Deskripsi Inventory Turnover Ratio Perusahaan Farmasi di BEI

sebesar 9,65x pada tahun tersebut yang diikuti dengan penurunan nilai RTR lima emiten lain. Sementara, tahun 2007 ke 2008, nilai rata-rata keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 0,80x. Dan dari tahun 2008 ke 2009 mengalami penurunan sebesar 0,40x. Nilai rata-rata keseluruhan paling tinggi adalah tahun 2006, karena empat emiten mengalami peningkatan nilai RTR dari tahun sebelumnya, sementara empat emiten lain mengalami penurunan yang kecil jumlahnya dibandingkan dengan jumlah peningkatan tadi. Sedangkan nilai rata-rata keseluruhan paling rendah adalah tahun 2007, karena enam emiten mengalami penurunan nilai RTR yang cukup signifikan.

2. Deskripsi Inventory Turnover Ratio Perusahaan Farmasi di BEI

Tabel 4.1 menggambarkan kondisi nilai Inventory Turnover Ratio ITR perusahaan farmasi yang listing di BEI tahun 2003-2009, dan nilai rata-rata tahunan serta rata-rata industrinya. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Kondisi Inventory Turnover Ratio Perusahaan Farmasi Tahun 2003-2009 No. Kode Emiten Inventory Turnover Ratio Rata- rata ITR 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 1. DVLA 2,86x 2,46x 2,70x 2,99x 2,48x 3,38x 2,81x 2,81x 2. INAF 2,52x 4,30x 4,14x 5,98x 4,78x 5,47x 5,78x 4,71x 3. KAEF 4,14x 5,78x 5,11x 7,24x 5,68x 4,78x 4,72x 5,35x 4. KLBF 4,14x 3,28x 2,91x 3,36x 2,42x 2,91x 2,93x 3,14x 5. MERK 2,33x 3,14x 2,72x 3,20x 2,99x 3,91x 3,93x 3,17x 6. PYFA 1,87x 2,18x 2,08x 2,31x 2,44x 2,32x 1,98x 2,17x 7. SCPI 4,85x 3,60x 3,61x 1,18x 1,53x 1,11x 1,67x 2.50x 8. TSPC 4,47x 5,01x 4,04x 4,27x 4,28x 3,98x 4,82x 4,41x Rata-rata Keseluruhan 3,40x 3,71x 3,41x 3,82x 3,32x 3,48x 3,58x 3,53 Sumber: www.idx.co.id diolah, 2010 Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa emiten yang mempunyai rata-rata nilai Inventory Turnover Ratio tertinggi adalah PT. Kimia Farma, Tbk KAEF, yaitu sebesar 5,35x. Sedangkan rata-rata terendah dipunyai oleh PT. Pyridam Farma, Tbk PYFA, yaitu sebesar 2,17x. Dari tabel 4.1 juga dapat dilihat nilai rata-rata Inventory Turnover Ratio perusahaan farmasi tahun 2003-2009 rata-rata industri sebesar 3,53x. Tampak bahwa rata-rata keseluruhan tahun 2003, 2005, 2007, dan 2008 lebih rendah dari rata-rata industri. Sedangkan pada tahun 2004, 2006, dan 2009, nilai rata-rata keseluruhan lebih tinggi daripada rata-rata industri. Universitas Sumatera Utara Emiten yang memiliki nilai rata-rata ITR yang lebih besar dari rata-rata industri adalah PT. Indofarma, Tbk INAF, PT. Kimia Farma, Tbk KAEF, dan PT. Tempo Scan Pasific TSPC, yang berarti ketiga perusahaan ini telah mengelola persediannya lebih baik dari perusahaan lain pada industri farmasi ini. Dari rata-rata keseluruhan tahun 2003 ke 2004, terdapat peningkatan sebesar 0,31x karena lima emiten mengalami peningkatan nilai ITR pada tahun tersebut. Sedangkan rata-rata keseluruhan tahun 2004 ke 2005 terjadi penurunan sebesar 0,30x karena hanya dua emiten yang mengalami peningkatan nilai ITR, yaitu PT. Darya Varia Laboratoria, Tbk DVLA dan PT. Schering Plough Indonesia, Tbk SCPI, sementara emiten lainnya mengalami penurunan. Pada tahun 2005 ke 2006, nilai rata-rata keseluruhan melonjak 0,41x karena hanya satu emiten yang mengalami penurunan nilai ITR, yaitu PT. Schering Plough Indonesia, Tbk SCPI. Nilai rata-rata keseluruhan tahun 2006 ke 2007 mengalami penurunan 0,50x karena nilai ITR lima emiten mengalami penurunan pada tahun tersebut. Sementara, tahun 2007 ke 2008, nilai rata-rata keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 0,16x. Dan dari tahun 2008 ke 2009 mengalami penurunan sebesar 0,10x. Nilai rata-rata keseluruhan paling tinggi adalah tahun 2006, yaitu sebesar 3,82x, karena ada dua emiten yang mencapai nilai ITR tertingginya pada tahun tersebut, yaitu PT. Darya Varia Laboratoria, Tbk DVLA dan PT. Kimia Farma, Tbk KAEF. Sedangkan nilai rata-rata keseluruhan paling rendah adalah tahun 2007, yaitu sebesar 3,32x. Universitas Sumatera Utara

3. Deskripsi Total Assets Turnover Ratio Perusahaan Farmasi di BEI

Dokumen yang terkait

Pengaruh Inventory Turnover Ratio, Account Payable to Cost of Goods Sold Ratio, Net Working Capital to Total Asset Ratio, dan Debt Ratio Terhadap Gross Profit Margin

5 89 108

Analisis Hubungan Receivable Turnover Ratio, Inventory Turnover Ratio, dan Total Asset Turnover Ratio Dengan Kemampulabaan Perusahaan Pada PTPN III (Persero) Medan

3 138 91

Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Total Assets, Return On Invesment Dan Earning Per Share Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Terbuka Di Bursa Efek Indonesia

1 55 97

The Influence of Working Capital Management and Liquidity Towards Profitability (Case Study: Automotive and Components Industry Listed in Indonesia Stock Exchange 2008-2012)

0 12 112

Pengaruh Debt to Total Assets, Working Capital Turnover, Cash Ratio, Inventory Turnover, Receivable Turnover Terhadap Retun on Investment pada Perusahaan Manufatur Sektor Industri Barang Konsumsi.

0 2 16

Pengaruh Inventory Turnover dan Total Assets Turnover Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 6 82

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TATO), INVENTORY TURNOVER Pengaruh Total Asset Turnover (TATO), Inventory Turnover (ITO), Debt To Equity Ratio Dan Earning Per-Share (EPS) Terhadap Deviden Payout Ratio (DPR) (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Ter

0 1 13

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TATO), INVENTORY TURNOVER Pengaruh Total Asset Turnover (TATO), Inventory Turnover (ITO), Debt To Equity Ratio Dan Earning Per-Share (EPS) Terhadap Deviden Payout Ratio (DPR) (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Ter

0 2 16

Pengaruh Receivable Turnover dan Debt Ratio Terhadap Rentabilitas Perusahaan.

1 2 22

PENGARUH CASH TURNOVER (CTO), INVENTORY TURNOVER (ITO) DAN ACCOUNT RECEIVABLE TURNOVER (ARTO) TERHADAP CURRENT RATIO (CR) PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 15