18
Gambar 2.1 a Key light, b Back light, c Fill light
b l
Antara studio dalam pusat multimedia ini dengan studio dalam jaringan pertelevisian terdapat beberapa kesamaan. Secara mendasar, yang membedakannya
adalah hasil produksi pada studio video tidak disiarkan secara jaringan dengan gelombang siarpancar dan cenderung tertutup. Chiara Crosbie, 2001. Berikut ini
merupakan beberapa hal yang mendasar yang harus diperhatikan dalam sebuah perancangan studio menurut Chiara Crosbie 2001.
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam melakukan proses produksi dan pasca produksi menurut Chiara Crosbie 2001 adalah sebagai berikut:
1. Sarana produksi, antara lain:
a. Kamera elektronik dan film
b. Peralatan lampu video
Menurut Zelner 1999:18, disebutkan bahwa ada beberapa terminologi pencahayaan yang dapat diterapkan; Base light, Key light, Fill
light, Background light, Side light, Kicker light, Camera, atau eye light. Namun dari kesekian banyak poin tersebut, yang paling mendasari adalah
prinsip segitiga pencahayaan yang membagi sistem pencahayaan menjadi 3, yaitu; key light, back light dan fill light.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
Gambar 2.2 Perpaduan beberapa sumber cahaya dalam sistem pencahayaan studio
Sumber : Zelner, 1999 Key light berfungsi untuk menampilkan bentuk dasar dari obyek. Back light
berfungsi untuk membantu dalam memisahkan obyek dari background dan menambah penampakkan obyek dari segi bentuk dan ukurannya. Fill light diletakkan
pads sisi berlawanan dengan kamera dari posisi key light untuk membuat efek bayangan yang lebih lembut serta menambah detail pads area bayangan.
c. Peralatan suara
d. Alat editing video dan audio
e. Proyektor
f. Komputer grafis
g. Video digital optik
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
2. Prasarana Produksi, antara lain:
a. Studio video
Ruang studio berfungsi untuk mewadahi aktifitas produksi shooting. Ukuran studio bervariasi, berkisar mulai dari ukuran 25 x 20
ft 7,6 x 6,1 m, yaitu melalui perletakan kamera pada jendela atau pintu terbuka, hingga studio-studio besar 100 x 100 ft yang umumnya
digunakan untuk shooting indoor yang membutuhkan dekor. Pada umumnya ukuran rata-rata studio yaitu 40 x 60 ft 12,2 x 18,3 m sudah
cukup baik dan dapat memenuhi semua kebutuhan sebuah ruang studio. Adapun fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dalam studio antara
lain: 1.
Control room, terdiri atas peralatan elektronik yang berfungsi untuk mengontrol hasil dari studio. Ruangan ini memiliki akses langsung ke
dalam studio dan dapat memiliki visual langsung tergantung pada kebutuhan operasional.
2. Maintenance Shop, merupakan bengkel elektronik sebagai ruangan
untuk suku cadang. Dapat ditempatkan langsung pada studio untuk kemudahan menjangkau.
3. Equipment rack room, merupakan ruangan yang digunakan untuk
menampung peralatan elektronik tambahan yang pada saat pelaksanaan tidak diperlukan, seperti perlengkapan audio dan video, peralatan
penyetelan, dan lain-lain. Letak Equipment room harus berdekatan dengan maintenance shop.
4. wardrobe room
5. green room ruang persiapan
6. property and scenery room
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
Gambar 2.3 Tipikal ruang studio
b. Ruang administrasi dan produksi