Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kaum Ibu Melakukan Keputusan Pembelian di Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan

(1)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAUM IBU MELAKUKAN PEMBELIAN DI MATAHARI

DEPARTMENT STORE PLAZA MEDAN FAIR MEDAN

OLEH

BASTIAN SEBAYANG 080502220

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Bastian Sebayang

NIM : 080502220

Program Studi : Strata-I Manajemen Konsentrasi : Manajemen Usaha Kecil

Judul Skripsi :“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kaum Ibu Melakukan Keputusan Pembelian di Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan”

Medan, 25 Desember 2012 Peneliti

Bastian Sebayang NIM : 080502220


(3)

UNIVERSIATS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN PERSETUJUAN PERCETAKAN

Nama : Bastian Sebayang

NIM : 080502220

Program Studi : Strata-I Manajemen Konsentrasi : Manajemen Usaha Kecil

Judul Skripsi :“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kaum Ibu Melakukan Keputusan Pembelian di Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan”

Tanggal, Desember 2012 Ketua Program Studi

Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si NIP. 19620513 199203 2 001

Tanggal, Desember 2012 Ketua Departemen

Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME NIP. 196710191993032002


(4)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAUM IBU MELAKUKAN PEMBELIAN DI MATAHARI

DEPARTMENT STORE PLAZA MEDAN FAIR MEDAN

Adalah benar merupakan hasil dari karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akhir guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 25 Desember 2012 Peneliti

Bastian Sebayang NIM : 080502220


(5)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Bastian Sebayang

NIM : 080502220

Program Studi : Strata-I Manajemen Konsentrasi : Manajemen Usaha Kecil

Judul Skripsi :“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kaum Ibu Melakukan Keputusan Pembelian di Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan”

Ketua Program Studi S 1 Pembimbing Skripsi Manajemen

Dr. Endang Sulistya Rini, SE. MSi Dra. Setri Hiyanti Siregar, MSi NIP. 19620513 199203 2 001 NIP : 195102131983032002

Pembaca Penilai

Dra. Marhaini, MS NIP. 195105061980022001


(6)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga, produk, promosi, pelayanan, fasilitas fisik, dan lokasi terhadap kaum ibu melakukan keputusan pembelian pada Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua kaum ibu yang pernah melakukan pembelian pada Matahari Department Store. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling.

Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi linear berganda. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausalitas, dan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala Likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS 17.00 for windows, yaitu uji t, uji F dan koefisien determinan (R2

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan harga, produk, promosi, pelayanan, fasilitas fisik, dan lokasi berpengaruh signifikan terhadap kaum ibu melakukan keputusan pembelian pada Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan. Secara parsial, harga, produk, promosi, pelayanan, fasilitas fisik, dan lokasi berpengaruh signifikan. Variabel pelayanan merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi kaum ibu melakukan keputusan pembelian pada Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan. Nilai R square sebesar 0,625, berarti 62,5% variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independennya (harga, produk, promosi, pelayanan, fasilitas fisik, dan lokasi), sedangkan sisanya 37,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

).

Kata Kunci: Harga, Produk, Promosi, Pelayanan, Fasilitas Fisik, Lokasi, dan Keputusan Pembelian


(7)

ABSTRACT

This research aims to determine the effects of price, product, promotion, service, physical facilities, and location of the mother to make a decision on the purchase of Matahari Department Store Plaza Medan Medan Fair. The population in this research was all young women who have made a

purchase at the Matahari Department Store. Technique of determining the sample

is by using Slovin’s formula. Sampling technique is by using proportionate random sampling.

Data analyzing method is by using Descriptive analyzing method and multiple linear regression. Kind of this research is causality. This research is using primary and secondary data which was obtained by documentation study and questionnaire whose measurement is using likert scale and was processed statistically by using SPSS 16.00 for windows, namely, T-test and F-test model, and identification of the determinant (R2

As the result of this result based on simultaneous test, it is proved that the price product, promotion, service, physical facilities, and location of a significant effect on the mother to make a decision on the purchase of Matahari Department Store Plaza Medan Medan Fair. Partially, price, product, promotion, service, physical facilities, and the location of a significant effect. Variable service is the most dominant variable affecting the mother to make a decision on the purchase of Matahari Department Store Plaza Medan Medan Fair. The value of R square = 0,625, 62,5% dependent variable can be explained by the in dependent variables (variables (price, product, promotion, service, physical facilities, and location), while the remaining 37.5% was by other factors which were not examined in this study.

).

Keywords: Price, Product, Promotion, Services, Physical Facilities, Location, and Purchasing Decisions


(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat, dan syukur penulis kepada Allah Bapa Yang Maha Kuasa, Tuhan Kita Yesus Kristus, karena atas berkat dan kasih karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kaum Ibu Melakukan Keputusan Pembelian di Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sehingga menjadikan skripsi ini lebih baik lagi.penulis berharap skripsi ini dapat bermamfaat bagi berbagai pihak.

Selama masa perkuliahan hingga penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak. Terkhusus untuk kedua orang tua saya yakni, Bapak saya G. Sebayang dan ibu saya E. Ginting yang telah membesarkan penulis dengan segala kekuatan luar biasa yang tidak dapat terbalas, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus, ikhlas dan tak terhingga kepada kedua orang tua penulis.

Pada kesempatan ini peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Alm Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(9)

3. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar, MSi selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, menolong dan memberikan arahan pada peneliti dalam menyusun skripsi ini.

6. Ibu Dra. Marhaini, MS selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah membantu dan memberikan saran untuk kesempurnaan dalam skripsi ini. 7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah

memberikan dan mengajarkan ilmu pengetahuan yang berguna selama perkuliahan.

8. Saudara-Saudaraku (Andri Napa Sebayang dan Gideon Florentino Sebayang), Terima kasih untuk doa, dukungan, perhatian yang telah diberikan kepada penulis.

9. Seluruh anggota komunitas “BADAY” First Generation di Fakultas Ekonomi, stambuk 2008 (Dolly S, Frans Jansen KS, Irvander Sinuhaji, Janklesa Bangun a.k.a Ecclessia et Patria, Joan R Damanik dan Septo Hadi Siregar). “Lebih baik kami dibenci karena menjadi diri sendiri, daripada kami disukai karena menjadi orang lain”. Seluruh anggota komunitas “BADAY” generasi penerus yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.


(10)

10.Teman-teman kuliah di Fakultas Ekonomi, stambuk 2008, yang selalu menemani, mendukung, memberikan keceriaan dan semangat di hari-hari penulis selama masa perkuliahan

Penulis akhir kata mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapa pun yang membutuhkan. Semoga apa yang telah penulis kerjakan ini juga mendapat rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa, Amin.

Medan, Desember 2012 Peneliti


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Perumusan Masalah ... 6

1.3.Tujuan Penelitian ... 6

1.4.Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Uraian Teoritis ... 8

2.1.1 Pengertian Retalling ... 8

2.1.2 Ragam Pengecer Utama ... 9

2.1.3 Bauran Retail ... 10

2.1.4 Segmentasi Pasar Ibu ... 20

2.1.5 Hubungan Antar Konsep ... 22

2.1.6 Teori Perilaku Kaum Konsumen ... 23

2.1.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen ... 24

2.1.8 Proses Keputusan Pembelian ... 27

2.2 Peneliti Terdahulu ... 29

2.3 Kerangka Konseptual ... 30

2.4 Hipotesis ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

3.1 Jenis Penelitian ... 33

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

3.3 Batasan Operasional ... 33

3.4 Defenisi Operasional ... 33

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 35

3.6 Populasi dan Sampel ... 35

3.7 Metode Pengumpulan Data ... 37

3.8 Jenis dan Sumber Data ... 37

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 37

3.9.1 Uji Validitas ... 38

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 39


(12)

3.10.1 Analisis Deskriptif ... 39

3.10.2 Analisis Linier Berganda ... 39

3.10.3 Uji Asumsi Klasik ... 40

3.10.4 Uji Hipotesis ... 41

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1. Gambaran Umum Matahari Department Store ... 44

4.1.1. Sejarah Singkat Matahari Department Store ... 44

4.1.2. Visi dan Misi Matahari Department Store ... 45

4.1.3. Filosofi Perusahaan... 45

4.1.4. Struktur Organisasi ... 46

4.2. Uji Validitas dan Realibilitas ... 47

4.3. Metode Analisis Deskriptif ... 51

4.3.1. Analisis Deskriptif Responden ... 51

4.3.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur . 51 4.3.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 52

4.3.2. Analisis Deskriptif Variabel ... 53

4.3.2.1. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Harga ... 53

4.3.2.2. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Produk ... 55

4.3.2.3. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Promosi ... 56

4.3.2.4. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pelayanan ... 58

4.3.2.5. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Fasitas Fisik ... 59

4.3.2.6. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Lokasi ... 61

4.3.2.7. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian ... 62

4.4. Uji Asumsi KLasik ... 64

4.4.1. Uji Normalitas ... 64

4.4.2. Uji Heteroskedastisitas ... 67

4.4.3. Uji Multikolinearitas... 69

4.5. Analisis Regresi Linear Berganda ... 70

4.6. Pengujian Hipotesis ... 72

4.6.1. Uji Statistik F (Uji Signifikan Secara Simultan) ... 72

4.6.2. Uji Statistik t (Uji Signifikan Secara Parsial) ... 74

4.6.3. Uji Koefisien Determinasi (R2 4.7. Pembahasan ... 77

) ... 76

4.7.1. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Kaum Ibu ... 77

4.7.2. Pengaruh Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaum Ibu ... 78


(13)

