kelompok memberikan rasa identifikasi dan rasa memiliki. Dengan menjadi anggota suatu kelompok, mereka merasakan adanya
kebersamaan, sehingga dapat memperbaiki moral kerja. Setiap pegawai ingin adanya perlakuan yang adil, perhatian dan pertolongan dari atasan
maupun teman kerja. Selama itu merupakan kebutuhan – kebuthan sosial yang perlu bagi mereka.
3. Kebutuhan Egoistik
Ini meyangkut masalah keinginan manusia untuk “independen” untuk melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya dan mempuyai rasa
pencapaian sasaran yang diinginkan seperti prestasi, otonomi, pengetahuan dan sebagainya. Perasaan memiliki prestasi atas “output”
suatu organisasi juga merupakan suatu kebutuhan seoarang pegawai kebutuhan egoistik. Merasa ikut “andil” dalam pencapean prestasi
organisasi sangat penting baginya, sebagai kebutuhan egoistik. Dengan demikian pula keinginan akan pengetahuan, keinginan mandiri otonomi
dan sebagainya.
2.2.3.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Bayak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja. Faktor – faktor itu sendiri dalam perannnya memberikan atau mendorong kepuasan kerja pada
karyawan dan kebijakan manajemen. Selain itu menurut Robbins 1996: 181 faktor–faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja yaitu:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Kerja secara mental dan menantang
Karyawan cenderung lebih meyukai pekerjaan yang memberikan mereka kesmpatan untuk memberikan keterampilan, kemampuan dan menawarkan
beragam tugas, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan tugasnya.
2. Ganjaran yang Pantas
Para karyawan yang menginginkan sistem gaji dan kebijakan, persepsi secara adil, tidak kembar arti dan segaris dengan pengharapan mereka.
Oleh karena itu individu – individu mempersiapkan bahwa keputusan promosi dan sistem gaji yang baik dan dibuat secara adil kemungkinan
besar akan menunjukkan kepuasan dalam pekerjaan mereka. 3.
Kondisi Kerja yang Mendukung Merupakan faktor yang berhubungan dengan lingkungan kerja yang bisa
memberikan keyamanan pribadi untuk memudahkan mengerjakan tugas dengan baik. Meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja, waktu
istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan, fasilitas yang bersih dan relatif modern.
4. Rekan Kerja yang Mendukung
Kebayakan karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial dan mempuyai rekan kerja yang ramah, saling mendukung, pengertian
sehinga dapat meningkatkan kepuasan kerja bagi karyawan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5. Kepribadian Pekerjaan
Kecocokan pekerjaan yang tinggi antara kepribadian seorang karyawan dan tantangan pekerjaan dapat memenuhi tuntutan dan harapan tanggung
jawab yang diembannya yang pada akhirnya dapat mencapai kepuasan yang tinggi dari dalam pekerjaan mereka.
Menurut Gomes 2002: 84 bahwa faktor – faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan antara lain :
1. Motivasi kerja
Motivasi kerja merupakan suatu dorongan yang diberikan perusahaan kepada karyawan untuk merangsang peningkatan kepuasan dan prestasi
kerja karyawan. 2.
Insentif Insentif merupakan perangsang yang diberikan perusahaan kepada karyawan.
Bentuk intensif yang dapat merangsang peningkatan kepuasan dan prestasi kerja diantaranya :
- Bonus
- Uang lembur
- Tunjangan
3. Upah dan gaji
Upah dan gaji merupakan suatu bentuk imbalan atas pengorbanan yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Dengan semakin besarnya upah
dan gaji dapat merangsang peningkatan kepuasan dari prestasi kerja.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan suatu bentuk ketaatan karyawan terhadap berbagai peraturan yang berlaku diperusahaan. Bentuk kedisiplinan ini
antara lain : -
Absensi -
Keterlambatan kerja 5.
Lingkungan kerja Lingkungan kerja merupakan suatu keadaan atau kondisi tempat dimana
karyawan melakukan aktivitas pekerjaan. Dengan semakin nyaman lingkungan kerja maka akan dapat merangsang peningkatan kepuasan dan
prestasi kerja karyawan. Selanjutnya secara tersirat Handoko 2001: 193 menjelaskan bahwa
faktor – faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja adalah : 1.
Latihan dan Pengembangan serta Konseling Dalam praktek kerjanya karyawan dituntut mempuyai keahlian dan
ketrampilan yang memadai oleh karena itu perusahaan perlu memberikan latihan dan pengembangan. Dalam kegiatan kerjanya karyawan sering kali
mempuyai keluhan dan permasalahan oleh karena kegiatan konseling diperlukan untuk memberikan solusi bagi permasalahan karyawan.
2. Kebijaksanaan dan praktek personalia
Kebijaksanaan dan praktek personalia mempuyai pengaruh secara tidak langsung pada kepuasan kerja, karena kebijaksanaan ini berkenaan dengan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tingkat absensi, perputaran tenaga kerja, semangat kerja keluhan – keluhan dan permasalahan personalia vital lainnya.
3. Penghargaan
Penghargaan merupakan suatu upaya untuk memenuhi kebutuhan karyawan akan perhatian dan jati diri. Dengan diberikannya penghargaan
akan dapat memotivasi karyawan. Selanjutnya pengukuran kepuasan kerja menurut Husnan 1998: 25
dapat dilihat dari beberapa hal diantaranya : -
Tangung jawab -
Motivasi kerja -
Prestasi kerja Kepuasan kerja karyawan dikatakan baik apabila ketiga hal tersebut
dalam penilaian oleh manajemen puncak mempuyai nilai yang baik.
2.2.3.4. Akibat Dari Tidak Terpenuhinya Kepuasan Kerja