Tidak ada autokorelasi positif No decision
dl ≤ dw ≤ du
Tidak ada korelasi negatif Tolak
4 – dl dw 4 – dl Tidak ada korelasi negatif
No decision 4 – du
≤ dw ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi positif
atau negatif Tidak ditolak
du dw 4 - du
Sumber: Ghozali 2001:96 Keterangan: dw = durbin watson
du = batas atas dl = batas bawah
d. Uji Hipotesis 1. Uji F atau Uji Simultan
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas X berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel
terikat Y, yaitu dengan membandingkan antara nilai kritis F F
tabel
dengan nilai F
hitung
- Jika F F Rasio yang terdapat dalam tabel Analysis of
Variance dari hasil perhitungan Ghozali, 2001:
hitung
≤ F
tabel
atau sig.F ≥ α pada α = 5, maka terima hipotesis
nol H
- Jika F , artinya secara statistik dapat dibuktikan bahwa semua
variabel bebas tidak berpengaruh terhadap perubahan nilai variabel terikat.
hitung
F
tabel
atau sig.F α pada α = 5, maka menolak hipotesis nol H
2. Uji t atau Uji Parsial
, dan menerima hipotesis alternatif Ha, artinya secara simultan dapat dibuktikan bahwa semua variabel bebas
berpengaruh terhadap perubahan nilai variabel terikat.
Uji t digunakan untuk menentukan apakah variabel bebas X berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat Y. Pengujian ini
Universitas Sumatera Utara
dilakukan berdasarkan perbandingan nilai t
hitung
masing-masing koefisien regresi dengan nilai t
tabel
- Jika –t nilai kritis sesuai dengan tingkat
signifikansi yang digunakan.
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
, atau sig.t ≥ α pada α = 5, maka terima
hipotesis nol H
- Jika t , artinya variabel bebas secara parsial tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap nilai variabel terikat.
hitung
-t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
atau sig.t α pada α = 5, maka
menolak hipotesis nol H
3. Pengujian Koefisien Determinasi R
dan menerima hipotesis alternatif Ha, artinya secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap nilai
variabel terikat.
2
Persamaan regresi yang diperoleh dalam suatu proses perhitungan tidak selalu baik untuk mengestimasi nilai variabel terikat Y, sehingga
diperlukan perhitungan koefisien determinasi. Koefisien determinasi merupakan persentase pengaruh semua variabel bebas terhadap nilai
veriabel terikat. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap
variabel terikat. Ini berarti model yang digunakan kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
terikat, dan sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORETIS
A. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian dengan metode analisis regresi linier berganda yang dilakukan Susani 2005 berjudul
“ Pengaruh Tingkat Perputaran Kas,
Piutang Dan Persediaan Terhadap Rentabilitas Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia KPRI Di Kabupaten Jepara Tahun 2002-2004” didapat bahwa tingkat
perputaran piutang dan persediaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas.
Sedangkan menurut Nainggolan 2007, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Rasio Aktivitas Terhadap Return on Invesment ROI pada
PT. Hutan Barumun Perkasa Medan”, dengan menggunakan metode regresi linier berganda, rasio perputaran persediaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap tingkat pengembalian atas aktiva, tetapi Total Assets Turnover Ratio berpengaruh secara signifikan.
Penelitian Gunarto 2007 dengan judul “Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Dan Tingkat Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Pada Koperasi
Pegawai Republik Indonesia KPRI Di Kabupaten Kudus Tahun 2004-2006”, menghasilkan rasio perputaran piutang dan rasio perputaran persediaan
berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pengembalian atas aktiva dimana penelitiannya menggunakan metode regresi linier berganda.
Universitas Sumatera Utara