4.7.3. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian

Kaum Ibu ... 79

4.7.4. Pengaruh Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Kaum ibu ... 80

4.7.5. Pengaruh Fasilitas Fisik Terhadap Keputusan Pembelian Kaum Ibu ... 80

4.7.6. Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Kaum Ibu ... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 83

5.1. Kesimpulan ... 83

5.2. Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 86


(14)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 3.1. Operasional Variabel ... 33

Tabel 3.2. Instrumen Skala Likert ... 35

Tabel 4.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 48

Tabel 4.2. Karakteristik Berdasarkan Umur ... 51

Tabel 4.3. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan ... 52

Tabel 4.4. Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga ... 53

Tabel 4.5. Jawaban Responsden Terhadap Variabel Produk ... 55

Tabel 4.6. Jawaban Responsden Terhadap Variabel Promosi ... 57

Tabel 4.7. Jawaban Responsden Terhadap Variabel Pelayanan ... 58

Tabel 4.8. Jawaban Responsden Terhadap Variabel Fasilitas Fisik ... 60

Tabel 4.9. Jawaban Responsden Terhadap Variabel Lokasi ... 61

Tabel 4.10. Jawaban Responsden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian .. 63

Tabel 4.11. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test... 67

Tabel 4.12. Hasil Uji Normalitas ... 69

Tabel 4.13. Hasil Uji Multikolineritas ... 70

Tabel 4.14. Hasil Regresi Linear Berganda ... 71

Tabel 4.15. Hasil Uji F ... 73

Tabel 4.16. Hasil Uji t ... 75


(15)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual ... 32

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Matahari Department Store ... 47

Gambar 4.2. Histogram ... 65

Gambar 4.3. Normal P – Plot of Regression Standardized Residual... 66


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner ... 88

Lampiran 2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 92

Lampiran 3 Tabulasi Data Responden penelitian ... 93

Lampiran 4 Uji Normalitas, Heteroskedastisitas, dan Multikolinearitas ... 98

Lampiran 5 Analisis Regresi Linear Berganda ... 101


(17)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga, produk, promosi, pelayanan, fasilitas fisik, dan lokasi terhadap kaum ibu melakukan keputusan pembelian pada Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua kaum ibu yang pernah melakukan pembelian pada Matahari Department Store. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling.

Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi linear berganda. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausalitas, dan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala Likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS 17.00 for windows, yaitu uji t, uji F dan koefisien determinan (R2

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan harga, produk, promosi, pelayanan, fasilitas fisik, dan lokasi berpengaruh signifikan terhadap kaum ibu melakukan keputusan pembelian pada Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan. Secara parsial, harga, produk, promosi, pelayanan, fasilitas fisik, dan lokasi berpengaruh signifikan. Variabel pelayanan merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi kaum ibu melakukan keputusan pembelian pada Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan. Nilai R square sebesar 0,625, berarti 62,5% variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independennya (harga, produk, promosi, pelayanan, fasilitas fisik, dan lokasi), sedangkan sisanya 37,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

).

Kata Kunci: Harga, Produk, Promosi, Pelayanan, Fasilitas Fisik, Lokasi, dan Keputusan Pembelian


(18)

ABSTRACT

This research aims to determine the effects of price, product, promotion, service, physical facilities, and location of the mother to make a decision on the purchase of Matahari Department Store Plaza Medan Medan Fair. The population in this research was all young women who have made a

purchase at the Matahari Department Store. Technique of determining the sample

is by using Slovin’s formula. Sampling technique is by using proportionate random sampling.

Data analyzing method is by using Descriptive analyzing method and multiple linear regression. Kind of this research is causality. This research is using primary and secondary data which was obtained by documentation study and questionnaire whose measurement is using likert scale and was processed statistically by using SPSS 16.00 for windows, namely, T-test and F-test model, and identification of the determinant (R2

As the result of this result based on simultaneous test, it is proved that the price product, promotion, service, physical facilities, and location of a significant effect on the mother to make a decision on the purchase of Matahari Department Store Plaza Medan Medan Fair. Partially, price, product, promotion, service, physical facilities, and the location of a significant effect. Variable service is the most dominant variable affecting the mother to make a decision on the purchase of Matahari Department Store Plaza Medan Medan Fair. The value of R square = 0,625, 62,5% dependent variable can be explained by the in dependent variables (variables (price, product, promotion, service, physical facilities, and location), while the remaining 37.5% was by other factors which were not examined in this study.

).

Keywords: Price, Product, Promotion, Services, Physical Facilities, Location, and Purchasing Decisions


(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Bisnis pasar modern sudah cukup lama memasuki industri ritel Indonesia dan dengan cepat memperluas pangsa pasarnya sampai pelosok daerah. Pada era sekarang ini bisnis ritel telah mengalami situasi toko yang berskala nasional dan internasional dalam bentuk pusat-pusat perbelanjaan yang modern, hypermarket, supermarket, pasar swalayan, toko serba ada atau department store dan sebagainya. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan jumlah perusahaan ritel, maka persaingan dibidang pemasaran eceran semakin ketat.

Kecenderungan penduduk kota seperti di Medan misalnya, bahwa berbelanja di gerai modern seperti department store masih dinilai memiliki nilai sosial atau gengsi tersendiri, yang mampu mengangkat kesan akan status dirinya. Kemudian sering pula ditemui dalam promosi atau iklan dalam berbagai media massa baik media cetak maupun media elektronik yang menampilkan kesan kemewahan, elegan, dan glamour yang melekat pada produk-produk yang tersedia di department store. Keadaan ini ditambah dengan kemampuan manajemen yang baik mengenai pelayanan yang cepat, ramah, dan memuaskan. Sehingga sangatlah wajar apabila dikatakan bahwa citra (image) dan sistem pelayanan department store pada kenyataannya relatif dapat mempengaruhi keputusan seseorang dalam proses pembeliannya. Kegiatan pembelian, apabila ditelusuri lebih dalam


(20)

hanyalah merupakan salah satu tahap dari keseluruhan proses keputusan pembelian (Simamora, 2003:13).

Di kota Medan terdapat beberapa jenis department store di antaranya adalah Matahari Department Store, Suzuya Department Store, dan Sogo Department Store. Dari beberapa Department Store yang terdapat di kota Medan Matahari Department Store, yang merupakan anak perusahaan dari PT. Matahari Putra Prima sebagai Department Store retail pakaian yang terbesar di Medan dan memiliki beberapa cabang di Kota Medan. Selain itu Matahari Department Store berlokasi di mall-mall besar yang ada di kota Medan.

PT. Matahari Putra Prima, Tbk, didirikan awal mulanya pada tahun 1958, cikal bakal toko Matahari (Mickey Mouse) di area pasar baru Jakarta. Toko yang berukuran 150 meter persegi inilah yang menjadi tonggak sejarah bagi usaha retail Matahari. Tahun 1989, Matahari untuk pertama kalinya membuka toko di luar pulau Jawa, yakni di Medan (Thamrin Plaza). Dan pada saat ini di Medan Matahari Department Store terus berkembang, seperti Matahari Department Store Medan Mall, Matahari Department Store Thamrin Plaza Medan, Matahari Department Store Grand Palladium Medan, dan Matahari Department Store Plaza Medan Fair

Matahari Department Store berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Untuk itulah Matahari Department Store berusaha sebaik mungkin agar dapat menciptakan atmosfir yang nyaman agar konsumen tertarik unutk berbelanja di Matahari Department Store yang akhirnya membuat konsumen menjadi loyal untuk berbelanja di Matahari Department Store. Dengan


(21)

berbagai macam department store maka para kaum ibu di kota Medan juga akan lebih memiliki alternatif berbelanja di pasar modern.

Sementara ritel tradisonal yang merupakan ritel sederhana dengan tempat yang tidak terlalu luas, barang yang dijual terbatas jenisnya, lambat dalam pelayanannya, relatif kalah bersaing dengan ritel modern yang menawarkan tempat lebih luas, banyak jenis barang yang dijual, pelayanan yang cepat dan ramah, manajemen terkelola, hargapun sudah menjadi harga tetap. Ritel modern ini menggunakan konsep melayani sendiri atau biasa disebut swalayan. Tampilan tempat belanja (gerai) semacam ini, mulai dari lokasi, jenis dan kualitas barang yang dijual, penataan, sistem pelayanan, dan sebagainya membawa kesan bagi sebagian orang bahwa citra gerai tersebut mewah atau bergengsi. Sehingga bagi konsumen yang datang dan belanja digerai semacam ini, sedikit tidak akan terpengaruh dan tidak jarang datang akan kembali untuk melakukan pembelian (repeat buying).

Kotler (1991: 18), mengungkapkan bahwa pemahaman terhadap perilaku konsumen dalam melakukan pembelian merupakan salah satu tugas penting manager pemasaran. Hal ini disebabkan karena dengan di ketahuinya perilaku konsumen dalam pasar, maka perusahaan dapat menentukan kebutuhan dan keinginan pasar serta dapat memberikan kepuasan dengan lebih efektif dan efisien. Pasca tahun 2002 perkembangan ritel di Medan mengalami pertumbuhan cukup berarti. Dampaknya, tak sedikit pula, pusat-pusat belanja yang lebih dulu eksis akhirnya gulung tikar. Tak hanya itu beberapa kalangan pun melihat, keberadaan ritel modern telah menggeser keberadaan ritel tradisonal.


(22)

Bertambahnya ritel di Medan ini ditopang dengan kemunculan pasar-pasar modern, yang belakangan trennya kini berupa mall. Pusat perbelanjaan ini masih di tambah dengan munculnya pusat-pusat perdagangan berupa toko, rumah toko (Ruko). Belum lagi masih terdapat ruko yang banyak bertebaran di sudut-sudut kota. Segmen pasar dan target pasar sasaran peritel modern di Medan adalah warga kota Medan pada khususnya. Kondisi persaingan tersebut menuntut kombinasi strategi pemasaran yang tepat, untuk mencapai pasar sasaran.

Proses keputusan pembelian menurut Berman dan Evans (2001) dalam Ma’ruf (2006: 61) melalui tahap: stimulus, kebutuhan, mencari informasi, evaluasi, transaksi, dan perilaku pasca pembelian. Namun tidak selalu semua tahap tersebut di lalui dan dilaksanakan oleh konsumen. Keseluruhan proses tersebut biasanya dilakukan pada situasi dan produk atau barang tertentu, misalnya pada pembelian yang pertama kali dan atau pembelian barang-barang yang harga atau nilainya relatif tinggi seperti rumah atau kendaraan.

Pada dasarnya, konsumen akan lebih mudah mengambil keputusan pembelian yang sifatnya pengulangan atau terus menerus terhadap produk yang sama. Apabila faktor- faktor yang mempenggaruhinya berubah, maka konsumen akan melakukan pertimbangan kembali dalam keputusan pembeliannya. Keputusan yang menjadi pertimbangan konsumen meliputi keputusan tentang : jenis produk, bentuk produk, merek produk, jumlah produk, waktu pembelian, dan cara pembayaran. Proses keputusan pembelian tersebut berkaitan dengan beberapa keputusan, terutama keputusan tentang merek produk dan penjualan. Setiap merek atas produk dan penjualan suatu perusahaan, memiliki keunikan dan kekhasan


(23)

tersendiri, yang dapat membedakannya dengan para pesaing. Pada kondisi demikian, akhirnya akan dapat ditemui adanya konsumen yang berperilaku setia kepada merek atau kepada penjualan tertentu.

Ada satu tren di negara maju Asia seperti Singapura, di mana kaum wanita (kaum ibu) di negara ini semakin mempunyai kekuasaan dalam keputusan pembelian, berpendidikan, dan menganut prinsip hidup liberal dengan mengadopsi kebudayaan barat. Tak bisa dipungkiri lagi kaum wanita (kaum ibu di Asia) ini semakin mempunyai kehidupan yang berpengaruh di rumah tangga, kantor, serta, kehidupan sosial lainnya. Hasil sebuah riset di Singapura menyimpulkan bahwa kaum wanita di Singapura lebih mampu secara ekonomi dari sebelumnya dengan mempunyai jumlah penghasilan yang meningkat dua kali lipat atau lebih dari penghasilan rata-rata rumah tangga (Kartajaya, 2000: 7)

Pasar ibu adalah pasar yang sangat menggiurkan dan menjadi impian setiap pemasar”, (Kartajaya, 2005: 158). Ada beberapa cara membidik pasar ibu yaitu: melakukan segmentasi pasar untuk memotret perilaku pembelian para kaum ibu. Namun, untuk mengetahui nilai-nilai yang dipegang teguh kaum ibu karena berdasarkan nilai-nilai inilah ibu memutuskan pembeliannya.

Seorang ibu tak hanya mengendalikan pembelian anak-anak dan suaminya. Lebih lanjut lagi, ia memicu adanya domino effect, di mana ibu memengaruhi pembelian keluarga lain, mulai dari keluarga suami, tante, sepupu, dan yang tidak bisa dilupakan tentu keluarga tetangga. Ibu tidak hanya memutuskan apa yang ingin mereka beli untuk keperluan pribadi, tetapi juga sebagai penentu pembelian keluarga.


(24)

Berdasarkan uraian masalah, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kaum Ibu Melakukan Pembelian Di Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan Jl. Gatot Subroto No.30 Medan ”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah: Apakah terdapat pengaruh faktor-faktor (Harga, Produk, Promosi, Pelayanan, Fasilitas Fisik dan Lokasi) mempengaruhi kaum ibu melakukan pembelian di Matahari Department Store Plaza Medan Fair Jl. Gatot Subroto No.30 Medan.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai di dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar faktor-faktor (Harga, Produk, Lokasi, Fasilitas Fisik dan Lokasi) mempengaruhi kaum ibu melakukan pembelian di Matahari Department Store Plaza Medan Fair Jl. Gatot Subroto No.30 Medan.

1.4. Manfaat penelitian

1. Sebagai informasi bagi pihak manajemen pengelola Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan, dalam mengembangkan strategi pemasaran yang cocok untuk menarik minat belanja bagi kaum ibu.

2. Sebagai bahan informasi bagi penelitian-penelitian yang akan datang, yang akan meneliti tentang prospek bisnis retail di Medan dan perilaku kaum ibu.


(25)

3. Diharapkan penelitian ini dapat memperluas pengetahuan serta dapat menambah wawasan mengenai manajemen usaha kecil khususnya yang dapat mempengaruhi kaum ibu melakukan keputusan pembelian.


(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian teoritis

2.1.1. Pengertian Retailing

Pengertian Retailing menurut Kotler (2000:210), yaitu retailing sebagai “all the involved in selling good or service directly to final consumers for their personal non business use”. Penjualan eceran adalah semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan yang sifatnya pribadi, bukan untuk diperdagangkan lagi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa toko pengecer adalah segala usaha bisnis yang volume penjualannya terutama berasal dari penjualan eceran.

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:61), penjualan eceran atau retailing adalah :”semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang dan jasa langsung ke konsumen akhir untuk penggunaan pribadi non-bisnis”.

Walaupun sebagian besar pengeceran dilakukan di toko eceran, pada tahun-tahun belakangan ini pengeceran non-toko menjual melalui pos, telepon, pintu ke pintu, mesin penjualan, internet, dan berbagai media elektronik berkembang dengan sangat cepat.


(27)

2.1.2. Ragam Pengecer Utama (Kotler & Armstrong, 2001:64)

a. Department Store : menjual beberapa lini produk biasanya pakaian, perabotan rumah, dan barang-barang rumah tangga dengan masing-masing lini dioperasikan sebagai satu departemen terpisah yang dikelola oleh seorang bagian pembelian khusus.

b. Supermarket : toko dengan ukuran relative besar, berbiaya rendah, bermarjin rendah, bervolume besar dan swalayan yang didesain untuk melayani beragam kebutuhan konsumen akan makanan, pencuci pakaian, dan produk perawatan rumah.

c. Toko barang kebutuhan harian : toko dengan ukuran relatif kecil berlokasi di daerah pemukiman, jam operasinya cukup lama tujuh hari selama seminggu dan menjual barang-barang yang perputarannya cukup tinggi namun dalam jumlah yang terbatas.

d. Superstore : toko yang ukurannya lebih besar yang ditujukan untuk memenuhi keseluruhan konsumen untuk bahan makanan dan bukan makanan yang termasuk di dalamnya adalah super center, kombinasi supermarket dan toko diskon yang menyediakan barang-barang lintas jenis. Mereka juga di sebut dengan category killer yang menjual barang-barang dengan tertentu dengan jenis yang sangat dalam. Variasi superstore lainnya adalah hypermarket, toko raksasa yang mengkombinasikan supermarket, toko diskon, dan gudang eceran yang menjual barang belanjaan rutin di samping furniture, barang-barang rumah tangga besar kecil, pakaian dan barang-barang-barang-barang lainnya.


(28)

Toko diskon : menjual barang dagangan dengan standar harga yang lebih rendah dengan menerima marjin yang lebih rendah dan menjual dengan volume besar.

e. Hypermarket : toko yang luasnya relatif lebih luas dari pada supermarket, yang juga mempunyai desain gedung yang khusus, barang-barang yang dijual pun relatif lebih lengkap dan harganya lebih murah dibandingkan dengan harga supermarket atau toko-toko kecil.

2.1.3. Bauran retail (retail mix)

Menurut Gilbert (2003:131) Retail mix meliputi produk, harga, promosi, pelayanan, fasilitas fisik dan Lokasi.

