Analisis Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Harga Pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair Di Sumatera Utara
PROPOSAL SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP
HARGA PADA PT. MATAHARI DEPARTMENT STORE
PLAZA MEDAN FAIR DI SUMATERA UTARA
Oleh:
MARIO SAMUEL S
090502173
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
ABSTRAK
PT. Matahari Department Store adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang retail fashion yang tidak terlepas dari permasalahan yang diantaranya rendahnya kualitas nilai produk, dan kurangnya nilai pelayanan yang diberikan terhadap para pelanggan, sehingga sistem manajemen yang tidak tetap mengakibatkan operasional perusahaan tidak berjalan dengan baik, dan masalah tersebut yang membuat tidak stabilnya harga pada tiap-tiap produk.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh nilai pelanggan (nilai produk dan nilai pelayanan) terhadap harga pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang membeli pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair yang berjumlah 300 orang. Adapun kriteria sampel yang diambil adalah pelanggan PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair yang membeli 2 kali berjumlah 75 orang. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. Penganalisisan data menggunakan software pengolahan data statistic yaitu SPSS versi 16.00.
Hasil uji-F menyatakan bahwa Nilai Pelanggan (nilai produk dan nilai pelayanan) berpengaruh positif dan signifikan secara serempak. Berdasarkan hasil uji-t pada nilai produk memiliki pengaruh secara parsial terhadap harga dan nilai pelayanan juga memiliki pengaruh secara parsial terhadap harga pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair. Hasil uji koefisien determinasi (R2) di dapat sebesar 65,6% sisanya 34,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.
(3)
ABSTRACT
PT. Matahari Department Store is a company that specializes in fashion retail which is inseparable from problems such as poor quality of the product, and the lack of value of services provided to the customer, so that the management system is not fixed lead the company's operations are not going well, and the problem which makes the price instability in each produk.Tujuan research is to investigate and analyze the effect of customer value (the value of the product and services) to the price of the PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair.
The population in this study are all customers who buy on PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair, amounting to 300 people. The criteria for the sample taken is customer PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair, which purchased 2 times totaling 75 people. Hypothesis testing is performed using multiple linear regression. Analyzing data using statistical data processing software namely SPSS version 16.00.
F-test results stating that Customer Value (the value of products and value-added services) and a significant positive effect simultaneously. Based on the results of t-test on the product has the effect of partially to the price and value of the service also has a partial effect on the price of the PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair. Test results of the coefficient of determination (R2) in the can for the remaining 34.4% 65.6% explained by other factors not examined.
(4)
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur peneliti ucapkan Kehadirat Tuhan Yesus Kristus, atas kasih karunia, bimbingan dan berkatNya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Tujuan penelitian skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada kedua orang tua peneliti, Papi Humala Sitinjak, S.E dan Mami
Risna Nainggolan, S.Pd. Terima kasih buat doa, kasih, nasehat, kerja keras, dan air mata yang kalian cucurkan dalam membesarkan dan mendidik peneliti.
Peneliti juga telah banyak memperoleh banyak masukan, bimbingan, nasehat, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama perkuliahan hingga penelitian skripsi ini. Peneliti ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksun, S.E., M.Ec., Ak. sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E., M.E., selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
(5)
5. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea, S.E., MM, selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waku untuk membimbing peneliti dalam proses penelitian serta penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Ami Dilham, M.Si, selaku Dosen Pembaca Penguji.
7. Roma Ullie Sitinjak, S.E., MM., Melda Sitinjak, S.H., Josua Sitinjak (saudara terkasih) terima kasih buat dukungan, semangat dan doanya.
8. Secara khusus, terima kasih sebebasr-besarnya kepada Raisa Christy Rebecca Hutagaol, BAHT., atas segala doa, dukungan dan semangatnya yang telah banyak memberikan motivasi bagi peneliti dalam rangka menyelesaikan studi ini.
9. Rekan-rekan seperjuangan Manajemen 09 Suma, Mirna, Ayu, Fadil, Christianto, dan teman-teman manajemen 09 yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, terima kasih semuanya atas dukungannya.
Akhir kata, peneliti berharap semoga tulisan ini bermanfaat dan peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan skripsi ini.
Medan, Juli 2013 Peneliti
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Uraian Teoritis ... 8
2.1.1 Bisnis Retail ... 8
2.1.2 Nilai Pelanggan ... 10
2.1.3 Hirarki Nilai Pelanggan ... 12
2.1.4 Dimensi Faktor Nilai Pelanggan ... 13
2.1.5 Harga ... 13
2.1.6 Peranan Harga ... 14
2.1.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga ... 15
2.2 Penelitian Terdahulu ... 17
2.3 Kerangka Konseptual ... 18
2.4 Hipotesis ... 20
BAB III METODE PENELITIAN ... 21
3.1 Jenis Penelitian ... 21
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 21
3.3 Batasan Operasional ... 21
3.4 Definisi Operasioanl ... 22
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 23
3.6 Populasi dan Sampel ... 24
3.6.1 Populasi ... 24
3.6.2 Sampel ... 24
3.7 Jenis dan Sumber Data ... 25
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 25
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 26
(7)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 31
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 31
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 32
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 32
4.2 Pembahasan dan Hasil Penelitian ... 36
4.2.1 Penyajian Data dan Jawaban Responden ... 36
4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 43
4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 45
4.2.4 Analisis dan Evaluasi ... 48
4.2.5 Metode Analisis Berganda ... 49
4.2.6 Pengujian Hipotesis ... 50
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 54
5.1 Kesimpulan ... 54
5.2 Saran ... 55
DAFTAR PUSTAKA ... 57 LAMPIRAN
(8)
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 23
Tabel 3.2 Skala Pengukuran Variabel ... 24
Tabel 4.1 Karakteristik menurut Jenis Kelamin ... 37
Tabel 4.2 Karakteristik menurut Usia/Umur ... 37
Tabel 4.3 Distribusi jawaban responden tentang jenis produk lengkap ... 38
Tabel 4.4 Distribusi jawaban responden tentang memiliki produk sesuai dengan berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan pelanggan ... 38
Tabel 4.5 Distribusi jawaban responden tentang kualitas produk yang baik ... 39
Tabel 4.6 Distribusi jawaban responden tentang selalu sigap melayani pelanggan ... 39
Tabel 4.7 Distribusi jawaban responden tentang suasana nyaman untuk bekerja ... 40
Tabel 4.8 Distribusi jawaban responden tentang memiliki informasi yang lengkap dan terbaru mengenai produk ... 40
Tabel 4.9 Distribusi jawaban responden tentang harga yang ditawarkan kepada pelanggan sesuai dengan kulitas produk ... 41
Tabel 4.10 Distribusi jawaban responden tentang harga yang terjangkau ... 41
Tabel 4.11 Distribusi jawaban responden tentang harga lebih murah dari persaing ... 42
Tabel 4.12 Item – Total Statistics ... 43
(9)
Tabel 4.14 Coefficients VIF ... 48
Tabel 4.15 Correlations ... 49
Tabel 4.16 Coefficients ... 50
Tabel 4.17 Uji - F (ANOVA) ... 51
Tabel 4.18 Uji - t (Coefficients) ... 48
(10)
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 20
Gambar 4.1 Struktur Organiasasi ... 33
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas ... 46
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 59
Lampiran 2 Tabulasi Jawaban Responden ... 61
Lampiran 3 Hasil Program SPSS versi 16.00 ... 67
(12)
ABSTRAK
PT. Matahari Department Store adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang retail fashion yang tidak terlepas dari permasalahan yang diantaranya rendahnya kualitas nilai produk, dan kurangnya nilai pelayanan yang diberikan terhadap para pelanggan, sehingga sistem manajemen yang tidak tetap mengakibatkan operasional perusahaan tidak berjalan dengan baik, dan masalah tersebut yang membuat tidak stabilnya harga pada tiap-tiap produk.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh nilai pelanggan (nilai produk dan nilai pelayanan) terhadap harga pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang membeli pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair yang berjumlah 300 orang. Adapun kriteria sampel yang diambil adalah pelanggan PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair yang membeli 2 kali berjumlah 75 orang. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. Penganalisisan data menggunakan software pengolahan data statistic yaitu SPSS versi 16.00.
Hasil uji-F menyatakan bahwa Nilai Pelanggan (nilai produk dan nilai pelayanan) berpengaruh positif dan signifikan secara serempak. Berdasarkan hasil uji-t pada nilai produk memiliki pengaruh secara parsial terhadap harga dan nilai pelayanan juga memiliki pengaruh secara parsial terhadap harga pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair. Hasil uji koefisien determinasi (R2) di dapat sebesar 65,6% sisanya 34,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.
(13)
ABSTRACT
PT. Matahari Department Store is a company that specializes in fashion retail which is inseparable from problems such as poor quality of the product, and the lack of value of services provided to the customer, so that the management system is not fixed lead the company's operations are not going well, and the problem which makes the price instability in each produk.Tujuan research is to investigate and analyze the effect of customer value (the value of the product and services) to the price of the PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair.
The population in this study are all customers who buy on PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair, amounting to 300 people. The criteria for the sample taken is customer PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair, which purchased 2 times totaling 75 people. Hypothesis testing is performed using multiple linear regression. Analyzing data using statistical data processing software namely SPSS version 16.00.
F-test results stating that Customer Value (the value of products and value-added services) and a significant positive effect simultaneously. Based on the results of t-test on the product has the effect of partially to the price and value of the service also has a partial effect on the price of the PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair. Test results of the coefficient of determination (R2) in the can for the remaining 34.4% 65.6% explained by other factors not examined.
