wawancara dan panduan observasi. Peneliti membuat kisi-kisi terlebih dahulu kemudian meminta beberapa ahli untuk menentukan kelayakan untuk dapat
dipakai sebagai instrumen penelitian. 4. Langkah keempat
Peneliti mulai melakukan penelitian dengan terlebih dahulu mewawancarai narasumber kemudian melakukan observasi untuk melihat secara langsung segala
aktivitas narasumber ketika berada di rumah. Setelah peneliti mendapatkan data- data dan dirasa cukup, peneliti menyusun transkrip wawancara dan
mendeskripsikan secara gamblang segala aktivitas yang sebenarnya terjadi pada narasumber kemudian menilai kepercayaan
dengan melakukan pengecekan terhadap cerita dari sumber yang berbeda. Saat melakukan penelitian, peneliti juga
mengambil informasi-informasi dari guru kelas serta teman-teman narasumber mengenai perilaku dan kebiasaan narasumber selama berada di sekolah.
5. Langkah kelima Langkah selanjutnya setelah transkrip wawancara tersusun, peneliti
menetapkan kode-kode pada jawaban narasumber yang berkaitan dengan kisi-kisi pada pedoman wawancara untuk mempermudah pengorganisasian data. Dari data
yang telah terorganisasi tersebut, peneliti menginterpetasi dan menganalisis data yang didapat kemudian menceritakan secara keseluruhan data wawancara maupun
observasi dan menarik kesimpulan dari analisis tersebut.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara dan observasi. Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan
seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu Mulyana, 2010.
Sedangkan observasi menurut Sudijono 2012 adalah cara menghimpun data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung kepada obyek dan
melakukan catatan secara sistematis terkait dengan kejadian-kejadian yang sedang
dijadikan sasaran pengamatan.
1. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mendapatkan dan menemukan apa yang terdapat di dalam pikiran orang lain. Penelitian ini menggunakan wawancara
tidak struktur atau sering disebut sebagai wawancara mendalam. Wawancara tidak terstruktur mirip dengan percakapan informal. Wawancara ini bersifat luwes,
susunan pertanyaan dan susunan kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara dan disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi saat
wawancara berlangsung. Wawancara secara mendalam ini dilakukan secara terbuka yang berarti narasumber mengetahui kehadiran pewawancara sebagai
peneliti yang bertugas melakukan penelitian di lokasi penelitian. Pertanyaan terbuka mempunyai kelebihan-kelebihan antara lain memungkinkan perolehan
variasi jawaban sesuai dengan pemikiran narasumber sehingga narasumber dapat memberikan jawabannya secara lebih rinci. Narasumber juga mendapat
kesempatan untuk mengekspresikan caranya dalam menjawab pertanyaan. Namun, peneliti juga harus dapat mengendalikan diri sehingga tidak memberikan
penilaian mengenai benar salahnya pendapat atau opini narasumber. Peneliti memilih wawancara tidak terstruktur agar pihak yang diwawancarai dapat
mendefinisikan diri sendiri dan lingkungannya dengan menggunakan istilah- istilah mereka sendiri dan tidak sekedar menjawab pertanyaan sehingga jawaban
dari narasumber bukan hanya secara jujur tetapi lengkap dan terjabarkan. 2.
Observasi Observasi pada penelitian kualitatif ini merupakan observasi yang di
dalamnya peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas narasumber di lokasi penelitian. Peneliti melakukan observasi saat
narasumber berada di rumah dan menjalin hubungan dengan keluarga sehingga peneliti dapat mengamati secara langsung kebiasaan dan mengetahui lebih lanjut
segala aktivitas yang benar-benar terjadi dalam keluarga tersebut terlebih pada pola asuh yang diterima narasumber. Patton Poerwandari, 2007 mengutarakan
bahwa terdapat beberapa kelebihan observasi, yaitu: a.
Peneliti mampu memahami secara lebih mengenai konteks yang sedang terjadi terkait dengan penelitian.
b. Adanya observasi membuat peneliti berpikiran terbuka sejalan dengan apa
yang ditemukan, bukan karena pandangan awal yang dimiliki oleh peneliti yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.
c. Peneliti mampu melihat hal-hal yang tidak sadar dilakukan oleh
narasumber. d.
Peneliti dapat menemukan data yang tidak diungkapkan oleh narasumber saat wawancara.
Peneliti mengamati segala aktivitas yang terjadi dan mendeskripsikan segala aktivitas tersebut pada lembar observasi sesuai dengan kenyataan.
E. Instrumen Penelitian