Multikolinearitas Heteroskedastisitas Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1 Multikolinearitas

Uji yang dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Deteksi Klien. Deteksi Klien dilakukan dengan melakukan regresi auxiliary terhadap variabel independen yang satu dengan yang lainnya. Nilai koefisiean determinasi tiap-tiap regresi auxiliary tersebut nantinya dibandingkan dengan nilai koefisien determinasi model regresi utama. Apabila nilai koefisien determinasi regresi auxiliary lebih besar daripada regresi utama, maka terdapat multikolonearitas. Berikut hasil uji multikolinearitas Deteksi Klien. Tabel 4. 5 Uji Multikolinearitas – Jangka Panjang Model 2 Utama R 2 RIR R 2 GDP 2 RGE R 2 RDF I = f RIR, GDP, RGE 956 209 882 883 I = f RIR, GDP, RDF ,872 0,600 0,454 0,520 Tabel 4. 6 Uji Multikolinearitas – Jangka Pendek Model 2 Utama R 2 RIR R 2 GDP 2 RGE R 2 RDF R 2 ECT I = f RIR, GDP, RGE, ECT 933 202 363 172 0,374 I = f RIR, GDP, RDF, ECT 21 ,576 0,279 ,674 0,415 Berdasarkan hasil ringkasan uji Deteksi Klien dengan melakukan regresi pada tiap variabel independennya, baik model 1 ataupun model 2 dalam jangka panjang dan jangka pendek mempunyai nilai koefisien determinasi regresi utama yang lebih besar daripada regresi auxiliary. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa tidak ada multikolinearitas dalam kedua model tersebut.

4.2.2.2 Heteroskedastisitas

Dengan menggunakan Uji White, hasil dari kedua model dalam jangka panjang dan jangka pendek adalah sebagai berikut. Tabel 4. 7 Uji Heteroskedastisitas – White Test Model Prob. ObsR-squared Jangka Panjang Prob. ObsR-squared Jangka Pendek I = f RIR, GDP, RGE 0,565120 0,160864 I = f RIR, GDP, RDF 0,097713 0,298024 tidak signifikan pada α = 5 Hipotesis nol H dalam pengujian heteroskedastisitas adalah persamaan bersifat homoskedastisitas. H akan ditolak jika nilai probabilitas ObsR-squared kurang dari α, yang berarti model tersebut melanggar asumsi BLUE karena adanya heteroskedastisitas. Berdasarkan tabel 4.7 seluruh nilai probablitas pada tiap-tiap model baik jangka panjang maupun pendek lebih besar daripada nilai α = 5. Dengan demikian, kedua model dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek terbebas dari pelanggaran asumsi heteroskedastisitas.

4.2.2.3 Autokorelasi