistan yang membawa derita berkepanjangan
masyarakat.
5. Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan