Ruang administrasi dan produksi Ruang visual editingvisual effect Latar Belakang Pemilihan Lokasi

21 Gambar 2.3 Tipikal ruang studio

b. Ruang administrasi dan produksi

Menurut Chiara Crosbie 2001 pada fungsi ruang studio tidak terlalu memerlukan kedekaan fisik terhadap proses produksi. Ruang kantor ini meliputi pengelolaan administrasi maupun kegiatan pra produksi yaitu pengelolaan ide atau konsep untuk kegiatan pra produksi ataupun produksi. Adapun hal yang harus ada dalam fasilitas administrasi dan produksi antara lain: 1. Resepsionis dan sekretaris, ruang untuk staf sekeretariat dan area penerima untuk tamu. 2. Kantor untuk pekerja, untuk mempermudah koordinasi antara staf produksi dengan staf “on-camera”. 3. Ruang rapat Sumber : Chiara Crosbie, 2001 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 22 4. Tempat penyimpanan film dan grafis, memudahkan dalam mempersiapkan dan mempresentasikan hasil termasuk untuk ruang preview materi proyek 5. Studio grafis dan seni

c. Ruang visual editingvisual effect

Ruang ini letaknya tidak perlu berdekatan dengan studio. Ruangan ini dipakai dalam menambahkan efek suara dan efek gambar pada shots tertentu yang menjadi salah satu kegiatan editing Chiara Crosbie 2001:252. Pada bagian ini merupakan proses lanjutan dari produksi pada ruang studio. Pada ruang ini dilakukan proses pendataan, pemilihan serta manipulasi suara ataupun gambar. Viewing screening room merupakan ruang dengan proyektor 16mm untuk menampilkan hasil produksi videofilm, audio, grafis, dan lain-lain yang digunakan untuk menarik para sponsor. Ruangan ini diletakkan berdekatan dengan sales dan eksekutif area termasuk kantor. Ruang ini juga didesain menjadi satu dengan ruang konfrensi. Ruang ini merupakan bentuk dari ruang audio visual dalam skala yang kecil Chiara Crosbie 2001:252.

d. Ruang audio visual

Studio audio merupakan ruangan yang digunakan untuk pengambilan suara atau menyiarkan pesan, berita, musik dan lain-lain. Salah satunya dapat digunakan secara live atau langsung. Dengan menggunakan penyelesaian akustik yang baik, studio dapat dibuat cukup besar untuk memuat beberapa orang. Terdapat dua tipe studio menurut 2001:256, yaitu: 1. Studio dengan kapasitas dua orang memuat satu orang disk jockey dan satu orang penyiar. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 23 Gambar. 2.4. Tipikal ruang studio audio dengan kapasitas dua orang Gambar. 2.5. Tipikal ruang studio audio dengan kapasitas lebih dari dua orang 2. Studio dengan fungsi sebagai tempat interview Luas lantai studio audio berkisar antara 10 x 10 ft 3 x 3 m untuk berita atau studio rekaman, hingga 270 ft² dengan kapasitas enam orang dan memungkinkan untuk menyelenggarakan diskusi panel. Selain studio audio dengan fungsi merekam seuara, terdapat juga fungsi studio audio sebagai stasiun radio yang dalam menyiarakan informasi secara langsung. Perbedaan mendasar pada studio audio yang digunakan sebagai radio yaitu kebutuhan penggunaan dan penempatan antena serta transmitter. Sumber: Chiara Crosbie, 2001 Sumber: Chiara Crosbie, 2001 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 24 Adapun fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dalam studio audio antara lain Chiara Crosbie 2001:257: 1. Control room, terdiri dari panel pengontrol seperti komputer dan lain-lain, dan peralatan elektronik yang berfungsi untuk mengontrol hasil dari studio. Ruangan ini memiliki akses langsung ke dalam studio dan dapat memiliki visual langsung tergantung pada kebutuhan operasional. Terdapat juga alat perekam, tempat piringan hitam, alat otomatis dan beberapa lemari penyimpan kaset. Luas ruang dirancang untuk 1-2 orang seperti yang dapat dilihat dari gambar berikut. 2. Maintenance Shop, merupakan bengkel elektronik sebagai ruangan untuk suku cadang. Dapat ditempatkan langsung pada studio untuk kemudahan menjangkau. Kapasitas minimal untuk ruang ini yaitu satu orang. 3. Equipment rack room, merupakan ruangan yang digunakan untuk menampung peralatan elektronik tambahan yang tidak diperlukan saat pelaksanaan, seperti peralatan penyetelan, dan lain-lain. Bentuk penyimpanan berupa rak atau kabnet untuk arsip. Pada umumnya Equipment room ditempatkan dalam satu ruang bersama ruang kontrol. Akustik Studio Audio Hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan studio yaitu peralatan akustik harus diperhitungkan baik pada tingkat isolasi tinggi terhadap vibrasi dan bising, maupun hubungan dengan bentuk studio itu sendiri. Kondisi akustik pada dasamya adalah mati dalam studio dimana dengung bila perlu dapat ditambah dengan menggunakan pengaturan tempat dan barang-barang yang cocok, layar akustik yang dapat dipindahkan portable dan dengung buatan. Oleh sebab itu ada beberapa persyaratan akustik yang perlu diperhatikan dalam perancangan studio, antara lain: 1. Ukuran dan bentuk studio yang optimum 2. Tingkat difusi penyebaran bunyi yang tinggi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 25 3. Karakteristik ideal reverberasi dengung 4. Hindari cacat akustik 5. Eliminasi gangguan suara dan vibrasi Sedangkan teori untuk konsep Green Architectur mengutip dari beberapa tokoh : Setiap proses membangun act of building akan merubah lingkungan Yeang, 1995:4. Menurut Yeang dalam Designing With Nature 1995:4, menyarankan agar seorang perencana lingkungan buatan para arsitek perlu memperhatikan makna sebuah lingkungan buatan dari sudut pandang seorang ahli ekologi Brenda Vale 1991:169, menyebutkan bahwa Green architecture tidak hanya meliputi bangunan itu sendiri dalam tapak, namun juga lingkungan kota yang memiliki bentuk berkelanjutan. Kota tidak hanya meliputi kumpulan dari gedung- gedung, tetapi juga dapat dilihat sebagai rangkaian sistem yang saling berinteraksi, sistem untuk hidup, bekerja dan berekreasi, kesemuaanya menjadi satu dalam bentuk gedung. Dengan melihat sistem kita dapat melihat wajah dari kota yang akan datang. Heinz Frick dalam Arsitektur dan Lingkungan 1996 menyebutkan bahwa desain mengarah pada manifestasi dari perhatian manusia dan bila apa yang kita buat dengan tangan kita adalah untuk memberikan penghormatan pada bumi yang memberi kita kehidupan, maka segalanya yang kita buat tidak hanya harus “tumbuh” dari tanah, tapi juga kembali padanya tanah kembali ke tanah, air kembali ke air. Segala yang diterima dari bumi dapat dengan bebas diberikan kembali tanpa menyebabkan kerugian pada sistem kehidupan manapun. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 26