1. Harga

Menurut Gilbert (2003: 113),”the price is related to a perception of value based upon the way the whole of the retail mix creates an image of the transaction experience”. Dapat disimpulkan bahwa harga sangat berhubungan dengan nilai dasar dari persepsi konsumen berdasarkan dari keseluruhan unsur retail mix dalam menciptakan suatu gambaran dan pengalaman bertransaksi. Tingkat harga pada suatu toko dapat mempengaruhi cara berpikir konsumen terhadap unsur-unsur lain dari retail mix. Contohnya: tingkat harga seringkali dianggap dapat mencerminkan kualitas dari barang dagang dan pelayanan yang diberikan. Sehingga pada akhirnya juga akan mempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihannya untuk berbelanja di sebuah departement store. Bollen (1993) dalam Wijanto (2008; 94) bahwa faktor-faktor yang perlu


(29)

diperhatikan dalam menetapkan harga adalah: pasar sasaran, persaingan, biaya produk yang akan dijual, aturan harga dalam retail mix, karakteristik barang dagangan, dan pertimbangan-pertimbangan hukum. Dalam menetapkan harga ada 3 macam strategi harga yang umumnya digunakan sebagai dasar oleh para pengencer yaitu:

a. Penetapan harga jual yang didasarkan atas biaya (cost based pricing) • Cost-plus pricing

Dengan menambah tingkat keuntungan standart pada biaya-biaya yang telah dibebankan pada barang.

Target profil pricing

Dengan menetapkan harga jual yang diharapkan akan menghasilkan keuntungan yang menjadi sasarannya

b. Penetapan harga jual di dasarkan permintaan (buyer-based pricing) Dalam hal ini meskipun biaya satuan sama. Namun harga ditetapkan tinggi bila permintaan sangat kuat dan harga ditetapkan rendah bila permintaan melemah. Bentuk penetapan harga jual ini adalah diskriminasi harga, di mana produk yang sama dijual dengan bermacam-macam harga berdasarkan pembeli, jenis produk, tempat dan waktu.

Perceived-value pricing

Penetapan harga jual berdasarkan nilai/citra yang dirasakan oleh konsumen.


(30)

c. Penetapan harga jual berdasarkan atas persaingan (competition-bused spricing)

Going-rate pricing

Penetapan harga jual berdasarkan harga-harga yang di tetapkan oleh pricing.

Sealed-bid pricing

Penetapan harga dalam situasi di mana perusahaan untuk mendapatkan kontrak kerja dengan cara menetapkan harga jual yang lebih rendah dari harga yang ditetapkan pesaing.

2. Produk

Menurut Gilbert (2003: 133), “The product is the totality of the offer which will normally include the services, store layout, merchandise. It will also include the company, and product brand name”. dapat disimpulkan bahwa produk adalah keseluruhan dari penawaran yang dilakukan secara normal oleh perusahaan kepada konsumen dalam memberikan layanan, letak toko, dan nama barang dagangnya. Di mana konsumen akan memberikan kesan yang baik terhadap suatu toko apabila toko tersebut dapat menyediakan barang yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Oleh karena itu pengencer harus tanggap terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh suatu toko atau department store dalam memilih produk yang dijualnya yaitu variety, width or breath, depth,consistency dan balance.


(31)

a. Variety

Kelengkapan produk yang dijual dapat mempengaruhi pertimbangan konsumen dalam memilih suatu toko atau department store.

b. Width or breeth

Tersedianya produk-produk pelengkap dari produk utama yang ditawarkan. Contohnya pada toko roti juga menyediakan berbagai macam minuman.

c. Depth

Merupakan macam dan jenis karakteristik dari suatu produk. Misalnya baju yang dijual di Department Store tidak hanya dari 1 merek saja seperti crocodile tetapi juga tersedia merek-merek lainnya.

d. Consistency

Produk yang sudah sesuai dengan keinginan konsumen harus tetap dijaga keberadaanya dengan cara menjaga kelengkapan. Kualitas dan harga dari produk yang dijual.

e. Balance

Berkaitan erat dengan usaha untuk menyesuaikan jenis dan macam-macam produk yang dijual dengan pasar sasarannya..

3. Promosi

Menurut David (1998: 149) bahwa promosi merupakan kegiatan yang mempengaruhi persepsi, sikap dan perilaku konsumen terhadap suatu toko eceran dengan segala penawaran. Berman dan Evans (2001: 154),” divided into several types such as promotion points of purchase, contests,


(32)

coupons, shopping programs, sweepstakes, free samples, demonstrations, gift-giving held on special occasions”. Dapat disimpulkan bahwa membagi promosi dalam beberapa tipe di antaranya: point of purchase, kontes, kupon, program belanja, undian, contoh gratis, demontrasi,pemberian hadiah yang diadukan pada peristiwa khusus.

Sedangkan menurut Gilbert (2003: 113), “the promotion is the means by which the retail offer is communicated to the target groups is order to infor and persuade different of the benefits of utilizing specific retailer’s outlet or to make a purchase”. Dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan alat komunikasi untuk menghubungkan keinginan pihak pengecer dengan konsumen untuk memberitahu, membujuk, dan mengingatkan konsumen agar mau membeli produk yang dijual dari keuntungan dan manfaat yang diperolehnya. Para pengecer harus dapat mendukung dan memperkuat posisi yang sering digunakan oleh pengecer yaitu:

a. Advertising

Segala bentuk persentasi non personal dan promosi dari barang-barang, pelayanan, oleh sebuah sponsor tertentu. Dapat dilakukan melalui berbagai media seperti televisi, radio, majalah, surat kabar, catalog dan media lainnya.

b. Personal selling

Bentuk presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu atau beberapa orang calon pembeli dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan


(33)

pembelian. Cara ini biasanya dilakukan dengan menggunakan tenaga wiraniaga.

c. Sales promotion

Merupakan aktifitas yang dapat merangsang konsumen untuk membeli yang meliputi display, pameran, pertunjukan, demonstrasi. Bentuk promosi penjualan antara lain dengan pemberian sampel dan kupon hadiah.

4. Pelayanan

Menurut David (1998: 150) bahwa pelayanan merupakan suatu keinginan konsumen untuk dilayani dan pelayanan tersebut tentunya berhubungan dengan penjualan produk atau yang akan dibeli konsumen misalnya pemberian fasilitas alternatif pembayaran, pemasangan perlengkapan, merubah model untuk pakaian dan sebagainya.

Menurut Gilbert (2003: 113) “services are defined as activities, benefit or satisfaction that are offered for sale”. Dapat disimpulkan bahwa pelayanan didefenisikan sebagai aktifitas, manfaat, kepuasan dari sesuatu yang ditawarkan dalam penjualan. Para pengusaha harus dapat menyesuaikan jenis layanan yang ditawarkan dengan unsur-unsur lainnya dalam retail mix. Contohnya toko yang menetapkan harga jual di atas pesaing harus memberikan pelayanan yang benar-benar sesuai dengan harga yang dibayar oleh konsumen. Adapun jenis-jenis pelayanan dalam Retail Mix menurut Bollen (1993) dalam Wijanto (2008: 104) antara lain:


(34)

a. Waktu pelayanan toko (jam operasional toko) b. Pengiriman barang

c. Penanganan terhadap keluhan dari konsumen d. Penerimaan pesanan melalui telepon dan pos e. Penyediaan fasilitas parkir

Berbagai jenis pelayanan yang ditawarkan di atas dapat membedakan pelayanan antara toko yang satu dengan yang lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin lengkap dan memuaskan pelayanan yang diberikan oleh departement store maka semakin besar kemungkinan konsumen akan tertarik untuk memilih berbelanja di departement store yang bersangkutan.

5. Fasilitas Fisik

Menurut David (1998: 150) fasilitas fisik merupakan faktor penentu dalam mendominasi pangsa pasar yang diinginkan oleh perusahaan, karena pengusaha pasar dapat dicapai apabila perusahaan mendapat kedudukan yang baik yang dapat menciptakan citra perusahaan bagi para konsumennya. Secara spesifik Shimp (1998: 149) mengemukakan beberapa elemen penting yang dapat lebih menonjolkan citra dari suatu toko yaitu berupa arsitektur yang baik, desain eksterior dan interior yang menarik, sumber daya manusia yang memadai, penyediaan barang yang baik, lambang dan logo, penemuan lokasi toko dan nama toko yang dapat menarik perhatian. Nama toko berperan penting karena sebagian besar dari elemen tersebut berkaitan dengan si pengecer


(35)

(pengelolanya) yang ditampilkan secara fisik. Adapun faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan yaitu kestrategisan apakah daerah tersebut pusat bisnis atau bukan dan bagaimana arus lalulintasnya. Arus lalulintas mempengaruhi penempatan lokasi toko eceran karena dapat menarik konsumen untuk menarik mengunjungi toko tersebut, bahkan berbelanja. Menurut Gilbert (2003: 113), “ The place is based on the retailer’s activities in supplying a channel service”. Dapat disimpulkan bahwa lokasi merupakan struktur fisik dari sebuah toko yang merupakan komponen utama yang terlihat dalam membentuk kesan sebuah toko yang dilakukan pengecer dalam melakukan penempatan tokonya dan kegiatan dalam menyediakan saluran pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen. Fasilitas fisik mempunyai peran penting untuk memposisikan eceran toko dalam bentuk konsumen. Sebagai contoh, sebuah pengecer yang ingin memposisikan dirinya sebagai toko berskala atas akan menggunakan penampilan yang mewah atau canggih untuk menarik minat konsumen agar datang ketoko dan melakukan pembelian. Gilbert (2003: 115) menambahkan fasilitas fisik dibagi 3 bagian yaitu:

a. Lokasi Toko

Mencari dan menentukan lokasi merupakan tugas paling penting, karena penentuan lokasi yang tepat merupakan kunci kesuksesan suatu bisnis.