(14)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Persaingan bisnis ritel di Indonesia semakin pesat dan ketat yang dapat dilihat dari bertumbuhnya bisnis-bisnis ritel modern yang bergerak dipusat-pusat perbelanjaan. Persaingan bisnis ritel atau eceran mengalami perkembangan ditandai dengan semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel modern. Indonesia sebagai salah satu negara yang mempunyai penduduk terbesar di dunia dan merupakan negara yang memiliki tingkat konsumsi akan barang-barang ritel yang tinggi pula, maka tidak mengherankan jika perusahaan-perusahaan ritel baik yang ada di dalam negeri maupun diluar negeri berlomba-lomba untuk melakukan investasi disektor ini.
Dalam usaha ritel strategi terbaik harus dipersiapkan agar usaha yang dijalankan berhasil dengan baik. Pengertian strategi dalam usaha ritel adalah sebuah proses pengidentifikasian sejumlah hal, yaitu: siapa target pasar, format usaha ritel yang bisa memuaskan target pasar, siapa pesaing dan seberapa kuat pesaing dalam pengembangan market share, perencanaan apa saja dan bagian mana dari unit kerja dalam usaha ritel yang harus ditingkatkan, dimana lokasi yang tepat untuk bisa melayani kebutuhan target pasar, produk apa saja yang sesuai target pasar, bagaimana penetapan harga dan tingkat profit yang
(15)
menguntungkan bagi usaha ritel, bagaimana mendesain sistem informasi teknologi (IT) yang memudahkan proses kerja usaha ritel, dan bagaimana mengelola toko yang bisa menarik banyak pelanggan.
PT. Matahari Department Store adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang retail fashion, yang yang sudah berkembang kurang lebih 55 tahun dalam melayani dan memenuhi kebutuhan sekunder masyarakat Indonesia. Toko pertama dibuka pada tahun 1958 di Pasar baru Jakarta. Pada tahun 2007 PT. Matahari Department Store membuka toko ke tiga di daerah Medan setelah Matahari Medan Mall, Medan Thamrin, dan Plaza Medan Fair. PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair sudah berdiri selama kurang lebih 6 tahun yang bertempat di Jalan Gatot Subroto No.30 Lt.3 Plaza Medan Fair.
Dalam bidang retail fashion PT. Matahari mempunyai banyak pesaing-pesaing diantaranya Ramayana dan Suzuya. Persaingan yang dirasakan saat ini adalah dalam berbagai faktor penilaian pelanggan atas harga, kualitas produk promosi dan sebagainya. Untuk menciptakan rangsangan terhadap pengalaman menyenangkan yang dapat dirasakan pelanggan ritel dapat menggunakan latar belakang musik, pajangan, visual, serta demonstrasi produk didalam toko. Penggunaan Display adalah sebuah penarik awal dengan warna yang menarik berbagai pilihan warna yang digunakan tidak mengganggu warna toko secara keseluruhan, sesuiakan juga dengan warna barang-barang yang ada didalamnya pada moment tertentu.
(16)
Meskipun bisnis ritel menyediakan berbagai peluang yang menggiurkan, namun bisnis ini tidak bisa hanya dijalankan dengan memahami pengertian bisnis ritel. Kemampuan lain yang harus dikuasai adalah manajemen usaha yang kuat, masalah layanan dan kepekaan bisnis. Apalagi perilaku pelanggan dalam bisnis ritel tidak mudah ditebak bahkan sering berubah. Karena hanya perbedaan harga yang sedikit pelanggan bisa pindah ke toko lain.
Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Harga merupakan konsep yang saling berhubungan dengan nilai dan utility. (Alma, 2002: 125). Kebijakan harga juga sangat menentukan dalam pemasaran sebuah produk, karena harga merupakan unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi organisasi atau perusahaan.
Matahari Department Store menyediakan semua pilihan produk fashion terbaru dan termurah. Semua merek bisa ditemukan di sini. Strategi pemasaran juga harus berjalan dengan efektif dan efisien sehingga bisa memberikan sebuah
brand image baik yang melekat di semua pelanggan Indonesia. Sebagai contoh
adalah pemberian potongan harga atau diskon. Bisa dibilang jika event Matahari Department Store diskon sangatlah ditunggu-tunggu dan digemari oleh setiap pelanggan. Karena tak jarang diskon yang ditawarkan bisa mencapai 70% dari
harga awal
dipungkiri bahwa harga merupakan suatu unsur penting, baik bagi perusahaan dalam mempengaruhi pelanggan maupun bagi perusahaan dalam bertahan dalam persaingan.
(17)
Nilai pelanggan adalah persepesi pelanggan tentang keseimbangan antara manfaat yang diterima dengan pengorbanan yang diterima dengan pengorbanan yang diberikan untuk mendapatkan manfaat tertentu. (Buttle, 2004: 282)
Nilai pelanggan (customer value) adalah nilai-nilai yang diterima oleh pelanggan yang dilihat dari semua aspek nilai-nilai organisasi yang melekat pada produk dan atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (Arief, 2007:164).
Untuk mengetahui penilaian pelanggan diperlukan adanya suatu produk atau jasa yang dapat memberikan kepuasan dan bisa memenangkan persaingan, berbagai strategi dirancang secara cermat, teliti dan matang, sehingga diperlukan pemahaman bagi perusahaan dalam merencanakan dan menjalankan program atau jasa yang ada atau yang sedang berjalan, yang dalam proses operasionalnya diharapkan bisa berjalan dengan optimal. (Lupiyoadi, 2006: 149)
Persepsi pelanggan terhadap produk atau jasa berpengaruh terhadap tingkat kepentingan pelanggan, kepuasan pelanggan, nilai, harga, citra, tahap pelayanan, dan moment pelayanan. Para pelanggan menginginkan nilai maksimal yang dibatasi oleh biaya pencarian serta pengetahuan, mobilitas, dan penghasilan yang terbatas. Kumpulan manfaat yang diharapkan diperoleh pelanggan akan membentuk suatu harapan apakah suatu penawaran memenuhi harapan akan nilai pelanggan mempengaruhi kepuasan mereka.
Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan di Matahari Department Store Medan Fair terdapat beberapa strategi yang mendorong penilaian kepada pelanggan. Adanya diskon besar-besaran, seperti diskon 30%+20% (penambahan diskon 20% setelah diberi diskon 30%) serta sampai adanya event diskon sampai
(18)
70% pada produk, membuat pelanggan tertarik untuk membeli satu bahkan lebih dari satu produk. Pelanggan dapat memanfaatkan fasilitas pembayaran dengan kartu kredit ataupun penggunaan debit saat pelanggan tidak mempunyai uang tunai untuk membayar pembelanjaan produk dan ini akan mendukung pembelian tidak terencana. Strategi pemberian voucher belanja dan kartu anggota (MCC) yang membuat pelanggan tertarik untuk membelanjakan vouchernya dan produk lainnya dengan maksud menambah point belanja pada kartu anggota (MCC) dengan membeli produk yang tidak direncanakan sebelumnya. Program ‘beli 2 gratis 1’ yang ditampilkan pada produk mendorong pelanggan untuk membeli produk tersebut.
PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair menyajikan produk-produk yang lengkap seperti pakaian, kebutuhan rumah tangga, sepatu, dan lain sebagainya. Tidak hanya lengkap dari segi variasi produk, ukuran dan size juga sangat diperhatikan karena setiap pelanggan meski memiliki kebutuhan yang sama akan suatu produk, tetapi jumlah konsumsi atau ukuran setiap pelanggan pasti tidak sama. PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair juga selalu berusaha menghadirkan produk-produk yang baru dan pelanggan dapat langsung mencobanya.
Pelayanan yang baik juga menjadi kewajiban utama PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair. Perusahan ini menyadari bahwa pelanggan itu adalah raja sehingga selalu berusaha memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada pelanggan. Dengan selalu ramah, sigap, dan selalu memberikan informasi yang dibutuhkan pelanggan.
(19)
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan mengambil judul : Analisis Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Harga Pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah nilai pelanggan yang terdiri dari faktor nilai produk, dan nilai pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti adalah :
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh nilai pelanggan yang terdiri dari faktor nilai produk, dan nilai pelayanan terhadap harga pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan pada perusahaan tersebut dalam mencari pemecahan masalah yang dihadapi berkaitan dengan nilai pelanggan dan harga yang diterapkan di perusahaan.
(20)
1.4.2 Bagi Peneliti
Sebagai tambahan pengetahuan tentang keadaan yang sebenarnya dalam perusahaan, sehingga dapat menerapkan teori-teori yang didapat dalam kehidupan nyata.
1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan bacaan bagi semua pihak yang membutuhkan dalam rangka menambah khasanah ilmu manajemen pemasaran khususnya dalam hal nilai pelanggan terhadap harga.
