Pembuatan fase gerak Pembuatan larutan baku

F. Tata Cara Penelitian

1. Pembuatan fase gerak

Fase gerak yang digunakan adalah fase gerak yang telah didapat dari hasil optimasi pada penelitian sebelumnya yaitu etil asetat, metanol, dan amonia 25 25:4:1.

2. Pembuatan larutan baku

a. Pembuatan stok larutan baku deksametason 0,3 mgmL. Baku deksametason ditimbang seksama lebih kurang 37,5 mg, dimasukkan ke dalam labu takar 10,0 mL dan dilarutkan dengan 5,0 mL etanol, sonifikasi selama 2 menit dan dilanjutkan pengojogan menggunakan vortex selama 2 menit, kemudian encerkan dengan etanol hingga batas tanda. Setelah itu, larutan tersebut diambil 2 mL, dimasukan ke dalam labu takar 25,0 mL dan diencerkan dengan etanol sampai batas tanda sehingga diperoleh larutan baku deksametason dengan konsentrasi 0,3 mgmL. b. Pembuatan larutan baku tunggal deksametason. Larutan baku deksametason 0,3 mgmL dipipet 3 mL kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam labu takar 10,0 mL dan diencerkan dengan etanol sampai batas tanda, sehingga diperoleh seri larutan baku deksametason dengan konsentrasi 0,09 mgmL. c. Pembuatan stok larutan baku deksklorfeniramin maleat 1 mgmL. Baku deksklorfeniramin maleat ditimbang seksama lebih kurang 50 mg, dimasukkan ke dalam labu takar 10,0 mL dan dilarutkan dengan 5,0 mL etanol, sonifikasi selama 2 menit dan dilanjutkan penggojogan menggunakan vortex selama 2 menit, kemudian encerkan dengan etanol hingga batas tanda. Setelah itu, larutan tersebut diambil 5 mL, dimasukan ke dalam labu takar 25,0 mL dan diencerkan dengan etanol sampai batas tanda sehingga diperoleh larutan baku deksklorfeniramin maleat dengan konsentrasi 1 mgmL. d. Pembuatan larutan baku tunggal deksklorfeniramin maleat. Larutan baku deksklorfeniramin maleat 1 mgmL dipipet 3 mL kemudian masing-masing dimasukan ke dalam labu takar 10,0 mL dan diencerkan dengan etanol sampai batas tanda, sehingga diperoleh seri larutan baku deksklorfeniramin maleat dengan konsentrasi 0,3 mgmL. e. Pembuatan seri larutan baku campuran deksametason dan deksklorfeniramin maleat. Larutan baku deksametason 0,3 mgmL dan larutan baku deksklorfeniramin maleat 1 mgmL masing-masing dipipet 1; 2; 3; 4 dan 5 mL dan masing-masing dimasukan ke dalam labu takar 10,0 mL kemudian diencerkan dengan etanol sampai tanda batas dan digojog, sehingga diperoleh seri konsentrasi campuran deksametason : deksklorfeniramin maleat 0,03 : 0,1 mgmL; 0,06 : 0,2 mgmL; 0,09 : 0,3 mgmL; 0,12 : 0,4 mgmL dan 0,15 : 0,5 mgmL.

3. Penentuan panjang gelombang pengamatan