2.1.3 Studi Kasus Obyek 1. Multimedia Center, Hamburg

Gambar 2.6. Multimedia Center Didesain oleh Foster dan patners, sangat memperhatikan lingkungan sekitar akan kebutuhan sebuah pusat multimedia. Bertempat di sebuah kota kecil membuat pusat multimedia ini dijadikan sebagai pusat informasi bagi masyarakat setempat. Bersebelahan dengan stasiun televisi yang sudah lama, pusat multimedia ini sangat membantu dalam memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Dengan berbagai fasilitas sebagai sebuah pusat multimedia, tempat ini telah membantu masyarakat setempat dan pemerintah kota Hamburg untuk bisa saling memberikan informasi dan tentunya menjadi pusat produksi dan perkembangan multimedia di Hamburg, baik media ; teks, grafik, animasi, gambar dan video. Gedung ini selain sebagai pusat multimedia juga berfungsi sebagai pusat servis semua perangkat multimedia serta berfungsi sebagai museum dan laboratorium foto, grafis dan video. Laboratorium foto menyediakan berbagai layanan fotografi, termasuk pengolahan dan pencetakan, antena, studio, di lokasi dan dokumentasi, menyalin, digital imaging, dan membantu diri fotografi. Memiliki laboratorium foto dan slide 35mm dasar peristiwa-peristiwa sejarah, bangunan, pesawat, dll untuk digunakan dalam briefing. File foto ini dapat didigitalisasi untuk diangkut disk atau dikirim melalui email server jaringan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 27 Sebagi pusat multimedia, bangunan ini telah melakukan berbagai macam proses multimedia, mulai dari proses produksi sampai pada proses penyampaian informasi yang dimaksud. Untuk itu dengan melihat dari teori yang dikemukakan oleh Daryanto 2005 bahwa pusat multimedia merupakan banyak media yang berada di bawah kendali computer dan sebuah komputer dapat melakukan suatu manipulasi pada data text dan gambar yang diubah menjadi data multimedia sehingga menjadi komputer yang berbasis Multimedia. Multimedia dalam hal ini sangat erat kaitannya dengan teknologi informasi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Sebagi sebuah pusat informasi dan untuk mencapai tujuan tersebut, maka Multimedia Center, Hamburg, sudah cukup memperhatikan fungsi dari pusat multimedia itu sendiri. Berikut merupakan fasilitas ruang pada Multimedia Center di Hamburg : A. Fasilitas Studio Video B. Fasilitas Studio Audio C. Penyelesaian Lantai Studio D. Penyelesaian Ketinggian Plafon E. Pencahayaan Studio F. Pengkondisian Udara dalam Studio G. Fasilitas Administrasi dan Pengolahan Hasil H. Studio Grafis dan Seni

2. Graha Wonokoyo

Gedung perkantoran yang terletak tepat di persimpangan jalan raya Darmo dan Taman Bungkul ini merupakan studi kasus bangunan fungsi perdagangan yang bertema Green Architectur, didesain dengan prinsip hemat energi. Pemilik berharap desain hemat energi bisa menciptakan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 28 efisiensi operasional bangunan dalam jangka panjang. Konsep hemat energy ini mengacu pada teori literature dari Priatman, yang mengungkapkan bahwa Green architecture adalah arsitektur yang berwawasan lingkungan dan berlandaskan kepedulian tentang konservasi lingkungan global alami dengan penekanan pada efisiensi energi energy- efficient, pola berkelanjutan sustainable dan pendekatan holistik holistic approach Priatman, 2002. Gambar 2.7. Graha Wonokoyo Berikut ini merupakan pendekatan konsep arsitektur hijau yang dicapai dari bangunan ini.

1. Penyelesaian terhadap iklim

Kenyamanan pengguna, misalnya, benar-benar diperhatikan dengan menciptakan bukaan-bukaan yang tinggi. Masuknya cahaya matahari ke dalam gedung membuat penerangan di siang hari tidak diperlukan. Begitu pula dengan udara luar yang dapat diakses pengguna melalui jendela-jendela yang dapat dibuka.

2. Konektifitas terhadap komunitas lingkungan

Lokasi bangunan yang berada di daerah strategis juga memudahkan pengguna sekaligus orang umum untuk mencapai gedung dengan transportasi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 29 publik. Bangunan-bangunan pelayanan publik dan komersial lain juga mudah dijangkau dari sini.

3. Efisiensi energi

Penghematan energi merupakan upaya yang menjadi prioritas dalam mewujudkan nilai keberlanjutan pada bangunan Graha Wonokoyo. Usaha yang memberikan dampak signifikan adalah pengaplikasian teknologi penghawaan buatan yang dapat mengurangi konsumsi energi.

4. Efisiensi penggunaan air

Dari sisi penghematan air, sejauh ini usaha yang dilakukan adalah dengan efisiensi sistem plumbing yang dipusatkan dalam satu area core plumbing. Dampak positif yang signifikan dari penerapan prinsip hemat energi pada gedung ini adalah running cost bisa ditekan sampai 40 jika dibandingkan bangunan-bangunan konvensional lain yang memiliki skala hampir sama.

3. Menara Mesiniaga

Melalui pendekatan Arsitektur Bioklimatik tingkat efisiensi gedung perkantoran ini mencapai 80 . Menara Mesiniaga juga efisien dalam pengaturan ruang karena infrastruktur bangunan service core yang biasanya di tengah bangunan ditarik ke tepi timur sehingga ruang kerja bisa lebih leluasa dan ruang untuk sirkulasi lebih sedikit. Menara Mesiniaga ini tidak menampakkan sosok bangunan pencakar langit yang tidak bersahabat, sebaliknya bangunan berdiri tegak dan terbuka yang mengekspresikan pemunculan teknologi baru. Dirancang oleh seorang arsitektur yang sangat peduli dengan alam dan selalu menghasilkan sebuah karya arsitektur yang sangat memperhatikan kejadian alam yang mungkin terjadi di waktu mendatang. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 30 Gambar 2.8. Perspektif Menara Mesiniaga Yeang mendesain gedung yang memamerkan citra high tech sekaligus memberikan suasana nyaman bagi karyawan. Yeang menempatkan inti bangunan service core tangga, lift, toliet dan mekanikal, elektrikal dan plumbing di sisi yang paling banyak menerima sengatan matahari yakni timur gedung. Sky Garden yang membelit bangunan bak spiral menyelimuti bagiaan bangunan memeberikan nilai estetika tersendiri sekaligus berfungsi memberikan efek bayangan dan kontras dengan permukaan dinding berupa aluminium dan baja. Pada prinsipnya Yeang mencoba menerapkan konsepnya melalui 4 aspek arsitektural antara lain melalui tampilan bangunan, penyelesaian ruang, lanskap, orientasi terhadap sinar matahari dan penggunaan shading device. Ide-ide desain dari Ken Yeang meliputi:  Penggabungan lingkungan urban beserta lansekapnya  Model yang estetis, gambaran dari kesuburan taman urban yang tropis.  Open way of life-keseragaman-semua bisa tercipta karena iklim yang tropis.

