Orientasi terhadap sinar Matahari Penyelesaian ruang Shading Device

32 mengarah pada manifestasi dari perhatian manusia dan bila apa yang kita buat dengan tangan kita adalah untuk memberikan penghormatan pada bumi yang memberi kita kehidupan.

3. Orientasi terhadap sinar Matahari

Pada proses desain tampilan menara mesiniaga ini, Ken Yeang memanfaatkan pencahayaan alami. Bangunan ini didukung dengan penggunaan material yang biasa dipakai untuk gedung tinggi misalnya struktur baja dan komponen ringan pembatas ruang, Kenneth Yeang bereksperimen dalam cara penggunaannya melalui penempatan bahan tersebut sebagai penangkal sengatan panas dalam ukuran yang berbeda-beda dan bentuk melengkung, sesuai pergerakan matahari.

4. Penyelesaian ruang

Pada penyelesaian interior, ruangan kantor utama memliki ventilasi udara alami dan menggunakan AC. Bangunan ini dilengkapi dengan sistem otomatis yang mengatur energi termasuk AC, hal ini berfungsi untuk mengurangi konsumsi energi pada peralatan. Menggunakan energi pasif pada pencahayaan dengan penyelesaian jendela di sebelah timur dan barat memiliki jalur untuk penempatan tanaman hias untuk mengurangi masuknya sinar matahari yang menimbulkan panas dalam ruang.

5. Shading Device

Pada bangunan ini Yeang menerapkan dua jenis shading device yang digunakan pada jendela sisi barat dan timur sebagai respon terhadap sinar dari atas. Muka bangunan termasuk louvers dan shading bertujuan untuk mengurangi radiasi yang menimbulkan panas dari arah barat dan timur. Bahan dari shading ini yaitu alumunium sebagai reflector. Terdapat beberapa hubungan antara nilai estetika, material, tempat, waktu serta teknis pembangunan yang dilakukan Yeang melalui desain ini. Pertama yaitu hubungan langsung meliputi adaptasi yang kreatif untuk dalam pada kondisi bangunan. Kedua, hubungan tidak langsung meliputi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 33 interpretasi terhadap adaptasi warisan arsitektural dan tradisi kultur dalam prinsip dasar desain. Ketiga, hubungan unsur kekinian dalam desain yang meliputi penggunaan teknologi yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Keempat, hubungan lanskap yang menggabungkan bangunan dengan konteks fisik dan elemen alami. Kelima, yaitu pertimbangan desain memperkirakan kemungkinan dampak yang akan ditimbulkan dari proses pembangunan. Menurut Yeang, menara Mesiniaga merupakan salah satu pendekatan arsitektur hijau yang bertitik tolak dari dua hal yang fundamental untuk menentukan strategi desain yang responsif terhadap lingkungan global yaitu kondisi kenyamanan manusia dan penggunaan energi secara pasif.

2.1.4 Persyaratan Pokok Proyek