Teori dan Pemikiran Investasi

Dalam penelitian ini, konsep investasi yang dimaksud adalah investasi secara keseluruhan yang merupakan pembentukan modal bruto yang terjadi dalam kurun waktu satu tahun.

2.1.3.2 Teori dan Pemikiran Investasi

Dalam Samuelson 1997 unsur-unsur penting dalam memahami konsep investasi adalah hasil penjualan, biaya, dan harapan. Berikut diuraikan tiap-tiap unsur tersebut. a. Hasil Penjualan Suatu kegiatan investasi memberikan tambahan hasil penjualan bagi perusahaan hanya jika investasi tersebut membuat perusahaan mampu menjual lebih banyak produk atau memproduksi secara lebih murah. Ini berarti, faktor penentu yang sangat penting dalam investasi adalah keseluruhan jumlah output atau GNP. Apabila pabrik-pabrik beroperasi di bawah kapasitas normalnya, maka perusahaan-perusahaan tidak begitu berkeinginan untuk membangun pabrik baru, jadi tingkat investasi akan menurun. Pemikiran lainnya adalah ketika pendapatan nasional meningkat, maka dengan mengasumsikan pendapatan masyarakat yang juga meningkat, permintaan barang dan jasa oleh masyarakat akan bertambah pula. Permintaan yang semakin besar akan semakin menguntungkan pihak swasta dan kemudian mendorong investasi- investasi baru. Secara makro, Keynes memformulasikan hubungan antara investasi dengan output nasional. Model akselerator investasi menegaskan bahwa laju investasi akan sebanding dengan perubahan output perekonomian Mankiw, 2003. Model akselerator ini menciptakan kemungkinan bahwa pengeluaran investasi akan berfluktuasi besar sekali. Jika investasi sebanding dengan perubahan output nasional Y, maka apabila perekonomian berada dalam masa pemulihan, investasi akan positif, dan apabila perekonomian berada dalam masa resesi, investasi menjadi negatif. Dengan demikian, pendapatan nasional akan berpengaruh positif terhadap investasi. Semakin tinggi pendapatan nasional suatu negara, maka investasi yang terbentuk pun juga semakin besar. b. Biaya investasi Unsur penting selanjutnya adalah biaya investasi. Unsur ini terkait erat dengan suku bunga yang merupakan mekanisme dalam kebijakan moneter pada percaturan ekonomi modern. Pada saat jumlah uang yang beredar di masyarakat meningkat, maka harga dari uang tersebut – yaitu suku bunga – akan berkurang. Berkurangnya suku bunga ini akan membuat biaya investasi turun, dan perusahaan akan dapat lebih banyak membeli lebih banyak mesin, dan bentuk investasi lainnya, dan nantinya akan dapat meningkatkan besaran investasi secara agregat. Selain suku bunga, unsur lain yang berpengaruh darisegi biaya dalam keputusan investasi adalah pajak. Pemerintah pusat memliki banyak sekali alat dan peraturan mengenai perpajakan yang dapat mempengaruhi biaya investasi. Satu hal yang berperan penting dalam keputusan investasi tersebut adalah pajak penghasilan perusahaan. Tinggi rendahnya pajak yang ditetapkan tersebut digunakan pemerintah untuk mendorong atau menghambat investasi di sektor swasta. c. Hasil penjualan dan biaya pengharapan Unsur penting setelah hasil penjualan dan biaya adalah pengharapan. Keputusan investasi akan tergantung pada ekspektasi dan situasi masa depan. Sehingga usaha yang dapat ditempuh untuk menciptakan ekspektasi yang positif bagi para investor adalah dengan menumbuhkan kepercayaan. Kepercayaan ini akan dapat tumbuh sejalan dengan situasi sosial, ekonomi, politik, dan keamanan di suatu wilayahnegara. Kaum Monetaris dan Keynesian memiliki perbedaan mengenai pengeluaran investasi sektor swasta. Monetaris cenderung berpendapat bahwa sektor swasta relatif stabil. Alasannya ialah karena pengeluaran sektor swasta didasarkan pada teori pendapatan permanen sehingga pengeluaran konsumsi akan relatif stabil. Pengeluaran konsumsi merupakan komponen pengeluaran yang relatif besar dan hanya berubah secara perlahan, yaitu dalam rangka penyesuaian konsumsi individu dengan perkiraan pendapatan permanen dalam jangka panjang. Faktor lain yang menyebabkan pengeluaran konsumsi ini relatif stabil adalah elastisitas pengeluaran investasi terhadap tingkat bunga yang cukup besar. Fleksibilitas tingkat bunga dan harga juga menyebabkan pengeluaran investasi dan konsumsi stabil. Jika terjadi penurunan investasi dan jumlah uang beredar yang tetap maka tingkat bunga akan turun. Penurunan tingkat suku bunga ini akan menyebabkan investasi kembali terdorong naik untuk mengimbangi penurunan investasi awal. Ini berarti investasi tidak banyak berubah. Apabila kenaikan investasi danatau konsumsi tidak cukup untuk menutupi penurunan investasi maka melalui perubahan harga pengeluaran swasta akan tetap stabil. Mekanismenya adalah penurunan investasi akan berakibat pada timbulnya pengangguran sehingga upah dan kemudian harga akan turun. Untuk jumlah uang beredar, turunnya harga berarti nilai riil uang akan naik. Kenaikan nilai riil uang akan mendorong pengeluaran. Dalam alternatif pandangan Keynesian, naiknya nilai riil uang akan menurunkan tingkat bunga kemudian akan mendorong kenaikan investasi. Bertolak belakang dengan pemikiran monetaris, Keynesian berpendapat bahwa sektor swasta tidak stabil. Ketidakstabilan tersebut berasal dari pergeseran sikap dan perkiraan dari pengusaha dan konsumen. Selain itu, ketidakstabilan sektor swasta juga disebabkan oleh harga yang tidak fleksibel.

2.1.4 Pendesakan Investasi oleh Kebijakan Fiskal Crowding Out