Hitung total leukosit Tahap Orientasi Dosis Campuran Madu Kelengkeng dan Ekstrak Etanol Jahe Emprit

emprit terhadap peningkatan jumlah sel darah putih leukosit pada tikus jantan galur Wistar. Leukosit merupakan bagian dari sistem imun nonspesifik yang menjadi lini pertama sistem imun tubuh. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov data hitung total leukosit menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dengan nilai p= 0,507 p 0,05 Lampiran 18. Hasil uji Levene menunjukkan bahwa data homogen dengan nilai p= 0,288 p 0,05 Lampiran 18. Data yang terdistribusi normal dan homogen, kemudian dilanjutkan dengan uji one way ANOVA. Tabel III. Purata±SD jumlah leukosit setelah pemberian madu kelengkeng dan ekstrak etanol jahe emprit pada tahap percobaan Kelompok n Rata-rata Leukosit±SD P Kelompok kontrol 5 8,924±1,129 0,357 BTB Kelompok I 5 12,258±3,802 Kelompok II 5 10,100±3,913 Kelompok III 5 13,278±2,090 Kelompok IV 5 12,800±5,085 Kelompok V 5 11,060±3,455 Ket. Kel. kontrol : kontrol negatif Kel. I : Ekstrak jahe emprit dosis 2 ml200 g BB Jahe 100 Kel. II : Madu kelengkeng dosis 0,2 ml200 g BB + Ekstrak jahe emprit dosis 1,5 ml200 g BB Madu 25 : Jahe 75 Kel. III : Madu kelengkeng dosis 0,3 ml200 g BB + Ekstrak jahe emprit dosis 1 ml200 g BB Madu 50 : Jahe 50 Kel. IV : Madu kelengkeng dosis 0,5 ml200 g BB + Ekstrak jahe emprit dosis 0,5 ml200 g BB Madu 75 : Jahe 25 Kel. V : Madu kelengkeng dosis 0,6 ml200 g BB Madu 100 BTB : Berbeda Tidak Bermakna Hasil statistik data hitung total leukosit dengan uji one way ANOVA menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan p = 0,357. Dapat disimpulkan bahwa pemberian campuran madu kelengkeng dan ekstrak etanol jahe emprit memberikan perbedaan yang tidak bermakna terhadap kelompok kontrol negatif. Hal ini dapat disebabkan karena kualitas tanaman uji yang digunakan. Madu dan jahe dapat mempengaruhi kesehatan tergantung dari kualitas madu dan jahe itu sendiri. Kualitas madu sangat dipengaruhi oleh komposisi nektar, jenis bunga, cuaca, iklim, jenis tanah, cara pengolahan sedangkan kualitas jahe juga bergantung dari jenis tanah, cuaca, dan iklim. Penelitian yang terdahulu tidak menyebutkan jenis madu dan jahe yang digunakan. Namun bila dilihat dari tempat penelitian, terlihat bahwa tempat penelitian yang terdahulu tidak sama dengan tempat peneliti sehingga kualitas dari senyawa uji yang digunakan juga berbeda.

