pengetahuan seks dan nilai-nilainya yang tidak mudah dikontrol orangtua Halstead Michael, 2004.
2.2.1 Tujuan Pendidikan Seks
Pendidikan seksual selain menerangkan tentang aspek-aspek anatomis dan biologis juga menerangkan tentang aspek-aspek psikologis
dan moral. Pendidikan seksual yang benar harus memasukkan unsur- unsur hak asasi manusia. Juga nilai-nilai kultur dan agama diikutsertakan
sehingga akan merupakan pendidikan akhlak dan moral juga Zainun, 2009.
Tujuan pendidikan seksual adalah untuk membentuk suatu sikap emosional yang sehat terhadap masalah seksual dan membimbing anak
dan remaja ke arah hidup dewasa yang sehat dan bertanggung jawab terhadap kehidupan seksualnya Sumiati, 2009. Pada dasarnya tujuan
pendidikan seksualitas adalah untuk membekali para remaja dalam menghadapi gejolak biologisnya Kartono, 1998.
Mendidik anak secara moral, sosial, dan sesuai dengan perkembangan anak dalam hal pendidikan seks dan pergaulan di sekolah
merupakan tanggung jawab para profesional kesehatan bekerjasama dengan pihak lain Luanaigh, 2009.
Sebuah isu kunci yang diangkat adalah penyediaan pendidikan seks dan pergaulan di sekolah saat ini dan kemungkinan peranannya sebagai
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
faktor pengontribusi tingginya angka kehamilan remaja Luanaigh, 2009.
Pendidikan seks tampak lebih bermanfaat jika dipusatkan kepada kebutuhan remaja dan didiskusikan dengan profesional kesehatan yang
memiliki minat dalam bidang ini Luanaigh, 2009. Untuk mencapai tujuan pendidikan seksual secara maksimal, sebaiknya para pendidik
mempertimbangkan teknik apa yang tepat efektif dan efisien untuk menyampaikan bahan-bahan informasi kepada individu atau sekelompok
individu sebagai berikut: a. Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik,
mental dan proses kematangan emosional yang berkaitan dengan masalah seksual pada remaja
b. Mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan perkembangan dan penyesuaian seksual peran, tuntutan dan
tanggungjawab c. Membentuk sikap dan memberikan pengertian terhadap seks dalam
semua manifestasi yang bervariasi d. Memberikan pengertian bahwa hubungan antara manusia dapat
membawa kepuasan pada kedua individu dan kehidupan keluarga e. Memberikan pengertian mengenai kebutuhan nilai moral yang
esensial untuk memberikan dasar yang rasional dalam membuat keputusan berhubungan dengan perilaku seksual
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
f. Memberikan pengetahuan tentang kesalahan dan penyimpangan seksual agar individu dapat menjaga diri dan melawan eksploitasi
yang dapat mengganggu kesehatan fisik dan mentalnya g. Untuk mengurangi prostitusi ketakutan terhadap seksual yang tidak
rasional dan eksplorasi seks yang berlebihan h. Memberikan pengertian dan kondisi yang dapat membuat individu
melakukan aktivitas seksual secara efektif dalam berbagai peran, misalnya sebagai istri atau suami, orangtua, anggota masyarakat
Sumiati, 2009. Untuk tujuan, isi, metode, dan kesuksesan pendidikan seksual
ditentukan oleh nilai baik langsung atau tidak langsung Halstead Michael, 2004.
2.2.3 Ruang Lingkup Pendidikan Seks