37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng dan ekstrak etanol jahe emprit terhadap jumlah sel darah putih
pada hewan uji tikus putih jantan galur Wistar. Pengukuran jumlah sel darah putih dilakukan di Laboratorium Klinik Hi-Lab Yogyakarta menggunakan metode flow
cytometry. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui normalitas data dilanjutkan dengan uji Levene untuk mengetahui
homogenitas data dan selanjutnya uji one way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95.
A. Identifikasi Madu Kelengkeng
Salah satu bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah madu kelengkeng yang diperoleh dari PT Madu Pramuka lampiran 4. Dilakukan
identifikasi madu kelengkeng untuk mendapatkan kebenaran identitas dan keaslian madu kelengkeng. Proses identifikasi madu pada penelitian ini dilakukan
dengan cara-cara sebagai berikut. a. Menuangkan madu ke dalam segelas air. Madu yang murni langsung
mengendap dan tidak bercampur dengan air sehingga air tetap jernih Ihsan, 2011.
b. Menumpahkan madu ke dalam sebuah bejana atau wadah. Madu murni pada saat dituang tetesannya menjadi seperti benang dan tidak
terputus Al-‘Id, 2010.
c. Mencium aroma khas dari madu. Madu yang murni akan beraroma khas sesuai dengan jenis bunga yang menjadi sumber nektarnya
Sulaiman, 2010. Hasil identifikasi berdasarkan cara-cara di atas didapatkan hasil madu
kelengkeng yang digunakan adalah madu murni karena ketika dituang ke dalam segelas air, madu tersebut langsung mengendap dan tidak bercampur dengan air
sehingga air tetap jernih, pada saat dituang tetesannya seperti benang dan tidak terputus alirannya Lampiran 5 , serta tercium bau khas buah kelengkeng, karena
madu kelengkeng berasal dari nektar bunga kelengkeng sebagai sumber utama nektarnya.
B. Pernyataan Kebenaran Simplisia
Penelitian ini juga menggunakan ekstrak yang berasal dari rimpang tanaman Zingiber officinale Roscoe. Kebenaran identitas simplisia yang diteliti
dijamin oleh CV. Merapi Farma Herbal, tempat peneliti mendapatkan rimpang tanaman. Surat keterangan simplisia terlihat pada lampiran 3.
C. Pembuatan Serbuk Jahe Emprit
Simplisia kering jahe emprit sebanyak 1,5 kg yang diperoleh dari CV. Merapi Farma Herbal dikeringkan terlebih dahulu di dalam oven pada suhu ±50
C selama 15 menit sebelum dilakukan penyerbukan. Simplisia yang sudah kering
lalu dibuat menjadi sediaan serbuk dengan menggunakan mesin penggiling