Tujuan Lembaga Sosial Proses Pelembagaan Sosial Tipe-tipePenggolongan

Menurut Gillin and Gillin, ciri-ciri umum lembaga sosial sebagai berikut. a. Pola pemikiran dan perilaku yang terwujud dalam aktivitas-aktivitas masyarakat beserta hasil-hasilnya. b. Mempunyai suatu tingkat kekekalan tertentu. Maksudnya, suatu nilai atau norma akan menjadi lembaga setelah mengalami proses-proses percobaan dalam waktu yang relatif lama. c. Mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu. d. Mempunyai alat-alat kelengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga tersebut. Biasanya alat-alat ini antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya berbeda. e. Memiliki lambang-lambang yang merupakan simbol untuk menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga tersebut. f. Dalam merumuskan tujuan dan tata tertibnya, lembaga memiliki tradisi yang tertulis dan tidak tertulis.

4. Tujuan Lembaga Sosial

Lembaga sosial mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan pokok manusia. Menurut Drs. Achmadi, lembaga sosial mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut. a. Memberikan pedoman pada anggota masyarakat bagaimana bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan manusia. b. Menjaga kebutuhan masyarakat. c. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.

5. Proses Pelembagaan Sosial

Lembaga sosial terbentuk dari nilai-nilai, norma-norma, adat istiadat, tata kelakuan, dan unsur-unsur budaya lainnya yang hidup di masyarakat. Nilai-nilai dan norma-norma itu mengarahkan dan berperan dalam membentuk pola perilaku masyarakat. Nilai dan norma akan mengalami suatu proses yang pada akhirnya akan menjadi bagian tertentu dari lembaga sosial. Proses tersebut disebut proses pelembagaan institutionalization. Proses pelembagaan adalah suatu proses yang dilewati nilai dan norma yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga sosial. Setelah dikenal, diakui, dan dihargai oleh masyarakat, nilai dan norma yang baru itu akan ditaati masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Proses ini tidak hanya berhenti sampai di sini saja, namun nilai dan norma sosial tersebut diserap oleh masyarakat. Proses penyerapan nilai-nilai dan Sosiologi SMA Kelas XII 53 Di unduh dari : Bukupaket.com norma-norma oleh masyarakat disebut internalisasi internalization. Setelah nilai dan norma yang baru itu terserap dan mendarah daging di kalangan anggota masyarakat lama kelamaan akan berkembang menjadi suatu lembaga.

1. Tipe-tipePenggolongan

Tipe-tipepenggolongan lembaga sosial sebagai berikut. a. Berdasarkan Sistem Nilai yang Diterima Masyarakat Pranata sosial dibedakan atas basic institutions dan subsidiary institution. 1 Basic institutions adalah pranata sosial yang sangat penting untuk memelihara dan memperhatikan tata tertib dalam masyarakat. Contoh: Keluarga, sekolah, dan negara. 2 Subsidiary institution adalah pranata yang dianggap kurang penting. Contoh: Kegiatan-kegiatan untuk rekreasi. Sosiologi SMA Kelas XII 54 B. TIPE-TIPE LEMBAGA SOSIAL K ata Kunci Lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan tidak memperhatikan apakah lembaga itu mempunyai taraf kebudayaan sederhana atau pun modern. Lembaga kemasyarakatan yang konkret adalah association, seperti universitas-universitas yang ada di Indonesia. Datanglah ke perpustakaan, bacalah buku-buku Sosiologi yang mengupas lembaga sosial. Kemudian pikirkan untuk menjawab permasalahan sebagai berikut. 1. Tulislah beberapa definisi lembaga sosial menurut beberapa ahli. Kemukakan definisi tersebut menurut bahasa Anda 2. Sebutkan lembaga-lembaga sosial yang ada di wilayah Anda, ciri- cirinya, dan sasaran tugas-tugasnya Tugas Di unduh dari : Bukupaket.com b. Berdasarkan Klasifikasi Pengembangan Pranata sosial dibedakan atas crecive institutions dan enacted institutions. Kedua hal tersebut merupakan pranata primer karena tumbuh dari adat istiadat dalam masyarakat. Contoh: Hak milik dan perkawinan. c. Berdasarkan Sudut Penerimaan Masyarakat Pranata sosial dibedakan atas approved institutions dan unsanctioned institutions. 1 Approved institutions adalah pranata sosial yang diterima masyarakat, seperti perusahaan, sekolah, dan industri. 2 Unsanctioned institutions adalah pranata sosial yang ditolak masyarakat, misalnya pemeras, penjajah, dan lintah darat. d. Berdasarkan Faktor Penyebaran Pranata sosial dibedakan atas general institutions dan restricted institutions. Contohnya, agama merupakan suatu general institutions sebab dikenal hampir semua masyarakat di dunia. Adapun agama Islam, Protestan, atau Katolik merupakan restricted institutions sebab dianut oleh masyarakat tertentu. e. Berdasarkan Fungsi Pranata sosial dibedakan atas cooperation institutions dan regulative institutions. 1 Cooperation institutions adalah pranata yang menghimpun pola serta tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan pranata. Misalnya pranata industrialisasi. 2 Regulative institutions adalah pranata yang bertujuan mengawasi adat istiadat yang tidak termasuk bagian mutlak dari pranata itu sendiri. Contoh: Pranata hukum, seperti kejaksaan dan pengadilan. Dalam masyarakat yang homogen dan tradisional, pola yang mengatur hubungan pranata sosial bersifat statis. Perubahan sosial kebudayaan yang terjadi pada masyarakat yang sudah kompleks sering mengalami goncangan.

2. Kelembagaan Sosial Masyarakat Tradisional dan Masyarakat Modern