Perumusan Masalah Kerangka Konseptual

penulis mengambil judul “Analisis Hubungan Struktur Modal dengan Rentabilitas Modal Sendiri Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan. “

B. Perumusan Masalah

Apakah struktur modal Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Longterm Debt to Equity Ratio memiliki hubungan yang signifikan terhadap rentabilitas modal sendiri Return on Equity pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan?

C. Kerangka Konseptual

Perusahaan tidak dapat terlepas dari modal sebagai sumber pembelanjaan aktivanya dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Modal merupakan salah satu faktor produksi yang merupakan dasar dari awal pendirian perusahaan. Modal sering disebut dengan ekuitas. Pada dasarnya ekuitas berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan yang akan berkurang terutama dengan adanya penarikan kembali penyertaan oleh pemilik, pembagian keuntungan atau karena kerugian. Modal perusahaan berasal dari dua sumber, yaitu modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Modal sendiri dapat berasal dari luar perusahaan dan juga dari dalam perusahaan itu sendiri. Modal yang berasal dari dalam perusahaan merupakan keuntungan yang Universitas Sumatera Utara dihasilkan oleh perusahaan. Sedangkan modal yang berasal dari luar perusahaan merupakan modal yang ditanamkan oleh pemilik perusahaan. Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan dan bersifat sementara bagi perusahaan. Modal asing merupakan hutang yang harus dibayar oleh perusahaan, baik itu dalam jangka waktu pendek maupun jangka panjang. Perusahaan yang baik seharusnya memiliki komposisi modal sendiri yang lebih besar dari hutang. Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dari modal sendiri bersumber dari modal saham, cadangan, dan laba ditahan. Jika modal sendiri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan, maka perusahaan dapat mempertimbangkan untuk memperoleh dana dari luar, yaitu dari hutang debt financing. Namun perusahaan harus mampu mengatur perimbangan yang baik antara besarnya modal sendiri dengan aktiva yang harus dibelanjai oleh modal tersebut Harahap, 2004:304-305. Tambahan modal asing hanya dapat dibenarkan apabila rentabilitas modal sendiri dengan tambahan modal asing lebih besar daripada rentabilitas modal sendiri dengan tambahan modal sendiri. Analisis terhadap struktur modal dan kemampuan menghasilkan laba rentabilitas bagi para manajer akan sangat diperlukan dalam rangka mengambil keputusan dan untuk efisiensi penggunaan modal bagi perusahaan. Perbandingan antara modal sendiri dan modal asing hutang dalam suatu perusahaan akan menentukan struktur modal perusahaan tersebut. Struktur modal mencerminkan bagaimana aktiva-aktiva perusahaan dibelanjai. Struktur modal adalah perbandingan antara pendanaan permanen dalam perusahaan yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Pada sisi kanan neraca perusahaan struktur modal terdiri dari hutang jangka pendek, modal Universitas Sumatera Utara jangka panjang dan modal sendiri. Struktur modal tercermin pada hutang jangka panjang dan unsur-unsur modal sendiri. Menurut Warsono 2003:238-239, struktur modal dapat dinyatakan dalam dua indikator. Pertama, rasio hutang debt ratio. Indikator kedua adalah rasio hutang jangka panjang debt to equity ratio. Semakin tinggi rasio hutang dan rasio hutang jangka panjang suatu perusahaan, risiko perusahaan semakin tinggi dan tingkat keuntungan yang diharapkan semakin tinggi pula.. Kenyataannya, struktur modal yang dinilai dari hutang jangka panjang dan modal sendiri pasti akan mempengaruhi rentabilitas modal sendiri perusahaan. Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan memanfaatkan semua sumber daya yang ada pada perusahaan. Menurut Riyanto 2001:35, rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba dalam periode tertentu. Laba yang dimaksud perlu dilihat efisiensinya dengan membandingkan laba tersebut dengan modal yang dipergunakan untuk menghitung rentabilitasnya. Tingkat rentabilitas perusahaan digambarkan dengan nilai dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham dan hal ini dapat meminimumkan biaya modal dan penggunaan hutang dan modal sendiri dalam struktur modal. Rentabilitas dapat dihitung dengan rasio Return on Assets ROA dan Return on Equity ROE. Return on Assets ROA menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap rupiah asset yang digunakan. ROA dipergunakan untuk menilai apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk kegiatan operasional perusahaan. Universitas Sumatera Utara Debt to Asset Ratio DAR Longterm Debt to Equity Ratio LDER Rentabilitas Modal Sendiri Return on Equity Debt to Equity Ratio DER Return on Equity ROE digunakan untuk menghitung besarnya keuntungan yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. ROE menunjukkan kemampuan manajemen dalam memaksimalkan pengembalian kepada pemegang saham. ROE mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan laba Purba, 2002:118. Secara umum, semakin tinggi ROE maka semakin baik kedudukan pemilik perusahaan. Rentabilitas modal sendiri atau disebut juga rentabilitas usaha adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut di lain pihak. Laba untuk menghitung rentabilitas modal sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan pajak perseroan. Peneliti menggunakan rasio Return on Equity ROE untuk menganalisis rasio profitabilitas rentabilitas yang berhubungan dengan rentabilitas modal sendiri dalam penelitian ini. Secara matematis, ROE diformulasikan sebagai berikut: Return on Equity ROE = Pr Net ofit Equity Struktur Modal Diolah dari berbagai sumber Sartono, Keown, et.al, 2000 Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Universitas Sumatera Utara

D. Hipotesis