C. Bahan Penelitian
1. Bahan utama
a. Madu kelengkeng yang diperoleh dari PT. Madu Pramuka. b. Simplisia kering jahe emprit yang diperoleh dari CV. Merapi Farma Herbal
Jalan Kaliurang km 21,5 Yogyakarta
2. Hewan uji
Tikus putih jantan galur Wistar umur 2-3 bulan dengan berat 200-300 g diperoleh dari Laboratorium Imono Hayati Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bahan untuk ekstraksi jahe emprit
Etanol 96
4. Bahan untuk uji jumlah sel darah putih
Sampel darah tikus yang sebelumnya telah diinjeksi dengan campuran madu kelengkeng dan ekstrak etanol jahe emprit, antigen Suspensi Darah
Merah Domba SDMD 1 yang didapat dari Balai Kesehatan Yogyakarta.
D. Alat Penelitian
1. Pembuatan serbuk kering dan proses ekstraksi rimpang jahe emprit
Mesin grinder, sendok, batang pengaduk, corong Buchner, timbangan analitik, ayakan no mesh 40, rotary evaporator, erlenmeyer 1000 mL , gelas
ukur 250 mL, maserator, cawan porselen, kertas saring Whatman, dan oven.
2. Pembuatan campuran larutan uji
Cawan porselen, spuit injeksi oral 3 mL.
3. Pengujian jumlah sel darah putih
Spuit injeksi oral 3 mL, spuit injeksi peritoneal 3 mL, pipa kapiler, tabung EDTA, Sysmex XT 1800i.
E. Tata Cara Penelitian
1. Penyiapan bahan utama
Simplisia jahe emprit yang digunakan berasal dari pabrik pembuat jamu tradisional di Yogyakarta yaitu CV. Merapi Farma Herbal di jalan Kaliurang
km 21,5. Madu kelengkeng yang digunakan berasal dari PT. Madu Pramuka.
2. Pembuatan serbuk simplisia
Simplisia kering jahe emprit dibuat menjadi sediaan serbuk menggunakan mesin grinder kemudian diayak menggunakan pengayak
dengan nomor 40 mesh. Bobot serbuk jahe emprit setelah dilakukan penyerbukan dan pengayakan ditimbang untuk dihitung persen rendemen
serbuknya. Penetapan kadar air di dalam serbuk dilakukan untuk memenuhi
persyaratan obat tradisional menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 661MenkesSKVII199. Penetapan kadar air di dalam serbuk dilakukan
dengan metode gravimetri menggunakan alat Hallogen Moisture Balance. Sebanyak ±5 g serbuk yang sudah diayak dimasukkan ke dalam alat kemudian
diratakan. Timbang bobot serbuk rimpang sebagai bobot sebelum pemanasan bobot A. Panaskan serbuk pada suhu 100
◦
C dan diamkan selama 15 menit.