Faktor Psikologis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

d. Faktor Psikologis

Faktor psikologis adalah faktor paling mendasar dan merupakan proses kombinasi karakteristik seorang individu untuk menghasilkan proses keputusan berkunjung dan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dan keputusan pembelian akhir. Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan datang. Faktor psikologis yang mempengaruhi keputusan pembelian meliputi motivasi, persepsi, dan pembelajaran serta keyakinan dan sikap. 1 Motivasi Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat biogenis; kebutuhan tersebut muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, ketidaknyamanan. Kebutuhan yang lain bersifat psikogenis; kebutuhan itu muncul dari tekanan psikologis seperti rasa ingin dikenal, kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau kepemilikan. Kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai. Motif merupakan kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut. Psikolog telah mengembangkan beberapa teori motivasi. Dua yang paling terkenal – teori Sigmund Freud dan Universitas Sumatera Utara Abraham Maslow- telah memberikan arti yang berbeda untuk analisis konsumen dan pemasaran. a Teori motivasi Freud Freud mengasumsikan bahwa seseorang sangat tidak sadar akan kekuatan psikologis yang membentuk perilaku mereka. Freud membenarkan bahwa orang tidak memahami sepenuhnya motivasinya. b Teori motivasi Maslow Abraham Maslow berusaha menjelaskan mengapa seseorang terdorong oleh kebutuhan tertentu pada saat-saat tertentu. Mengapa orang tertentu menghabiskan banyak waktu dan energi untuk mendapatkan keamanan pribadi dan orang lainnya untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain? Jawaban Maslow adalah kebutuhan manusia tersusun dalam sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai yang kurang mendesak. Hierarki kebutuhan Maslow dapat dilihat pada Gambar 2.2 diurut dari segi kepentingannya, kebutuhan itu adalah kebutuhan fisiologi, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan diri, dan kebutuhan aktualisasi. 2 Persepsi Orang siap yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana tindakan orang itu terpengaruh oleh persepsinya mengenai situasi tersebut. Kita semuanya mempelajari arus informasi melalui panca Universitas Sumatera Utara Ga Sum indera : p Namun, t itu denga mengatur gambaran rangsanga karena ad a Perhati Kecen dapatk perhati ambar 2.2 mber : penglihatan iap kita men an cara mas r, dan me n yang be an yang sam danya tiga p ian Selektif derungan o kan, artinya ian konsum : Hierarki Kotler dan n, pendenga nerima, me sing-masing enginterpret erarti tentan ma dapat m proses persep f orang untuk pemasar ha men. i Kebutuha Armstrong aran, penciu engatur, dan g. Persepsi tasikan inf ng dunia. embentuk p ptual : k menyarin arus bekerja an Maslow 2004:218 uman, rasa n menginterp adalah pro formasi gu Orang yan persepsi yan ng informa a lebih kera a, dan sent pretasi info oses menye una memb ang mempe ng berbeda- asi yang m as untuk me tuhan. rmasi eleksi, entuk eroleh -beda, mereka enarik Universitas Sumatera Utara b Distorsi selektif Mendeskripsikan kecenderungan orang untuk menginterpretasikan informasi yang sesuai dengan cara yang mendukung apa yang telah mereka percaya. c Retensi Selektif Konsumen cenderung lupa akan sebagian besar hal yang mereka pelajari dan cenderung akan mempertahankan atau mengingat informasi yang mendukung sikap dan kepercayaan mereka karena adanya ingatan selektif. 3 Pembelajaran Saat seseorang bertindak, mereka belajar. Pembelajaran menunjukkan perubahan perilaku seseorang karena pengalaman. Ahli teori pembelajaran mengatakan bahwa sebagian besar perilaku manusia dipelajari. Pembelajaran terjadi melalui saling pengaruh antara dorongan, stimulan, cues, tanggapan dan penguatan. Signifikansi secara praktis teori pembelajaran bagi para pemasar adalah teori itu bisa membangun permintaan akan produk dengan mengaitkan permintaan tersebut dengan dorongan yang kuat, memakai cues yang memotivasi, dan memberikan penguatan yang positif. 4 Keyakinan dan Sikap Melalui tindakan dan pembelajaran, orang mendapat keyakinan dan sikap, yang kemudian akan mempengaruhi perilaku pembelian. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dipertahankan seseorang Universitas Sumatera Utara mengenai sesuatu. Para pemasar tertarik pada keyakinan yang orang formulasikan secara spesifik terhadap produk atau jasa, karena keyakinan itu membangun citra produk dan jasa yang mempengaruhi perilaku pembelian. Jika beberapa keyakinan itu salah dan mencegah pembelian, maka pemasar akan menerbitkan kampanye untuk memperbaikinya. Orang memiliki sikap terhadap agama, politik, pakaian, musik, makanan, dan hampir semua hal. Sikap menggambarkan evaluasi, perasaan, dan kecenderungan yang konsisten atas suka atau tidak sukanya seseorang terhadap objek atau ide. Sikap menempatkan seseorang ke dalam kerangka pikiran menyukai atau tidak menyukai sesuatu yang kemudian dapat mendekatkan atau menjauhkannya terhadap hal tersebut. Sikap itu sukar diubah. Sikap seseorang itu mempunyai pola, dan mengubah satu sikap akan membutuhkan penyesuaian yang sulit. Oleh karena itu, perusahaan berusaha menyesuaikan produknya dengan sikap yang telah ada bukannya berusaha mengubah sikap tersebut.

C. Proses Pengambilan Keputusan