(36)

b. Layout Toko

Penetapan toko yang dirancang dan dibuat setelah lokasi toko dipilih. Semuanya ini bertujuan untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan bagi konsumen dalam berbelanja.

c. Desain Toko

Desain dari sebuah toko dibagi ke dalam 2 bagian: • Desain eksterior

Merupakan penampilan luar dari sebuah toko yang harus dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian. Faktor-faktor desain eksterior meliputi; penempatan pintu masuk, penerangan pada bagian luar toko, penempatan papan reklame, pengaturan jendela dan dinding.

Desain interior

Merupakan penampilan bagian di dalam suatu toko (Departement Store) yang tidak kalah pentingnya untuk menarik konsumen. Faktor-faktor desain interior ini meliputi ketinggian langit-langit, penerangan dalam toko, warna dan temperatur dalam ruangan. 6. Lokasi toko (store location)

Menurut Engel (2001: 132),”untuk kebanyakan konsumen lokasi dipersepsikan sebagai waktu dan jarak”. Konsumen seringkali mengestimasikan antara fungsi waktu dalam beberapa pasar, lokasi termasuk kemampuan untuk mencapai tempat atau ketersediaan dari transportasi umum.


(37)

Menurut Gilbert (2003: 115), lokasi merupakan mencari dan menentukan lokasi merupakan tugas paling penting, karena penentuan lokasi yang tepat merupakan kunci kesuksesan suatu bisnis.

Menurut Levy (2004:23) Retail Mix, meliputi:”Pelayanan konsumen, desain toko dan display, komunikasi, lokasi harga, penggolongan barang”.

a. Pelayanan konsumen : Menurut Kotler & Armstrong (2001:347), service atau jasa adalah “segala aktifitas atau manfaat yang dapat ditawarkan satu pihak ke pada pihak yang lain yang pada dasarnya tidak terwujud, dan tidak menghasilkan kepemilikan apa pun”. Menurut Levy (2004:619), adalah”serangkaian program dan aktivitas yang diambil oleh retailer untuk membuat pengalaman berbelanja konsumen menjadi lebih berharga”.

b. Desain toko dan display : Menurut Levy (2004:588), penataan toko yang baik, harus memenuhi 5 tujuan yaitu”desain harus sama dengan image dan strategi, desain harus mempengaruhi perilaku konsumen secara positif, desain harus mempertimbangkan biaya dan nilai, desain harus fleksibel, desain harus mengakui kebutuhan orang-orang yang cacat”.tipe-tipe design ada tiga, yaitu: grid-lebih sering ditampilkan oleh kebanyakan toko grosir dan toko obat. Penataannya dengan gondola produk yang panjang dan lorong-lorong dengan pola yang berulang, Racetrack (loop) adalah tipe dari desain toko yang menyediakan lorong utama untuk memfasilitasi lalulintas konsumen


(38)

dengan akses kepada semua bagian, free-form lay-out- yang juga dikenal dengan boutique lay-out, yaitu dengan menyusun peralatan dan lorong-lorong secara asimetris.

c. Komunikasi : Menurut Levy (2004:514), komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu “paid inpersonal communication- meliputi periklanan, promosi penjualan,suasana toko dan situs internet, unpaid impersonal communication- metode utama untuk menghasilkan komunikasi umum tidak terbayar adalah publikasi melalui media massa”.

d. Lokasi : Menurut Levy (2004:218), ada tiga tipe lokasi yaitu”shopping center, lokasi kota, dan lokasi penempatan toko yang bebas”.

e. Harga : Menurut Levy (2004:478), ada dua tipe, yaitu”everyday low pricing strategi ini menekankan harga eceran yang berkesinambungan pada suatu level antara harga non diskon dan harga diskon oleh competitor retailer”. High low princing – para pengecer menawarkan sarana periklanan untuk mempromosikan penjualan secara rutin.

f. Penggolongan barang : Menurut Levy (2004:362),”perencanaan dalam hal variasi, campuran, dan stok barang”.

2.1.4. Segmentasi Pasar Ibu

Bentuk segmentasi pasar ibu yang paling sederhana dan umum dilakukan pemasar adalah dengan membagi pasar ibu ke dalam ibu tradisional dan modern. Tradisonal adalah ibu-ibu yang punya keinginan untuk memdarmabaktikan sekuruh hidupnya untuk kepentingan keluarga. Para ibu ini percaya bahwa seluruh pengorbanan yang selama ini mereka


(39)

berikan bertujuan agar keluarga dan anak-anak mereka menjadi lebih baik. Sementara modern adalah kelompok ibu yang memiliki pandangan yang berbeda mengenai kepemilikan anak. Para ibu ini memiliki anak dan selalu ingin mendapatkan cinta dari anak mereka. Mereka mencintai anak-anak mereka dan ingin sesuatu yang terbaik buat masa depan anak-anak-anak-anak mereka namun di sisi lain mereka juga tidak mau menjadi ibu yang kerepotan dalam mengurusi keluarga mereka. Meskipun mereka ingin anak-anak mendapatkan makanan sehari-hari yang sehat, namun mereka juga ingin menyiapkan makanan tersebut dengan mudah.

Segmentasi pasar ibu di Indonesia, menurut Kartajaya (2005:28), ada lima segmen berdasarkan nilai-nilai dan perilaku ibu, yaitu”conservativist, socialist, high-flyer, ego-centrist, dan cosmopolitan”. 1. Pasar ibu yang ada di segmen conservativist adalah ibu-ibu yang masih

memegang teguh nilai-nilai dasar dalam hidup seperti kejujuran, pekerja keras, dan percaya diri.

2. Pasar ibu di segmen ego-centrist adalah ibu-ibu di segmen ini sangat aktif dalam organisasi dan kegiatan sosial kemasyarakatan, baik di antara tetangga.

3. Pasar ibu di segmen high flyer adalah ibu yang memandang bahwa kesuksesan secara materi ini penting.

4. Pasar ibu di segmen ego-centrist adalah para ibu yang mempunyai niai individualis dan cenderung sangat dominan dalam hidupnya.


(40)

5. Pasar ibu di segmen cosmopolitan adalah didominasi oleh para ibu yang sudah berpandangan lebih modern. Contohnya ibu di Indonesia yang tergolong dalam segmen ini mungkin salah satu artis legendaris Indonesia yaitu Christine Hakim.

2.1.5 Hubungan antar konsep

Di Indonesia wanita yang berkarir di luar rumah tangga juga di tuntut untuk menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik. Hal ini karena masih adanya pandangan tradisional, bahwa tugas seorang ibu adalah mengatur rumah tangga dan mendidik anak. Ibu yang bekerja adalah wanita yang independen, mempunyai wawasan luas, lebih percaya diri, tetapi juga susah membagi waktu sehingga mengalami semacam gultry feeling atau berdosa karena waktu lebih banyak digunakan untuk bekerja dari pada mendidik anak. Seorang ibu tentu akan selalu mendedikasikan hidupnya untuk pengembangan dan kebaikan anak-anaknya. Menurut Kartajaya (2005:52) “ibu bekerja yang paling menentukan untuk berbelanja di hypermarket mana”, hal ini di latarbelakangi dengan faktor-faktor Retail Mix, yang ditawarkan oleh pengelola manajemen suatu hypermarket. Misalnya saja harga dan jenis produk barang yang ditawarkan di hypermarket lebih murah dan lebih lengkap apabila di bandingkan dengan toko-toko kecil atau supermarket, sehingga para ibu bekerja cenderung memilih berbelanja di hypermarket dari pada supermarket, untuk menghemat biaya pengeluaran rumah tangga.


(41)

Simpul dari keseluruhan strategi pemasaran adalah segmentasi. Berdasarkan segmentasi pelanggan dapat menyusun dan mengimplementasikan strategi produk, promosi, pelayanan, atau strategi harga. “Segmentasi adalah jendela bagi pemasar untuk melihat pasar secara teliti”. Menurut Kartajaya (2005:16), ibu–ibu bekerja sangat peduli dalam membandingkan harga dan kualitas, maka dalam mempromosikan suatu produk ke ibu, para pemasar haruslah selalu menekankan aspek value-for-money produk, alias murah tapi berkualitas. Misalnya saja “Hypermarket Carrefour adalah hypermarket yang menjadi favorit ibu-ibu bekerja yang konsisten menyampaikan konsep value-for-money dalam pesan-pesan promosinya”. Menurut Kartajaya (2005:26), value atau nilai yang didapatkan dari sebuah produk atau jasa itulah yang selalu digarisbawahi oleh kaum ibu bekerja ketika harus mengambil keputusan membeli suatu produk atau menggunakan servis. Seorang ibu memang tidak mengutamakan harga yang murah saja dalam membeli suatu produk atau barang. Namun, yang diperhatikan adalah “apakah yang bisa sebanding dengan uang yang harus di keluarkan”.

2.1.6 Teori Perilaku Kaum konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2007:214) perilaku konsumen adalah perilaku dari konsumen akhir, individu, dan rumah tangga, yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah kebudayaan, sosial, pribadi, psikologis.


