4.1.1 Peranan wanita sebagai pribadi
Manusia sebagai makhluk individu mempunyai hubungan erat dengan dirinya sendiri, serta mempunyai dorongan untuk mengabdi dan
mempertahankan dirinya. Dalam tindakannya sehari-hari, manusia kadang- kadang menjurus kepada kepentingan pribadi Walgito, 1994;25 dalam Arbain,
2007;74. Dorongan yang menjurus kepada kepentingan pribadi terlihat dalam
sikap wanita pekerja ketika ia memiliki jati diri sendiri. Wanita tidak ingin hanya menjadi bagian dari suaminya. Wanita memiliki keinginan untuk berbuat sesuatu
yang bisa bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun keluarga dan lingkungannya.
Wanita memiliki harapan-harapan dan potensi yang ada pada dirinya. Wanita ingin mengaktualisasi diri seoptimal mungkin demi pengembangan
dirinya. Hal ini terlihat dari motivasi hampir semua wanita pekerja yang diwawancarai yaitu selain motif ekonomi juga untuk mengembangkan potensi
yang ada di dirinya untuk mengembangkan karier dan mengaplikasikan pendidikan yang dimiliki. Wanita pekerja di PTPN III memiliki latar belakang
pendidikan yang berbeda-beda. Mereka terus menerus bekerja dengan harapan karier terus meningkat.
Setiap perempuan sebagai pribadi memerlukan hubungan dengan lingkungannya yang memotivasinya, merangsang perkembangannya atau
memberikan sesuatu yang ia butuhkan. Lingkungan yang dimaksud adalah
Universitas Sumatera Utara
lingkungan fisik, lingkungan psikis, serta lingkungan rohaniah yang dikandung oleh setiap individu.
Perempuan, ketika melihat adanya peluang untuk mengembangkan diri, dan mendapat dukungan dari lingkungan, akan berusaha berprestasi atau
berusaha untuk maju. Peluang ini akan membuka kesempatan bagi perempuan berpindah strata. Kesempatan ini mendorong perempuan untuk maju bersaing
dan bekerja keras untuk beralih ke strata yang lebih tinggi. Wanita bekerja umumnya dilandasi karena motif ekonomi. Motif ekonomi dilakukan wanita
untuk mencukupkan segala kebutuhan keluarga. Wanita sebagai pribadi mengharapkan dapat berguna terutama bagi keluarganya dengan ikut serta
bekerja. Wanita sebagai pribadi bekerja karena ingin memperlihatkan power yang dimiliki. Wanita sebagai pribadi ingin dianggap memiliki kemandirian
secara ekonomi. Sebelum bekerja di kandir PTPN III, Informan peneliti memiliki
pengalaman pekerjaan yang berbeda-beda. Seperti Ibu Tenty yang dulunya bekerja di Pabrik Industri Karet PIK miliki PTPN III, Ibu Lili yang dulunya
bekerja sebagai guru TK di Gunung Pamelaa PTPN III, Ibu Wita yang dulunya bekerja di Perusahaan Telkomsel Medan, Ibu Nova yang dulunya bekerja di
Perusahaan Malaysia, Ibu Sudiarty yang dulunya bekerja di Pabrik Industri Karet PIK PTPN III, Ibu Yuni yang dulunya bekerja di Kantor Notaris dan Ibu
Nurmasita yang dulunya bekerja di Perusahaan ASTRA. Pengalaman pekerjaan yang dimiliki dijadikan modal untuk terus
mengembangkan kariernya. Hal ini memperlihatkan bahwa wanita pekerja
Universitas Sumatera Utara
merupakan wanita yang gigih dalam mengemban tugas publiknya. Sehingga wanita pekerja memerlukan penghargaan terhadap dirinya oleh suami maupun
lingkungannya. Adanya peran yang telah dikonstruksikan masyarakat berdasarkan kodrat
yang dimiliki wanita yang membuat wanita memiliki peran utama di sektor domestik. Hal ini menimbulkan pemikiran dalam diri wanita pekerja untuk dapat
menyeimbangkan antara kedua peran tersebut. Ada yang memiliki konflik dalam membagi waktu dan berusaha mengatasi kemudian berhasil. Ada yang berusaha
membagi waktu namun urusan domestik terbengkalai. Kebanyakan wanita pekerja memiliki stategi tersendiri agar urusan domestik dan publik tidak
terbengkalai. Salah satu stategi yang dilakukan wanita pekerja umumnya adalah
dengan memperkerjakan Pembantu Rumah Tangga PRT. Meskipun memiliki PRT namun yang menjadi kepala rumah tangga tetaplah perempuan.
Pekerjaan di sektor publik sudah memiliki ketentuan dan kesepakatan yang tidak boleh dilanggar. Seperti di PTPN III, Semua peraturan-peraturan
tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama PKB dan setiap pekerja yang melanggarr ketentuan akan mendapatkan sanksi. Berbeda dengan pekerjaan di
sektor domestik yang bersifat tidak tertulis namun harus dipatuhi dan dijalankan. Wanita pekerja memiliki potensi untuk bekerja dengan baik. Artinya
mampu untuk bekerja dengan baik dan profesional.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2 Peran wanita sebagai istri