Selanjutnya kadar glukosa darah post tikus betina dianalisis dengan uji One Way ANOVA
. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol negatif post
penelitian Gambar 8, yaitu dilihat dari nilai p sebesar 0,143 p0,05. Menurut
Anonim 2015, kadar glukosa darah normal pada tikus betina dengan umur 12 minggu berkisar antara 91,9
– 214,4 mgdl. Pemberian infusa biji P. americana Mill. secara subakut tidak mempengaruhi kadar glukosa darah tikus betina
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kekerabatan antara efek toksik subakut dengan dosis infusa biji P. americana Mill.. Untuk melihat efek toksik yang
lebih jelas, dapat dilakukan uji toksisitas subkronis infusa biji P. americana Mill. terhadap tikus selama lebih dari 28 hari.
D. Pengaruh Pemberian Infusa Biji P. americana Mill. Terhadap Gambaran Histopatologis Pankreas Tikus
Pemeriksaan histopatologis bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan struktural pada pankreas tikus jantan dan betina sebagai wujud efek
toksik subakut akibat pemberian infusa biji P. americana Mill. selama 28 hari. Hasil pemeriksaan histopatologis pankreas kelompok perlakuan dibandingkan dengan
kontrol untuk melihat spektrum efek toksik yang terjadi. Pankreas dapat diduga mengalami kerusakan jika terdapat perbedaan gambaran histopatologis antara
kelompok perlakuan dan kontrol.
Tabel IV. Presentase hasil pemeriksaan histopatologis pankreas tikus masa
perlakuan
Dosis mgkg BB Presentase Perubahan
Histopatologis Jantan n=3
Betina n=3 IBPAM 202,24
IBPAM 360 IBPAM 640,8
IBPAM 1.140,6 Aquadest 14.285,7
Keterangan : IBPAM = Infusa biji P. americana Mill.
Hasil pemeriksaan histopatologis pankreas tikus jantan maupun betina
Tabel IV menunjukkan bahwa tidak ada perubahan spesifik yang teramati pada
organ pankreas. Kelompok perlakuan infusa biji P. americana Mill. dan kontrol aquadest menunjukkan tidak adanya kerusakan, baik pada sel asinus pankreas
eksokrin dan kepulauan Langerhans pankreas endokrin.
Gambar 9. Pulau Langerhans normal
Aquadest 14.285,7 mgkg BB [Pewarna Hematoxyline - Eosin, perbesaran 400x]
Gambar 10. Pulau Langerhans normal
Infusa biji P. americana Mill. 1.140,6 mgkg BB [Pewarna Hematoxyline-Eosin, perbesaran 400x]
Pada Gambar 9 merupakan hasil pemeriksaan histopatologis pankreas
tikus dengan kepulauan Langerhans dari kelompok kontrol dalam keadaan normal,
begitu pula pada kelompok perlakuan Gambar 10 dengan empat peringkat dosis.
Berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologis pankreas dari semua kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol tidak terdapat perubahan struktural pada
pankreas akibat pemberian infusa biji P. americana Mill. selama 28 hari perlakuan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian infusa biji P. americana Mill. tidak
menimbulkan efek toksik. Gambaran histopatologis pankreas yaang normal di mana anatomi dan struktur pulau Langerhans terlihat normal ditandai dengan
terdistribusinya sel-sel Langerhans secara homogen di seluruh bagian pulau. Menurut Kuehnel 2003, kepulauan Langerhans terdiri dari beberapa sel penghasil
hormon endokrin, di antaranya sel alfa α, sel beta β, sel delta δ dan sel PP
polipeptida pankreas. Pada preparat memperlihatkan sebaran sel- sel β berada di
tengah kepulauan Langerhans, sedangkan sel- sel lainnya seperti sel α, sel δ dan sel
PP tersebar di bagian tepi pulau membentuk mantel. Anatomi kepulauan Langerhans yang normal menunjukkan hubungannya dengan pemeriksaan kadar
glukosa darah di mana menunjukkan hasil yang berbeda tidak bermakna ketika diberikan infusa biji P. americana Mill..
E. Uji Reversibilitas