1. Tampilan bangunan high tech

Tampilan High Tech pada Menara Mesiniaga ini tercermin dari material eksterior bangunan yang didominasi oleh penggunaan bahan metal. Struktur utama dari Menara Mesiniaga adalah pipa baja yang di ekspose. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 31 Gambar 2.9. Citra High Tech melalui dominasi penggunaan material metal Lapisan lantainya terbuat dan bahan beton yang menopang diatas baja. Struktur uatama bangunan terbuat dari rangka baton bertulang yang diselimuti dua jenis penangkis matahari, dinding baja dan kaca. Podium dan puncak gedung berbahan metal menghadirkan citra high tech. Pada bagian atap bangunan ini Yeang mencoba memfungsikannya untuk aktifitas rekreasi melalui kehadiran fungsi kolam renang dan Gymnasium.. Hal ini juga menjadi bagian dari ide dasar Yeang yang menghubungkan bangunan kembali ke tanah. Atap berperan sebagai tempat berinteraksi sekaligus sebagai penyangga tambahan diantara space interior dan eksterior. Struktur sun screen nya terbuat dari baja dengan frame terbuat dari panel aluminium. Struktur ini cocok untuk direncanakan pemakaian panel penangkap energi sinar matahari. Screen melindungi pool seperti atap pada bangunan. Sistem pengumpul air hujan juga terdapat pada atap.

2. Tanaman Sky Garden

Salah satu ide dasar dari Menara Mesiniaga ini yaitu taman pada alas bangunan yang menghadirkan suasana alami dan meneruskan lanskap dari dasar bangunan hingga badan bangunan yang berbentuk spiral ke atas. Tanaman pada Sky Garden ini merupakan bentuk dari respon desain terhadap lingkungan. Hal ini ditegaskan dalam sebuah teori dari Heinz Frick dalam Arsitektur dan Lingkungan 1996 menyebutkan bahwa desain Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 32 mengarah pada manifestasi dari perhatian manusia dan bila apa yang kita buat dengan tangan kita adalah untuk memberikan penghormatan pada bumi yang memberi kita kehidupan.

3. Orientasi terhadap sinar Matahari

Pada proses desain tampilan menara mesiniaga ini, Ken Yeang memanfaatkan pencahayaan alami. Bangunan ini didukung dengan penggunaan material yang biasa dipakai untuk gedung tinggi misalnya struktur baja dan komponen ringan pembatas ruang, Kenneth Yeang bereksperimen dalam cara penggunaannya melalui penempatan bahan tersebut sebagai penangkal sengatan panas dalam ukuran yang berbeda-beda dan bentuk melengkung, sesuai pergerakan matahari.

4. Penyelesaian ruang

Pada penyelesaian interior, ruangan kantor utama memliki ventilasi udara alami dan menggunakan AC. Bangunan ini dilengkapi dengan sistem otomatis yang mengatur energi termasuk AC, hal ini berfungsi untuk mengurangi konsumsi energi pada peralatan. Menggunakan energi pasif pada pencahayaan dengan penyelesaian jendela di sebelah timur dan barat memiliki jalur untuk penempatan tanaman hias untuk mengurangi masuknya sinar matahari yang menimbulkan panas dalam ruang.

5. Shading Device

Pada bangunan ini Yeang menerapkan dua jenis shading device yang digunakan pada jendela sisi barat dan timur sebagai respon terhadap sinar dari atas. Muka bangunan termasuk louvers dan shading bertujuan untuk mengurangi radiasi yang menimbulkan panas dari arah barat dan timur. Bahan dari shading ini yaitu alumunium sebagai reflector. Terdapat beberapa hubungan antara nilai estetika, material, tempat, waktu serta teknis pembangunan yang dilakukan Yeang melalui desain ini. Pertama yaitu hubungan langsung meliputi adaptasi yang kreatif untuk dalam pada kondisi bangunan. Kedua, hubungan tidak langsung meliputi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 33 interpretasi terhadap adaptasi warisan arsitektural dan tradisi kultur dalam prinsip dasar desain. Ketiga, hubungan unsur kekinian dalam desain yang meliputi penggunaan teknologi yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Keempat, hubungan lanskap yang menggabungkan bangunan dengan konteks fisik dan elemen alami. Kelima, yaitu pertimbangan desain memperkirakan kemungkinan dampak yang akan ditimbulkan dari proses pembangunan. Menurut Yeang, menara Mesiniaga merupakan salah satu pendekatan arsitektur hijau yang bertitik tolak dari dua hal yang fundamental untuk menentukan strategi desain yang responsif terhadap lingkungan global yaitu kondisi kenyamanan manusia dan penggunaan energi secara pasif.