(21)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Bisnis Retail
Ada beberapa pengertian mengenai bisnis ritel, salah satunya adalah bahwa bisnis ritel merupakan bentuk usaha yang memberikan nilai tambah kepada produk atau jasa yang dijual kepada pelanggan. (Sugiarta, 2011: 1)
Bentuk usaha ritel tidak selalu dalam bentuk toko, mall, ataupun plaza. Penjualan via internet juga bisa dikategorikan sebagai bentuk bisnis ritel. Semua pelaku usaha ritel sering disebut dengan retailer atau pengecer. Retailer berperan selaku usaha yang menjual barang langsung kepada pelanggan atau end user. Ini berarti bahwa retailer adalah pelaku usaha terakhir dalam jaringan distribusi sebelum barang tersebut dipergunakan oleh pelanggan. (Sugiarta, 2011: 1-2) 1. Fungsi retailer
Sebagai saluran terakhir dalam pendistribusian barang dari pabrik ke pelanggan, maka ada beberapa fungsi retailer:
a. Menyediakan barang dan jasa
b. Menjual barang dalam eceran/pecahan c. Menyediakan stok/inventory
d. Pelayanan (Sugiarta, 2011: 2-3)
(22)
2. Jenis-jenis retailer
Untuk membedakan berbagai macam bisnis ritel, bisa dilihat dari beberapa sudut pandang:
a. Usaha ritel yang berbasis toko dan tidak
1) Usaha ritel yang berbasis toko memungkinkan pelanggan mengunjungi secara langsung toko yang menjual produk yang dibutuhkan. Artinya, ada wujud fisik tokonya.
2) Usaha ritel yang tidak berbasis toko, yaitu usaha ritel yang menjual produk tanpa ada toko yang spesifik bisa setiap saat dikunjungi oleh pelanggan. Misalnya, belanja online via internet.
b. Kepemilikan usaha ritel
1) Toko individu, yaitu usaha ritel yang dimiliki oleh individu yang dikelola secara mandiri oleh si pemilik.
2) Toko ritel jaringan, yaitu tipe usaha ritel yang dikelola oleh sebuah perusahaan secara professional dengan begitu banyak aneka ragam produk, strategi harga dan prmosi yang menarik, serta pelayanan yang baik.
3) Toko waralaba, yaitu tipe usaha ritel yang dimilki oleh individu atau jaringan melalui perjanjian waralaba/franchise antara pemilik usaha waralaba (franchisor) dan pembeli hak waralaba (franchisee) untuk satu atau beberapa toko dengan menggunakan merek dagang dan sistem dari pemilik waralaba dalam jangka waktu yang disepakati.
(23)
c. Jenis produk
Berdasarkan jenis produ;k yang dijual, usaha ritel dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, antara lain:
1) Consumer Goods Retailer, yaitu retailer yang menjual kebutuhan
pokok dan sehari-hari kepada pelanggan atau yang dikenal juga dengan FMCG (Fast Moving Consumers Goods) Retailer.
2) General Merchandise Retailer, yaitu jenis usaha ritel yang
menyediakan produk-produk yang bersifat umum, dan kebanyakan bukan kebutuhan pokok yang dikonsumsi sehari-hari. Salah satu tipe usaha ritel yang sangat popular adalah Department Store yang menjual produk pakaian/fashion, alat-alat rumah tangga, dan lain-lain.
3) Services Retailer, yaitu retailer yang menitikberatkan penjualan
produk berupa jasa, seperti jasa penjualan tiket pesawat, jasa angkutan travel, restoran dan lain-lain. (Sugiarta, 2011: 4-6)
2.1.2 Nilai Pelanggan
Nilai pelanggan adalah persepesi pelanggan tentang keseimbangan antara manfaat yang diterima dengan pengorbanan yang diterima dengan pengorbanan yang diberikan untuk mendapatkan manfaat tertentu. (Francis, 2004: 282)
Nilai pelanggan sebagai persepsi pelanggan terhadap konsekuensi yang diinginkan dari penggunaan suatu produk dapat dijabarkan preferensi yang pelanggan rasakan terhadap ciri produk, kinerja dan sejauh mana telah memenuhi apa yang diinginkannya. (Woodruff, 1997: 142)
(24)
Kriteria penilaian didasarkan pada analisis internal unit organisasi untuk melihat kemampuan unit organisasi untuk melihat kemampuan unit organisasi tersebut dalam memberikanjasa pelayanan kepada pelanggan sangat ditentukan oleh customer value unit organisasi tersebut. Nilai pelanggan (customer value) adalah nilai-nilai yang diterima oleh pelanggan yang dilihat dari semua aspek nilai-nilai organisasi yang melekat pada produk dan atau jasa yang diberikan kepada pelanggan. (Arief, 2007:164)
Konsep nilai pelanggan adalah sangat erat kaitannya dengan kepuasan pelanggan. Jika harapan pelanggan dari suatu perusahaan terhadap kualitas produk, pelayanan dan harganya terlampaui maka perusahaan tersebut akan mendapatkan nilai tinggi dari kepuasan pelanggan, dan sebaliknya, jika tidak terpenuhi, maka yang timbul adalah ketidakpuasan pelanggan. Semakin rendah tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan suatu perusahaan, semakin besar kemungkinan pelanggan untuk meninggalkan perusahaan tersebut. (Arief, 2007: 163)
Nilai-nilai yang diterima pelanggan adalah berbagai benefit dalam bentuk sebagai berikut:
a. Emotional value, utilitas yang berasal dari perasaan atau emosi positif yang ditimbulkan dari mengkonsumsi produk
b. Social value, utilitas yang didapat dari kemampuan produk untuk
meningkatkan konsep diri sosial konsumen
c. Quallity value, utilitas yang didapat dari produk karena reduksi biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang
(25)
d. Price/value of money, utilitas yang diperoleh dari peresepsi terhadap kinerja yang diharapkan dari suatu produk atau jasa. (Tjiptono, 2005: 298)
Untuk lebih meningkatkan dan mengoptimalkan nilai yang diberikan pada pelanggan, perusahaan harus dapat menciptakan nilai lebih disetiap aktifitasnya dan bekerja lebih efisien daripada pesaing. Melalui analisis rantai nilai, perusahaan harus dapat mengurangi biaya-biaya disetiap rantai kegiatannya, baik itu untuk kegiatan utama seperti logistik perusahaan, operasional, marketing jasa, ataupun kegiatan pendukung seperti infrastruktur perusahaan, sumber daya manusia, pengembangan teknologi, dan lainnya.
2.1.3 Hirarki Nilai Pelanggan
Hirarki nilai pelanggan (customer value) terdiri dari tiga tingkatan yaitu : a. Atribut produk atau jasa (product atributes), dasar hirariki yaitu pelanggan
berfikir mengenai produk atau jasa sebagai rangkaian dari atribut dan kinerja atribut.
b. Konsekuensi produk dan jasa (product consequences), konsekuensi yang diinginkan oleh pelanggan ketika informan membeli dan menggunakan produk dan jasa.
c. Maksud dan tujuan pelanggan (customer’s goal and purposes), maksud dan tujuan pelanggan yang dicapai melalui konsekuensi tertentu dari penggunaan produk jasa. (Woodruff, 1997: 142)
(26)
2.1.4 Dimensi Faktor Nilai Pelanggan
Pelanggan adalah selisih nilai pelanggan total dan biaya pelanggan total dimana nilai pelanggan total adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan oleh pelanggan dari produk atau jasa tertentu dan biaya pelanggan total adalah sekumpulan biaya yang diharapkan oleh pelanggan yang dikeluarkan untuk mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, dan membuang produk atau jasa.
Tingkat persepsi tentang nilai yang tinggi akan menghasilkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Semakin tinggi persepsi nilai yang dirasakan oleh pelanggan maka semakin besar kemungkinan terjadinya hubungan (transaksi). Persepsi tentang nilai pelanggan dapat diukur dari :
a. Nilai produk yaitu pelanggan memperoleh produk yang berkualitas sesuai dengan yang diharapkan.
b. Nilai pelayanan yaitu pelanggan mendapatkan pelayanan jasa yang berkualitas sesuai yang diharapkan.
c. Nilai personil yaitu pelanggan memperoleh layanan yang prima.
d. Nilai citra yaitu citra organisasi yang menjadi bahan pertimbangan dalam menilai kualitas pelayanan. (Kotler, 2002: 296)
2.1.5 Harga
Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Harga merupakan konsep yang saling berhubungan dengan nilai dan utility. (Alma, 2002: 125)
(27)
Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Dan harga merupakan unsur satu–satunya dari unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan di banding unsur bauran pemasaran yang lainnya (produk, promosi dan distribusi). (Tjiptono, 2008: 151)
2.1.6 Peranan Harga
Harga memainkan peranan penting bagi perekomian secara makro, pelanggan, dan perusahaan.
a. Bagi perkonomian
Harga pokok mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga dan laba. Harga merupakan regulator dasar dalam sistem perekomian, karena harga berpengaruh terhadap alokasi faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, tanah, modal, dan kewirausahaan. Tingkat bunga yang tinggi menarik tenaga kerja, tingkat bunga yang tinggi menjasi daya tarik bagi investasi modal.
b. Bagi pelanggan
Dalam penjualan ritel, ada segmen pembeli yang sangat sensitif terhadap faktor harga (menjadikan harga sebagai satu-satunya pertimbangan membeli produk) dan ada pula yang tidak. Mayoritas pelanggan agak sensitif terhadap harga, namun juga mempertimbangkan faktor lain (seperti citra merek, lokasi, toko, layanan, nilai dan kualitas. Selain itu persepsi pelanggan terhadap kualitas produk sering kali dipengaruhi oleh harga.
(28)
c. Bagi perusahaan
Dibandingkan dengan bauran pemasaran lainnya yang membutuhkan pengeluaran dana dalam jumlah besar, harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang mendatangkan pendapatan. Harga produk adalah determinan utama bagi permintaan pasar atas produk bersangkutan. Harga mempengaruhi posisi bersaing dan pangsa pasar perusahaan. Dampaknya harga berpengaruh pada pendapatan dan laba bersih perusahaan, mendapatkan uang melalui harga yang dibebankan atas produk atau jasa yang dijual.
