Selain data kuantitatif tersebut di atas, penelitan ini juga menggunakan bentuk data kualitatif, yaitu data hasil pengerjaan melukis dalam ruang oleh
subjek. Berdasarkan data kualitatif tersebut, peneliti akan mendata jenis-jenis kesalahan yang dilakukan oleh subjek pada tiap-tiap nomor tes kemampuan
melukis dalam ruang. Kesalahan-kesalahan tersebut akan diklasifikasikan ke dalam kelompok yang lebih umum.
F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini berupa:
a. Pelaksanaan tes, yaitu tes kemampuan berpikir keruangan dan tes
kemampuan melukis dalam ruang. Tiap tes dilaksanakan dengan menggunakan waktu satu kali tatap muka pada mata kuliah Geometri
Ruang. b.
Pengisian lembar biodata yang berisi nama lengkap, program studi, Nomor Induk Mahasiswa NIM, jenis kelamin, tempat dan tanggal
lahir, serta nama dan alamat sekolah asal subjek penelitian. 2.
Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini antara lain:
a. Lembar soal dan dan lembar jawab tes kemampuan berpikir
keruangan. Penelitian ini menggunakan tes kemampuan berpikir keruangan yang berjudul 24 Spatial Thinking Questions Set 2 yang
disusun oleh N. Wattanawaha di Faculty of Education, Monash
University, Australia 1997. Tes ini disadur dalam bahasa Indonesia oleh Prof. Dr. St. Suwarsono dari Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Instrumen ini berisi 24 butir soal mengenai tiga jenis kemampuan berpikir keruangan: relasi keruangan, visualisasi
keruangan, dan orientasi keruangan. Bentuk soal yang diberikan antara lain memilih satu jawaban benar dari lima pilihan jawaban
yang tersedia, mengisi secara singkat, dan melengkapi gambar Rahayuningrum, 1996.
Dari 24 soal tes tersebut, tiap-tiap soal membutuhkan peran dari ketiga jenis kemampuan berpikir keruangan karena ketiga
kemampuan ini saling berkaitan erat satu sama lain. Namun, tiap-tiap soal membutuhkan jenis kemampuan berpikir keruangan tertentu
yang lebih kuat dibandingkan dengan jenis lainnya. Berikut ini akan dipaparkan jenis kemampuan berpikir keruangan yang paling
menonjol dari tiap soal menurut peneliti berdasarkan landasan teori yang telah dipaparkan sebelumnya:
Tabel 3.1. Jenis Kemampuan Keruangan dari Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Keruangan
No. Jenis Kemampuan
Keruangan Keterangan
1. Visualisasi keruangan
Membayangkan bentuk jaring-jaring bangun ruang
2. Orientasi keruangan
Menggambar sesuai
pola yang
ditentukan 3.
Orientasi keruangan Melanjutkan gambar sesuai pola
4. Relasi keruangan,
orientasi keruangan Menentukan gambar yang paling tepat
sesuai pola yang ditentukan 5.
Orientasi keruangan Melihat
wujud benda
ketika kedudukannya diubah
No. Jenis Kemampuan
Keruangan Keterangan
6. Relasi keruangan,
orientasi keruangan Menghitung banyak kubus satuan yang
membentuk suatu bangun 7.
Orientasi keruangan Menggambar
sesuai pola
yang ditentukan
8. Visualisasi keruangan,
relasi keruangan Menentukan banyak bagian yang
diperoleh ketika kawat dilipat 9.
Visualisasi keruangan Menentukan
bentuk benda
yang dihasilkan ketika suatu benda dipotong
10. Orientasi keruangan
Melihat objek dari kedudukan yang berbeda
11. Visualisasi keruangan
Menentukan objek yang berbeda dari objek lainnya ketika objek-objek
tersebut diputar 12.
Visualisasi keruangan Mencari gambar yang sama dengan
soal ketika gambar tersebut diputar 13.
Orientasi keruangan Melanjutkan pola gambar
14. Relasi keruangan
Menghitung luas daerah 15.
Orientasi keruangan Melihat
wujud benda
ketika kedudukannya diubah
16. Visualisasi keruangan,
orientasi keruangan Menentukan wujud benda ketika benda
tersebut dicerminkan 17.
Visualisasi keruangan Menentukan letak titik sudut ketika
suatu bangun ruang diputar 18.
Relasi keruangan Menghitung banyak objek yang sejajar
19. Relasi keruangan
Menghitung banyak sisi pada bangun ruang
20. Orientasi keruangan
Melihat wujud
benda ketika
kedudukannya diubah 21.
Visualisasi keruangan Membayangkan wujud benda ketika
diputar 22.
Orientasi keruangan Menentukan kelanjutan gambar yang
sesuai dengan pola 23.
Visualisasi keruangan Menentukan bentuk benda setelah
dilipat dan digunting 24.
Orientasi keruangan Menentukan arah
b. Lembar soal, lembar jawab, dan lembar buram untuk tes kemampuan
melukis dalam ruang yang juga merupakan Ujian Tengah Semester UTS. Instrumen ini berisi lima butir soal: nomor 1 dan 2 berkaitan
dengan kemampuan menggambar bangun ruang, nomor 3 dan 4b berkaitan dengan kemampuan melukis irisan suatu bidang dengan
bangun ruang, dan nomor 4a berkaitan dengan kemampuan melukis titik tembus suatu garis dengan bidang pada bangun ruang. Jenis soal
yang digunakan adalah soal essay.
Seperti halnya instrumen tes kemampuan berpikir keruangan, tiap-tiap soal pada instrumen kemampuan melukis dalam ruang juga
membutuhkan peran dari ketiga jenis kemampuan berpikir keruangan. Berikut ini akan dipaparkan jenis kemampuan berpikir
keruangan yang paling menonjol dari tiap soal tes kemampuan melukis dalam ruang menurut peneliti berdasarkan landasan teori:
Tabel 3.2. Jenis Kemampuan Keruangan dari Instrumen Tes Kemampuan Melukis dalam Ruang
Nomor Soal Jenis
Kemampuan Keruangan
Keterangan
1 dan 2 menggambar
bangun ruang Relasi
keruangan Menentukan bidang frontal, garis
orthogonal, besar dan letak sudut surut, serta kedudukan titik, garis, dan
bidang
Visualisasi keruangan
Membayangkan bentuk bangun ruang serta unsur-unsurnya sesuai dengan
bidang frontal yang ditentukan
Orientasi keruangan
Menentukan bentuk bangun ruang yang diminta soal ketika dilihat dari
sudut pandang bidang frontal tertentu
3 dan 4b melukis irisan
bidang pada bangun ruang
Visualisasi keruangan
Menentukan irisan yang terbentuk ketika bidang pengirisnya sudah
tertentu
Relasi keruangan
Menentukan kedudukan garis dengan garis, garis dengan bidang, dan bidang
dengan bidang Orientasi
keruangan Melihat bangun ruang pada bidang
gambar sebagai bangun dimensi tiga
4a melukis titik
tembus garis pada bidang
Relasi keruangan
Menentukan garis persekutuan bidang dengan bidang, menentukan titik
persekutuan garis dengan bidang. Orientasi
keruangan Melihat bangun ruang pada bidang
gambar sebagai bangun dimensi tiga
c. Lembar biodata berukuran 21cm 7,17 cm satu lembar kertas A4
dibagi menjadi empat bagian.
G. MetodeTeknik Analisis Data