72 Teknologi Dasar Otomotif
Jawab: a. d
= √
Keterangan:
= √
= √
= 1,63 cm dibulatkan d = 17 mm
b =
= =
1 cm =
10 mm c b
= + n . d
= + 2 . 1,7
= 10 + 3,4
= 13,4 cm
= 134 mm
c. Rangkuman
Sambungan keling keunggulannya dapat menyambung bagian plat dimana salah satu sisinya tidak terlihat. Sambungan keeling atau rivet ini dilakukan terlebih
dahulu dengan mengebor kedua bagian plat yang akan disambung pengeboran ini disesuai dengan diameter paku keling yang digunakan. Kedua plat diletakan
menjadi satu, lalu paku dimasukan kelobang dan selajutnya dilakukan pembentukan kepala paku dibagian sisi yang lain.
Di unduh dari : Bukupaket.com
73 Teknologi Dasar Otomotif
Jenis sambungan dapat dibedakan menjadi 1. Sambungan tetap permanent joint.
Merupakan sambungan yang bersifat tetap, sehingga tidak dapat dilepas selamanya, kecuali dengan merusaknya terlebih dahulu.
Contohnya : sambungan paku keling rivet joint dan sambungan las welded joint.
2. Sambungan tidak tetap semi permanent. Merupakan sambungan yang bersifat sementara, sehingga masih dapat
dibongkar- pasang selagi masih dalam kondisi normal. Contohnya : sambungan mur-baut ulir screwed joint dan sambungan
pasak keys joint. Teknik pemasangan rivet.
Pemasangan rivet tipe countersink ini dapat dilakukan dengan machine countersink atau dimpling. Pengerjaan dengan mesin countersink umumnya
digunakan untuk pelat pelat yang tebal. Dan pengerjaan dimpling digunakan pada pelat-pelat yang relatif
tipis. Pemasangan rivet dengan mesin countersink. Jenis-jenis kampuh sambungan keling.
Kampuh berimpit, kampuh bilah tunggal dan kampuh bilah ganda.
d. Tugas
Merangkum kembali secara singkat isi materi pada kegiatan belajar ini.
e. Tes Formatif
1. Jelaskan pengertian sambungan dan sebutkan macam-macamnya 2. Identifikasikan macam-macam penerapan sambungan keling
3. Sebutkan jenis-jenis kampuh sambungan keling 4. Berapa besar tegangan geser pada konstruksi sambungan paku keling berikut
ini, jika diameter paku 6 mm dan gaya yang bekerja 6280 N
Di unduh dari : Bukupaket.com
74 Teknologi Dasar Otomotif
f. Kunci jawaban formatif
1. Penyambungan logam adalah suatu proses yang dilakukan untuk menyambung dua bagian logam atau lebih. sambungan dapat dibedakan
menjadi dua jenis sambungan yaitu : 1.Sambungan tetap permanent joint adalah sambungan yang bersifat tetap, sehingga tidak dapat dilepas
selamanya, kecuali dengan merusaknya terlebih dahulu.Contohnya : sambungan paku keling rivet joint dan sambungan las welded joint.
2.Sambungan tidak tetap semi permanent. Merupakan sambungan yang bersifat sementara, sehingga masih dapat
dibongkar- pasang selagi masih dalam kondisi normal. Contohnya : sambungan mur-baut ulir screwed joint dan sambungan pasak keys joint.
2. Macam-macam Penerapan Sambungan Keling a.Sambungan Kuat yaitu sambungan kelingan yang hanya memerlukan kekuatan saja seperti
sambungan keling kerangka bangunan, jembatan, blok mesin, dan lain-lain.b. Sambungan Kuat dan Rapat yaitu sambungan yang memerlukan kekuatan
dan kerapatan seperti sambungan keling ketel uap, tangki-tangki muatan tekanan tinggi, dan dinding kapal.c. Sambungan Rapat yaitu sambungan
yang memerlukan kerapatan seperti sambungan keling tangki-tangki zat cair dan bejana tekanan rendah.