2.1.4 Persyaratan Pokok Proyek

Persyaratan Pokok Proyek yang dibatasi pada rancangan Pusat Multimedia yang berkonsep green architecture Brenda Robert Vale, 1991 adalah: 1. Meminimalkan penggunaan bahan bakar fosil konservasi energi. 2. Tanggap terhadap iklim, bahwa bangunan mampu menyesuaikan terhadap iklim serta menggunakan sumber energi alami. 3. Meminimalkan penggunaan sumber daya baru serta mampu menciptakan sumber daya baru untuk bangunan lainnya. 4. Menghargai pengguna, bahwa prinsip green architecture mampu mengenali dan menghargai orang-orang yang terlibat di dalamnya pengguna. 5. Menghargai tapak, dimana bangunan yang ada merupakan bangunan yang ramah terhadap lingkungan alam. 6. Pendekatan holistik, bahwa prinsip green architecture mampu melakukan suatu pendekatan secara menyeluruh holistic terhadap lingkungan tempat dimana suatu bangun berdiri. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 34 2.2 Tinjauan Khusus 2.2.1 Lingkup Pelayanan Dalam sebuah Pusat Multimedia fungsi yang utama yang akan diwadahi yaitu proses penyampaian informasi distribusi melalui berbagai media audio, visual, teks, gambar, 2D3D, oleh karena itu kebutuhan fungsi utama yang harus ada dalam sebuah Pusat Multimedia yaitu studio sebagai proses produksi, serta pengolahan hasil produksi tersebut. Olahan dari sebuah produksi fungsi multimedia merupakan sebuah digitalisasi suatu informasi ke arah tiga dimensi maupun dua dimensi. Bentuk pelayanan yang dilakukan meliputi dua aspek yaitu pada bidang pendidikan dan pelayanan jasa non penndidikan. Dalam bidang pendidikan pelayanan yang dilakukan berupa uji kompetensi dan pemberian kuliah teknologi informasi, interview dan panel discussions. Kerjasama dalam bidang ini dapat dilakukan terutama pada lingkup perguruan tinggi. Pada bidang pelayanan jasa non pendidikan pelayanan yang dilakukan meliputi pembuatan film dokumenter, Public Service Announcement pemberitahuan, Production of advertising commercial, Documentation, company events, graphic arts, dan News and Public Features.

2.2.2 Aktifitas Dan Kebutuhan Ruang

Untuk menampung segala aktifitas yang terjadi di sebuah Pusat Multimedia, maka diperlukan sebuah analisa kasus tentang kebutuhan ruang. Kebutuhan ruang ini diperoleh berdasarkan studi yang telah dilakukan sebelumnya. Dari studi yang telah dilakukan, maka dapat dicari garis besar dari aktifitas dan kebutuhan ruang sebuah Pusat Multimedia sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 35 PELAYANAN PERDAGANGAN Pelaku Aktifitas Kebutuhan Ruang Pengunjung Karyawan toko  Datang parkir kendaraan  Melihat lihat  Membeli  Makan dan minum  Memperbaiki barang elektronik  Menunggu perbaikan barang elektronik  Membuang air besar dan kecil  Datang parkir kendaraan  Ganti pakaian dan menyimpan peralatan pribadi  Memberikan informasi pengunjung  Menjaga keamanan  Memberikan pertolongan pertama  Transaksi jual beli elektronik  Louncing produk  Membuang air besar dan kecil  Beristirahat, Makan dan minum  Sholat dan berwudhu  Menurunkan barang  Mengoprasikan peralatan mekanikal dan elektrikal  Persingahan barang elektronik yang akan dikirim ke konsumen  Persingahan barang elekronik  Tempat parkir  Toko  Toko  Restorant  Toko servis  Sarana hiburan dan tempat game  Toilet  Tempat parkir  R. ganti dan loker  R. reception  R. security  R. P3K  Toko  R. pameran  Toilet  Café  Mushola  Loding dock  R. genset dan trafo, R. mesin AC R. POmpa tendon R. Panil  R. pengiriman barang  R. gudang Tabel 2.1 Aktifitas dan Kebutuhan Ruang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 36 Pengelola Staff yang akan di data  Datang parkir kendaraan  Melaksanakan pekerjaan pelayanan administrasi  Melaksanakan pekerjaan kedirekturan  Membantu pimpinan  Mengadakan rapat  Melaksanakan pekerjaan operasional  Menyimpan dokumen arsip  Beristirahat, makan dan minum  Membuang air besar dan kecil  Sholat dan berwudhu  Tempat parkir  R. administrasi  R. Direktur utama  R. Sekertaris  R. Rapat  R. Kabag Tata usaha R. Staff Tata usaha R. kabag Personalia R. Staff Personalia R. Kabag keuangan R. Staff keuangan  R. arsip  Restourant  Toilet  Mushola Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 37 PELAYANAN JASA PENDIDIKAN PELATIHAN Fungsi Pelaku Aktifitas Ruang

1. AUDIO

KEPALA DEPT. AUDIO DATANG-ABSEN- PERSIAPAN- PENGONTROLAN - MENERIMA TAMU-RAPAT- ISTIRAHAT-PULANG PENGISI SUARA AUDIO DATANG-PERSIAPAN- MENGISI SUARA- ISTIRAHAT -PULANG PENGISI SUARA RADIO DATANG-PERSIAPAN- MENGISI SUARA- ISTIRAHAT -PULANG EDITOR DATANG-ABSEN- PERSIAPAN-PENGUMPULAN BAHAN-EDITING-RAPAT- ISTIRAHAT -PULANG TEKNISI OPERASIONAL STUDIO DATANG- ABSEN- PERSIAPAN-PENGECEKAN PERSIAPAN- PENGONTROLAN STUDIO- RAPAT- ISTIRAHAT - PULANG STAF ARSIP DATANG- ABSEN- PERSIAPAN-PENGUMPULAN DATA- PENDATAANPENGARSIPAN- RAPAT- ISTIRAHAT - PULANG RESEPSIONIS DATANG- ABSEN- PERSIAPAN-MENERIMA TAMU- ISTIRAHAT -PULANG PENGAJAR SISWA DATANG-MEMBERIKAN MENERIMA PELAJARAN- ISTIRAHAT-PULANG R. KEPALA DEPT. RESEPSIONIS R. TUNGGU RUANG RAPAT R. STUDIO AUDIO R. STUDIO RADIO RUANG KONTROL KELAS MAINTENANE SHOP R. KERJA STAF AUDIO R. TRANSMITTER R. ARSIP PARKIR CAFÉ MUSHOLA TOILET Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 38

2. VIDEO

KEPALA DEPT. VIDEO DATANG-PARKIR- ABSEN- PERSIAPAN-PENGONTROLAN- MENERIMA TAMU-RAPAT- ISTIRAHAT -PULANG PENGISI ACARA DATANG-MEMILIH PAKAIAN- GANTI PAKAIAN-MAKE UP- PERSIAPAN-MENGISI ACARA- ISTIRAHAT -PULANG PEMAKE-UP DATANG- ABSEN-PERSIAPAN- MEMILIHKAN PAKAIAN- MAKE UP ARTIS-ISTIRAHAT- PULANG EDITOR VIDEO TAPE DATANG- ABSEN-PERSIAPAN- PENGUMPULAN BAHAN- EDITING-RAPAT- ISTIRAHAT - PULANG STAF ARSIP DATANG- ABSEN-PERSIAPAN- PENGUMPULAN DATA- PENDATAANPENGARSIPAN- RAPAT- ISTIRAHAT -PULANG STAF PROPERTY DATANG-PARKIR- ABSEN- PERSIAPAN-PENGATURAN PROPERTY-PENDATAAN- RAPAT-ISTIRAHAT-PULANG RESEPSIONIS DATANG- ABSEN-PERSIAPAN- MENERIMA TAMU- ISTIRAHAT -PULANG TEKNISI OPERASIONAL STUDIO DATANG- ABSEN-PERSIAPAN- PENGECEKAN PERSIAPAN- PENGONTROLAN STUDIO- RAPAT-ISHOMA-PULANG PENGAJAR SISWA DATANG-MEMBERIKAN MENERIMA PELAJARAN- ISTIRAHAT-PULANG R. KEPALA DEPT. RESEPSIONIS R. TUNGGU RUANG RAPAT R. STUDIO VIDEO RUANG KONTROL MAINTENANCE SHOP R. KERJA STAF VIDEO RUANG EDITING KELAS R. MAKE UP ARTIST R. GANTI R. WARDROBE R. PERSIAPAN RUANG ARSIP PARKIR CAFÉ MUSHOLA TOILET Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 39

3. DESAIN

MEDIA GRAFIS, ANIMASI, WEB KEPALA DEPT. DESAIN MEDIA DATANG- ABSEN-PERSIAPAN- PENGONTROLAN-MENERIMA TAMU-MENYAKSIKAN PRESENTASI-RAPAT-ISHOMA- PULANG DESAINER GRAFIS DATANG- ABSEN-PERSIAPAN- MENERIMA TAMUPESANAN- MENGKONSEP DESAIN- PELAKSANAAN DESAIN- EDITING-PRESENTASI DESAIN- RAPAT- ISTIRAHAT -PULANG ANIMATOR DATANG- ABSEN-PERSIAPAN- MENERIMA TAMUPESANAN- MENGKONSEP DESAIN- PELAKSANAAN DESAIN- EDITING-PRESENTASI DESAIN- RAPAT- ISTIRAHAT -PULANG DESAINER WEB DATANG- ABSEN-PERSIAPAN- MENERIMA TAMUPESANAN- MENGKONSEP DESAIN- PELAKSANAAN DESAIN- EDITING-PRESENTASI DESAIN- RAPAT- ISTIRAHAT -PULANG DESAINER MULTIMEDIA DATANG- ABSEN-PERSIAPAN- MENERIMA TAMUPESANAN- PENGUMPULAN HASIL DESAIN-MENGKONSEP DESAIN-PELAKSANAAN DESAIN-EDITING-PRESENTASI DESAIN-RAPAT- ISTIRAHAT - PULANG STAF ARSIP DATANG- ABSEN-PERSIAPAN- PENGUMPULAN DATA- PENDATAANPENGARSIPAN- RAPAT- ISTIRAHAT -PULANG RESEPSIONIS R. KEPALA DEPT. RESEPSIONIS R. TUNGGU RUANG RAPAT RUANG STUDIO GRAFIS RUANG STUDIO WEB RUANG STUDIO ANIMASI RUANG STUDIO MULTIMEDIA KELAS R. VISUALISASI PRESENTASI R. PRINTING RUANG ARSIP GUDANG PARKIR CAFÉ MUSHOLA TOILET R. GANTI Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 40 DATANG- ABSEN-PERSIAPAN- MENERIMA TAMU- ISTIRAHAT -PULANG PENGAJAR SISWA DATANG-PERTEMUAN- MEMBERIKANMENERIMA PELAJARAN-MENYAKSIKAN PRESENTASI DESAIN-PULANG

4. FOTOGRAFI

KEPALA DEPT. FOTOGRAFI DATANG- ABSEN- PERSIAPAN- PENGONTROLAN- MENERIMA TAMU- MENYAKSIKAN PRESENTASI-RAPAT- ISTIRAHAT -PULANG FOTOGRAFER PENGAJAR DATANG- ABSEN- PERSIAPAN-MENERIMA TAMU-MENGAMBILAN GAMBAR MENGAJAR- RAPAT- ISTIRAHAT - PULANG EDITOR DATANG- ABSEN- PERSIAPAN-MENERIMA HASIL PENGAMBILAN GAMBAR-PENGEDITAN- MENYERAHKAN HASIL- RAPAT- ISTIRAHAT - PULANG SISWA MODEL DATANG-PERSIAPAN- MENERIMA PELAJARAN- PENGAMBILAN GAMBAR- ISTIRAHAT -PULANG PEMAKE-UP DATANG- ABSEN- PERSIAPAN-MEMILIHKAN PAKAIAN-MAKE UP ARTIS- ISTIRAHAT-PULANG RESEPSIONIS R. KEPALA DEPT. RESEPSIONIS R. TUNGGU RUANG RAPAT KELAS RUANG STUDIO FOTO RUANG EDITING R. PRINTING RUANG ARSIP R. MAKE UP R. GANTI PARKIR GUDANG CAFÉ MUSHOLA TOILET Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 41 DATANG- ABSEN- PERSIAPAN-MENERIMA TAMU- ISTIRAHAT -PULANG STAF ARSIP DATANG- ABSEN- PERSIAPAN-PENGUMPULAN DATA- PENDATAANPENGARSIPAN- RAPAT- ISTIRAHAT - PULANG 2.2.3 Pengelompokan Ruang Pengelompokkan pada organisasi ruang ini dilakukan berdasarkan kebutuhan fungsi yang telah dilakukan sebelumnya. Selain itu pengelompokkan juga dilakukan sesuai dengan parameter arsitektur hijau yang berhubungan dengan pencapaian efisiensi dan efektifitas kerja dengan mengelompokkan fungsi yang sesuai pada tiap lantainya untuk mendekatkan ruang satu dengan lainnya serta penghematan energi dengan mengurangi penggunaan alat transportasi vertikal terutama lift. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 42 Tabel 2.2. Pengelompokan Ruang

