Pembuatan Suspensi Darah Merah Domba

rpm sebanyak minimal 3 kali dengan tujuan agar semua sel darah merah terendapkan dan terpisah dari plasmanya. F. Uji Imunostimulan Campuran Madu Kelengkeng dan Ekstrak Etanolik Jahe Emprit Terhadap Jumlah Total Leukosit dengan Metode Flow Cytometry Uji imunostimulan campuran madu kelengkeng dan ekstrak etanolik jahe emprit dengan mengukur jumlah total sel darah putih leukosit bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng dan ekstrak etanolik jahe emprit terhadap peningkatan jumlah sel darah putih leukosit pada hewan uji tikus putih jantan galur Wistar dengan metode flow cytometry. Metode flow cytometry dipilih karena metode ini merupakan metode yang digunakan pada laboratorium-laboratorium klinik untuk menghitung sel darah. Perhitungan sel darah dengan metode flow cytometry memiliki keunggulan cepat dalam proses pengukuran dimana dengan metode ini dapat mengukur sel dengan laju 100.000 sel per detik dan kemampuan analisis bagus Riley dan Idowu, 2003. Tahapan yang dilakukan untuk menghitung jumlah total leukosit dengan cara menampung sampel darah tikus sebanyak 1 mL ke dalam tabung yang sudah diberikan EDTA yang berfungsi sebagai antikoagulan untuk mencegah terjadinya pembekuan darah. Sampel darah tersebut kemudian dilakukan perhitungan jumlah total leukosit dengan menggunakan Sysmex XT 1800i automated hematology analyzer. Sampel darah disedot ke dalam aliran sel yang dikelilingi dengan aliran fluida yang sempit. Darah akan melewati sinar laser yang terfokus. Darah dapat menyerap atau menyebarkan cahaya yang mengenainya. Cahaya yang diserap pada panjang gelombang yang sesuai dapat dipancarkan kembali sebagai fluoresensi jika sel terdiri dari sebuah substansi yang dapat berfluoresen. Cahaya yang disebarkan tergantung dari struktur internal sel dan ukuran serta bentuk sel. Substansi fluoresen menyerap cahaya pada panjang gelombang yang tepat dan memancarkan kembali pada panjang gelombang yang berbeda. Cahaya dan atau signal penyebaran fluoresensi dideteksi oleh serangkaian dioda yang diperkuat. Data yang didapat ditampilkan melalui sistem komputer dan hasil akhirnya berupa informasi kuantitatif tentang setiap sel yang dianalisis Riley dan Idowu, 2003. Data yang diperoleh dari hasil perhitungan jumlah leukosit dianalisis secara statistik untuk melihat signifikansi perbedaan antar kelompok yang melibatkan semua kelompok uji. Uji statistik menggunakan program komputer SPSS 17.0.

G. Tahap Orientasi Dosis Campuran Madu Kelengkeng dan Ekstrak Etanol Jahe Emprit

Tahap orientasi dosis campuran madu kelengkeng dan ekstrak etanol jahe emprit dilakukan untuk mengetahui dosis madu kelengkeng dan ekstrak etanol jahe emprit yang memberikan pengaruh terhadap hitung total dan hitung jenis leukosit. Data yang diperoleh pada tahap orientasi dosis dianalisis secara statistik menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan Levene test. Selanjutnya dilakukan analisis one way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95.

1. Tahap orientasi hitung total leukosit

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada data hitung total leukosit menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dengan nilai p= 0,787 p 0,05 Lampiran 12. Hasil uji Levene menunjukkan bahwa data homogen p= 0,139 p 0.05 Lampiran 12. Data yang terdistribusi normal dan homogen, kemudian dilanjutkan dengan uji one way ANOVA. Tabel I. Purata±SD total leukosit setelah pemberian madu kelengkeng dan ekstrak etanolik jahe emprit pada tahap orientasi Kelompok N Rata-rata Leukosit±SD P Kelompok kontrol 3 11,120±1,863 0,262 BTB Kelompok I 3 13,097±3,063 Kelompok II 3 14,467±4,347 Kelompok III 3 17,247±5,351 Kelompok IV 3 11,430±1,299 Kelompok V 3 17,167±5,068 Ket. Kel. kontrol : kontrol negatif Kel. I : Ekstrak etanol jahe emprit dosis 2,0 mL200 g BB Jahe 100 Kel. II : Madu kelengkeng dosis 0,2 mL200 g BB + Ekstrak etanol jahe emprit dosis 1,5 mL200 g BB Madu 25 : Jahe 75 Kel. III : Madu kelengkeng dosis 0,3 mL200 g BB + Ekstrak etanol jahe emprit dosis 1,0 mL200 g BB Madu 50 : Jahe 50 Kel. IV : Madu kelengkeng dosis 0,5 mL200 g BB + Ekstrak etanol jahe emprit dosis 0,5 ml200 g BB Madu 75 : Jahe 25 Kel. V : Madu kelengkeng dosis 0,6 mL200 g BB Madu 100 BTB : Berbeda tidak bermakna Hasil uji statistik jumlah total leukosit pada tahap orientasi menggunakan one way ANOVA menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna p= 0,262 p0,05 Lampiran 12. Hal ini disebabkan karena ada kemungkinan pemberian campuran madu kelengkeng dan ekstrak etanol jahe emprit belum dapat menstimulasi respon imun nonspesifik secara optimal. Respon imun merupakan sistem yang kompleks. Adanya stimulasi pada satu

Dokumen yang terkait

Formulasi Sediaan Gel dan Krim dari Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe)”.

24 174 112

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE (Zingiber officinale Roscoe) DAN JAHE MERAH (Zingiber AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE (Zingiber officinale Roscoe) DAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP SEL KANK

1 2 16

Pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng (Nephelium longata L.) dan ekstrak etanolik jahe emprit (Zingiler officinale Roscoe) terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat tikus putih jantan galur wistar.

0 2 93

Pengaruh pemberian madu klengkeng (Nephelium longata L). terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat pada tikus putih jantan galur wistar.

0 3 74

Pengaruh pemberian madu kelengkeng (Nephelium longata L.) terhadap jumlah sel darah putih pada hewan uji tikus putih jantan galus wistar.

0 2 88

Pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng (Nephelium longata L.) dan ekstrak etanolik jahe emprit (Zingiber officinale Roscoe)terhadap jumlah sel darah putih pada tikus putih jantan galur wistar

0 1 105

Pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng (Nephelium longata L.) dan ekstrak etanolik jahe emprit (Zingiler officinale Roscoe) terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat tikus putih jantan galur wistar

4 12 91

Pengaruh pemberian madu klengkeng (Nephelium longata L). terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat pada tikus putih jantan galur wistar

0 0 72

Pengaruh pemberian madu kelengkeng (Nephelium longata L.) terhadap jumlah sel darah putih pada hewan uji tikus putih jantan galus wistar - USD Repository

0 0 86