Implementasi Penanggulangan Eksploitasi Seksual Terhadap Anak-anak di Kota Surakarta

1. Implementasi Penanggulangan Eksploitasi Seksual Terhadap Anak-anak di Kota Surakarta

1.1 Proses Implementasi Kebijakan Penanggulangan Eksploitasi Seksual Komersial di Kota Surakarta

Proses implementasi merupakan tahapan yang paling penting dalam proses kebijakan, karena itulah implementasi merupakan hal yang paling berat. Implementasi mencakup banyak kegiatan yang dilakukan oleh aparat pelaksana supaya kebijakan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan oleh para aparat pemerintah.

Tahapan implementasi kebijakan penanggulangan ESKA itu sendiri juga mempunyai tahapan dalam pelaksanaannya, yaitu tahapan awal, tahapan rencana aksi kota dan tahapan pelaksanaan serta kegiatan-kegiatan di dalamnya. Kegiatan yang dilakukan pada saat Tahapan Awal yaitu sosialisasi kepada masyarakat, yang menjelaskan bahwa semakin maraknya praktek ESKA di kota Surakarta ini yang menimbulkan keresahan di masyarakat, terutama orang tua yang mempunyai anak yang sedang beranjak remaja. Sosialisasi juga diadakan di sekolah-sekolah seperti SMP, SMK, SMA, di jalanan itu yang terutama anak-anak jalanan yang memang rentan

commit to user

dapat dikatakan memang tidak mudah, karena ada yang mendukung serta ada pula yang menolak sosialisasi tersebut, akan tetapi lebih banyak masyarakat yang setuju. Tahapan selanjutnya adalah tahapan Rencana Aksi Kota, setelah adanya sosialisasi dari pihak pemerintah kepada masyarakat pada umumnya, kemudian dilanjutkan dengan rencana aksi kota, dengan melakukan berbagai macam kegiatan yang berhubungan dengan penanggulangan ESKA di kota Surakarta, yaitu adanya seminar penghapusan kekerasan anak, eksploitasi seksual terhadap anak, kemitraan dengan komisi perlindungan anak dan PKK Kota Surakarta, seminar tentang HIV dan perlindungan anak bagi anak-anak SMP di kota Surakarta, dari aparat pemerintah terjun langsung ke masyarakat untuk memberikan penyuluhan kepada warga di beberapa kecamatan di kota Surakarta dll. Tahapan yang terakhir adalah tahapan pelaksanaan, pada tahapan pelaksanaan ini para aparat pemerintah lebih gencar melakukan kegiatan yang berhubungan dengan penanggulangan eskploitasi seksual komersial terhadap anak-anak, yang perlu dijelaskan disini adalah bahwa rencana aksi kota dengan tahapan pelaksanaan dapat dikatakan sama, akan tetapi lebih kompleks pada tahapan pelaksanaan, karena kegiatan pada tahapan pelaksanaan lebih mengarah pada secara keseluruhan, kegiatan-kgeiatan yang berhubungan dengan penanggulangan ESKA, seperti yang pertama Training of trainer kesehatan reproduksi HIV/AIDS dan perlindungan anak bagi anak SMP di Surakarta, kemitraan dengan UNICEF, yang kedua

commit to user

reproduksi remaja kelurahan mangkubumen kemitraan dengan UNICEF, yang ketiga penyususna program kerja perlindungan anak kota Surakarta tahun 2009 kemitraan dengan UNICF dan masih banyak lagi. Berikut penjelasan Kasubbid Pengembangan Perlindungan Anak, Bapak Drs. A. Fahrudin, HS :

“…tahapan awal untuk penanggulangan ya seperti sosialisasi untuk menanggulangi hal-hal seperti eksploitasi begitu mbak, sosialisasi juga diadakan di sekolah-sekolah karena itu salah satu tempat yang juga paling rawan, dan juga jalanan karena juga kehidupan jalanan kan lebih liar mbak. Setelah itu tahap rencana aksi kota sekaligus tahap pelaksanaannya. Ya itu termasuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan penaggulangan ESKA…” (Wawancara 5 Januari 2012)

Hal yang senada juga diungkapkan oleh Koordinator Divisi Layanan, Ibu Sumilir Wijayanti : “…seperti yang dikatakan oleh pak fahruddin ya mbak, tahapan awal

ya pasti sosialisasi ke masyarakat dulu, kita lihat bagaimana respon masyarakat pada umumnya,tapi saya yakin rspon masyarakat sudah cukup baik, karena mereka yang saya lihat juga antusias, nah setelah itu ya rencana aksi kota itu sebagai tindak lanjut daripada tahap sosialisasi tadi, kegiatan itu ya bermacam-macam yang memang mengarah pada pelaksanaan kebijakan tersebut…” (Wawancara 6 Januari 2012)

Hal lain juga dituturkan oleh Koordinator Program untuk Bidang Perlindungan Anak dari Yayasan KAKAK (Kepedulian untuk Konsumen Anak), Ibu Rita Hastuti :

“…kalau dari pemerintah memang seperti itu proses implementasi atau pelaksanaannyaya mbak, kita disini secara tim juga sedikit banyak mengetahui masalah proses implementasinya, akan tetapi kita tidak bisa ikut campur hanya sekedar tau saja, kita tau ya karena kita diajak bekerjasama juga dengan lembaga-lembaga lain juga yang sama, kan itu prosesnya memang melibatkan stake holder yang lain

commit to user

itu, karena semua saling berhubungan dan kita juga mempunyai kepentingan yang sama juga kedepannya untuk menanggulangi hal tersebut…” (Wawancara 5 Maret 2012)

Gambar 1.1

Berikut ini adalah gambar sosialisasi yang dilakukan oleh BAPERMAS PP, PA dan KB :

commit to user

Sosialisasi ESKA di SMK 6 Surakarta

Sumber : BAPERMAS PP, PA dan KB

Gambar 1.3 Sosialisasi di SMK 3 Surakarta

Sumber : BAPERMAS PP, PA dan KB

commit to user

proses implementasi kebijakan penanggulangan eksploitasi seksual komersial terhadap anak di kota Surakarta mempunyai beberapa tahapan- tahapan yang dilaksanakan untuk dapat mendukung keberhasilan proses implementasi tersebut. Tahapan-tahapan selama pelaksanaan kebijakan penanggulangan eksploitasi seksual komersial terhadap anak sudah dapat dijalankan dengan baik mulai dari tahapan awal yaitu proses sosialisasi, rencana aksi kota hingga pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan ESKA.