3. Jenis jenis kampuh sambungan las a. Kampuh berimpit, b. Kampuh bilah tunggal, c. Kampuh bilah ganda
4. Diketahui diameter paku keling d = 6 mm, gaya geser F = 6280 N. ditanyakan tegangan geser
jawab : σ
s
= A =
= 0,785 . 36 = 28,26 mm
2
= = 222,22
⁄
Di unduh dari : Bukupaket.com
75 Teknologi Dasar Otomotif
5. Kegiatan Belajar 5 Sambungan Las a. Tujuan Kegiatan Belajar 5
Setelah mempelajari topik bahasan ini diharapkan siswa mampu : 1.Menjelaskan pengertian las secara umum, penggunaan las dan keuntungan
sambungan pengelasan. 2. Menjelaskan macam-macam las dengan benar.
3. Menjelaskan macam-macam nyala api pada las asetelin. 4. Menyebutkan peralatan las asetelin
5. Menyebutkan peralatan las listrik
b. Uraian materi 5 1. Metode Penyambungan Las
Proses pengelasan merupakan ikatan metalurgi antara bahan dasar yang dilas dengan elektroda las yang digunakan, melalui energi panas. Energi masukan
panas ini bersumber dari beberapa alternatif diantaranya energi dari panas pembakaran gas, atau energi listrik. Panas yang ditimbulkan dari hasil proses
pengelasan ini melebihi dari titik lebur bahan dasar dan elektroda yang di las. Kisaran temperatur yang dapat dicapai pada proses pengelasan ini mencapai
2000 sampai 3000 ºC. Pada temperatur ini daerah yang mengalami pengelasan melebur secara bersamaan menjadi suatu ikatan metalurgi logam lasan.
Menurut Duetch Industrie Normen DIN las adalah ikatan metalurgi pada sambungan
logam atau paduan logam yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Las merupakan sambungan setempat dan untuk mendapatkan keadaan lumer
atau cair dipergunakan energi panas. Dari keterangan tersebut mengelas adalah menyatukan dua bagian logam atau lebih dengan mengadakan ikatan metalurgi
dibawah pengaruh panas Keuntungan penggunaan las adalah :
a. Konstruksi sambungan las mudah dilakukan. b. Waktu pengerjaan sambungan las relatif lebih cepat.
c. Bahan lebih hemat. d. Konstruksi lebih ringan.
e. Diperoleh bentuk sambungan yang lebih estetis indah.
Di unduh dari : Bukupaket.com
76 Teknologi Dasar Otomotif
Dari pengertian pengelasan secara umum diatas, maka cara pengelasan dibedakan menjadi beberapa macam, yakni :
a. Las Tekan 1. Las Resistansi Listrik
2. Las Tempa 3. Las Tekan yang lain
b. Las Cair 1. Las Gas
2. Las Cair Busur Listrik a. Elektrode tak terumpan Las TIGWolfram
b. Elektrode Terumpan Las Busur pelindung Gas Las MIG, Las CO2
Las Busur pelindung Fluks elektrode terbungkus,
elektrode Inti, elektrode rendam. Las Busur tanpa pelindung
c. Las Termit d. Las Terak
e. Las Cair yang lain. 3. Pematrian
a. Patri Keras b. Patri Lunak.
Pada topik bahasan ini yang diuraikan adalah las resistensi listrik, las gas acetylin dan las busur cahayalas listrik
Kualitas Hasil Pengelasan
Kualitas hasil pengelasan ditentukan oleh beberapa faktor antara lain : Teknik Pengelasan, bahan logam yang disambung, pengaruh panas serat jenis kampuh
yang tepat.
Di unduh dari : Bukupaket.com
77 Teknologi Dasar Otomotif
Teknik Pengelasan
Faktor yang mempengaruhi kualitas las pada pengelasan ini adalah posisi mengelas, bentuk kampuh sambungan, kecepatan mengelas, brander las yang
dipakai untuk las gas, ukuran elektrode las Busur.
Bahan logam yang disambung
Logam yang dipanasi sampai keadaan lumermeleleh, maka pada proses pendinginan kembali akan terjadi perubahan sifat elastisitas logam, jika
didinginkan secara perlahan logam akan menjadi kenyal dan jika didinginkan mendadak dengan cepat logam akan menjadi getas. Logam yang dipanasi
tersebut akan mengalami perubahan komposisi kimia yang terkandung, trutama unsur karbon C. Logam yang meleleh pada temperatur tinggi akan lebih banyak
mengandung gas dari pada logam yang meleleh pada temperatur rendah, dan berakibat logam menjadi keropos. Untuk menghindari keropos tersebut maka
sewaktu pengelasan perlu diberi bahan fluks bahan pelindung. Perlu diketahui pula bahwa logam yang disambung diusahakan mempunyai titik lebur yang
sama, sehingga proses penyambungannya menjadi sempurna.
