Perumusan Masalah Kerangka Konseptual

Hal di atas bertentangan dengan tulisan Van Horne dan Wachowicz 2005,225 yang mengemukakan bahwa peningkatan dalam earning power perusahaan akan terjadi jika terdapat peningkatan dalam perputaran aktiva. Hal itu juga bertentangan dengan pendapat Syahyunan 2003 yang menyatakan bahwa kemampuan perusahaan untuk menggunakan sumber daya perusahaan secara efektif, akan meningkatkan penjualan dan keuntungan yang relatif baik, rasio- rasio aktivitas yang baik akan membuat perusahaan memiliki peluang yang besar untuk meningkatkan keuntungan. Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh nilai rasio aktivitas terhadap earning power pada Perusahaan Farmasi di Bursa efek Indonesia dengan judul : ”Analisis Pengaruh Receivable Turnover Ratio, Inventory Turnover Ratio, dan Total Assets Turnover Ratio terhadap Earning Power pada Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang sebelumnya, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Apakah receivable turnover ratio, inventory turnover ratio, dan total assets turnover ratio mempengaruhi earning power pada Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia.

C. Kerangka Konseptual

Peningkatan daya untuk menghasilkan laba atau kemampulabaan earning power akan terjadi jika terdapat peningkatan dalam perputaran aktiva, peningkatan dalam margin laba bersih, atau keduanya Van Horne dan Universitas Sumatera Utara Wachowicz, 2005:225. Rentabilitas atau kemampulabaan earning power suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut Riyanto, 1993:28. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Bagi perusahaan pada umumnya masalah rentabilitas adalah lebih penting dari pada masalah laba, karena laba yang besar saja belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja dengan efisien. Efisien baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh itu dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut, atau dengan kata lain ialah menghitung earning power-nya Riyanto, 1993. Receivable turnover ratio mempengaruhi earning power. Jika tingkat laba bersih tertentu dapat dipertahankan dengan menggunakan lebih sedikit uang yang diinvestasikan dalam bentuk piutang, maka perputaran total aktiva akan membaik yang bermakna semakin efisien aktiva yang digunakan untuk menghasilkan penjualan, yang lebih jauh lagi berarti semakin baik juga earning power. Hal ini diperkuat oleh penelitian Gunarto 2007 dan Susani 2005. Faktor lain yang mempengaruhi earning power adalah inventory turnover ratio. Menurut Maness 1988, nilai inventory turnover ratio yang besar mengindikasikan terlalu sedikitnya pengaruh persediaan inventory terhadap penjualan dan besarnya kemungkinan kehilangan penjualan, yang berarti akan menurunkan profit perusahaan. Sebaliknya, nilai inventory turnover ratio yang kecil menunjukkan terlalu banyak investasi yang digunakan dalam bentuk persediaan inventory, sehingga kurang efektif. Total assets turnover ratio mempengaruhi earning power secara langsung Nainggolan, 2007. Nilai rasio ini mengindikasikan bahwa setiap jumlah tertentu Universitas Sumatera Utara Receivable Turnover X1 penjualan dihasilkan oleh setiap rupiah aktiva yang diinvestasikan atau bisa juga menunjukkan berapa kali aktiva berputar setiap periodenya. Semakin sedikit investasi dalam bentuk aktiva yang digunakan untuk menghasilkan tingkat penjualan yang sama akan meningkatkan earning power. Dengan penjelasan di atas, maka model penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1. Kerangka Konseptual Sumber: Nainggolan 2007, dimodifikasi, 2010

D. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Inventory Turnover Ratio, Account Payable to Cost of Goods Sold Ratio, Net Working Capital to Total Asset Ratio, dan Debt Ratio Terhadap Gross Profit Margin

5 89 108

Analisis Hubungan Receivable Turnover Ratio, Inventory Turnover Ratio, dan Total Asset Turnover Ratio Dengan Kemampulabaan Perusahaan Pada PTPN III (Persero) Medan

3 138 91

Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Total Assets, Return On Invesment Dan Earning Per Share Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Terbuka Di Bursa Efek Indonesia

1 55 97

The Influence of Working Capital Management and Liquidity Towards Profitability (Case Study: Automotive and Components Industry Listed in Indonesia Stock Exchange 2008-2012)

0 12 112

Pengaruh Debt to Total Assets, Working Capital Turnover, Cash Ratio, Inventory Turnover, Receivable Turnover Terhadap Retun on Investment pada Perusahaan Manufatur Sektor Industri Barang Konsumsi.

0 2 16

Pengaruh Inventory Turnover dan Total Assets Turnover Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 6 82

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TATO), INVENTORY TURNOVER Pengaruh Total Asset Turnover (TATO), Inventory Turnover (ITO), Debt To Equity Ratio Dan Earning Per-Share (EPS) Terhadap Deviden Payout Ratio (DPR) (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Ter

0 1 13

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TATO), INVENTORY TURNOVER Pengaruh Total Asset Turnover (TATO), Inventory Turnover (ITO), Debt To Equity Ratio Dan Earning Per-Share (EPS) Terhadap Deviden Payout Ratio (DPR) (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Ter

0 2 16

Pengaruh Receivable Turnover dan Debt Ratio Terhadap Rentabilitas Perusahaan.

1 2 22

PENGARUH CASH TURNOVER (CTO), INVENTORY TURNOVER (ITO) DAN ACCOUNT RECEIVABLE TURNOVER (ARTO) TERHADAP CURRENT RATIO (CR) PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 15