2.1.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga
Adapun yang faktor-faktor yang mempengaruhi harga adalah sebagai berikut :
a. Elastisitas-harga permintaan
Merupakan dua konsep yang berkaitan namun berbeda. Jika perubahan harga menyebabkan terjadinya perubahan dalam unit penjualan, maka permintaannya disebut sensitif terhadap harga. Sedangkan istilah elastisitas harga mengacu pada dampak perubahan harga terhadap pendapatan total.
b. Faktor persaingan
Reaksi persaingan terhadap harga merupakan salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan setiap perusahaan. Dimana prediksi semacam ini dapat dilakukan dengan cara menganalisis pola histori perilaku pesaing, pemahaman mengenai kekuatan serta kelemahan pesaing.
(29)
c. Faktor biaya
Struktur biaya perusahaan (biaya tetap dan biaya variabel) merupakan faktor pokok yang menentukan batas bahwa harga. Artinya tingkat harga minimal harus dapat menutup biaya (setidaknya biaya variabelnya). Harga yang murah akan menyebabkan penurunan biaya rata-rata jika penurunan harga tersebut dapat menaikkan volume penjualan secara signifikan.
d. Faktor lini produk
Ada dua program penetapan harga khusus lini produk komplementer, yaitu:
1) Leader pricing, yaitu menetapkan dan mempromosikan harga penetrasi pada
leader produk, dengan harapan dapat meningkatkan penjualan produk-produk komplamenter kepada para pelanggan baru. Leader produk adalah produk yang permintaannya elastis dan memilili sejumlah produk komplemen yang dapat meningkatkan nilainya atau dapat dibeli secara lebih mudah dari sumber yang sama.
2) Price bundling, yaitu memasarkan dua atau lebih produk dengan harga spesial. Tipe price bundling ada dua macam yaitu, pure bundling merupakan produk hanya ditawarkan dalam bentuk paket dan di jual terpisah, dan mixed price bundling merupakan dimana pelanggan dapat memilih untuk membeli dua atau lebih produk dalam harga paket atau membelinya secara individual.
Mixed price bundling terbaagi dua macam yaitu mixed leader yaitu harga
leader produk didiskon dengan syarat bahwa produk kedua harus dibeli, dan
mixed join yaitu dua atau lebih produk/jasa ditawarkan dengan harga paket
(30)
2.2 Penelitian Terdahulu
Nasution (2009) berjudul Pengaruh Nilai Pelanggan (Customer Value) Terhadap Loyalitas pada PT. Pelita Fajar Utama Medan. Variabel yang diteliti adalah Nilai Produk, Nilai Pelayanan, dan Nilai Emosional. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh nilai pelanggan terhadap loyalitas pelanggan PT. Pelita Fajar Utama Medan, serta untuk mengetahui dan menganalissi faktor manakah yang memiliki pengaruh dominan terhadap loyalitas pelanggan PT. Pelita Fajar Utama Medan. Metode penarikan sampel menggunakan metode sensus yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel. Jumlah sampel yang digunakan adalah 30. Hasil uji koefisien determinasi (R2) di dapat sebesar 41,2% sisanya 58,8% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model analisis penelitian.
Ginting (2011) berjudul Analisis Nilai Pelanggan (Customer Value) terhadap Loyalitas Pelanggan pada Metro Swalayan Medan Plaza. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan pada Metro Swalayan. Nilai pelanggan (nilai kinerja produk, nilai pelayanan, nilai harga, dan loyalitas pelanggan adalah variabel yang digunakan dalam penelitian ini.penelitian dilakukan kepada pelanggan Metro Swalayan Medan Plaza dengan menggunakan metode purposive sampling. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari dokumentasi, wawancara dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert dan diolah secara statstik dengan program SPSS versi 16,0 yaitu uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganada, model uji F, uji t, dan identifikasi determinasi (R2) serta menggambarkan
(31)
kuesioner secara deskriptif. Berdasarkan hasil peneliyian dapat diketahui bahwa secara simultan nilai pelanggan yang terdiri dari nilai kinerja produk (X1), nilai
pelayanan (X2), nilai harga (X3) secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap Loyalitas Pelanggan pada Metro Swalayan Medan Plaza dengan Fhitung
18,636 > Ftabel 2,70. Dan hasil pengujian secara parsial menunjukkan nilai
pelanggan yang terdiri dari nilai kinerja produk (X1), nilai pelayanan (X2), nilai
harga (X3) masing-masing berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan
pada Metro Swalayan Medan Plaza.
2.3 Kerangka Konseptual
Yang dimaksud dengan kerangka konseptual adalah fondasi utama dimana sepenuhnya proyek ditujukan, hal ini merupakan jaringan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dari perumusan yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan survey literature. (Kuncoro, 2003: 44)
Nilai pelanggan adalah persepesi pelanggan tentang keseimbangan antara manfaat yang diterima dengan pengorbanan yang diterima dengan pengorbanan yang diberikan untuk mendapatkan manfaat tertentu. (Buttle, 2004: 282)
Persepsi tentang nilai pelanggan dapat diukur dari :
1. Nilai produk yaitu pelanggan memperoleh produk yang berkualitas sesuai dengan yang diharapkan.
2. Nilai pelayanan yaitu pelanggan mendapatkan pelayanan jasa yang berkualitas sesuai yang diharapkan.
(32)
3. Nilai personil yaitu pelanggan memperoleh layanan yang prima.
4. Nilai citra yaitu citra organisasi yang menjadi bahan pertimbangan dalam menilai kualitas pelayanan. (Kotler, 2002: 296)
Pelanggan membentuk suatu harapan akan nilai dan bertindak berdasarkan hal itu. Jika manfaat yang diterima berada diatas harapan pelanggan, maka akan tercipta nilai pelanggan yang positif yang tentunya akan menciptakan kepuasan terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Dengan demikian, maka akan terciptanya hubungan yang selaras antara pelanggan dan perusahaan yang nantinya menjadi fondasi yang baik untuk terciptanya harga yang ditentukan oleh perusahaan.
Harga merupakan sejumlah uang (ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi (Tjiptono, 2003).
Harga merupakan nilai dari suatu produk yang ditawarkan kepada pelanggan. harga merupakan terminan dari kualitas produk, dimana semakin baik kualitas produk akan semakin tinggi harga yang ditawarkan sementara itu semakin buruk kualitas produk maka semakin rendah juga harga yang di tetapkan oleh perusahaan. Dengan adanya harga yang diberikan sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan dapat memacu pelanggan untuk lebih loyal datang sehingga dapat mencapai nilai pelanggan yang tinggi serta menambah omzet penjualan.
(33)
Berdasarkan penjelasan di atas, maka kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Sumber : Kotler (2002: 183), Diolah Peneliti (2013)
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi (Kuncoro, 2003: 47). Berdasarkan perumusan masalah yang telah dipaparan, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Nilai pelanggan yang terdiri dari faktor nilai produk, dan nilai pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan.
Nilai Produk
(X1) Harga
(Y)
Nilai Pelayanan (X2)
(34)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriprif mempelajari masalah-masalah, tata cara, serta situasi tertentu, termasuk tentang hubungan-hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. (Nazir, 2003: 16)
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei sampai Juni 2013 yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto No. 30 Lt.3 Plaza Medan Fair Medan.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel bebas atau independent variable dalam penelitian ini adalah nilai produk (X1) dan nilai pelayanan (X2).
b. Variabel terikat atau dependent variable dalam penelitian ini adalah harga (Y).
(35)
3.4 Definisi Operasional
a. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung dari variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Nilai Produk (X1) dan Nilai Pelayanan (X2).
Nilai produk yaitu pelanggan memperoleh produk yang berkualitas sesuai dengan yang diharapkan.
Nilai pelayanan yaitu pelanggan mendapatkan pelayanan jasa yang berkualitas sesuai yang diharapkan. (Kotler, 2002: 296)
b. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Harga pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan.
Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Harga merupakan konsep yang saling berhubungan dengan nilai dan utility. (Alma, 2002: 125)
(36)
Tabel 3.1
Operasioanlisasi Variabel
Variabel Defenisi Indikator Skala
Ukur
Nilai Produk (X1)
Nilai produk yaitu pelanggan memperoleh produk yang berkualitas sesuai dengan yang diharapkan.
a. Kelengkapan jenis produk
b. Ketersediaan ukuran produk c. Kualitas produk
Skala Likert
Nilai Pelayanan (X2)
Nilai pelayanan yaitu pelanggan mendapatkan pelayanan jasa yang berkualitas sesuai yang diharapkan. a. Profesionalisme karyawan melayani pelanggan b. Kenyamanan suasana perusahaan c. Informasi produk
yang lengkap
Skala Likert
Harga (Y) Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa a. Keterjangkauan b. Pesaing c. Kesesuaian terhadap produk Skala Likert
Sumber: Kotler (2002), diolah Peneliti (2013)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran yang digunakan peneliti dalam proses pengolahan data adalah dengan menggunakan Skala Likert, dimana responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai berbagai pernyataan atau pertanyaan tentang perilaku, objek, orang atau kejadian. Responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor. Skor responden kemudian dijumlahkan dan jumlah ini merupakan total skor. Total skor inilah yang ditafsirkan sebagai posisi responden dalam Skala Likert.