(42)

Menurut the American Marketing Assosiation (setiadi 2003:3), perilaku konsumen merupakan inretaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup meraka.

Minor dan Mowen (2006:6) menyatakan bahwa perilaku konsumen didefenisikan sebagai studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang dan jasa, pengalaman, serta ide-ide.

Konsumen di Indonesia merupakan konsumen yang beragam sebagaimana konsumen lainnya di belahan dunia lain. Para pemasar wajib memahami keragaman dan kesamaan konsumen agar mampu memasarkan produknya dengan baik.

2.1.7. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen

Menurut Kotler (2007:214) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah budaya, sosial, pribadi, psikologis. Faktor-faktor tersebut harus diperhitungkan untuk mengetahui seberapa jauh dapat memperhitungkan pembelian konsumen.

1. Faktor budaya

Menurut Sumarwan (2004:170) budaya adalah segala nilai, pemikiran, simbol yang mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan dan kebiasaan seseorang dan masyarakat. Adapun unsur-unsur budaya antara lain:


(43)

a. Nilai

Nilai adalah kepercayaan atau segala sesuatu yang di anggap penting oleh seseoarang atau suatu masyarakat.

b. Kebiasaan

Kebiasaan adalah berbagai bentuk perilaku dan tindakan yang diterima secara budaya.

2. Faktor sosial

Menurut Dr. Bambang Rudinto sosial adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai acuan dalam berinteraksi antar manusia dalam konteks masyarakat atau komuniti, sebagai acuan berarti sosial bersifat abstrak yang berisi simbol-simbol berkaitan dengan pemahaman terhadap lingkungan, dan berfungsi untuk mengatur tindakan-tindakan yang di munculkan oleh individu-individu sebagai anggota masyarakat.

a. Kelompok acuan

Seorang individu atau sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang.

b. Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.

3. Faktor pribadi

Menurut Sumarwan (2004:47) pribadi merupakan perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri manusia. Perbedaan karakteristik


(44)

tersebut menggambarkan ciri unik dari masing-masing individu. Karakteristik ini muncul dari dalam diri konsumen dan ada di luar kontrol pemasar.

a. Situasi ekonomi

Situasi ekonomi sekarang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecendrungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat minat. Indikator ekonomi harus diperhatikan pemasar agar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang strategi pemasaran.

b. Gaya hidup

Gaya hidup menggambarkan perilaku seseorang, yaitu bagaimana ia hidup, menggunakan uangnya dan memanfaatkan waktu yang di milikinya. Gaya hidup seseorang biasanya tidak permanen dan cepat berubah disesuaikan dengan perubahan hidupnya.

c. Kepribadian

Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis manusia yang khas yang menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya.

4. Faktor psikologis

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:218) faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan tempat tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh di masa lampau atau antisipasinya


(45)

pada waktu yang akan datang. Pilihan produk yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis yang penting antara lain:

a. Motivasi

Motivasi merupakan suatu kebutuhan yang secara cukup di rangsang untuk membuat seseorang mencari kepuasan atas kebutuhannya.

b. Persepsi

Persepsi adalah proses di mana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambaran yang berarti mengenai dunia.

c. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan perubahan pada perilaku individu yang muncul dari pengalaman.

2.1.8. Proses Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:219) keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli produk. Untuk sampai ketahap pembelian, terdapat langkah-langkah dalam proses pembelian dengan tahap sebagai berikut (Kotler dan Armstrong 2001:222):

1. Tahap pengenalan kebutuhan, yaitu tahap pertama proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen mengenali suatu masalah atau kebutuhan.


(46)

2. Pencarian informasi, yaitu tahap proses pengambilan keputusan dimana konsumen telah tertarik untuk mencari lebih banyak informasi. 3. Evaluasi alternatif, yaitu tahap dalam proses pengambilan keputusan

pembelian di mana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternatif dalam satu susunan pilihan.

4. Keputusan membeli, yaitu tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli produk.

5. Perilaku pasca pembelian, yaitu tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan kepuasan atau tidakpuasan yang mereka rasakan.

Prilaku membeli sangat berbeda untuk setiap produk. Semakin kompleks keputusan biasanya akan melibatkan semakin banyak pihak yang terkait dan semakin banyak pertimbangan. Adapun tipe-tipe prilaku membeli berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat pembeli dan tingkat perbedaan diantara merek (Kotler dan Keller 2007:234):

a. Perilaku membeli yang kompleks

Perilaku membeli konsumen dalam berbagai situasi bercirikan keterlibatan mendalam konsumen dalam membeli.

b. Perilaku membeli yang mengurangi ketidakcocokan

Terjadi ketika konsumen sangat terlibat dengan pembelian yang mahal, jarang atau beresiko tetapi hanya melihat sedikit perbedaan diantara merek-merek yang ada.


(47)

c. Perilaku membeli karena kebiasaan

Perilaku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan keterlibatan konsumen yang rendah dan sedikit perbedaan yang dirasakan di antara merek-merek yang ada.

d. Perilaku membeli yang mencari variasi

Perilaku membeli konsumen yang bercirikan rendahnya keterlibatan konsumen tetapi perbedaan di antara merek di anggap besar.

2.2. Peneliti Terdahulu

Penelitian Ziddu (2011) yang berjudul Pengaruh Bauran Ritel Terhadap Citra Toko (Studi Pada Persepsi Konsumen Matahari Department Store Tunjangan Plaza Surabaya) Penelitian ini berusaha menjelaskan hubungan kausalitas antara elemen bauran ritel yaitu antara lain: apakah bauran ritel yang terdiri dari lokasi toko, pelayanan, produk, harga, suasana toko, karyawan toko, dan metode promosi berpengaruh terhadap citra toko pada Matahari Department store. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk kota Surabaya yang pernah berkunjung ke Matahari Department Store Tunjungan Plaza Surabaya dengan jumlah populasi infinite. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dan penarikan sampel dilakukan dengan accidental sampling serta alat analisis regresi linear berganda untuk mempengaruhi besarnya pengaruh tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan diketahui bahwa nilai koefisien determinasi berganda R square sebesar 0,647 hal ini berarti bahwa besarnya kontribusi pengaruh variabel bauran ritel yang terdiri dari lokasi toko ,pelayanan, produk,


(48)

harga, suasana toko, karyawan toko dan metode promosi secara bersama-sama terhadap variabel terikat citra toko pada Matahari Department store adalah sebesar 0,647 atau 64,7%. Sedangkan sisanya sebesar 35,3% dipengaruh oleh variabel lain diluar model penelitian ini.

Mustamsikin (2012), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Kualitas produk, Kualitas Pelayanan, Kualitas Harga, Kualitas lokasi, Kualitas Promosi, Kualitas Suasana Toko Dan Nilai Pelanggan Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT. Matahari Department Store menunjukkan menguji pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan dan nilai pelanggan secara parsial dan berganda terhadap kepuasan pelanggan PT. Matahari Department Store Kudus dan menentukan variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kepuasan pelanggan PT. Matahari Department Store Kudus.

2.3. Kerangka konseptual

Keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis dari pembeli, sebagian besar tidak dapat dikendalikan oleh pemasar dan harus benar-benar diperhitungkan (Setiadi, 2003: 11). Sedangkan Peritel adalah pengusaha yang menjual barang atau jasa secara eceran kepada masyarakat sebagai konsumen (Ma’ruf, 2005 : 71). Para ritel ini menggabungkan unsur-unsur bauran eceran untuk menarik pasar sasaran dan dapat memenuhi harapan-harapan para pelanggan, sehingga akan menciptakan kepuasan bagi pelanggan. Bauran pemasaran ritel terdiri dari :


(49)

a. Harga

Merupakan nilai produk yang dipertukarkan konsumen untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan.

b. Produk

produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan untuk kebutuhan para konsumen.

c. Promosi

Promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan atau dalam rangka mempertahankan minat pelanggan untuk tetap berbelanja padanya.

d. Pelayanan

Merupakan tindakan atau perbuatan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.

e. Fasilitas fisik

Merupakan struktur fisik dari sebuah toko yang merupakan komponen utama yang terlihat dalam membentuk kesan sebuah toko yang dilakukan pengecer dalam melakukan penempatan tokonya dan kegiatan dalam menyediakan saluran pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen.

f. Lokasi


(50)

Sumber : Gilbert (2003) diolah penulis Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.4. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka hipotesis penelitian ini adalah : “Harga, Produk, Promosi, Pelayanan, Fasilitas Fisik dan Lokasi berpengaruh positif terhadap kaum ibu melakukan pembelian di Matahari Department Store Plaza Medan Fair Jl. Gatot Subroto No.30 Medan.

HARGA (X1) PRODUK

(X2)

KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Y) PROMOSI

(X3) PELAYANAN

(X4)

FASILITAS FISIK (X5)

LOKASI (X6)


(51)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausual, yaitu “penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya” (Umar,2003:30).

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Matahari Department Store Plaza Medan Fair Jl. Gatot Subroto No.30 Medan . Waktu penelitian ini dilakukan mulai bulan Agustus sampai dengan September 2012.

