Klasifikasi Sambungan Uraian Materi 4 1. SAMBUNGAN

57 Teknologi Dasar Otomotif Faktor Ekonomis Faktor ekonomis yang dimaksud dalam pemilihan untuk konstruksi sambungan ini adalah dipertimbangkan berdasarkan biaya keseluruhan dari setiap proses penyambungan. Biaya ini sejalan dengan ketersediaan bahan-bahan, mesin yang digunakan juga transportasi dimana konstruksi tersebut akan di instal. Besar kecilnya konstruksi sambungan dan volume kerja sambungan juga menjadi bahan pertimbangan secara keseluruhan Contoh pemilihan metoda yang tepat untuk suatu konstruksi sambumgam dapat dilihat pada perakitan file cabinet. Metoda perakitan file cabinet yang digunakan adalah metoda penyambungan dengan las titik. Pertimbangan pemilihan ini mengingat proses penyambungan dengan las titik ini sedehana, mempunyai kekuatan sambungan yang baik dan hasil penyambungannya tidak menimbulkan cacat pada plat.

2. Klasifikasi Sambungan

Sambungan merupakan bagian yang banyak terdapat pada konstruksi mesin. Banyak atau sedikitnya sambungan yang terdapat pada suatu konstruksi, tergantung dari komplek atau sederhananya konstruksi tersebut. Makin kompleks konstruksi, makin banyak sambungan yang ada pada konstruksi tersebut. Misal mobil dengan segala kelengkapannya mempunyai sambungan yang jumlahnya ribuan, demikian juga dengan mesin-mesin perkakas misal mesin bubut, mesin frais. Makna sambungan yang difahami dalam bidang pemesinan, tidak jauh berbeda dengan apa yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu menghubungkan antara satu benda dengan lainnya. Sebagaimana yang diketahui, manusia tidak dapat memproduksi sesuatu dalam sekali kerja. Hal ini tidak lain karena keterbatasan manusia dalam menjalani prosesnya. Makanya benda yang dibuat manusia umumnya terdiri dari berbagai komponen, yang dibuat melalui proses pengerjaan dan perlakuan yang berbeda. Sehingga untuk dapat merangkainya menjadi sebuah benda utuh, dibutuhkanlah elemen penyambung. Menilik fungsinya, elemen penyambung sudah pasti akan ikut mengalami pembebanan saat benda yang dirangkainya dikenai beban. Ukurannya yang lebih kecil dari elemen yang disambung mengakibatkan beban terkonsentrasi padanya. Efek konsentrasi beban inilah yang harus diantisipasi saat merancang sambungan, karena sudah tentu akan bersifat merusak. Di unduh dari : Bukupaket.com 58 Teknologi Dasar Otomotif Umumnya sambungan dibuat dengan maksud: 1. Membentuk konstruksi menurut yang dikehendaki, terutama jika sulit atau kurang ekonomis bila dibentuk dari suatu bahan. 2. Memudahkan pada waktu pemasangan, pemeliharaan dan penggantian bagian bagian yang rusak. 3. Memungkinkan membentuk konstruksi dari bermacam-macam jenis dan ukuran bahan menurut kebutuhan 4. Mendapatkan bagian-bagian yang dapat bergerak, diam, dapat dibuka atau tidak perlu dibuka. Melihat konstruksinya, sambungan dapat dibedakan menjadi dua jenis sambungan yaitu : 1. Sambungan tetap permanent joint. Merupakan sambungan yang bersifat tetap, sehingga tidak dapat dilepas selamanya, kecuali dengan merusaknya terlebih dahulu. Contohnya : sambungan paku keling rivet joint dan sambungan las welded joint. 2. Sambungan tidak tetap semi permanent. Merupakan sambungan yang bersifat sementara, sehingga masih dapat dibongkar- pasang selagi masih dalam kondisi normal. Contohnya : sambungan mur-baut ulir screwed joint dan sambungan pasak keys joint. Sambungan tetap Sambungan Paku Keling Paku keling rivet digunakan untuk sambungan tetap antara 2 plat atau lebih misalnya pada tangki dan boiler. Paku keling dalam ukuran yang kecil dapat digunakan untuk menyambung dua komponen yang tidak membutuhkan kekuatan yang besar, misalnya peralatan rumah tangga, furnitur, alat-alat elektronika, dll Sambungan dengan paku keling sangat kuat dan tidak dapat dilepas kembali dan jika dilepas maka akan terjadi kerusakn pada sambungan tersebut. Karena sifatnya yang permanen, maka sambungan paku keling harus dibuat sekuat mungkin untuk menghindari kerusakan atau patah. Di unduh dari : Bukupaket.com 59 Teknologi Dasar Otomotif Dari metoda-metoda lain yang digunakan untuk proses penyambungan aluminiun metoda riveting inilah yang sangat sesuai digunakan, dan mempunyai proses pengerjaan yang mudah dilakukan. Dimensi rivet Rivet atau dalam istilah sehari-hari sering disebut paku keling adalah suatu metal pin yang mempunyai kepala dan tangkai rivet. Bentuk dan ukuran dari rivet ini telah dinormalisasikan menurut standar dan kodenya. Pengembangan