11 Teknologi Dasar Otomotif
maka besarnya resultan adalah nol artinya benda dalam keadaan setimbang atau diam.
Contoh F
1
=60N, F
2
= 30 N, arahnya berlawanan,
dan garis
kerjanya sama
maka besarnya
Menyusun gaya dengan arah berlawanan resultan adalah
R = F
1
– F
2
= 60 N – 30 N = 30 N arahnya sama dengan arah F
1.
3. Menyusun gaya dengan metode paralelogram.
Menysun dua gaya dengan metode paralelogram Misalnya, dua buah gaya F
1
dan F
2
dengan arah yang berbeda membentuk sudut Q atau
seperti gambar di bawah maka resultan R diperoleh dari garis sudut menyudut yang dibentuk dari jajargenjang
dengan sisi-sisi F
1
dan F
2
lihat gambar a. Demikian pula untuk beberapa buah gaya maka penyelesaian dengan metode paralelogram disel esaikan
satu persatu lihat gambar.
Menyusun beberapa gaya dengan metode paralelogram
Di unduh dari : Bukupaket.com
12 Teknologi Dasar Otomotif
4. Menyusun gaya dengan metode segitiga gaya.
Untuk menyusun gaya dengan metode segitiga gaya dapat dilakukan dengan
melukis segitiga dengan sisi-sisi F
1
dan F
2
. Segitiga gaya didapatkan dengan
memindahkan salah satu gaya ke ujung gaya yang lain dan arahnya tetap.
Misalnya, gaya F
1
dipindahkan ke ujung gaya F
2
, arah dari gaya pindahan itu
sama, dan sejajar dengan gaya F
1
. Sisi yang ketiga didapatkan dengan menghubungkan titik A dengan ujung gaya pindahan tadi. Sisi ke tiga
itulah merupakan resultannya yang arahnya dari titik tanfkap A ke ujung gaya perpinhan itu lihat gambar.
5. Menyusun gaya dengan metode poligon gaya.
Menyusun gaya dengan cara ini lebih ringkas dan jelas, yaitu
dengan memindahkan gaya F
2
ke ujung F
1
, F
3
ke ujung F
2
, F
4
ke ujung
F
3
, dan
seterusnya. Pemindahan gaya-gaya tersebut
harus benar-benar sama besarnya dan sama arahnya. Pemindahan
dilakukan berurutan dan dapat berputar ke kanan atau ke kiri.
Besarnya resultan adalah garis yang menghubungkan ditarik dari titik A sampai ujung gaya yang
terakhir dan arahnya adalah dari A menuju ujung gaya terakhir itu.
Gambar 8.3 panci tuang dengan tangan dan panci pikul
Menyusun gaya dengan segitiga gaya
Di unduh dari : Bukupaket.com
13 Teknologi Dasar Otomotif
6. Menyusun gaya-gaya yang bekerja pada satu bidang dengan titik tangkap sendiri-sendiri.
Untuk cara ini kita memanfaatkan kaidah bahwa gaya dapat dipindahkan di sepanjang garis kerjanya. Misalnya, batang AB ditarik ke
kanan oleh dua buah gaya F
1
dan F
2
yang tidak sejajar. Untuk menentukan titik tangkap, arah, dan besarnya gaya, gaya F
1
serta gaya F
2
kita perpanjang garis kerjanya hingga berpotongan di satu titik. Titik itulah dianggap sebagai titik tangkap gaya -gaya tadi. Sekarang
caranya sama seperti metode jajargenjang parale logram. Ada tiga keadaan yang mungkin dijumpai dalam cara ini.
1 Dua buah gaya yang sejajar dan searah gambar a dan b. 2 Dua buah gaya yang sejajar dan arah berlawanan gambar c.
3 Dua buah gaya yang tidak sejajar dan arah berlainan.
a Dua buah gaya yang sejajar dan searah.
