2. INAF
PT. Indo Farma Tbk. 3.
KAEF PT. Kimia Farma Tbk.
4. KLBF
PT. Kalbe Farma Tbk. 5.
MERK PT. Merck Inc.
6. PYFA
PT. Pyridam Farma Tbk. 7.
SCPI PT. Shcering Plough Indonesia Tbk.
8. TSPC
PT. Tempo Scan Pasific Tbk.
Sumber: www.idx.co.id
diolah, 2010
4. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan situs www.idx.co.id. Waktu penelitian dilakukan dari bulan
Februari 2010 sampai dengan Mei 2010.
5. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder, yang diperoleh melalui media internet, yang bersumber dari website www.idx.co.id, studi dokumentasi,
dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik bahasan.
6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan studi dokumentasi, yaitu dengan meneliti dokumen-dokumen dan bahan tulisan
yang dipublikasikan melalui media internet serta sumber-sumber lain yang berhubungan.
7. Metode Analisis Data a. Metode Analisis Deskriptif
Merupakan analisis yang digunakan dengan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas
Universitas Sumatera Utara
melalui pengumpulan, penyusunan, dan analisis data, sehingga diketahui gambaran umum perusahaan. Dilakukan dengan menghitung
masing-masing variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan rumus yang telah dikemukakan sebelumnya.
b. Analisis Regresi Linear Berganda
Model analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis adalah regresi linear berganda dengan formulasi sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
Keterangan:
+ e
Y = earning power a = konstanta
b
1,3
X = koefien regresi
1
X = Receivable Turnover
2
X = Inventory Turnover
3
e = Standard error = Total Assets Turnover
Data diolah dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS for Windows versi 17.0.
c. Pengujian Asumsi Klasik
Model analisis regresi berganda di atas harus memenuhi syarat asumsi klasik sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model
Universitas Sumatera Utara
yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji ini dapat dilakukan melalui analisis Kolmogorov-Smirnov. Apabila
diperoleh nilai sig. Uji Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 maka data dinyatakan normal Ghozali, 2001.
2. Uji Multikolinieritas Digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya hubungan linear antara
variabel-variabel bebas dalam model regresi. Salah satu cara untuk mendeteksi adanya kolonieritas dilakukan dengan cara mengkorelasikan
antar variabel bebas dan apabila korelasinya tinggi lebih besar dari 0,8 maka antar variabel bebas tersebut terjadi multikolinieritas. Cara lain
untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas pada suatu model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF Variance
Inflation Factor yaitu Ghozali, 2001:56: a. Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, maka dapat diartikan bahwa
tidak terdapat multikolineraitas pada penelitian tersebut. b. Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, maka dapat diartikan bahwa
terjadi gangguan multikolinearitas pada penelitian tersebut. 3. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisistas adalah adanya varians variable dalam model regresi yang tidak sama konstan. Pada suatu model regresi yang baik
adalah berkondisi homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Konsekuensi adanya heteroskedastisitas dalam
model regresi adalah penaksir estimator yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun sampel besar. Salah satu cara untuk
Universitas Sumatera Utara
mendiagnosa adanya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi adalah dengan melihat Grafik Plot antara nilai perdiksi variabel terikat
ZPRED dengan residualnya SRESID. Adapun dasar analisis dengan melihat Grafik Plot adalah sebagai berikut Ghozali, 2001:71:
a. Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka menunjukkan
telah terjadi
heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi