Kromatografi Lapis Tipis KLT Fase Diam

C. Kromatografi Lapis Tipis KLT

Prinsip kromatogarfi lapis tipis yaitu memisahkan komponen-komponen campuran atas dasar perbedaan adsorpsi atau partisi oleh fase diam di bawah gerakan pelarut pengembang Mulja dan Suharman, 1995. Fase gerak yang digunakan harus mempunyai kemurnian yang sangat tinggi karena KLT merupakan teknik yang sensitif. Daya elusi fase gerak harus diatur sedemikian rupa, sehingga nilai R f terletak antara 0,2-0,8 untuk memaksimalkan pemisahan Gandjar dan Rohman, 2007. Selama pemisahan dalam sistem kromatografi terjadi proses sorpsi dan desorpi. Sorpsi merupakan proses pemindahan solut dari fase gerak ke fase diam, sementara itu proses sebaliknya pemindahan solut dari fase diam ke fase gerak disebut dengan desorpsi. Ada 4 jenis mekanisme sorpsi dasar dan umumnya 2 atau lebih mekanisme ini terlibat dalam satu jenis kromatografi. Keempat jenis tersebut yaitu adsorpsi, partisi, pertukaran ion, dan eksklusi ukuran. Pada sistem kromatografi lapis tipis mekanisme yang terjadi yaitu adsorpsi Gandjar dan Rohman, 2007.

D. Fase Diam

Sejauh ini silika gel merupakan fase diam KLT paling penting dimana pembuatannya menggunakan presipitasi asam dari larutan natrium silika Na 2 SiO 3 . Karakteristik sorpsi dari silika gel yaitu terletak pada permukaan gugus silanol SiOH yang mana bersifat asam lemah. Silika gel dapat mengikat tiga lapisan molekul air, dimana 2 lapisan atas dapat dihilangkan secara reversible dengan pemanasan 120 o C, sedangkan pada suhu di atas 200 o C air dapat hilang secara irreversible dan ketika dipanaskan lebih dari 1000 o C akan menghilangkan aktivitas karena gugus silanol menghilang. Untuk itu disarankan pemanasan silika gel tidak lebih dari 180 o C Spangenberg, 2010. Gambar 3. Struktur Silika Gel Habtemariam, 2013 Lapisan Silika gel sering diresapi berbagai senyawa kimia dengan cara dicelupkan, disemprot atau ditambahkan dalam fase gerak namun yang sering dilakukan yaitu dengan ditambahkan pada fase gerak. Gugus silanol yang terletak pada permukaan silika merupakan gugus yang reaktif yang mampu bereaksi dengan reagen organosilane sehingga terjadi modifikasi yang mampu memperluas cakupan aplikasi. Polimer organik yang digunakan sebagai pengikat binder dapat menstabilkan lapisan. Untuk meningkatkan stabilitas, gugus NH 2 , CN dan diol diikatkan ke matrik silika gel melalui gugus n-propyl -CH 2 -CH 2 -CH 2 - Spangenberg, 2010.

E. Densitometri