Penentuan panjang gelombang pengamatan Pembuatan kurva baku Penentuan recovery dan Koefisien Variasi KV baku campuran

selama 2 menit, kemudian encerkan dengan etanol hingga batas tanda. Setelah itu, larutan tersebut diambil 5 mL, dimasukan ke dalam labu takar 25,0 mL dan diencerkan dengan etanol sampai batas tanda sehingga diperoleh larutan baku deksklorfeniramin maleat dengan konsentrasi 1 mgmL. d. Pembuatan larutan baku tunggal deksklorfeniramin maleat. Larutan baku deksklorfeniramin maleat 1 mgmL dipipet 3 mL kemudian masing-masing dimasukan ke dalam labu takar 10,0 mL dan diencerkan dengan etanol sampai batas tanda, sehingga diperoleh seri larutan baku deksklorfeniramin maleat dengan konsentrasi 0,3 mgmL. e. Pembuatan seri larutan baku campuran deksametason dan deksklorfeniramin maleat. Larutan baku deksametason 0,3 mgmL dan larutan baku deksklorfeniramin maleat 1 mgmL masing-masing dipipet 1; 2; 3; 4 dan 5 mL dan masing-masing dimasukan ke dalam labu takar 10,0 mL kemudian diencerkan dengan etanol sampai tanda batas dan digojog, sehingga diperoleh seri konsentrasi campuran deksametason : deksklorfeniramin maleat 0,03 : 0,1 mgmL; 0,06 : 0,2 mgmL; 0,09 : 0,3 mgmL; 0,12 : 0,4 mgmL dan 0,15 : 0,5 mgmL.

3. Penentuan panjang gelombang pengamatan

Seri larutan baku campuran deksametason : deksklorfeniramin maleat 0,03 : 0,1 mgmL; 0,09 : 0,3 mgmL dan 0,15 : 0,5 mgmL masing-masing ditotolkan 1 µL dengan menggunakan linomat pada pelat silika gel dengan jarak antar totolan 0,9 cm. Kemudian pelat dikembangkan didalam bejana kromatografi Camag ® yang telah dijenuhkan. Pengembangan dilakukan setinggi 5 cm. Pelat dikeluarkan dan dikeringkan selama ± 5 menit dan diukur AUC tiap masing- masing senyawa kemudian dilakukan pembacaan panjang gelombang 200-450 nm sehingga diperoleh panjang gelombang overlapping spektra deksametason dan deksklorfeniramin maleat.

4. Pembuatan kurva baku

Seri larutan baku campuran deksametason : deksklorfeniramin maleat 0,03 : 100 mgmL; 0,06 : 0,2 mgmL; 0,09 : 0,3 mgmL; 0,12 : 0,4 mgmL dan 0,15 : 0,5 mgmL ditotolkan 1 µL dengan menggunakan linomat pada pelat silika gel dengan jarak antar totolan 0,9 cm. Kemudian pelat dikembangkan di dalam bejana kromatografi Camag ® yang telah dijenuhkan. Pengembangan dilakukan setinggi 5 cm. Pelat dikeluarkan dan dikeringkan selama ± 5 menit dan diukur AUC tiap masing-masing senyawa deksametason dan deksklorfeniramin maleat akan memisah menggunakan densitometer pada panjang gelombang pengamatan. Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali. Dipilih persamaan kurva baku dengan nilai r 2 ≥ 0.997 untuk kurva baku deksametason dan kurva baku deksklorfeniramin maleat.

5. Penentuan recovery dan Koefisien Variasi KV baku campuran

Seri larutan baku campuran deksametason : deksklorfeniramin maleat 0,03 : 0,1 mgmL; 0,09 : 0,3 mgmL dan 0,15 : 0,5 mgmL ditotolkan sebanyak 1 µL dengan menggunakan linomat pada pelat silika gel dengan jarak antar totolan 0,9 cm. Kemudian pelat dikembangkan dalam bejana kromatografi yang telah dijenuhkan oleh fase gerak. Pengembangan dilakukan setinggi 5 cm. Pelat dikeluarkan dan dikeringkan selama ± 5 menit dan dilakukan scanning menggunakan densitometer pada panjang gelombang pengamatan. Nilai AUC yang didapat dimasukkan ke dalam persamaan kurva baku yang telah dibuat sebelumnya, sehingga didapatkan jumlah deksametason dan deksklorfeniramin maleat yang kemudian dapat digunakan untuk menghitung recovery dan KV. Penelitian dilakukan selama 2 periode, dimana tiap periode dilakukan paling lama 4 hari dan di replikasi sebanyak 3 kali.

6. Penentuan recovery dan Koefisien Variasi KV dengan adisi baku dalam