Pendapatan Nasional Pengaruh Variabel Pengontrol : Suku Bunga dan Pendapatan Nasional .1 Suku Bunga

investasi di sejumlah negara di Asia, faktor yang paling besar menghambat investasi di Indonesia adalah upah buruh yang makin mahal, disusul dengan sistem perpajakan yang sulit dan rumit Tambunan, 2006. Dengan demikian, alasan suku bunga tidak berpengaruh signifikan adalah karena masih terdapat banyak faktor lain yang menghambat tumbuhnya investasi di Indonesia. Jadi, walaupun suku bunga berada pada level yang relatif rendah tetapi tidak didukung oleh faktor-faktor pendorong investasi lainnya atau dengan kata lain iklim investasi yang belum mendukung, maka investasi tetap tidak terpengaruh.

4.3.3.2 Pendapatan Nasional

Baik dalam model Keynesian maupun Monetaris-Klasik, pendapatan nasional menunjukan pengaruh yang positif terhadap investasi. Akan tetapi pengaruh tersebut hanya dapat terjadi pada jangka panjang, dan tidak untuk jangka pendek, karena model ECM yang tidak valid sehingga dalam jangka pendek tidak terjadi keseimbangan. Dalam model Keynesian, koefisien pendapatan nasional GDP dalam jangka panjang adalah sebesar 0,43 dimana pada setiap kenaikan pendapatan nasional sebesar Rp 1 Milyar, akan meningkatkan investasi sebesar Rp 0,43 Milyar. Sementara itu dalam model Monetaris-Klasik, koefisien pendapatan nasional GDP dalam jangka panjang sebesar 0,25. Dengan nilai koefisien tersebut, setiap kenaikan pendapatan nasional sebesar Rp 1 Milyar akan meningkatkan investasi sebesar Rp 0,25 Milyar. Apabila kedua model dibandingkan, model yang dibangun dengan asumsi- asumsi Keynesian akan dapat memberikan dorongan positif atas pendapatan nasional terhadap investasi yang lebih besar daripada model Monetaris- Klasik. Studi empiris lainnya juga menemukan adanya pengaruh positif dari pendapatan nasional terhadap investasi. Analisis yang dilakukan oleh Kustepeli 2005 menunjukkan bahwa pendapatan nasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap investasi. Hasil temuan yang sama juga dipaparkan antara lain oleh Ni Putu W.S. et al 2008, Acozta et al 2003, dan Outtara 2004. Pengaruh positif dari pendapatan nasional ini juga dapat menunjukan bahwa sektor swasta merespon kenaikan permintaan dari masyarakat atas peningkatan pendapatannya. Respon tersebut ditunjukan dengan meningkatkan jumlah produksi dan untuk itu diperlukan investasi-investasi baru. Dalam hal pengaruh pendapatan nasional yang hanya dapat mencapai keseimbangan dalam jangka panjang, ini berarti respon untuk meningkatkan jumlah produksi dari para pengusaha akan terjadi tidak dalam waktu yang cepat. Para pengusaha atau investor akan memastikan bahwa kenaikan tersebut tidak hanya sesaat saja tetapi juga untuk jangka panjang.

4.3.4 Model Keynesian vs Model Monetaris-Klasik