2. Hitung jenis leukosit

Tujuan dari pengukuran hitung jenis leukosit adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng dan ekstrak etanol jahe emprit terhadap hitung jenis leukosit tikus putih jantan galur Wistar. Hitung jenis leukosit merupakan parameter penting dalam mengukur kemampuan suatu senyawa sebagai imunostimulan karena dengan mengukur hitung jenis leukosit yang terdiri dari neutrofil, monosit, limfosit, basofil, dan eosinofil dapat dilihat komponen leukosit mana yang terstimulan dengan adanya pemberian senyawa uji. Hasil statistik data hitung jenis leukosit yang terdiri dari neutrofil, monosit, limfosit, basofil, dan eosinofil menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dengan nilai p= 0,837; p= 0,868; p= 0,785; p= 1,637; p= 0,746 p0,05 Lampiran 19, 20, 21, 22, 23 . Hasil uji Levene menunjukkan bahwa data neutrofil, limfosit, basofil, dan eosinofil homogen dengan nilai p=0,355; p=0,630; p=0,211; p=0,087 p0,05 Lampiran 19,21, 22, 23, sedangkan data monosit tidak homogen dengan nilai p= 0,006 p0.05. Data yang terdistribusi normal dan homogen, kemudian dilanjutkan dengan uji one way ANOVA sedangkan data yang terdistribusi normal dan tidak homogen, dilanjutkan dengan uji Kruskal-Wallis. Tabel IV. Purata±SD Hitung Jenis Leukosit Setelah Pemberian Madu dan Ekstrak Etanolik Jahe Emprit pada Tahap Percobaan Ket. Kel. Kontrol : kontrol negatif Kel. I : Ekstrak jahe emprit dosis 2 ml200 g BB Jahe 100 Kel. II : Madu kelengkeng dosis 0,2 ml200 g BB + Ekstrak jahe emprit dosis 1,5 ml200 g BB Madu 25 : Jahe 75 Kel. III : Madu kelengkeng dosis 0,3 ml200 g BB + Ekstrak jahe emprit dosis 1 ml200 g BB Madu 50 : Jahe 50 Kel. IV : Madu kelengkeng dosis 0,5 ml200 g BB + Ekstrak jahe emprit dosis 0,5 ml200 g BB Madu 75 : Jahe 25 Kel. V : Madu kelengkeng dosis 0,6 ml200 g BB Madu 100 BTB : Berbeda Tidak Bermakna; BB : Berbeda Bermakna Kelompok N Mean Differential Count ±SD N M L B E Kontrol 5 2092.00±1376.85 660.00±254.95 6044.00±1274.06 14.00±5.48 112.00±73.28 I 5 5648.00±2582.14 1158.00±668.07 5258.00±1868.19 10.00±7.07 180.00±73.82 II 5 3098.00±1542.84 872.00±317.76 5874.00±2534.71 20.00±20.00 230.00±153.30 III 5 3244.00±1740.54 924.00±243.47 8818.00±1604.84 20.00±22.36 266.00±103.10 IV 5 2756.00±1498.84 1332.00±505.54 8332.00±3461.34 24.00±20.74 350.00±223.04 V 5 2564.00±689.40 682.00±283.67 7560.00±3556.11 22.00±16.43 228.00±75.63 Nilai Signifikansi p 0,039 BB 0,190 BTB 0,187 BTB 0,775 BTB 0,129 BTB

Dokumen yang terkait

Formulasi Sediaan Gel dan Krim dari Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe)”.

24 174 112

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE (Zingiber officinale Roscoe) DAN JAHE MERAH (Zingiber AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE (Zingiber officinale Roscoe) DAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP SEL KANK

1 2 16

Pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng (Nephelium longata L.) dan ekstrak etanolik jahe emprit (Zingiler officinale Roscoe) terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat tikus putih jantan galur wistar.

0 2 93

Pengaruh pemberian madu klengkeng (Nephelium longata L). terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat pada tikus putih jantan galur wistar.

0 3 74

Pengaruh pemberian madu kelengkeng (Nephelium longata L.) terhadap jumlah sel darah putih pada hewan uji tikus putih jantan galus wistar.

0 2 88

Pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng (Nephelium longata L.) dan ekstrak etanolik jahe emprit (Zingiber officinale Roscoe)terhadap jumlah sel darah putih pada tikus putih jantan galur wistar

0 1 105

Pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng (Nephelium longata L.) dan ekstrak etanolik jahe emprit (Zingiler officinale Roscoe) terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat tikus putih jantan galur wistar

4 12 91

Pengaruh pemberian madu klengkeng (Nephelium longata L). terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat pada tikus putih jantan galur wistar

0 0 72

Pengaruh pemberian madu kelengkeng (Nephelium longata L.) terhadap jumlah sel darah putih pada hewan uji tikus putih jantan galus wistar - USD Repository

0 0 86