PT. Indo Farma Tbk

dan nilai indeks sektoral. Data stock summary meliputi previous price, harga saham tertinggi, harga saham terendah, perubahan harga saham dibanding hari sebelumnya, harga pembukaan, total volume yang diperdagangkan, total frekuensi, total nilai perdagangan, indeks saham, harga dan volume order beli terbaik serta harga dan volume order jual terbaik. Pada tahun 2007, Bursa Efek Surabaya BES digabungkan dengan Bursa Efek Jakarta BEJ menjadi Bursa Efek Indonesia BEI yang bertujuan agar mampu bersaing secara internasional.

B. Gambaran Umum Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI 1. PT. Darya Varia Laboratoria Tbk

Dididirikan oleh Drs. Wim Kalona pada tahun 1976, PT. Darya Varia Laboratoria Tbk sekarang dikelola oleh Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. yang menguasai 92,7 saham perusahaan. Pengambilalihan ini terjadi di tahun 2006, saat perusahaan dari Singapore ini membeli Darya Varia Laboratoria Investment Limited DVLIL dari Far East Drug Ltd., sebuah afiliasi laboratorium dari Filipina, yang menguasai Darya Varia sejak tahun 2001. Sebelum tahun 2001, mayoritas saham dikuasai oleh First Pacific Group, Hong Kong.

2. PT. Indo Farma Tbk

Cikal bakal PT. Indofarma dimulai pada saat didirikannya yaitu pada tahun 1918, dimulai dari pabrik kecil dengan fasilitas terbatas yang hanya dapat Universitas Sumatera Utara memproduksi beberapa jenis salep dan kasa pembalut, untuk memenuhi kebutuhan Rumah Sakit Pusat Pemerintah Belanda. Seiring dengan bertambahnya fasilitas produksi untuk tablet dan injeksi, pabrik kecil ini mulai dikenal dengan nama Pabrik Obat Manggarai. Selama perang dunia ke-dua, Takeda Jepang memegang kendali manajemen pabrik. Pada tahun 1918, PT. Indofarma Persero Tbk dimulai dari sebuah unit produksi kecil dari Rumah Sakit Pusat Pemerintah Belanda yang memproduksi beberapa jenis salep dan kasa pembalut. Mulai memproduksi obat-obatan berupa tablet dan injeksi dan mulai dikenal sebagai Pabrik Obat Manggarai setelah unit produksi dipindahkan ke Manggarai, Jakarta. Pada tahun 1942, pemerintah Jepang mengambil alih dan dikelola oleh Takeda, Jepang. Pemerintah RI mengambil alih kembali perusahaan pada tahun 1950 dan mulai dikelola oleh Departemen Kesehatan. Tahun 1972, Pabrik Obat Manggarai berubah status menjadi Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia dimana bertugas untuk memproduksi obat untuk pemerintah. Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia berubah status menjadi Perusahaan Umum Indonesia Farma disingkat Perum Indofarma, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia PP No. 20 tahun 1981. Tahun 1996, Perusahaan Umum Indonesia Farma berubah status menjadi PT. Indofarma Persero, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia PP No. 34 tahun 1995. Dan pada tahun 1996 tersebut juga mengakuisisi PT. Riasima Abadi Farma, sebuah produsen bahan baku farmasi. Universitas Sumatera Utara PT. Indofarma Persero berubah status menjadi perusahaan terbuka dengan nama PT. Indofarma Persero Tbk, pada tahun 2001 dengan melakukan penawaran saham perdana sebesar 20 kepada masyarakat dan mencatatkan seluruh saham Perseroan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dengan kode saham INAF.

3. PT. Kimia Farma Tbk

Dokumen yang terkait

Pengaruh Inventory Turnover Ratio, Account Payable to Cost of Goods Sold Ratio, Net Working Capital to Total Asset Ratio, dan Debt Ratio Terhadap Gross Profit Margin

5 89 108

Analisis Hubungan Receivable Turnover Ratio, Inventory Turnover Ratio, dan Total Asset Turnover Ratio Dengan Kemampulabaan Perusahaan Pada PTPN III (Persero) Medan

3 138 91

Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Total Assets, Return On Invesment Dan Earning Per Share Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Terbuka Di Bursa Efek Indonesia

1 55 97

The Influence of Working Capital Management and Liquidity Towards Profitability (Case Study: Automotive and Components Industry Listed in Indonesia Stock Exchange 2008-2012)

0 12 112

Pengaruh Debt to Total Assets, Working Capital Turnover, Cash Ratio, Inventory Turnover, Receivable Turnover Terhadap Retun on Investment pada Perusahaan Manufatur Sektor Industri Barang Konsumsi.

0 2 16

Pengaruh Inventory Turnover dan Total Assets Turnover Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 6 82

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TATO), INVENTORY TURNOVER Pengaruh Total Asset Turnover (TATO), Inventory Turnover (ITO), Debt To Equity Ratio Dan Earning Per-Share (EPS) Terhadap Deviden Payout Ratio (DPR) (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Ter

0 1 13

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TATO), INVENTORY TURNOVER Pengaruh Total Asset Turnover (TATO), Inventory Turnover (ITO), Debt To Equity Ratio Dan Earning Per-Share (EPS) Terhadap Deviden Payout Ratio (DPR) (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Ter

0 2 16

Pengaruh Receivable Turnover dan Debt Ratio Terhadap Rentabilitas Perusahaan.

1 2 22

PENGARUH CASH TURNOVER (CTO), INVENTORY TURNOVER (ITO) DAN ACCOUNT RECEIVABLE TURNOVER (ARTO) TERHADAP CURRENT RATIO (CR) PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 15