3.3. Batasan Operasional

a. Penelitian ini memakai 6 jenis variable bebas ( X ) yaitu Harga (X1), Produk (X2), Promosi (X3), Pelayanan (X4), Fasilitas Fisik (X5), Lokasi (X6)

b. Variabel terikat ( Y ) yaitu keputusan pembelian. 3.4. Defenisi Operasional

Defenisi operasionalisasi dari variabel yang diteliti adalah : Tabel 3.1

Operasional Variabel

Variabel Defenisi Indikator Skala

Harga (X1) Nilai yang dipertukarkan konsumen untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan

1. Harga barang

yang murah 2. Kesesuaian

harga secara umum

3. Pilihan harga

4. Harga sesuai

dengan kualitas


(52)

produk Produk (X2) Segala sesuatu yang ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan 1. Kelengkapan jenis barang 2. Keadaan barang 3. Kelengkapan merek 4. Persediaan barang 5. Kelengkapan produk baru Likert Promosi (X3) Usaha yang dilakukan agar dapat menarik pelanggan

1. Poin belanja 2. Hadiah menarik 3. Media promosi

Likert Pelayanan (X4) Tindakan atau perbuatan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan 1. Tersedianya pusat informasi 2. Pramuniaga yang ramah 3. Pramuniaga yang cekatan 4. Jumlah pramuniaga 5. Jumlah kassa

6. Layanan transaksi Likert Fasilitas Fisik (X5) Menarik minat konsumen agar datang ketoko dan melakukan pembelian 1. Temperatur dalam ruangan 2. Area bangunan

yang luas 3. Lambang dan

logo

4. Arsitektur bangunan yang baik

5. Penerangan pada bagian luar toko

6. Penerangan pada bagian dalam toko Likert Lokasi (X6) Tempat pelayanan bagi pelanggan

1. Strategis, dekat dengan pusat keramaian

2. Mudah dicapai

3. Dilalui oleh

angkutan umum


(53)

Keputusan pembelian (Y) Merupakan tahap dimana konsumen benar-benar membeli produk 1. Informasi tentang kualitas 2. Pembelian karena kebiasaan 3. Pembelian yang mencari variasi Likert

Sumber : Ma’ruf (2005) diolah penulis. 3.5. Skala pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengatur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan dijadikan sebagai titik tolak untuk untuk menyusun item-item intrusmen yang dapat berupa peryataan atau pertayaan (Sugiyono 2007:86)

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert

No Skala Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2005 :86) 3.6. Pulasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2005:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah kaum ibu yang melakukan pembelian di


(54)

Matahari Department Store Plaza Medan Fair, dengan rata-rata setiap harinya 700 orang pengunjung dan diantaranya 420 orang pengunjung tersebut adalah kaum ibu.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian (Kuncoro, 2003:107).

Sampel diambil dengan menggunakan rumus Solvin (Umar, 2004 : 78), yaitu : n = N

( 1 + Ne)

Dimana :

2

n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang masih dapat ditolerir.

Maka Jumlah sample yang diperoleh adalah : n = 420/(1+420(0,1)2

n = 84 sampel, jadi sampel yang diambil adalah 84 orang )

Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan teknik accidental sampling dimana dalam purposive sampling, peneliti memilih sampel berdasarkan pertimbangan/tujuan tertentu yang disesuaikan dengan maksud penelitian, kriteria responden adalah semua kaum ibu yang sudah pernah melakukan pembelian. Sedangkan teknik accidental sampling merupakan teknik pengambilan sampel di mana responden yang dipilih kebetulan ditemui


(55)

oleh peneliti. Pada penelitian ini kriteria sampel yang ditentukan peneliti adalah kaum ibu yang melakukan pembelian pada Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan.

3.7. Metode Pengumpulan Data a. Daftar Pertanyaan (questioner)

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan sejumlah daftar pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab.

b. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan data melalui jurnal dan internet yang menjadi bahan refrensi pendukung bagi peneliti.

3.8. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini menurut cara memperolehnya berupa: a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari responden dengan memberikan kuesioner/daftar pertanyaan kepada konsumen Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan.

b. Daftar Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen dan laporan-laporan tertulis perusahaan, literature-literatur yang ada di perusahaan dan bagian bahan-bahan atau tulisan lain yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti.

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah instrumen yang sesuai dengan sifat data yang dikumpulkan dan dapat


(56)

menjamin bahwa data yang dikumpulkan itu sahih (valid) dan dapat dipercaya (reliabel).

Validitas menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang seharusnya diukur. Reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi dan konsistensi dari pengukurannya yaitu instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama menghasilkan data yang sama (situmorang, et all 2008:30). Uji validitas dan reliabilitas akan dilakukan pada kaum ibu yang melakukan pembelian di Matahari Department Store Plaza Medan Fair sebanyak 30 responden di luar responden pembelian.

3.9.1. Uji validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (konsioner). Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau r hitung dari variabel penelitian dengan nilai r tabel. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS ( statistical package for the social sciens ) 16.00 for windows.

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel maka peryataan dinyatakan valid


(57)

Untuk menguji ketepatan kuesioner, dilakukan uji validitas instrument terhadap 30 orang kaum ibu yang melakukan pembelian di Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan di luar sampel penelitian.

3.9.2. Uji Reliabilitas

Uji realiabitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan di tentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pernyataan reliable

b. Jika r alpha negative atau < dari r tabel maka pernyataan tidak reliable 3.10. Metode Analisis Data

3.10.1. Metode Analisis deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis di mana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diintrepetasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.

3.10.2. Analisis Linier Berganda

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linier berganda. Analisis regresi berganda di tujukan untuk menentukan hubungan linear antara beberapa-beberapa variabel bebas yang biasa disebut X1, X2, X3 dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y ( Ginting, 2008:191 )


(58)

Persamaan yang digunakan adalah : Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Keterangan :

Y = Keputusan pembelian

a = Konstanta

b1b2b3b4 = Koefesien regresi

X1 = Harga

X2 = Produk

X3 = Promosi

X4 = Pelayanan

X5 = Fasilitas Fisik X6 = Lokasi Toko

e = Standar error

3.10.3. Uji Asumsi Klasik

` Sebelum melakukan analisi regresi, agar mendapatkan perkiraan yang tidak bisa dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed)


(59)

diatas signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal ( Situmorang, 2010:97 )

2. Uji Heteroskedasitas

Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedatisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedatisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedaastisitas. 3. Uji Multikolinearitas

Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetaui apakah ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF ( variance inflation factor ) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak gtolerance > 1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolineritas ( Situmorang, 2010:136 )

3.10.4 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian maka dilakukan pengujian dengan menggunakan :


(60)

1. Uji signifikan Simultan ( Uji – F )

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah : H0 : b1, b2, b3, b4, b5, b6

Hα : b

= 0 artinya variabel bebas yang terdiri dari harga, produk, promosi, pelayanan, fasilitas fisik dan lokasi secara serentak tidak terdapat pengaruh terhadap variabel terikat, yakni keputusan pembelian kaum ibu

1, b2, b3, b4, b5, b6

Kriteria pengambilan keputusannya adalah :

≠ 0 artinya variabel bebas yang terdiri dari harga, produk, promosi, pelayanan, fasilitas fisik dan lokasi secara serentak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat, yakni keputusan pembelian kaum ibu.

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel

Hα ditolak jika F

pada α= 5%

hitung > Ftabel

2. Uji Signifikan Parsial ( Uji – t )

pada α= 5%

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial ( individual ) terhadap variasi variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah :

H0 : bi = 0, artinya suatu variabel bebas yang terdiri dari harga, produk,

promosi, pelayanan, fasilitas fisik dan lokasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat.


(61)

Hα : bi

Kriteria pengambilan keputusan adalah :

≠ 0, artinya adalah suatu variabel bebas yang terdiri dari harga, produk, promosi, pelayanan, fasilitas fisik dan lokasi berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.

H0 diterima jika Thitung < Ttabel

Hα ditolak jika T

pada α= 5%

hitung > Ttabel

3. Koefesien Determinasi (R

pada α= 5%

2

Koefesien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar konstribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika koefisien determinasi (R

)

2

) semakin besar ( mendekati satu ) menunjukkan semakin baik kamampuan X menerangkan Y, dimana 0< R2< 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil ( mendekati nol ), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.


(62)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Matahari Department Store 4.1.1 Sejarah Singkat Matahari Department Store

PT. Matahari Putra Prima dimulai sejak tahun 1958 dimana Bapak Hari Darmawan, mendirikan suatu perusahaan dagang yang mengoperasikan toko seluas 150 meter persegi di Pasar Baru Jakarta Pusat yang menjual pakaian dari usaha konveksi garment di lantai dua bangunan toko tersebut. Toko serba ada Matahari yang pertama dibuka pada tahun 1972 dengan luas sekitar 1500 meter persegi yang juga terletak di bilangan pasar baru. Dari konsentrasi penjualan pakaian-pakaian impor dari Eropa, PT. Matahari Putra Prima mengalihkan pada pakaian-pakaian buatan lokal sejak adanya pengenaan tarif impor di tahun 1975. Sejak saat itu pula segmen pasar diarahkan pada segmentasi berpenghasilan menengah.