2.2.4 Perhitungan Luas Ruang

Kebutuhan besaran luas ruang pada obyek rancangan ini dikelompokan dengan mempertimbangkan tuntutan aktifitas pada tiap fungsi ruang sesuai dengan analisa yang telah dilakukan sebelumnya. Besaran luas ruang ditentukan berdasarkan standar kebutuhan minimal dari tiap ruang yang mengacu pada literatur, NAD : Neufert Architect Data, 2002 , TSS : Time Saver Standart, 2001, SBT : Sistem Bangunan Tinggi, 2005, untuk memberikan gambaran tentang analisa kebutuhan ruang. Tabel 2.3 Analisis kebutuhan luas ruang fasilitas administrasi dan pelayanan umum AKTIFITAS KEBUTUHAN RUANG Pelayanan Perdagangan TI shop. Pendidikan dan Pelatihan Soft Course Pengelolaan Head office, administration, HRD, accounting financial, technical service. Service Maintenance, utilitas Fasilitas Umum Internet Spot, Café, Perpustakaan NO. JENIS RUANG KAPASITAS PENDEKATAN BESARAN LUASAN m 2 1. LOBBY UTAMA 200 ORG 1,5 m 2 ORG NAD 300 2. R. TUNGGU 15 ORG 76 m 2 TSS 76 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 43 Tabel 2.4. Analisis kebutuhan luas ruang fasilitas pelayanan jasa 3. ADMINISTRASI 1 ORG 8 m 2 NAD 8 4. RESEPSIONIS 2 ORG 8 m 2 NAD 8 5. SECURITY 4 ORG 8 m 2 ASUMSI 8 6. R. ABSEN PEGAWAI 1 ORG 1,9 m 2 NAD 1,9 7. LOKER 4 LOKER 2 m 2 LOKER 8 8. R. OFFICE BOY 5 ORG 2 m 2 ORG NAD 10 9. PANTRY 3 ORG 3,65 x 3,65 = 13,3 NAD 13,3 10. R. TEKNISI 5 ORG 4 m 2 ORG NAD 20 11. R. SERVER 3 ORG 30 m 2 ASUMSI 30 12. TOILET PEGAWAI, SHOWER ROOM R. GANTI 3-10 ORG ♀ 6 CLOSET 2,67 m 2 , 4 WSTFL 0,68 m 2 , 2 SHOWER ROOM 3 m 2 = 24,74 m 2 ♂ 5 URINOIR 0,64 m 2 3 CLOSET 2,67 m 2 , 2 WSTFL 0,68 m 2 , 2 SHOWER ROOM 3 m 2 = 20,57 m 2 45,31 TOTAL LUAS FASILITAS ADMINISTRASI PELAYANAN UMUM 528,51 NO. FUNGSI JENIS RUANG KAPASI- TAS PENDEKATAN BESARAN LUASAN m 2 1. R. KEPALA DEPT. 1 ORG 15 m 2 ORG NAD 15 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 44 AUDIO RESEPSIONIS R. TUNGGU 5 ORG 14 x 28 ft 4,3 x 8,5 m TSS 36,55 RUANG RAPAT 10 ORG 2 m 2 ORG NAD 20 RUANG STUDIO AUDIO 2 ORG 18 x 15 ft 5,5 x 4,6 m TSS 25,3 RUANG STUDIO RADIO 2 ORG 18 x 15 ft 5,5 x 4,6 m TSS 25,3 RUANG KONTROL 2 ORG 20 m 2 STUDI 20 R. KERJA STAF AUDIO 5 ORG 4 m 2 ORG NAD 20 RUANG TRANSMITTER 1 ORG 6 m 2 STUDI 6 RUANG ARSIP 5 LMR 2 m 2 LMR NAD 10 TOTAL LUAS 178,15

2. VIDEO

R. KEPALA DEPT. 1 ORG 15 m 2 ORG NAD 15 RESEPSIONIS R. TUNGGU 5 ORG 14 x 28 ft 4,3 x 8,5 m TSS 36,55 RUANG RAPAT 15 ORG 2 m 2 ORG NAD 30 RUANG STUDIO VIDEO 40 x 60 ft 12,2 x 18,3 223,26 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 45 m TSS R. PERSIAPAN 25 m 2 ASUMSI 25 RUANG KONTROL 7 ORG 6 m 2 ORG STUDI 42 R. KERJA STAF VIDEO 10 ORG 4 m 2 ORG NAD 40 RUANG EDITING GRAPHIC ART 4 ORG 2,5 m 2 ORG STUDI 10 RUANG ARSIP 5 LMR 2 m 2 LMR NAD 10 TOTAL LUAS 431,8

3. DESAIN

MEDIA R. KEPALA DEPT. 1 ORG 15 m 2 ORG NAD 15 R. ASISTEN KEPALA 1 ORG 6,7 m 2 ORG NAD 6,7 RESEPSIONIS R. TUNGGU 5 ORG 14 x 28 ft 4,3 x 8,5 m TSS 36,55 RUANG RAPAT 10 ORG 2 m 2 ORG NAD 20 RUANG STUDIO GRAFIS 6 ORG 2,5 m 2 ORG NAD 15 RUANG STUDIO WEB 6 ORG 2,5 m 2 ORG NAD 15 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 46 RUANG STUDIO ANIMASI 6 ORG 2,5 m 2 ORG NAD 15 RUANG STUDIO MULTIMEDIA 6 ORG 2,5 m 2 ORG NAD 15 R. PRINTING 5 ORG 43,4 STUDI 43,4 RUANG ARSIP 5 LMR 2 m 2 LMR NAD 10 GUDANG ASUMSI 9 TOTAL LUAS 200,65

4. FOTO-

GRAFI R. KEPALA DEPT. 1 ORG 15 M 2 ORG NAD 15 RESEPSIONIS R. TUNGGU 5 ORG 14 x 28 ft 4,3 x 8,5 m TSS 36,55 RUANG RAPAT 5 ORG 2 M 2 ORG NAD 10 RUANG STUDIO FOTO 25 M 2 STUDI 25 RUANG EDITING 2 ORG 2,5 M 2 ORG STUDI 5 R. PRINTING 1 ORG 18 M 2 STUDI 18 RUANG ARSIP 3 LMR 2 x 0,5 2 m 2 LMR NAD 6 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 47 GUDANG ASUMSI 9 TOTAL LUAS 124,55 TOTAL LUAS FASILITAS PELAYANAN JASA 935,15 NO. JENIS RUANG KAPASITAS PENDEKATAN BESARAN LUASAN m 2 1. R. KEPALA DEPT. PEND PELATIHAN 1 ORG 15 m 2 ORG NAD 15 2. R. STAF PENGAJAR 4 ORG 4 m 2 ORG NAD 16 3. RESEPSIONIS ADMINISTRASI 2 ORG 16 M 2 16 4. LOBBY R. TUNGGU 50 ORG 1,5 m 2 ORG NAD 75 5. R. PELATIHAN 1 20 ORG 2,5 m 2 ORG x 20 x 100 100 6. R. PELATIHAN 2 20 ORG 2,5 m 2 ORG x 20 x 100 100 7. R. PELATIHAN 3 20 ORG 2,5 m 2 ORG x 20 x 100 100 8. R. RAPAT 5 ORG 2 m 2 ORG NAD 10 9. GUDANG ASUMSI 9 TOTAL LUAS FASILITAS PENDIDIKAN PELATIHAN 442 Tabel 2.5. Analisis kebutuhan luas ruang fasilitas pendidikan dan pelatihan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 48 NO. FUNGSI JENIS RUANG KAPAS I-TAS PENDEKATAN BESARAN LUASAN M 2