Pengaruh Panas
Akibat pengaruh panas terjadi ekspansi dan pemuaian, sehingga menimbulkan tegangan-tegangan skunder yang tidak diinginkan. Pada proses pendinginan
logam lasan yang melelehcair akan menjalani proses pembekuan. Selama pembekuan akan terjadi reaksi pemisahan retak, terbentuk lobang halus, serta
terbentuknya oksida-oksida. Reaksi pemisahan ada beberapa macam yakni : a pemisahan makro, yaitu : terjadinya perubahan pada garis lebur menuju ke garis
sumbu las, b pemisahan gelombang, yaitu : terputusnya gelombang manik las, dan c pemisahan mikro, yaitu : terjadinya perubahan komponen dalam satu
pijar atau bagian dari satu pilar.
2. Las resistensi listrik
Las resistensi listrik adalah suatu cara pengelasan dimana permukaan pelat yang disambung ditekankan satu sama lain dan pada saat yang sama arus listrik
dialirkan sehingga permukaan tersebut menjadi panas dan mencair karena
Di unduh dari : Bukupaket.com
78 Teknologi Dasar Otomotif
adanya resistensi listrik. Dalam las ini terdapat dua kelompk sambungan yaitu sambungan tumpang dan sambungan tumpul. Sambungan tumpang biasanya
digunakan untuk pelat-pelat tipis. Penyambungan pelat-pelat tipis sangat baik dikerjakan dengan las resistansi
listrik. Proses penyambungan dengan las resistansi ini sangat sederhana, dimana sisi-sisi pelat yang akan disambung ditekan dengan dua elektroda dan
pada saat yang sama arus listrik yang akan dialirkan pada daerah pelat yang akan ditekan melalui kedua elektroda. Akibat
dari aliran arus listrik ini permukaan plat yang ditekan menjadi panas dan mencair, pencairan inilah yang menyebabkan terjadinya proses penyambungan.
Penggunaan las resistansi listrik untuk penyambungan pelat-pelat tipis yang biasa digunakan terdiri dari 2 jenis yakni :
a. Las Titik spot welding
Proses pengelasan
dengan las
resistansi titik ini hasilnya pengelasan membentuk
seperti titik.
Skema pengelasan ini dapat dilihat pada
gambar disamping. elektroda penekan terbuat batang tembaga yang dialiri
arus listrik yakni, elektroda atas dan bawah. Elektroda sebelah bawah
sebagai penumpu plat dalam keadaan diam dan elektroda atas bergerak
menekan plat yang akan disambung. Agar pelat yang akan disambung tidak
sampai bolong
sewaktu proses
terjadinya pencairan maka kedua ujung elektroda diberi air pendingin.
Air pendingin ini dialirkan melalui selang-selang
air secara
terus menerus
mendinginkan batang
elektroda Gambar5.1 skema las resistensi listrik
Di unduh dari : Bukupaket.com
79 Teknologi Dasar Otomotif
Tipe dari las resistansi titik ini bervariasi, salah satu tipenya
dapat dilihat pada gambar disamping. pada las resistansi
ini elektroda penekan sebelah atas digerakkan oleh tuas
bawah. Tuas ini digerakkan oleh kaki dengan jalan
menginjak memberi tekanan sampai elektroda bagian atas
menekan pelat yang ditumpu oleh elektroda bawah.
Tipe kedua dari las resistansi titk ini adalah penggerak elektroda tekan atas dilakukan dengan tangan. Tipe las resistansi ini dapat dengan mudah dipindah
– pindahkan sesuai dengan penggunaannya.
Untuk mengelas bagian-bagian sebelah dalam dari sebuah kostruksi sambungan pelat - pelat tipis ini, batang
penyangga elektroda dapat diperpanjang
dengan menyetel batang penyangga
ini. Untuk mengelas bagian-
bagian sebelah dalam dari sebuah kostruksi sambungan
pelat – pelat tipis ini, batang
penyangga elektroda dapat diperpanjang dengan
menyetel batang penyangga ini.
Gambar 5.2 las resistensi titik dengan penggerak tuas tangan
Gambar 5.3 las resistensi titik dengan penggerak tuas
Di unduh dari : Bukupaket.com
80 Teknologi Dasar Otomotif
b. Las Resistansi Rol Rolled Resistance Welding