penggunaan rivet dewasa ini umumnya digunakan untuk pelat-pelat yang sukar dilas dan dipatri dengan ukuran yang relatif kecil. Setiap bentuk kepala rivet ini mempunyai kegunaan tersendiri, masing-masing jenis mempunyai kekhususan dalam penggunaannya. Contoh standar paku keling Gambar 4.1 dimensi paku keling Gambar 4.2 jenis-jenis paku keling Di unduh dari : Bukupaket.com 60 Teknologi Dasar Otomotif Gambar 4.3 jenis-jenis paku keling Di unduh dari : Bukupaket.com 61 Teknologi Dasar Otomotif Paku Tembak Blind Rivet Spesial Rivet spesial adalah rivet yang pemasangan kepala bawahnya tidak memungkinkan menggunakan bucking bar. Penggunaan rivet jenis ini dikarenakan terlalu sulit kondisi tempat pemasangan bucking bar pada sisi shop headnya, sehingga sewaktu pembentukan kepala shopnya tidak dapat menggunakan bucking bar. Dari kenyataannya inilah diperlukan rivet spesial yang pemasangan hanya dilakukan pada salah satu sisi saja. Kekuatan rivet spesial ini tidak sepenuhnya diperlukan dan rivet tipe ini lebih ringan beratnya dari rivet-rivet yang lain. Rivet spesial diproduksi oleh pabrik dengan karakteristik tersendiri. Demikian pula untuk pemasangan dan pembongkarannya memerlukan perlatan yang khusus atau spesial. Komposisi rivet spesial ini mengandung 99,45 aluminium murni, sehingga kekuatannya tidak menjadi faktor utama. Dimensi rivet spesial ini dapat dilihat pada tabel berikut menurut standar diamond brand. Tabel Dimensi Spesial Blind Rivet Tabel 4.1 dimensi spesial blind rivet 1 Diamond Brand Rivet, 2005 Di unduh dari : Bukupaket.com 62 Teknologi Dasar Otomotif Bentuk dari rivet special dapat dilihat dari gambar berikut: Teknik dan prosedur riveting Teknik dan prosedur pemasangan rivet pada konstruksi sambungan meliputi langkah-langkah sebagai berikut : Membuat gambar layout pada pelat yang akan di bor dengan menandai setiap lobang pengeboran menggunakan centerpunch. Mata bor yang digunakan harus tajam sesuai dengan ketentuan sudut mata bor untuk setiap jenis bahan yang akan dibor . Pengeboran komponen-komponen yang dirakit harus dibor dengan posisi tegak lurus terhadap komponen yang akan dirivet. Komponen yang dibor sebaiknya dijepit, untuk menghindari terjadinya pergeseran komponen selama pengeboran. Pengeboran awal dilakukan sebelum pengeboran menurut diameter rivet yang sebenarnya. Pre hole lobang awal yang dikerjakan ukurannya lebih kecil daripada diameter rivet Teknik pemasangan rivet. Pemasangan rivet countersink Pemasangan rivet tipe countersink ini dapat dilakukan dengan machine countersink atau dimpling. Pengerjaan dengan mesin countersink umumnya Gambar 4.4 paku tembakblind rivet Di unduh dari : Bukupaket.com 63 Teknologi Dasar Otomotif digunakan untuk pelat pelat yang tebal. Dan pengerjaan dimpling digunakan pada pelat-pelat yang relatif tipis. Pemasangan rivet dengan mesin countersink. Pembentukan sisi pelat yang akan disambung pada rivet countersink ini dapat digunakan alat pilot countersink atau dengan contersink drill bit. Kedua alat ini dapat dipasang pada mesin bor atau pada bor tangan. Penggunaan alat countersink ini dilakukan setelah pelat yang akan disambung dideburring terlebih dahulu. Dimpling Pelat-pelat yang tipis penggunaan rivet countersink dapat dilakukan dengan cara dimpling. Penggunaan dimpling ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Pemasangan rivet spesial Prosedur awal pemasangan rivet spesial ini sama halnya dengan pemasangan rivet lainya. Tetapi pada pemasangan rivet spesial ini menggunakan alat yakni tang penembak rivet gun rivet. Pada gambar di samping berikut dapat dilihat pemasangan rivet ini. Gambar 4.5 pemasangan rivet countersink Gambar 4.6 gun blind rivet Di unduh dari : Bukupaket.com 64 Teknologi Dasar Otomotif Langkah awal pemasangan rivet ini adalah dengan mengebor terlebih dahulu kedua pelat yang akan disambung, Lobang dan penggunaan mata bor disesuaikan dengan diameter rivet yang digunakan. Bersihkan serpihan bekas pengeboran pada pelat.Masukan rivet diantara kedua pelat . Tarik rivet dengan memasukan inti rivet pada penarik yang ada di gun rivet. Penarikan dilakukan dengan menekan tangkai gun secara berulang-ulang sampai inti rivet putus. Jenis jenis kampuh pada pengelingan Kampuh sambungan keling dibuat menurut kebutuhan kekuatan dan kerapatan yang dikehendaki. Gambar 4.7 pemasangan paku tembak Gambar 4.8 proses pemasangan Di unduh dari : Bukupaket.com 65 Teknologi Dasar Otomotif

a. Kampuh Berimpit