Resultan dua buah gaya yang searah dalam satu
bidang dengan titik tangkap sendiri-sendiri
F
1
dan F
2
bekerja pada batang AB.
Buatlah perpanjangan
garis AB dan tentukan AK = BK tidak ada pengaruhnya karena saling meniadakanberlawanan arah. R
1
adalah resultan dari AK dengan AF
1
dan R
2
adalah resultan dari BK dengan BF
2.
Perpanjangan R
1
A dan R
2
B saling berpotongan di C. Buatlah garis melalui C sejajar Gaya F
1
dan sejajar gaya F
2
sehingga memotong batang AB di D. DR Tiga buah gaya
disusun secara poligon
Di unduh dari : Bukupaket.com
14 Teknologi Dasar Otomotif
adalah resultan gaya F
1
dan F
2
yang dicari. Besarnya R = F
1
+ F
2
dan arahnya sama dengan kedua gaya
tersebut. Selain
itu, dapat
juga menentukan besar, letak, dan
arah resultannya dengan cara sebagai
berikut. Pindahkan
gaya yang lebih besar F
2
ke gaya yang lebih kecil F
1
dengan arah berlawanan dengan gaya yang kecil. Pindahkan gaya yang lebih kecil ke
gaya yang lebih besar dengan arah sama dengan gaya yang besar. Sambungkan kedua ujung gaya pindahan tadi hingga memotong batang AB di
titik E. Titik E tersebut adalah titik tangkap dari resultan R yang besarnya R = F
l
+ F, dan arahnya sama dengan kedua gaya tersebut. gambar b.
b Dua buah gaya yang sejajar dan berlawanan arah serta titik tangkap sendiri-sendiri.
Cara mencari titik tangkap, arah, dan besarnya resultan sama dengan cara pada gaya yang searah, tetapi besarnya resultan adalah selisih dari kedua
gaya tersebut. Pindahkan gaya yang besar ke gaya yang lebih kecil dengan arah
berlawanan. Pindahkan gaya yang kecil ke gaya yang lebih besar dan arahnya sama dengan yang besar. Hubungkan kedua ujung gaya
pindahan itu memotong batang AB di titik E. Titik E adalah titik tangkap dari resultan kedua gaya tersebut. Besarnya resultan R = F
2
- F
1
dan arahnya mengikuti arah gaya.yang besar gambar c
Di unduh dari : Bukupaket.com
15 Teknologi Dasar Otomotif
c Dua buah gaya yang tidak sejajardengan titik tangkap sendiri - sendiri.
Caranya sebagai berikut. Perpanjanglah garis kerja
kedua gaya
tersebut hingga berpotongan dan
membentuk sudut.
Kaidahnya sekarang
sama dengan
cara mencari resultan dengan
metode paralelogram. Apabila resultan R
1
diperpanjang hingga memotong batang AB di titik D maka titik D adalah titik tangkap resultan R.
Besarnya R = F
1
+ F
2
dan R = R
1
, R
= √ ₆
F. Menyusun Gaya secara Analitis 1. Dua buah gaya dengan satu garis kerja dan arahnya sama .
Besarnya resultan adalah jumlah kedua gaya tersebut clan arahnya sama. Titik tangkap beradaterletak pada garis kerja gaya -gaya tersebut.
Misalnya, F
1
= 50 N clan F
2
= 30 N. Keduanya bekerja pada satu garis kerja dan arahnya sama.
Jadi, besarnya resultan R = F
1
+ F
2
= 50N + 30N = 80N.
2. Dua buah gaya dengan satu garis kerja dan arahnya berlawanan.
Besarnya resultan adalah selisih dari kedua gaya tersebut clan arahnya mengikuti gaya yang besar.
Misalnya, F
1
= 50 N clan F
2
= 30 N. Keduanya bekerja pada satu garis kerja serta arahnya berlawanan.
Jadi, besarnya resultan R = 50 N - 30 N = 20 N arahnya mengikuti gaya F
l
.
Di unduh dari : Bukupaket.com