1. HEAD OFFICE

DEPAR TEMENT R. PRESIDEN DIREKTUR 1 ORG 25 M 2 ORG NAD 25 R. SEKRETARI S 1 ORG 6,7 M 2 ORG NAD 6,7 RESEPSIONI S R. TUNGGU 5 ORG 14 x 28 ft 4,3 x 8,5 m TSS 36,55 RUANG RAPAT UTAMA 25 2 M 2 ORG NAD 50 R. ARSIP 5 LMR 2 M 2 LMR NAD 10 TOTAL LUAS 128,25

2. HUMAN

RESOURCES DEVELOP- MENT HRD R. STAF HRD 5 ORG 4 M 2 ORG NAD 20 TOTAL LUAS 20 Tabel 2.6. Analisis kebutuhan luas ruang fasilitas pengelolaan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 49 Tabel 2.7. Analisis kebutuhan luas ruang fasilitas servis

3. AKUNTANSI

KEUANGAN R. STAF AKUNTANSI 3 ORG 4 M 2 ORG NAD 12 R. STAF KEUANGAN 3 ORG 4 M 2 ORG NAD 12 TOTAL LUAS 24 TOTAL LUAS FASILITAS PENGELOLAAN 172,25 NO. JENIS RUANG KAPASITAS PENDEKATAN BESARAN LUASAN m 2 1. POS SATPAM 4 ORG 4 m 2 POS ASUMSI 16 2. LOKET TIKET MOBIL 1 ORG 1,5 m 2 ASUMSI 3 3. LOKET TIKET MOTOR 1 ORG 1,5 m 2 ASUMSI 3 4. RUANG PANEL UTAMA 2,1 x 3,5 m 2 SBT 7,35 5. R. GENSET 25 m 2 25 6. R. TANDON POMPA 30 m 2 30 7. RUANG SAMPAH 5 m 2 ASUMSI 5 8. GUDANG REUSERECYCLE 16 m 2 ASUMSI 16 9. CHILLER 45 m 2 SBT 45 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 50 Tabel 2.8. Analisis kebutuhan luas ruang inti bangunan 10. AHU 2,3 m 2 SBT 2,3 11. COOLING TOWER 10 m 2 SBT 10 TOTAL LUAS MAINTENANCE 159,6 + 30 SIRKULASI 210,5 NO. JENIS RUANG KAPASITAS PENDEKATAN BESARAN LUASAN m 2 1. TOILET 3-10 ORG ♀ 4 CLOSET 2,67 m 2 , 4 WSTFL 0,68 m 2 , 1 DISABLE TOILET 1,65 x 1,7 = 16,2 m 2 ♂4 URINOIR 0,64 m 2 , 2 CLOSET 2,67 m 2 , 4 WSTFL 0,68 m 2 , 1 DISABLE TOILET 1,65 x 1,7 = 13,3 M 2 29,5 + 30 SIRKULASI 38,35 2. LIFT PENUMPANG 2000 Kg 24 PASS 3,65 x 2,1 m SBT + R. TUNGGU LIFT 1,4 x 2,8 x 2,1 15,8 3. LIFT BARANG 1600 Kg 3,45 x 1,8 m SBT + R. TUNGGU LIFT 1,4 x 2,6 x 1,8 12,7 4. TANGGA DARURAT 2,4 x 8,7 m SBT 20,88 5. SHAFT LISTRIK PANEL O,75 x 1,5 m SBT 2,25 6. SHAFT SAMPAH LT 2 SHAFT SHAFT 0.25 m 2 0.5 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 51 Tabel 2.9. Analisis kebutuhan luas ruang fasilitas umum 7. SHAFT AC DUCTING 0,93 m 2 0,93 8. SHAFT PIPA 1 BUAH LT 1 x 0,3 SBT 0,3 9. JANITOR 1 BUAH LT 2,5 x 1,35 m 2 SBT 3,4 TOTAL LUAS CORE 95,11 x 30 SIRKULASI 123,6 NO. FUNGSI JENIS RUANG KAPASI- TAS PENDEKATAN BESARAN LUASAN M 2

1. PERPUS-

TAKAAN R. KEPALA PENGELOLA 1 ORG 15 M 2 ORG NAD 15 KATALOG 4 KOMP 14,1 M 2 NAD 14,1 RUANG BACA 50 ORG 2,08 M 2 ORGMEJA NAD 104 RUANG BUKU 50 RAK 1,06 M 2 RAK NAD 53 RUANG ARSIP 4 LMR 2 M 2 LMR NAD 8 R. REGISTRASI 7,6 x 5,7 TSS 43,32 R. FOTOKOPI 1 ORG 8 M 2 STUDI 8 GUDANG ASUMSI 20 TOTAL LUAS 265,42 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 52

2. HOT- SPOT

RUANG KEPALA 1 ORG 15 m 2 ORG NAD 15 RUANG TUNGGU 10 ORG 1,5 m 2 ORG NAD 15 RUANG INTERNET 100 BILIK 1,5 m 2 BILIK STUDI 150 KASIR R. JUAL SNACK 2 ORG 6 m 2 ASUMSI 6 TOTAL LUAS 186

3. CAFE

R. KEPALA PENGELOLA 1 ORG 15 m 2 ORG NAD 15 R. STAF R. GANTI LOKER 0.4 m 2 SEAT NAD 40 DAPUR 67 NAD 67 R. MAKAN 100 SEAT 2,25 m 2 SEAT 225 R. PELAYANAN 0,08 m 2 SEAT 8 R. PENYIMPA- NAN 21 m 2 NAD 21 TOILET WASHTAFEL 2 CLOSET 2,67 m 2 , 3 WSTFL 0,68 m 2 = 9,37 m 2 , 7,38 TOTAL LUAS 383,38 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 53 Tabel 2.10. Analisis kebutuhan luas ruang fasilitas toko