(37)
Kriteria pengukuran adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Skala Pengukuran Variabel
No Pernyataan Skor
1 Sangat setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang setuju 3
4 Tidak setuju 2
5 Sangat tidak setuju 1
Sumber : Sugiyono (2008: 132)
3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas subyek dan objek yang mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian untuk ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 115). Populasi untuk penelitian ini adalah 300 orang pelanggan pada PT. Matahari Department Store Medan Fair Periode Mei – Juni 2013.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008: 116). Untuk menentukan jumalh sampel peneliti menggunakan rumus Slovin (dalam Umar, 2008: 78) sebagai berikut:
n
=
�1+�.�2
Dimana :
n = Jumlah sampel N = Ukuran populasi
(38)
Populasi (N) berjumlah 300 orang pelanggan, sehingga jumlah sampel adalah : n =
n = 75 orang pelanggan
Adapun kriteria yang diambil pada sampel adalah pelanggan PT. Matahari Department Store Medan Fair yang minimal 2 kali membeli.
3.7 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni : a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dengan survei lapangan menggunakan semua metode pengumpulan data original. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar kuesioner dan melakukan wawancara (interview).
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang mendukung data primer yang diperoleh melalui buku, jurnal, majalah, internet, dan dokumen yang mendukng penelitian ini.
3.8 Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data dan informasi guna penyusunan skripsi ini, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut :
300 1 + (300 x 0,12)
(39)
a. Kuisioner
Adalah daftar pertanyaan yang akan diberikan kepada responden tentang bagaimana pengaruh nilai pelanggan terhadap harga pada PT. Matahari Department Store Medan Fair.
b. Wawancara
Yaitu pengumpulan data dengan mengadakan langsung dengan responden dan pihak-pihak terkait.
c. Studi Dokumentasi
Adalah penelitian yang dilakukan dengan memperoleh data melalui buku-buku, internet, dan literature yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Valid artinya data yang diperoleh melalui kuisioner dapat menjawab tujuan penelitian berdasarkan jumlah n (sampel/responden) pada derajat kebebasannya rtable (df=n-k) harus lebih dari 0.30, (Yamin dan Kurniawan, 2009:
280). Uji validitas bertujuan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian pada PT. Matahari Department Store merupakan data yang valid dengan alat ukur yang telah disediakan (kuesioner). Uji validitas dilakukan di PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair dengan jumlah responden 30 orang diluar sampel.
(40)
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur apakah alat ukur yang digunakan (kuisioner) menunjukkan kosistensi dalam mengukur gejala yang sama. Diuji reliabilitas digunakan untuk mengukur kosistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel apabila memiliki cronbach Alpha > 0,70 (Yamin dan Kurniawan, 2009: 282). Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas (mendekati angka 1), maka semakin relibel alat ukur tersebut.
Uji validitias dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan program software SPSS (Statistic Product and Service Solutions) Versi 16.00 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah.
3.10 Teknik Analisis Data
Metode yang dilakukan dalam menganalisis data penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah merupakan metode analisis dengan cara mengumpulkan, mengelolah, menyajikan, dan menganlisis data sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.
(41)
b. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunkan untuk menganalisis seberapa besar hubungan dan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.00. Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan menurut Sugiyono (2008: 211), adalah sebagai berikut :
Y= a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan :
Y = Harga
a = Nilai Y apabila X = 0 (konstanta) b1,2 = Koefisien regresi berganda
X1 = Nilai Produk
X2 = Nilai Pelayanan
(42)
1. Uji Signifikansi Simultan (Uji – F)
Uji – F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah:
Ho : b1,b2 = 0 Artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang
signifikan, secara serempak (nilai produk dan nilai pelayanan terhadap harga)
Ha= minimal 1 ≠ 0 Artinya secara serempak terdapat pengaruh siginifikan secara serempak (nilai produk dan nilai pelayanan terhadap harga)
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
Ho diterima apabila Fhitung < Ftabelatau sig F > α 5%
Ha diterima, apabila Fhitung > Ftabelatau sig F < α 5%
2. Uji Signifikansi Individual (Uji – t)
Uji – t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah:
Ho : b1 dan b2 = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh nilai produk
dan nilai pelayanan yang signifikan terhadap harga.
Ha : b1 dan b2 ≠ 0 Artinya secara parsia terdapat pengaruh nilai produk dan nilai
pelayanan yang signifikan terhadap harga. Kriteria pengambilan keputusan adalah:
Ho diterima, apabila thitung < ttabelatau sig > α 5%
(43)
3. Koefisiensi Determinasi (R2)
Pengujian koefisiensi determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Koefisien determinan berkisar antara 0-1 semakin mendekati 0 (nol) berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan dengan sangat terbatas sebaliknya semakin mendekati 1 (satu) maka suatu model akan semakin baik atau hubungannya sangat erat.
(44)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Matahari Department Store adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang retail fashion, yang yang sudah berkembang kurang lebih 55 tahun dalam melayani dan memenuhi kebutuhan sekunder masyarakat indonesia.
Toko pertama dibuka pada tahun 1958 di Pasar Baru Jakarta. Pada 1980 toko-toko Matahari mulai dibuka luar Jakarta yaitu Sinar Matahari Bogor, pada tahun 1992 tercatat di Jakarta dan Surabaya Stock Exchange, pada tahun 2000 Matahari Louncing Matahari Club (MCC) sebagai strategi loyal terhadap
coustomer sampai pada tahun 2007 Matahari meraih Best of the Best Retail Asia Pacifik.
Pada tahun 2007 PT. Matahari Department Store membuka toko ke tiga di daerah Medan setelah Matahari Medan Mall, Medan Thamrin. Toko ini sudah berdiri selama kurang lebih 6 tahun yang bertempat dijalan Gatot Subroto No.30 Lt.3 Plaza Medan Fair.
(45)
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi : Peritel pilihan utama konsumen
2. Misi : Menawarkan berbagai ragam produk yang bernilai dan tepat guna dengan pelayanan terbaik guna meningkatkan kualiatas dan gaya hidup konsumen.
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan adalah suatu rangka yang menunjukkan setiap tugas didalam organisasi sehingga jelas batas, hubungan, wewenang, dan tanggung jawab dalam usaha mencapai tujuan yang diingankan perusahaan. Organisasi dan manajemen yang baik akan memberikan keseimbangan pada tugas, pendelegasian, kekuasaan, kesatuan perintah, tanggung jawab serta wewenang. Hal ini memberikan efek yang positif pada perusahaan dimana perusahaan akan menemukan kelancaran dalam menjalankan aktivitas-aktivitasnya.
Pada prinsipnya bentuk struktur organisasi yang digunakan pada suatu perusahaan tergantung pada sifat dan kerumitan dari masalah yang timbul diperusahaan. Bila ditinjau dari PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair bahwa struktur organisasi yang digunakan adalah bentuk garis dan staff (Line and Staff Organisation structur), karena dalam hal ini seorang pemimpin dibantu oleh staff yang bertugas membantu pemimpin dalam hal perencanaan, memberikan
nasehat atau usulan-usulan lainnya. Secara sistematis struktur organisasi PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair adalah sebagai berikut :
(46)
Adapun uraian tugas dari masing-masing bagian organisasi perusahaan antara lain :
1. Store Manager
Store manager selaku pemimpin tertinggi dari pengelolaan toko bertanggung jawab atas pengawasan proses oprasional, personalia, peralatan, ketatalaksanaan, pemeliharaan toko dan peralatan toko.
2. Asisten Manager
Asisten Manajer bertanggung jawab atas pemahaman tentang : sistem manajemen usaha/toko, tujuan usaha, macam-macam metode keterampilan memimpin, menyusun program pengajaran dalam melaksanakan standart service efektif dan efisien, perincian tugas bawahan, buku harian kerja bidang operasional, penjabaran pelaksanaan standart service, catatan teknis supervisor dan pengelolaan keuangan
3. Supervisor
Tugas dan tanggung jawab supervisor adalah sebagai berikut : a. Tehnikal skill
b. Pelaksanaan
Memahami point-point tugas supervisor pada saat menjelang buka toko dan pada saat tutup toko dan dpat melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab.
(47)
c. Pengetahuan administrasi counter
Memahami dan melaksanakan pekerjaan administrasi counter, termasuk mengelola tugas bawahan.
d. Pencapaian sales target
Memahami tentang penentuan sales target, cara pencapaian dan dampak yang akan dialami toko bila sales tidak tercapai secara khusus maupun umum.
4. Koordinator
Koordinator bertanggung jawab dalam membantu supervisor dalam menjalankan semua tugas dan tanggung jawab supervisor.
