G. Validasi Metode
Tujuan utama validasi metode adalah menjamin bahwa metode analisis yang digunakan dapat memberikan hasil analisis yang baik Adamovics, 1997.
Prosedur analisis terbagi menjadi 4 kategori, dimana masing-masing kategori membutuhkan parameter analisis yang berbeda-beda seperti terlihat pada Tabel I.
Kategori I merupakan prosedur analisis untuk kuantifikasi komponen utama zat
obat atau bahan aktif dalam produk jadi farmasi. Kategori II merupakan prosedur analisis untuk penentuan impurities dalam bahan obat atau senyawa degradasi
dalam produk jadi farmasi, prosedur ini meliputi tes kuantitatif dan tes batas. Kategori III merupakan prosedur analisis untuk menentukan karakteristik kinerja
disolusi, pelepasan obat. Kategori IV yaitu uji identifikasi United States
Pharmacopeial Convention, 2007.
Tabel I. Parameter analisis yang dibutuhkan dalam validasi metode analisis United States Pharmacopeial Convention, 2007
Karakteristik Kategori
I Kategori II
Kategori III
Kategori IV
Kuantitatif Batas Uji
Akurasi Yes
Yes No
Presisi Yes
Yes No
Yes No
Selektivitas Yes
Yes Yes
Yes Batas Deteksi
No No
Yes No
Batas Kuantifikasi No
Yes No
No Linearitas
Yes Yes
No No
Range Yes
Yes No
Mungkin dibutuhkan
1. Akurasi.
Akurasi merupakan kedekatan antara nilai terukur nilai rata-rata hasil analisis dengan nilai yang diterima sebagai nilai sebenarnya, kemudian
dinyatakan sebagai persen perolehan kembalirecovery Gandjar dan Rohman, 2007.
Tabel II. Kriteria rentang recovery yang dapat diterima Horwitz cit.,Gonzales and Herador, 2007
Konsentrasi analit
Fraksi Analit
Unit Akurasi
100 1
100 98-102
≥10 10
-1
10 98-102
≥1 10
-2
1 97-103
≥0,1 10
-3
0,1 95-105
0,01 10
-4
100 ppm 90-107
0,001 10
-5
10 ppm 80-110
0,0001 10
-6
1 ppm 80-110
0,00001 10
-7
100 ppb 80-110
0,000001 10
-8
10 ppb 60-115
0,0000001 10
-9
1 ppb 40-120
2. Presisi.
Presisi atau keseksamaan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual yang diukur melalui penyebaran hasil
individual dari rata-rata, jika prosedur diterapkan secara berulang pada sampel- sampel yang diambil dari campuran yang homogen Snyder dkk., 1997.
Tabel III. Kriteria Penerimaan RSD dari ketentuan Horwitz dan ketentuan AOAC Peer Verified Methods PVM berdasarkan kadar analit
Horwitz cit.,Gonzales and Herador, 2007
3. Selektivitas
Selektivitas suatu metode adalah kemampuan suatu metode untuk dapat mengukur zat tertentu secara cermat dan seksama dengan adanya komponen lain
yang mungkin ada dalam matrik sampel Harmita, 2004. Selektivitas ditentukan melalui perhitungan nilai R
s.
Nilai R
s
= 1,5 disebut baseline resolution, yaitu pemisahan sempurna dari dua puncak dengan ukuran yang sama Pecsok dkk.,
1976.
4. Linearitas
Linearitas prosedur analisis merupakan kemampuan mendapatkan hasil respon absorbansi dan AUC yang secara langsung proporsional dengan
konsentrasi analit di dalam sampel. Respon yang dapat dikuantifikasikan adalah peak area
, peak heights atau ratio of peak area dari analit ke peak eksternal standar. Pada linearitas digunakan setidaknya lima tingkat konsentrasi, seperti
direkomendasikan oleh ICH. Dalam keadaan normal, linearitas dicapai bila koefisian determinasi r
2
≥ 0,997 Chan, Lam, Lee dan Zhang, 2004.
5. Range