4. MUSHOLA

R. WUDHU 20 ORG 0,5 m 2 ORG NAD 10 R. SHOLAT 30 ORG 0,85 m 2 ORG NAD 25,5 TOTAL LUAS 35,5 5 PENUNJANG BIOSKOP 248 kursi 22,5 x 21 x 2 945 GAME 663 KANTIN 50 meja 50 x 13,32 + 30 865,8 TOTAL LUAS FASILITAS PENUNJANG TOTAL LUAS FASILITAS UMUM 2473,8 3342,1 NO FUNGSI JENIS RUANG KAPASITAS PENDEKATAN BESARAN LUASAN PENJUALAN KIOSTOKO 8 x 6 x 71 4 x 6 x 131 4 x 3 x 243 3408 3144 2916 TOTAL LUAS FASILITAS PENJUALAN + SIRKULASI 30 12308,4 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 54 Tabel 2.11. Luasan Ruangan yang dibutuhkan NO FASILITAS LUASAN 1 FASILITAS PENDIDIKAN 1511,15 2 FASILITAS PERDAGANGAN 12308,4 3 FASILITAS HIBURAN 2476,3 4 FASILITAS SERVIS+TAMBAHAN 2772 TOTAL LUAS YANG DIBUTUHKAN 19067,85 m 2 Keterangan: NAD : Neufert Architect Data, 2002 TSS : Time Saver Standart, 2001 SBT : Sistem Bangunan Tinggi, 2005 Kapasitas parkir: Parkir Pengunjung Asumsi jumlah pengunjung 1000 Org asumsi dari studi kasus 30 pengunjung mengendarai Mobil 1 mobil berisi 4 org 30 x 1000 = 300 org 300 4 orgmbl = 75 mobil 60 pengunjung mengendarai Motor 1 motor berisi 2 org 60 x 1000 = 600 org Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 55 600 2 orgmtr = 300 motor 10 menggunakan kendaraan umum Parkir Pengelola Head Office Dept. Kepala Dept. 6 org mengendarai Mobil Jumlah total pegawai dan staf 108 org 20 mengendarai mobil 1orgmobil 25 x 108 = 22 mobil 50 mengendarai motor 1mtrorg 50 x 108 = 54 motor 30 menggunakan kendaraan umum Parkir Loading dock Kapasitas 2 truk 2,14 x 5,63 m Parkir Sepeda Asumsi melihat dari studi kasus = 20 sepeda Total kebutuhan parkir Parkir mobil 75 + 22 mobil = 97 mobil mobil 2,3 x 5 m 11,5 m 2 x 97 = 1115,5m 2 Parkir motor 300 + 54 motor = 354 motor motor 0,80 x 2 m 1,6 m 2 x 354 = 566,4 m 2 Parkir sepeda = 20 sepeda sepeda 0,60 x 1,7 m 1,02 m 2 x 20 = 20,4 m 2 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 56 Parkir Loading Dock 3 truk 5,63 x 2,14 m 12,04 m 2 x 3 = 36,12 m 2 = 1738,42m 2 Total Luas Lantai Bangunan service Core = 19067,85 m 2 TOTAL LUAS LANTAI 1738,42 + parkir 1738,42 = 20806,27 m 2 Luas lahan = ± 20240 m 2 KLB maksimal = 20 LANTAI KDB maksimal = 60 GSB depan = 10 m GSB samping dan belakang = 5 m Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 57 BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN

3.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi

Kota Surabaya merupakan ibukota propinsi Jawa Timur. Sebagai pusat pemerintahan, tentunya kota Surabaya juga menjadi pusat dari segala aktifitas perkembangan pemerintah, baik di bidang pendidikan, jasa, perdagangan maupun komunikasi dan informasi. Letak Kota Surabaya yang menyebabkan Kota Surabaya semakin tumbuh dengan pesat seiring dengan meningkatnya perkembangan jaringan transportasi yang tersinkronisasi secara regional dengan kota-kota lainnya. Untuk menunjang berkembangnya kebutuhan dari semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk Kota Surabaya serta untuk lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat serta untuk lebih meningkatkan peran aktif masyarakat, maka pemerintah juga harus mempersiapkan fasilitas-fasilitas pendukung agar perkembangan Kota Surabaya dapat teratasi dan dapat berkembang secara dinamis. Surabaya terletak di propinsi Jawa Timur bagian utara. Secara geografis terletak pada 7° 9’ – 7° 21’ LS, dan 112° 36’ – 112° 57’BT dan berada pada ketinggian 3-6 meter di atas permukaan laut kecuali di sebelah selatan ketinggian 25- 50 m di atas permukaan air laut. Sebagian besar Kota Surabaya memiliki ketinggian tanah antara 0-10 meter 80,72 yang menyebar di bagian timur, utara, selatan, dan pusat kota. Pada wilayah lain memiliki ketinggian 10-20 meter dan 20 meter di atas permukaan laut yang umumnya terdapat pada bagian barat kota yaitu di Pakal, Lakarsantri, Sambikerep dan Tandes RTRW Surabaya, 2005. Batas-batas Kota Surabaya adalah : Sebelah Utara : Selat Madura Sebelah Selatan : Sidoarjo Sebelah Barat : Gresik Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 58 Sebelah Timur : Selat Madura Secara administrasi luas wilayah Kota Surabaya ± 32.637,75 Ha yang terbagi dalam 31 Kecamatan, 163 Kelurahan dan luas wilayah laut yang dikelola oleh Pemerintah Kota sebesar 19.039 Ha. Berdasarkan kondisi fisik dan lingkungannya, perairan Surabaya tidak berada pada jalur sesar aktif ataupun berhadapan langsung dengan samudera sehingga relatif aman dari bencana alam. Sebagai ibukota propinsi Jawa Timur, Surabaya merupakan kota terbesar di Jawa Timur dengan jumlah penduduk kurang lebih 5 juta jiwa dan masih akan terus bertambah. Perkembangan kota ini tidak hanya dari jumlah penduduk, tetapi juga dari muncul dan berkembangnya fasilitas-fasilitas lainnya. Hal ini disebabkan kegiatan penduduk yang mempengaruhi perubahan fisik perkembangan tata guna lahan. Intensitas penggunaan ruang kota Surabaya dipengaruhi oleh aspek penduduk. Hal tersebut dikarenakan penduduk merupakan sasaran pemenuhan kebutuhan baik secara fisik maupun psikis dalam pembangunan. Salah satu daerah tempat pusat pemerintahan di kota Surabaya adalah di kawasan Jl. Kertajaya Indah Timur. Di daerah ini banyak sekali terdapat tempat- tempat pusat pendidikan atau kawasan perkantoran. Baik pusat pemerintahan propinsi maupun pemerintah Kota Surabaya itu sendiri. Selain pusat pemerintahan, daerah ini juga mempunyai beberapa fasilitas umum yantg saling mendukung. Di kawasan ini terdapat pusat perbelanjaan yang Gambar 3.1 foto udara site Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 59 bersebelahan dengan salah satu universitas terkemuka di Surabaya. Fasilitas pemerintahan dan fasilitas umum ini ditunjang dengan adanya tranportasi umum yang memadai. Jadi sebagai pusat dari kota Surabaya, daerah ini sangat mudah dituju sehinggga sangat tepat dijadikan sebagai lokasi obyek tugas akhir.

3.2 Penetapan Lokasi