5. Karyawan (SPG, SPB, BA, dan Pramuniaga)
Tugas dan tanggung jawab karyawan adalah sebagai berikut :
a. Pembukaan toko : membersihkan area penjualan, merapikan, menyusun dan memajang barang, memeriksa kebersihan fixture dan area penjualan lainnya, memeriksa kelengkapan lebel harga, memeriksa persediaan barang/stok barang, memperhatikan pengumuman-pengumuman dan acara promosi, mengikuti meeting pengarahan, dan mengenakan semua perlengkapan kerja
b. Operasional toko : menyambut pelanggan dengan senyuman dan sapaan yang ramah, menyampaikan informasi promosi yang sedang berlangsung,
(48)
menjaga dan merapikan barang-barang yang dijual, mengisi kembali barang yang telah terjual, mengambil alih tugas teman yang lagi cuti/off/sakit, mengucapkan terima kasih kepada pelanggan, menjaga keamanan barang yang dijual, menjaga kebersihan area penjualan, dan menjadi greeter sesuai jadwal.
c. Penutupan toko : menutup barang-barang jualan dengan kain penutup (untuk beberapa barang khusus), memastikan bahwa area penjualan tetap bersih, memastikan area penjualan aman dari bahaya kebakaran, mengikuti pengarahan dari atasan
4.2 Pembahasan dan Hasil Penelitian
4.2.1 Penyajian Data dan Jawaban Responden
Data yang diperoleh selama penelitian akan disajikan dalam bentuk Kuantitatif sebagai hasil penyebaran angket kepada 75 responden yaitu pelanggan pada PT. Matahari Department Store Medan Fair dengan jumlah seluruh Pertanyaan 9 item, yang terdiri dari item pertanyaan Variabel Nilai Produk, Nilai Pelayanan dan Harga dengan disediakan 5 alternatif jawaban, yaitu:
Sangat Setuju (SS) = 5
Setuju (S) = 4
Kurang Setuju (KS) = 3 Tidak Setuju (TS) = 2 Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
(49)
Tabel 4.1 Karakteristik menurut Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah
(Orang)
Perse ntase (%)
Perempuan 68 90,7
Laki-Laki 7 9,3
Jumlah 75 100
Sumber : Kuesioner 2013
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas terlihat bahwa karakteristik menurut jenis kelamin, pelanggan dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 68 orang (90,7%) dan laki-laki sebanyak 7 orang (9,3%). Hal ini menunjukkan bahwa perempuan lebih dominan yang disebabkan karena perempuan lebih memiliki naluri berbelanja dibandingkan laki-laki.
Tabel 4.2 Karakteristik menurut Usia/Umur No. Umur Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. 18 – 30 tahun 22 29,3
2. 31 – 55 tahun 53 70,7
Jumlah 75 100
Sumber : Kuesioner 2013
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas terlihat bahwa karakteristik menurut umur/usia, pelanggan yang berumur 18-30 tahun sebanyak 22 orang (29,3%) dan umur 31-55 tahun sebanyak 53 orang (70,7%). Hal ini menunjukkan bahwa umur 31-55 tahun lebih dominan yang dilihat dari hasil survey bahwa kebanyakan ibu-ibu dibandingkan remaja yang menjadi pelanggan,
(50)
1. Tabel Frekuensi Jawaban Responden Variabel Nilai Produk (X1)
Tabel 4.3
Distribusi jawaban respoden tentang jenis produk lengkap
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 14 18.7 18.7 18.7
3 28 37.3 37.3 56.0
4 28 37.3 37.3 93.3
5 5 6.7 6.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013) Berdasarkan Tabel 4.3 di atas terlihat bahwa responden yang menyatakan Tidak Setuju sebanyak 14 orang (18,7%), Kurang Setuju sebanyak 28 orang (37,3%), Setuju sebanyak 28 orang (37,3%), dan Sangat Setuju sebanyak 5 orang (6,7%).
Tabel 4.4
Distribusi jawaban respoden tentang memiliki produk dengan berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan pelanggan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 8 10.7 10.7 10.7
3 31 41.3 41.3 52.0
4 33 44.0 44.0 96.0
5 3 4.0 4.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013) Berdasarkan Tabel 4.4 di atas terlihat bahwa responden yang menyatakan Tidak Setuju sebanyak 8 orang (10,7%), Kurang Setuju
(51)
sebanyak 31 orang (41,3%), Setuju sebanyak 33 orang (44,0%), dan Sangat Setuju sebanyak 3 orang (4,0%).
Tabel 4.5
Distribusi jawaban respoden tentang kualitas produk yang baik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 10 13.3 13.3 13.3
3 26 34.7 34.7 48.0
4 32 42.7 42.7 90.7
5 7 9.3 9.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013) Berdasarkan Tabel 4.5 di atas terlihat bahwa responden yang menyatakan Tidak Setuju sebanyak 10 orang (13,3%), Kurang Setuju sebanyak 26 orang (34,7%), Setuju sebanyak 32 orang (42,7%), dan Sangat Setuju sebanyak 7 orang (9,3%).
2. Tabel Frekuensi Jawaban Responden Variabel Nilai Pelayanan (X2)
Tabel 4.6
Distribusi jawaban respoden tentang karyawan selalu sigap melayani pelanggan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 1 1.3 1.3 1.3
2 18 24.0 24.0 25.3
3 20 26.7 26.7 52.0
4 29 38.7 38.7 90.7
5 7 9.3 9.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013) Berdasarkan Tabel 4.6 di atas terlihat bahwa responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju sebanyak 1 orang (1,3%), Tidak Setuju sebanyak 18 orang (24,0%), Kurang Setuju sebanyak 20 orang (26,7%),
(52)
Setuju sebanyak 29 orang (38,7%), dan Sangat Setuju sebanyak 7 orang (9,3%).
Tabel 4.7
Distribusi jawaban respoden tentang suasana nyaman untuk berbelanja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 9 12.0 12.0 12.0
3 26 34.7 34.7 46.7
4 32 42.7 42.7 89.3
5 8 10.7 10.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013) Berdasarkan Tabel 4.7 di atas terlihat bahwa responden yang menyatakan Tidak Setuju sebanyak 9 orang (12,0%), Kurang Setuju sebanyak 26 orang (34,7%), Setuju sebanyak 32 orang (42,7%), dan Sangat Setuju sebanyak 8 orang (10,7%).
Tabel 4.8
Distribusi jawaban respoden tentang memiliki informasi yang lengkap dan terbaru mengenai produk-produknya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 11 14.7 14.7 14.7
3 30 40.0 40.0 54.7
4 33 44.0 44.0 98.7
5 1 1.3 1.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013) Berdasarkan Tabel 4.8 di atas terlihat bahwa responden yang menyatakan Tidak Setuju sebanyak 11 orang (14,7%), Kurang Setuju sebanyak 30 orang (40,0%), Setuju sebanyak 33 orang (44,0%), dan Sangat
(53)
3. Tabel Frekuensi Jawaban Responden Variabel Harga (Y) Tabel 4.9
Distribusi jawaban respoden tentang harga yang ditawarkan kepada pelanggan sesuai dengan kualitas produk
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 9 12.0 12.0 12.0
3 27 36.0 36.0 48.0
4 39 52.0 52.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013) Berdasarkan Tabel 4.9 di atas terlihat bahwa responden yang menyatakan Tidak Setuju sebanyak 9 orang (12,0%), Kurang Setuju sebanyak 27 orang (36,0%), dan Setuju sebanyak 39 orang (52,0%).
Tabel 4.10
Distribusi jawaban respoden tentang harga yang terjangkau
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 13 17.3 17.3 17.3
3 24 32.0 32.0 49.3
4 30 40.0 40.0 89.3
5 8 10.7 10.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013) Berdasarkan Tabel 4.10 di atas terlihat bahwa responden yang menyatakan Tidak Setuju sebanyak 13 orang (17,3%), Kurang Setuju sebanyak 24 orang (32,0%), Setuju sebanyak 30 orang (40,0%), dan Sangat Setuju sebanyak 8 orang (10,7%).
(54)
Tabel 4.11
Distribusi jawaban respoden tentang harga lebih murah dari pesaing
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 2 2.7 2.7 2.7
2 11 14.7 14.7 17.3
3 18 24.0 24.0 41.3
4 33 44.0 44.0 85.3
5 11 14.7 14.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013) Berdasarkan Tabel 4.11 di atas terlihat bahwa responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju sebanyak 2 orang (2,7%), Tidak Setuju sebanyak 11 orang (14,7%), Kurang Setuju sebanyak 18 orang (24,0%), Setuju sebanyak 33 orang (44,0%), dan Sangat Setuju sebanyak 11 orang (14,7%).
Dari jawaban responden yang telah disajikan pada tabel frekuensi diatas, yang terdiri dari poin-poin pertanyaan angket peneliti dari variabel bebas maupun variabel terikat. Data kemudian ditabulasikan untuk kemudian diolah dan dianalisis serta diuji “F” dari Analisis of Varian (Anova) dengan teknik Analisis Regresi Sederhana dengan bantuan Program Statistical product and Service Solution (SPSS) versi 16 tetapi sebelum dianalisis dan dievaluasi data lebih dahulu diuji dengan uji validitas dan reliabilitas.
(55)
4.2.2 Uji Validitias dan Reliabilitas 1. Uji Validitas
Untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam pertanyaan (angket) yang telah disajikan pada responden maka diperlukan uji Validitas. Apabila validitas setiap pertanyaan lebih besar (>) 0.30, maka butir pertanyaan dianggap valid (Yamin dan Kurniawan, 2009: 280). Untuk lebih jelasnya akan kita lihat Tabel Item – Total Statistic, hasil pengolahan SPSS. 16.0 dengan memasukan data jawaban responden dari Variabel X dan Y yang disajikan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.12 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X1.1 27.41 19.327 .442 .438 .800
X1.2 27.32 19.004 .598 .685 .783
X1.3 27.25 18.273 .610 .659 .779
X2.1 27.43 17.518 .593 .722 .780
X2.2 27.21 18.008 .651 .754 .774
X2.3 27.41 20.246 .391 .360 .805
Y.1 27.33 20.252 .422 .463 .802
Y.2 27.29 18.399 .538 .705 .788
Y.3 27.20 19.216 .359 .421 .814
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan Tabel 4.12 diatas menunjukkan bahwa seluruh pernyataan valid, dilihat dari kolom Corrected Item-Total Correlaction
(56)
data sendiri berdasarkan jumlah n (Responden) pada derajat kebebasan nya rtable (df = n - k) harus lebih kecil dari (<) 0,30.
Setelah dilihat pada rtabel (lampiran) didapat bahwa r pada df =
75 - 3 = 72 = 0,232 < 0,30. Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan out put yang ada bahwa kesemua butir pernyataan mempunyai nilai Corrected Item–Total Correlation lebih besar dari 0,30 dengan demikian semua konstruktur pernyataan yang diajukan dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Berdasarkan Hasil Angket diatas maka untuk mengetahui kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab butir-butir yang berkaitan dengan kontruk pertanyaan yang disusun dalam suatu bentuk kuisioner maka diperlukan Uji Reliabilitas (kehandalan). Reliabilitas suatu kontruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s
Alpha lebih besar (>) 0,70 (Yamin dan Kurniawan, 2009: 282).
Reliabilitas dari pertanyaan kuisioner yang telah diajukan penulis kepada responden dalam penelitian ini akan terlihat pada tabel
(57)
Tabel 4.13
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.811 .811 9
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat pada 9 item pernyataan dengan tingkat signifikant 5% diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha
sebesar 0,811 > 0,70, sehingga dapat disimpulkan bahwa konstruk
pernyataan melalui kuesioner tentang nilai produk (X1), nilai pelayanan
(X2) dan harga (Y) adalah reliabel/handal dan bisa diterima.
4.2.3 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik yang dilihat dari titik yang menyebar di sekitar garis diagonal dan distribusi data tersebut tidak melenceng jauh ke kiri atau ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmograv smirnov.
(58)
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan Gambar 4.2 diatas memperlihatkan bahwa distribusi dari titik-titik data menyebar di sekitar garis diagonal yang dapat disimpulkan bahwa data yang disajikan dapat dikatakan normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Untuk menguji heteroskedastisitas dilakukan dengan analisis grafik. Melalui analisis grafik suatu model regresi dianggap tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.
(59)
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan Gambar 4.3 diatas memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas serta tersebar bai di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi harga berdasarkan masukan variabel independennya.
3. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolonieritas yaitu untuk mengetahui apakah lebih dari satu hubungan linier yang sempurna atau antar variabel bebas ada korelasi. Model regresi yang baik adalah apabila tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya
(60)
multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Value Inflation Factor (VIF). Apabila Tolerance > 0,1 dan VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 4.14 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 4.436 1.062 4.177 .000
NilaiProduk .100 .115 .104 2.874 .000 .611 1.637
NilaiPelayanan .686 .122 .671 5.625 .000 .611 1.637
a. Dependent Variable: Harga
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan Tabel 4.14 tersebut diatas dapat dilihat bahwa nilai
Tolerance > 0,1 dan angka Variance Inflation Factor (VIF) < 5, antara lain adalah Nilai Produk dengan nilai Tolerance 0,611 > 0,1 dan Tolerance 1,637 < 5. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas.
4.2.4 Analisis dan Evaluasi
Setelah peneliti mengumpulkan data pertama kali yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti mencoba menganalisa dan mengevaluasi data tersebut, seluruh data terlebih dahulu diolah dalam program Statistical Product
and Service Solution (SPSS Versi 16.00) yang kemudian hasil output tersebut
akan dievaluasi untuk mengetahui Pengaruh Nilai Produk dan Nilai Pelayanan Terhadap Harga.
(61)
Tabel 4.15
Correlations
NilaiProduk NilaiPelayanan Harga
NilaiProduk Pearson Correlation 1 .624** .314**
Sig. (2-tailed) .000 .006
N 75 75 75
NilaiPelayanan Pearson Correlation .624** 1 .606**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 75 75 75
Harga Pearson Correlation .314** .606** 1
Sig. (2-tailed) .006 .000
N 75 75 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan hasil perhitungan dari Program tersebut yang ada pada Tabel 4.15 dilihat bahwa nilai Korelasi antara Nilai Pelayanan terhadap Harga adalah 0,606 yang menyatakan cukup kuat dan lebih berpengaruh sedangkan Nilai Produk terhadap Harga hanya mencapai tingkat 0,314 lebih rendah dari Nilai Pelayanan dengan tingkat signifikan yang nyata yaitu dibawah 0,01 atau lebih
kecil dari (<) ά = 5% uji dua arah / sisi.
4.2.5 Metode Analisis Berganda
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh nilai produk dan nilai pelayanan terhadap harga dapat dihitung dengan bantuan perangkat lunak
(62)
Statistical Product and Service Solution (SPSS versi 16.00) dengan persamaan :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
Tabel 4.16 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 4.436 1.062 4.177 .000
NilaiProduk .100 .115 .104 2.874 .000 .611 1.637
NilaiPelayanan .686 .122 .671 5.625 .000 .611 1.637
a. Dependent Variable: Harga
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.16, persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y = 4,436 + 0,100X1 + 0,686X2
Analisisnya : Konstanta (a) bernilai 4,436 menunjukkan nilai konstanta, dimana jika variabel nilai produk (X1) dan nilai pelayanan (X2)= 0 maka
harga (Y) = 4,436.
4.2.6 Pengujian Hipotesis
1. Uji Pengaruh Serempak (Uji - F)
Ho : b = 0 Artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang signifikan, secara serempak (nilai produk dan nilai pelayanan terhadap harga)
(63)
Ha= minimal 1 ≠ 0 Artinya secara serempak terdapat pengaruh siginifikan secara serempak (nilai produk dan nilai pelayanan terhadap harga)
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
Ho diterima apabila Fhitung < Ftabelatau sig F > α 5%
Ha diterima, apabila Fhitung > Ftabelatau sig F < α 5%
Tabel 4.17
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1Regression 105.265 2 52.633 21.497 .000a
Residual 176.281 72 2.448
Total 281.547 74
a. Predictors: (Constant), NilaiPelayanan, NilaiProduk b. Dependent Variable: Harga
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan Tabel 4.17 di atas bahwa Fhitung sebesar 21.497
sedangkan Ftabel = 3,13 yang dapat dilihat pada α = 0,05 (lihat Lampiran
tabel F) dengan tingkat sig F = 0,000 dari perhitungan didapat nilai Fhitung = 21.497 > Ftabel = 3,13 dan sig F = 0,000 < 0,05. Oleh karena
Fhitung > Ftabel atau sig F < α 5% maka Ha diterima. Nilai Produk dan Nilai
Pelayanan berpengaruh secara serempak (simultant) terhadap Harga pada PT. Matahari Department Store Medan Plaza.
(64)
Uji – t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah:
Ho : b1 dan b2 = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh
nilai produk dan nilai pelayanan yang signifikan terhadap harga.
Ha : b1 dan b2 ≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh nilai
produk dan nilai pelayanan yang signifikan terhadap harga.
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
Ho diterima, apabila thitung < ttabelatau sig > α 5%
Ha diterima, apabila thitung > ttabelatau sig < α 5% Tabel 4.18 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 4.436 1.062 4.177 .000
NilaiProduk .100 .115 .104 2.874 .000 .611 1.637
NilaiPelayanan .686 .122 .671 5.625 .000 .611 1.637
a. Dependent Variable: Harga
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013) Berdasarkan 4.18 di atas menunjukkan bahwa :
a. Nilai thitung variabel Nilai Produk sebesar 2,874 sedangkan ttabel=
1,992 (lihat Lampiran tabel t), dan sig F sebesar 0,000, sehingga thitung 2,874 > ttabel 1,992 dan sig.F = 0,000 < 0,05, maka
(65)
disimpulkan Ha diterima, nilai produk berpengaruh secara parsial terhadap harga pada PT. Matahari Department Store Medan Plaza. b. Nilai thitung variabel Nilai Pelayanan sebesar 5,625 sedangkan ttabel=
1,992 (lihat Lampiran tabel t), dan sig F sebesar 0,000, sehingga thitung 5,625 > ttabel 1,992 dan sig.F = 0,000 < 0,05, maka
disimpulkan Ha diterima, nilai pelayanan berpengaruh secara parsial terhadap harga pada PT. Matahari Department Store Medan Plaza.
3. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian koefisiensi determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Koefisien determinan berkisar antara 0-1 semakin mendekati 0 (nol) berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan dengan sangat terbatas sebaliknya semakin mendekati 1 (satu) maka suatu model akan semakin baik atau hubungannya sangat erat.
Tabel 4.19
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .711a .674 .656 1.565
a. Predictors: (Constant), NilaiPelayanan, NilaiProduk b. Dependent Variable: Harga
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013) Keterangan Tabel 4.19
(66)
a. Nilai R = 0,711, berarti hubungan antara nilai produk dan nilai pelayanan terhadap harga sebesar 71,1%, artinya hubungannya sangat erat.
b. Nilai Adjusted R Square = 0,656, berarti 65,6% faktor-faktor harga dapat dijelaskan oleh variabel nilai produk dan nilai pelayanan sedangkan sisanya 34,4% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
(67)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil analisis data dengan metode analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel nilai produk dan nilai pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pada PT. Matahari Department Store Medan Plaza Medan Fair.
