Tempat dan Waktu Penelitian Jenis Data Teknik Pengumpulan Data Metode Analisis Data

3. Longterm Debt to Equity Ratio X 3 LDER merupakan variabel yang didefinisikan sebagai proporsi dari hutang jangka panjang yang sumber pendanaannya berasal dari ekuitas atau pemegang saham. Ukuran dari variabel LDER dipakai untuk mengidentifikasikan bahwa semakin besar rasio perbandingannya, maka semakin besar risiko yang ditanggung para pemegang saham Warsono, 2003:239. Rumus : LDER = Equity Debt Longterm ……………………. Abdullah, 2005:52 b. Rentabilitas modal sendiri Y merupakan kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan. Rasio profitabilitas rentabilitas yang digunakan adalah ROE Return on Equity, yang dihitung dengan rumus sebagai berikut : ROE = Worth Net ofit Net Pr …………………….. .…Syahyunan, 2004:85

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kantor PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan yang beralamat di Jl. Sei Batang Hari No. 2 Medan. Waktu penelitian ini dilakukan dari September 2007 sampai dengan Juni 2009.

4. Jenis Data

a. Data Primer Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa wawancara langsung dengan beberapa pegawai perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III Universitas Sumatera Utara Persero Medan yang dianggap memiliki wewenang dalam memberikan keterangan yang dibutuhkan. b Data Sekunder Data sekunder yang dibutuhkan oleh penulis berkaitan dengan masalah yang dianalisis meliputi : 1. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2. Struktur organisasi 3. Neraca PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan mulai bulan Januari 2001 sampai dengan bulan Desember 2007 4. Laporan laba rugi tahunan PT. Perkebunan Nuantara III Persero Medan mulai bulan Januari 2001 sampai dengan bulan Desember 2007 5. Literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik batasan dalam penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Studi Dokumentasi Penulis mengumpulkan informasi dari laporan keuangan PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan tahun 2001 hingga 2007 data lainnya yang relevan dengan penelitian ini baik dari pihak perusahaan maupun yang berasal dari buku- buku dan literatur. b. Teknik Wawancara Data dikumpulkan melalui hasil wawancara dengan beberapa pegawai PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan yang memiliki wewenang dalam memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara

6. Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan :. a. Metode Analisis Deskriptif Penulis melakukan analisis dengan cara menyusun data yang diperoleh penulis dari perusahaan, mengelompokkan dan selanjutnya menginterpretasikannya sehingga diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai kondisi struktur modal yang serta tingkat rentabilitas usaha yang dihasilkan perusahaan. Pada tahap ini, baik variabel X i maupun variabel Y akan dihitung dalam kurun waktu tujuh tahun. Variabel X i 1. Debt to Asset Ratio DAR dalam penelitian ini terdiri dari : 2. Debt to Equity Ratio DER 3. Longterm Debt to Equity Ratio LDER Variabel Y dalam penelitian ini adalah perubahan rentabilitas modal sendiri. b. Metode Analisis Korelasi Spearman Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari hubungan atau menguji signifikansi hipotesis assosiatif bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antara variabel tidak harus sama. Bila variabel-variabel dalam suatu penelitian tidak memiliki ciri interval skala nilai maka cara yang paling tepat untuk mengukur asosiasi hubungan adalah dengan korelasi Rank Spearman. Untuk menghitung koefisien ini, pengukuran harus dirangking untuk setiap variabel dan perbedaan skor dihitung. Selain bantuan Universitas Sumatera Utara dengan rumus menghitung korelasi Rank Spearman, penulis juga menggunakan alat bantuan program SPSS versi 12.00. Adapun rumus untuk menghitung koefisien korelasi Rank Spearman Sugiyono, 2004:198 adalah : r s 1 6 2 2 − ∑ n n di = 1 - Keterangan : r s = koefisien korelasi Spearman Rank d i 1 ≤ ≤ rs = selisih peringkat untuk setiap data n = jumlah sampel atau data Koefisien korelasi Spearman berkisar dari -1 sampai 1, sehingga dapat ditulis dengan -1 . Tanda positif + menunjukkan arah hubungan dua variabel yang positif searah dan tanda negatif - menunjukkan arah hubungan dua variabel yang negatif tidak searah. c. Pengujian Hipotesis 1. Uji Statistik –t Uji statistik t dilakukan untuk menguji apakah varibel Xi secara individual mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak terhadap variabel terikat Y. Peneliti menguji signifikansi hubungan menggunakan rumus uji statistik t Sugiyono, 2004:292 sebagai berikut : t = r 2 1 2 r n − − dimana : t = nilai t hitung r = koefisien korelasi n = banyaknya pasangan rank Universitas Sumatera Utara Tahap-tahap : a. Bentuk pengujian H : r = 0, artinya tidak terdapat hubungan signifikan antara variabel X i b. Kriteria pengambilan keputusan : dengan variabel Y. H diterima jika -t ≤ tabel t ≤ hitung t tabel α pada = 10, df = n – k H 1 diterima jika t hitung t tabel pada α = 10 t hitung -t tabel Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Struktur Modal 1. Pengertian Struktur Modal

Dalam pengertiannya, struktur modal dibedakan atas struktur modal dan struktur finansial keuangan. Struktur modal adalah paduan sumber dana jangka panjang yang digunakan oleh perusahaan, sedangkan struktur keuangan merupakan paduan semua pos yang muncul di sisi kanan neraca perusahaan. Menurut Sawir 2005:10, struktur modal adalah pendanaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Menurut Warsono 2003:238, tujuan manajemen struktur modal adalah membentuk kombinasi sumber pembelanjaan yang dapat memaksimumkan harga saham. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan sehubungan dengan struktur modal. Pertama, risiko bisnis perusahaan. Risiko bisnis merupakan tingkat risiko yang terkandung pada aktiva perusahaan apabila tidak menggunakan hutang. Risiko bisnis yang semakin besar menyebabkan rasio hutang yang optimal semakin rendah. Faktor kedua adalah posisi pajak perusahaan. Perusahaan menggunakan hutang dengan alasan karena dalam perhitungan pajak biaya hutang yang sebenarnya dapat menurun. Hal itu disebabkan oleh karena adanya pengurangan biaya bunga hutang perusahaan. Namun, apabila sebagian besar dari pendapatan perusahaan terhindar dari perhitungan pajak karena penyusutan yang dipercepat. 17 Universitas Sumatera Utara