c. Lembar biodata berukuran 21cm 7,17 cm satu lembar kertas A4
dibagi menjadi empat bagian.
G. MetodeTeknik Analisis Data
1. Analisis Kelayakan Instrumen
Pada penelitian ini, kedua instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data tidak diujicoba terlebih dahulu dengan pertimbangan
sebagai berikut: a.
Untuk mengetahui kemampuan berpikir keruangan, penelitian ini menggunakan instrumen yang telah disusun dan dibakukan oleh N.
Wattanawaha di Australia dan dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia oleh Prof. Dr. St. Suwarsono. Instrumen ini sudah pernah
diujicoba oleh peneliti sebelumnya yang berasal dari Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma, yakni Rosalia Hera
Rahayuningrum pada penelitian yang dilaksanakan tahun 1996. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan hasil validasi dan koefisien
reliabilitas instrumen kemampuan berpikir keruangan yang telah diujikan pada penelitian yang dilakukan oleh Rosalia Hera
Rahayuningrum. b.
Untuk mengetahui kemampuan melukis dalam ruang, peneliti menggunakan instrumen yang telah disusun oleh dosen pembimbing
skripsi sekaligus dosen pengampu mata kuliah Geometri Ruang, yakni Prof. Dr. St. Suwarsono. Instrumen ini telah disusun
sedemikian rupa dan diuji kelayakannya secara isi dan konstruk agar butir soal dapat dikatakan kredibel dan dapat dijadikan acuan untuk
melihat ketercapaian materi melukis dalam ruang. Mustafa 2009 menjelaskan bahwa validitas isi adalah validitas yang berkaitan
dengan seberapa lengkap butir-butir yang digunakan telah memadai atau dapat mengungkap sebuah konsep, sedangkan validitas konstruk
adalah uji kecocokan antara butir-butir soal dalam instrumen dengan teori yang mendasari digunakan untuk mendefinisikan konsep atau
konstruk yang diukur. Pengujian kelayakan instrumen ini tidak memungkinkan
menggunakan sampel lain mengingat instrumen tes melukis dalam ruang juga merupakan soal Ujian Tengah Semester UTS.
Pemberian soal UTS yang sama antara satu sampel dengan sampel yang lain dikhawatirkan dapat mengakibatkan kebocoran soal karena
jumlah populasi yang tidak terlalu besar, rentang waktu pengadaan UTS antar kelas yang cukup jauh, dan jumlah soal yang sedikit.
Kebocoran soal yang mungkin terjadi dapat mempengaruhi hasil perolehan data dan analisis penelitian.
2. Analisis Data Penelitian
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik analisis statistik untuk mengetahui hubungan atau korelasi antar variabel
yang diteliti dan klasifikasi pengelompokan kesalahan-kesalahan subjek
penelitian dalam melukis bangun ruang.
a. Teknik Analisis Statistik
Dari data penelitian yang telah diperoleh, hasil tiap-tiap tes ditampilkan dan dideskripsikan dalam Statistik Deskriptif berupa:
1 Data mentah, yaitu perolehan skor tiap butir soal dan perolehan
nilai secara keseluruhan. 2
Tabel frekuensi perolehan nilai tiap subjek. 3
Ukuran pemusatan data, yakni mean rata-rata, median nilai tengah, modus nilai yang paling sering muncul, dan sum
jumlah nilai. 4
Ukuran penyebaran data, yakni standar deviasi, variansi, range jangkauan, nilai minimum, dan nilai maksimum.
5 Histogram
Selanjutnya, data tersebut akan diolah dalam Statistik Inferensi atau penarikan kesimpulan untuk melihat hubungankorelasi antara
kemampuan berpikir keruangan dengan kemampuan melukis dalam ruang. Langkah-langkah penarikan kesimpulan sebagai berikut:
1 Untuk menentukan teknik analisis korelasi, diperlukan uji
normalitas data hasil penelitian. Uji normalitas ini dilakukan untuk melihat apakah data hasil penelitian terdistribusi normal
atau tidak. Pengujian normalitas ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan aplikasi SPSS 17.
2 Jika data terdistribusi normal maka uji yang akan digunakan
adalah korelasi Product Moment Pearson, dan jika terdapat data yang tidak berdistribusi normal maka uji yang akan digunakan
adalah korelasi Spearman Rank. b.
Teknik Klasifikasi Kesalahan Melukis dalam Ruang Untuk mengetahui kesalahan-kesalahan melukis dalam ruang
yang paling sering dilakukan oleh subjek penelitian, peneliti membuat tabel kesalahan apa saja yang dilakukan tiap subjek pada
tiap nomor soal. Berdasarkan kesalahan-kesalahan tersebut, peneliti merekapitulasi
banyaknya kesalahan
tersebut dan
disusun
berdasarkan pola kesalahan yang ditemukan.
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan