5. Menawarkan nilai sosial dan emosional tertentu. 6. Mendirikan kelompok konsumen eksklusif yang mengelola aktifitas
khusus. 7. Menerapkan pengalaman untuk menciptakan kegembiraan pada
konsumen.
E. Pusat Perbelanjaan
1. Pengertian Pusat Perbelanjaan
Pusat perbelanjaan pada awalnya adalah suatu tempat yang berfungsi
sebagai tempat perdagangan tempat bertemunya penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi dibidang barang maupun jasa yang sifat kegiatannya
untuk melayani umum dan lingkungan sekitarnya atau dapat juga diartikan sebagai tempat perdagangan eceran atau retail yang lokasinya digabung
dalam satu bangunan atau komplek www.petra.ac.id, 20 Oktober 2010. Hal ini dapat dilihat pada definisi pusat perbelanjaan berikut ini.
Menurut Fisher,
et al. 1991:121 definisi pusat perbelanjaan adalah sebuah bangunan yang terdiri dari beberapa toko eceran yang umumnya
dengan satu atau lebih toko serba ada, toko grosir, dan tempat parkir. Menurut Mason, et al. 1993:771 pusat perbelanjaan adalah sekelompok pedagang
eceran yang berada dalam satu bangunan yang bersama-sama menyediakan berbagai produk, yang menyediakan kebutuhan-kebutuhan konsumen dengan
kenyamanan berbelanja yang disediakan seperti di rumah atau tempat kerja mereka sendiri. Pusat perbelanjaan tidak hanya sebagai tempat untuk
Universitas Sumatera Utara
membeli produk atau jasa tetapi dapat juga sebagai tempat untuk melihat- lihat, tempat bersenang-senang, tempat rekreasi, tempat yang dapat
menimbulkan rangsangan yang mendorong orang untuk membeli, tempat bersantai dan bersosialisasi.
2. Perkembangan Pusat Perbelanjaan
Kegiatan berbelanja merupakan aktivitas manusia sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan hampir setiap manusia dalam masyarakat.
Di pasar tradisional kegiatan yang dilakukan hanya sekedar transaksi jual beli barang saja, namun tidak memperhatikan keamanan dan kenyamanan
pengunjung sehingga kegiatan berbelanja di pasar-pasar tradisional membuat konsumen merasa jenuh dan bosan.
Sejalan dengan kemajuan di bidang teknologi, maka pusat perbelanjaan juga mengalami perkembangan. Dari sini pengertian berbelanja tidak hanya
terbatas pada transaksi jual beli antara konsumen dan produsen namun ke arah rekreasi.
3. Jenis-Jenis Pusat Perbelanjaan