1. Berdasarkan hasil uji F (uji serempak) menunjukkan bahwa Nilai Pelanggan (Nilai Produk dan Nilai Pelayanan) berpengaruh secara serempak (simultant) terhadap Harga pada PT. Matahari Department Store Medan Plaza Medan Fair. Berdasarkan hasil uji t (uji parsial) menyatakan bahwa Nilai Produk berpengaruh secara parsial terhadap harga dan Nilai Pelayanan juga berpengaruh secara parsial terhadap harga pada PT. Matahari Department Store Medan Plaza Medan Fair.
2. Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi bahwa nilai Korelasi antara Nilai Pelayanan terhadap Harga adalah 0,606 yang menyatakan cukup kuat dan lebih berpengaruh sedangkan Nilai Produk terhadap Harga hanya mencapai tingkat 0,314 lebih rendah dari Nilai Pelayanan,
(68)
3. Nilai R = 0,711, berarti hubungan antara nilai produk dan nilai pelayanan terhadap harga sebesar 71,1%, artinya hubungannya sangat erat. Nilai Adjusted R Square = 0,656, berarti 65,6% faktor-faktor harga dapat dijelaskan oleh variabel nilai produk dan nilai pelayanan sedangkan sisanya 34,4% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
5.2 Saran
Dalam penelitian ini, peneliti juga memberikan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penelitian ini antara lain :
1. Nilai pelanggan (nilai produk dan nilai pelayanan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair di Jalan Gatot Subroto No.30 Lt.3 Plaza Medan Fair, maka perusahaan perlu mempertahankan dan juga meningkatkan variabel tersebut. Nilai pelanggan yang terdiri dari nilai produk dan nilai pelayanan harus terus diperhatikan yaitu bagaimana tentang kelengkapan jenis produk, ketersediaan ukuran produk, kualitas produk, professional karyawan melayani pelanggan, kenyamanan suasana perusahaan dan informasi produk yang lengkap. Sehingga pelanggan akan tetap loyal terhadap perusahaan.
2. Nilai pelayanan lebih dominan mempengaruhi harga pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair, maka perusahaan harus mampu terus meningkatkan nilai pelayanan yang terdiri dari professional karyawan melayani pelanggan, kenyamanan suasana perusahaan dan informasi produk yang lengkap. Selanjutnya perusahaan juga diharapkan untuk meningkatkan
(69)
nilai produk yang terdiri dari kelengkapan jenis produk, ketersediaan ukuran produk, kualitas produk yang disesuaikan dengan harga sehingga pelanggan lebih meningkat.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat terus mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan variabel-variabel dan tempat penelitian yang berbeda.
(70)
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Arief. 2007. Pemasaran Jasa dan Kualitas Pelayanan, Bayumedia Publishing: Jakarta
Buchari Alma. 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan Kelima, Bandung: Alfabeta
Buttle Francis. 2004. Customer Relationship Management. Penerbit Bayumedia. Malang
Husein Umar. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta
I Nyoman Sugiarta. 2011. Panduan Praktis & Strategis. Penerbit Expose. Jakarta Kotler Philip & Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran,. Edisi Kedua
Belas. Jilid Kedua. Jakarta: Indeks
Kotler Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Penerbit PT. Prenhallindo. Jakarta
Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit Erlangga. Jakarta
Lupiyoadi, Rambat, dan A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa.
Salemba Empat. Jakarta
Moh. Nazir. 2003. Metode Penelitian. PT. Ghalia Indonesia. Jakarta
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedua. Edisi Kesatu. Alfabeta. Bandung
Tjiptono Fandy. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Penerbit Bayumedia. Malang
Tjiptono Fandy. 2008. Manajemen Strategik. Penerbit Andi. Yogyakarta
Woodruff, R B. 1997. Customer Value: The Next Source For Advantages. Journal Of the Academy Of Marketing Science
(71)
JURNAL
Nasution, Rizki. 2009. Pengaruh Nilai Pelanggan (Customer Value) terhadap Loyalitas pada PT. Pelita Fajar Utama Medan. FE USU. Medan Ginting, Karina Elisabeth. 2011. Analisis Nilai Pelanggan (Customer Value)
terhadap Loyalitas Pelanggan pada Metro Swalayan Medan Plaza. FE USU. Medan
INTERNET
diambil dari internet tanggal 20 Mei 2013 hari Senin pukul 11.30
diambil dari internet tanggal
20 Mei 2013 hari Senin pukul 11.50
http://www.anneahira.com/pengertian-bisnis-ritel.htm. diambil dari internet tanggal 29 Mei 2013 hari Rabu pukul 15.30
(1)
3. Nilai R = 0,711, berarti hubungan antara nilai produk dan nilai pelayanan terhadap harga sebesar 71,1%, artinya hubungannya sangat erat. Nilai Adjusted R Square = 0,656, berarti 65,6% faktor-faktor harga dapat dijelaskan oleh variabel nilai produk dan nilai pelayanan sedangkan sisanya 34,4% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
5.2 Saran
Dalam penelitian ini, peneliti juga memberikan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penelitian ini antara lain :
1. Nilai pelanggan (nilai produk dan nilai pelayanan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair di Jalan Gatot Subroto No.30 Lt.3 Plaza Medan Fair, maka perusahaan perlu mempertahankan dan juga meningkatkan variabel tersebut. Nilai pelanggan yang terdiri dari nilai produk dan nilai pelayanan harus terus diperhatikan yaitu bagaimana tentang kelengkapan jenis produk, ketersediaan ukuran produk, kualitas produk, professional karyawan melayani pelanggan, kenyamanan suasana perusahaan dan informasi produk yang lengkap. Sehingga pelanggan akan tetap loyal terhadap perusahaan.
2. Nilai pelayanan lebih dominan mempengaruhi harga pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair, maka perusahaan harus mampu terus meningkatkan nilai pelayanan yang terdiri dari professional karyawan melayani pelanggan, kenyamanan suasana perusahaan dan informasi produk yang lengkap. Selanjutnya perusahaan juga diharapkan untuk meningkatkan
(2)
nilai produk yang terdiri dari kelengkapan jenis produk, ketersediaan ukuran produk, kualitas produk yang disesuaikan dengan harga sehingga pelanggan lebih meningkat.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat terus mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan variabel-variabel dan tempat penelitian yang berbeda.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Arief. 2007. Pemasaran Jasa dan Kualitas Pelayanan, Bayumedia Publishing: Jakarta
Buchari Alma. 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan Kelima, Bandung: Alfabeta
Buttle Francis. 2004. Customer Relationship Management. Penerbit Bayumedia. Malang
Husein Umar. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta
I Nyoman Sugiarta. 2011. Panduan Praktis & Strategis. Penerbit Expose. Jakarta Kotler Philip & Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran,. Edisi Kedua
Belas. Jilid Kedua. Jakarta: Indeks
Kotler Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Penerbit PT. Prenhallindo. Jakarta
Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit Erlangga. Jakarta
Lupiyoadi, Rambat, dan A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat. Jakarta
Moh. Nazir. 2003. Metode Penelitian. PT. Ghalia Indonesia. Jakarta
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedua. Edisi Kesatu. Alfabeta. Bandung
Tjiptono Fandy. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Penerbit Bayumedia. Malang
Tjiptono Fandy. 2008. Manajemen Strategik. Penerbit Andi. Yogyakarta
Woodruff, R B. 1997. Customer Value: The Next Source For Advantages. Journal Of the Academy Of Marketing Science
Yamin, Kurniawan dkk. 2009. SPSS Complet,. Salemba Empat. Jakarta
(4)
JURNAL
Nasution, Rizki. 2009. Pengaruh Nilai Pelanggan (Customer Value) terhadap Loyalitas pada PT. Pelita Fajar Utama Medan. FE USU. Medan Ginting, Karina Elisabeth. 2011. Analisis Nilai Pelanggan (Customer Value)
terhadap Loyalitas Pelanggan pada Metro Swalayan Medan Plaza. FE USU. Medan
INTERNET
diambil dari internet tanggal 20 Mei 2013 hari Senin pukul 11.30
diambil dari internet tanggal
20 Mei 2013 hari Senin pukul 11.50
http://www.anneahira.com/pengertian-bisnis-ritel.htm. diambil dari internet tanggal 29 Mei 2013 hari Rabu pukul 15.30
(5)
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP HARGA PADA PT. MATAHARI DEPARTMENT STORE MEDAN FAIR
JALAN GATOT SUBROTO MEDAN
A. IDENTITAS RESPONDEN
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
Usia :
Pekerjaan :
Berapa kali membeli : a. < 2 kali b. > 2 kali
B. PETUNJUK PENGISIAN
Pilihlah salah satu pernyataan yang paling sesuai menurut pendapat Saudara yang menyangkut pengaruh Nilai Pelanggan serta kaitannya dengan Harga dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban yang saudara anggap paling sesuai.
Keterangan Kolom jawaban: SS = Sangat Setuju S = Setuju
KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
(6)
Kuesioner yang berkaitan dengan Faktor-Faktor Nilai Pelanggan
NO PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN
SS S KS TS STS
A. Nilai Produk (X1) 1 Jenis produk lengkap 2 Memiliki produk dengan
berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan pelanggan
3 Kualitas produk yang baik
NO PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN
SS S KS TS STS
B. Nilai Pelayanan (X2)
1 Karyawan selalu sigap melayani pelanggan
2 Suasana nyaman untuk berbelanja
3 Memiliki informasi yang lengkap dan terbaru mengenai produk-produknya
Kuesioner yang berkaitan dengan Harga (Y)
NO PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN
SS S KS TS STS
1 Harga yang ditawarkan kepada pelanggan sesuai dengan kualitas produk
2 Harga yang terjangkau