sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan pajak perseroan.
2. Rasio – rasio Rentabilitas
a. Rasio margin laba kotor Gross Profit Margin Ratio, yang diperoleh
dengan membandingkan laba kotor dengan penjualan bersih. Rasio Margin Laba Kotor =
bersih Penjualan
kotor Laba
b. Rasio margin laba bersih Net Profit Margin Ratio, diperoleh dengan
membandingkan laba bersih dengan penjualan bersih. Rasio Margin Laba Bersih =
bersih Penjualan
bersih Laba
c. Rasio pengembalian aktiva ROA Return on Asset, adalah perbandingan
antara laba bersih operasi perusahaan dengan total aktiva. Rasio ini menghitung bagaimana perusahaan menggunakan modal perusahaan yang
berada di dalam aktiva maupun dalam ekuitas dan pinjaman. ROA =
aktiva Total
bersih Laba
d. Rasio pengembalian atas ekuitas ROE Return on Equity, adalah
perbandingan antara laba bersih dan ekuitas. Yang dimaksud dengan ekuitas adalah modal pemegang saham dan laba ditahan.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan Return on Equity rasio pengembalian ekuitas untuk mewakili hubungan rentabilitas dengan rasio
Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Longterm Debt to Equity Ratio.
Universitas Sumatera Utara
ROE = Pr
Net ofit
Net Worth e.
Earning per share, merupakan rasio yang menggambarkan besarnya pengembalian modal dari setiap satu lembar saham.
EPS = beredar
yang saham
Jumlah bersih
Laba
f. Basic Earning Power menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh
laba diukur dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aktiva.
Basic Earning Power = aktiva
Jumlah pajak
dan bunga
sebelum Laba
g. Contribution Margin, yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba yang akan menutupi biaya-biaya tetap atau biaya operasi lainnya.
Rumus : Contribution Margin =
Penjualan kotor
Laba
h. Productivity Ratio, yaitu menggambarkan kemampuan operasional
perusahaan dalam menjual dan menggunakan aktiva yang dimiliki. Productivity Ratio =
aktiva rata
Rata bersih
Penjualan −
3. Return on Equity ROE
Rasio rentabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Equity ROE. ROE mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk
menghasilkan laba Purba, 2002:118.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Agus Sartono 2001:124 : Return on Equity atau Return on Net Worth mengukur kemampuan
perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham. Return on Equity ROE merupakan salah satu cara untuk menghitung
efisiensi perusahaan dengan membandingkan antara laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba
tersebut. Laba yang diperhitungkan adalash laba usaha setelah dikurangi bunga modal asing dan pajak earning after tax EAT, sedangkan modal yang
digunakan dalam perhitungannya adalah modal sendiri equity yang digunakan dalam pemenuhan kebutuhan dana perusahaan. Semakin besar rasio ini maka
semakin besar pula kemampuan modal sendiri untuk menghasilkan laba bersih bagi para pemilik modal pemegang saham..
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan berasal dari perusahaan perkebunan milik bangsa asing yang dinasionalisasikan oleh Pemerintah Republik
Indonesia pada tahun 1957 menjadi Perusahaan Perkebunan Negara PPN. Perusahaan ini mengalami beberapa kali perubahan reorganisasi
regrouping. Pada tahun 1958 Pemerintah Indonesia menasionalisasi dua perusahaan peninggalan Belanda yaitu W.V. Rubber Cultuur Maatschapprj
Amsterdam RCMA dan N.V. Cultuur Mij De Oeskust CMO menjadi Perusahaan Perkebunan Negara Baru Cabang Sumatera Utara. Tahun 1971, dari
embrio Perusahaan Perkebunan Negara Baru Cabang Sumatera Utara dibentuk Perusahaan Negara PN Perkebunan III, Perusahaan Negara PN Perkebunan IV,
dan Perusahaan Perkebunan PN Perkebunan V yang kemudian berubah statusnya menjadi Perseroan Terbatas PT.
PT. Perkebunan Nusantara III didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1971 yang dinyatakan dalam akte pendirian yang dibuat di hadapan
notaris Gustaaf Hoemala Soangkoepan Loemban Tobing, SH No. 63 tanggal 31 Juli 1974 dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dalam Surat
Keputusan No. Y. A. 5. 5. 21 tanggal 7 Januari 1975. Dalam rangka restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara BUMN di bidang
perkebunan, maka berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, Pemerintah telah melakukan realokasi pengelolaan areal
36
Universitas Sumatera Utara