33
interpretasi terhadap adaptasi warisan arsitektural dan tradisi kultur dalam prinsip dasar desain. Ketiga, hubungan unsur kekinian dalam desain yang
meliputi penggunaan teknologi yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Keempat, hubungan lanskap yang menggabungkan bangunan
dengan konteks fisik dan elemen alami. Kelima, yaitu pertimbangan desain memperkirakan kemungkinan dampak yang akan ditimbulkan dari proses
pembangunan. Menurut Yeang, menara Mesiniaga merupakan salah satu pendekatan
arsitektur hijau yang bertitik tolak dari dua hal yang fundamental untuk menentukan strategi desain yang responsif terhadap lingkungan global yaitu
kondisi kenyamanan manusia dan penggunaan energi secara pasif.
2.1.4 Persyaratan Pokok Proyek
Persyaratan Pokok Proyek yang dibatasi pada rancangan Pusat Multimedia yang berkonsep green architecture Brenda Robert Vale, 1991 adalah:
1. Meminimalkan penggunaan bahan bakar fosil konservasi energi. 2. Tanggap terhadap iklim, bahwa bangunan mampu menyesuaikan terhadap
iklim serta menggunakan sumber energi alami. 3. Meminimalkan penggunaan sumber daya baru serta mampu menciptakan
sumber daya baru untuk bangunan lainnya. 4. Menghargai pengguna, bahwa prinsip green architecture mampu mengenali
dan menghargai orang-orang yang terlibat di dalamnya pengguna. 5. Menghargai tapak, dimana bangunan yang ada merupakan bangunan yang
ramah terhadap lingkungan alam. 6. Pendekatan holistik, bahwa prinsip green architecture mampu melakukan
suatu pendekatan secara menyeluruh holistic terhadap lingkungan tempat dimana suatu bangun berdiri.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
34
2.2 Tinjauan Khusus 2.2.1 Lingkup Pelayanan
Dalam sebuah Pusat Multimedia fungsi yang utama yang akan diwadahi yaitu proses penyampaian informasi distribusi melalui berbagai media audio,
visual, teks, gambar, 2D3D, oleh karena itu kebutuhan fungsi utama yang harus ada dalam sebuah Pusat Multimedia yaitu studio sebagai proses produksi,
serta pengolahan hasil produksi tersebut. Olahan dari sebuah produksi fungsi multimedia merupakan sebuah digitalisasi suatu informasi ke arah tiga dimensi
maupun dua dimensi. Bentuk pelayanan yang dilakukan meliputi dua aspek yaitu pada bidang
pendidikan dan pelayanan jasa non penndidikan. Dalam bidang pendidikan pelayanan yang dilakukan berupa uji kompetensi dan pemberian kuliah
teknologi informasi, interview dan panel discussions. Kerjasama dalam bidang ini dapat dilakukan terutama pada lingkup perguruan tinggi. Pada bidang
pelayanan jasa non pendidikan pelayanan yang dilakukan meliputi pembuatan film dokumenter, Public Service Announcement pemberitahuan, Production of
advertising commercial, Documentation, company events, graphic arts, dan News and Public Features.
2.2.2 Aktifitas Dan Kebutuhan Ruang
Untuk menampung segala aktifitas yang terjadi di sebuah Pusat Multimedia, maka diperlukan sebuah analisa kasus tentang kebutuhan ruang.
Kebutuhan ruang ini diperoleh berdasarkan studi yang telah dilakukan sebelumnya. Dari studi yang telah dilakukan, maka dapat dicari garis besar dari
aktifitas dan kebutuhan ruang sebuah Pusat Multimedia sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.