Implikasi Hasil Penelitian Pembahasan

besar dari 0,05 sehingga diputuskan untuk menerima H dan menolak H 1 artinya kualitas penerapan Good Corporate Governance tidak berpengaruh signifikan terhadap rasio utang perusahaan diproksikan oleh TDE.

4.4. Pembahasan

4.4.1. Implikasi Hasil Penelitian

Corporate Governance salah satu bagian dari penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam suatu perusahaan dan merupakan salah satu pertimbangan utama bagi kreditor dalam mengevaluasi potensi suatu perusahaan. Prinsip- prinsip Good Corporate Governance meliputi : 1. Transparency Dalam mewujudkan transparansi, perusahaan harus menyediakan informasi yang cukup, akurat dan tepat waktu kepada pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. 2. Accountability Dalam akuntabilitas diperlukan kejelasan tugas serta organisasi perusahaan agar tercipta suatu mekanisme pengecekan dan pertimbangan dalam pengelolaan perusahaan. 3. Responsibility Pertanggungjawaban di dalam pengelolaan perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 4. Independency Independensi penting sekali dalam proses pengambilan keputusan. Apabila independensi dihilangkan dalam proses pengambilan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. keputusan maka akan menghilangkan objektifitas dalam pengambilan keputusan. 5. Fairnees Dalam mewujudkan fairnees diharapkan membuat seluruh asset perusahaan dikelola secara baik dan prudent hati-hati, sehingga muncul perlindungan kepentingan pemegang saham secara jujur dan adil. Perkembangan ini merupakan langkah maju yang patut didukung, berdasarkan pertimbangan yang matang atas kondisi objektif perusahaan, yang meliputi keseluruhan aktivitas dan sikap perusahaan terhadap stakeholders, sehingga pertimbangan tersebut bukan sekedar pada angka-angka yang tertera dalam laporan keuangan yang cenderung mudah dipalsukan dan tidak dapat menunjukkan konsisi riil dari perusahaan.Indra Surya dan Ivan Yustiavandana, 2006 : 84 Kreditor seperti Bank memperhatikan bagaimana prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang diterapkan perusahaan debitor karena dengan adanya penerapan prinsip Good Corporate Governance ini, bank dapat mengukur seberapa jauh perusahaan itu berjalan dengan baik. Apabila Bank melihat berdasarkan laporan keuangan saja, hanyalah merupakan bentuk kesiasiaan. laporan keuangan sama sekali tidak menjamin apakah perusahaan calon penerima kredit memiliki kemampuan yang cukup untuk mengembalikan dana yang telah dipinjam. Indra Surya dan Ivan Yustiavandana, 2006 : 85 Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Kualitas Penerapan Good Corporate Governance tidak berpengaruh signifikan terhadap rasio hutang perusahaan yang diproxykan CDTA, NCDTA, TDTA, CDE, NCDE, TDE. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Semakin baik kualitas penerapan Good Corporate Governance yang diukur dengan Corporate Governance Perception Index CGPI semakin baik pula tingkat ketaatan perusahaan sehingga akan meningkatkan kepercayaan bagi para kreditor dan investor. Namun dalam penelitian ini tidak terbukti, hal ini dikarenakan para kreditor dalam memberikan kredit tidak hanya melihat penerapan Good Corporate Governance yang diukur dengan Corporate Governance Perception Index CGPI tetapi juga para kreditor seperti bank memperhatikan prinsip-prinsip 5 C sebelum memberikan kredit yaitu 1. Character adalah data tentang kepribadian dari calon pelanggan seperti sifat-sifat pribadi, kebiasaan-kebiasaannya, cara hidup, keadaan dan latar belakang keluarga maupun hobinya. Character ini untuk mengetahui apakah nantinya calon nasabah ini jujur berusaha untuk memenuhi kewajibannya. 2. Capacity adalah kemampuan calon nasabah dalam mengelolah usahanya dapat dilihat dari pendidikannya, pengalaman mengolah usaha, perusahaan yang dikelola pernah mengalami kesulitan atau tidak. Capacity ini merupakan ukuran kemampuan dalam membayar. 3. Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dikelolanya. Hal ini dilihat dari neraca, laporan laba rugi, rasio-rasio keuntungan yang diperoleh seperti return on equity dan return on investment . Dari kondisi tersebut bisa dinilai apakah layak atau tidak calon penerima kredit diberi pembiayaan. 4. Collateral adalah jaminan yang mungkin bisa disita apabila ternyata calon pelanggan benar-benar tidak bisa memenuhi kewajibannya. Collateral ini diperhitungkan paling akhir, artinya bilamana masih ada suatu kesangsian Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dalam pertimbangan-pertimbangan yang lain, maka bisa menilai harta yang mungkin bisa dijadikan jaminan. 5. Condition adalah mempertimbangkan kondisi ekonomi yang dikaitkan dengan prospek usaha calon penerima kredit.

4.4.2. Perbedaan Penelitian Sekarang dengan Penelitian Terdahulu