Pada tahun 1984, dua belas tahun setelah pembukaan toko yang pertama, PT. Matahari Putra Prima tampil sebagai salah satu perusahaan jaringan “toko serba ada” dengan jumlah keseluruhan sebanyak 11 toko tersebar di 3 kota utama Jawa Barat yaitu Jakarta, Bogor dan Bandung. Hanya berselang waktu delapan tahun sesudah tahun 1984, telah berhasil dibuka tambahan 22 toko baru. Per tanggal 30 juni 1992, PT. Matahari Putra Prima membuka 33 buah toko yang tersebar di 16 kota di seluruh Indonesia.


(63)

Untuk periode akhir tahun 1988 sampai dengan 30 Juni 1992, perkembangan usaha perseroan memperlihatkan trend yang membaik bila ditinjau dari pertumbuhan jumalh toko yang diusahakan. Secara aktual dengan memperlihatkan efek penggabungan usaha perseroan dengan PT. Matahari Setia Darma dan PT. Matahari Agung Perdana pada bulan Mei 1991 yang diperhitungkan surut per 31 Desember 1988, jumlah toko yang diusahakan perseroan adalah 9 buah yang kemudian menjadi 12 toko akhir tahun 1989 dan 15 toko pada akhir tahun 1990. Per 31 Desember 1991 setelah pengalihan 13 toko dari PT. Matahari Putra Perkasa ke perseroan yang dilakukan pada bulan Mei 1991, jumlah toko pada pertengahan pertama tahun 1992, jumlah toko meningkat menjadi 33 buah per 30 Juni 1992.

4.1.2 Visi Dan Misi Matahari Department Store Visi Matahari Department Store:

“Menjadi peritel utama pilihan konsumen” Misi Matahari Departement Store:

Konsisten menawarkan berbagai macam produk bernilai tepat guna dengan pelayanan terbaik guna meningkatkan kualitas dan gaya hidup konsumen.

4.1.3 Filosofi Perusahaan

Berikut adalah filosofi Matahari Departement Store:

1. Matahari berusaha menciptakan tingkat hidup yang lebih baik bagi seluruh karyawan.


(64)

2. Matahari berusaha menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, tentram, dan sejahtera sebagai pancaran cita-cita karyawan.

3. Matahari berusaha menciptakan sistem organisasi terpadu demi masa depan perusahaan dan karyawan atas dasar efisiensi kerja yang maksimal.

4. Matahari berusaha mendidik, melatih dan mengembangkan seluruh karyawan yang merata tanpa membedakan tradisi, agama, asal keturunan, sadar akan tugas dan kewajiban, menjunjung tinggi tujuan perusahaan sebagai penunjang perokonomian Negara.

5. Matahari berharap atas dasar sinkronisasi, saling percaya mempercayai, hormat menghormati, kerjasama yang baik dengan azas kekeluargaan untuk mencapai kemajuan yang kekal abadi.

4.1.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi di perusahaan Matahari terdiri dari Board of Commisioner, Board Director, Business Unit Director dan Senior Management.


(65)

Sumber

Gambar 4.1: Struktur Organisasi PT. Matahari Putra Prima,Tbk- Kantor Pusat

4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah instrumen yang sesuai dengan sifat data yang dikumpulkan dan dapat menjamin bahwa data yang dikumpulkan itu sahih (valid) dan dapat dipercaya (reliabel). Validitas menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan untuk

Store Manager Presiden Komisaris Manager

Komisaris Komisaris

Presiden Direktur

Coorporate Secretary

Bisnis Unit Direktur

Coporate Senior Manager Spv Direktur 1, 2,

3

Manager Regional

Manager

Manager

Staf Staf


(66)

mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang seharusnya diukur. Reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi dan konsistensi dari pengukurannya yaitu instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama menghasilkan data yang sama (situmorang, et all 2008:30).

Tabel 4.1

Uji Validitas dan Reliabilitas Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach 's Alpha if Item Deleted 1. Variabel Harga

a. Saya berbelanja di Matahari Department Store karena harga yang murah

93.7667 320.530 .426 .956

b. Saya berpendapat bahwa harga bersaing dengan Department Store lain

93.8667 317.223 .484 .956

c. Saya tertarik ke Matahari Department Store karena menyediakan barang dengan berbagai pilihan harga dari yang murah sampai yang relatif mahal

93.6000 320.179 .375 .956

d. Harga sesuai dengan kualitas produk yang diberikan

93.7333 317.995 .488 .956 e. Bagi saya harga mahal tidak

menjadi masalah

93.5000 312.948 .738 .954 f. Bagi saya harga murah

merupakan daya tarik

93.8333 310.902 .529 .956

2. Variabel Produk

a. Saya berpendapat bahwa jenis barang yang tersedia di Matahari Department Store relatif lengkap

93.8667 307.982 .685 .954

b. Kondisi barang di Matahari Department Store selalu up to date

94.0667 314.340 .463 .956

c. Jenis merek yang tersedia lumayan lengkap


(1)

4

4

3

3

4

2

5

4

5

5

3

2

5

5

4

4

4

3

3

4

4

4

2

3

4

4

5

4

4

4

5

4

4

3

4

4

5

3

3

3

3

5

4

4

4

4

3

4

4

4

4

4

3

2

5

4

3

3

3

4

5

5

4

4

4

5

4

4

4

4

4

5

3

3

3

2

2

4

4

4

3

4

3

3

3

4

4

3

3

4

5

4

5

4

4

2

5

4

4

4

4

4

4

1

4

4

4

5

4

4

4

4

3

4

3

4

4

4

4

4

3

3

4

4

3

4

4

4

4

4

4

4

4

5

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

5

4

4

4

3

4

4

4

4

4

5

4

4

2

2

4

4

3

5

1

4

5

4

4

4

4

4

5

2

4

4

4

5

3

4

4

4

4

4

4

4

4

5

3

5

5

4

4

5

1

2

3

3

4

2

1

4

4

3

3

4

4

4

3

4

4

3

4

3

4

4

4

4

4

4

4

5

4

5

3

4

3

4

4

4

2

4

3

3

3

1

3

3

4

4

4

4

4

4

4

5

3

5

4

4

4

4

4

3

3

4

4

1

5

5

3

3

3

2

4

4

3

3

4

3

5

4

4

4

5

5

1

2

2

2

5

5

4

4

2

4

4

3

4

3

4

3

4

3

3

4

4

1

5

4

5

4

4

5

3

4

5

4

3

3

5

5

4

4

4

5

5

4

1

5

2

4

5

3

4

3

3

3

5

4

4

4

4

2

4

3

4

4

4

3


(2)

LAMPIRAN 4. Uji Normalitas, Heteroskedastisitas, dan Multikolineritas

Uji Normalitas


(3)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandard

ized

Residual

N

84

Normal Parameters

a,,b

Mean

.0000000

Std. Deviation

1.06125684

Most Extreme

Differences

Absolute

.085

Positive

.048

Negative

-.085

Kolmogorov-Smirnov Z

.783

Asymp. Sig. (2-tailed)

.573

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.


(4)

Uji Gletrser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.527 1.626 -.324 .747

Harga -.018 .030 -.070 -.601 .550

produk -.002 .038 -.005 -.046 .963

promosi .047 .058 .094 .820 .415

pelayanan .015 .040 .043 .368 .714

fas.fisik .045 .042 .121 1.060 .292

lokasi .020 .060 .037 .328 .744

a. Dependent Variable: absut

Uji Multikolinearitas

Variabel

Collinearity Statistics

Tolerance

VIF

Harga

.898 1.113

Produk

.701 1.110

Promosi

.834 1.199

Pelayanan

.889 1.124

Fasilitas Fisik

.870 1.149


(5)

LAMPIRAN 5. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis Regresi Linear Berganda

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T

Sig.

B

Std. Error

Beta

1 (Constant)

7.329 2.608 17.810 .006

Harga (X

1

)

.069 .046 .159 24.506 .036

Produk (X2)

.043 .065 .070 30.658 .013

Promosi (X3)

.328 .090 .399 23.633 .001

Pelayanan (X4)

.009 .063 .015 39.142 .017

fas.fisik (X

5

)

.040 .074 .058 37.543 .039

Lokasi (X

6

)

.021 .103 .022 26.200 .042


(6)

LAMPIRAN 6. Pengujian Hipotesis

Uji Statistik F (Uji signifikan Secara Serempak)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 27.054 6 4.509 73.724 .003a

Residual 93.232 77 1.211

Total 120.286 83

a. Predictors: (Constant), Lokasi, Pelayanan, Produk, Harga, Fasilitas Fisik, Promosi b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Uji Statistik-t (Uji Signifikan Secara Parsial)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T

Sig.

B

Std. Error

Beta

1 (Constant)

7.329 2.608 17.810 .006

Harga

.069 .046 .159 24.506 .036

Produk

.043 .065 .070 30.658 .013

Promosi

.328 .090 .399 23.633 .001

Pelayanan

.009 .063 .015 39.142 .017

fas.fisik

.040 .074 .058 37.543 .039

Lokasi

.021 .103 .022 26.200 .042

Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .743a .625 .465 1.100 1.197

a. Predictors: (Constant), Lokasi, Pelayanan, Produk, Harga, Fasilitas Fisik, Promosi b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian