Fungsi Media Sebagai Pemberitaan Newsmaking

43 tanggung jawab sosial sebuah media. Dasar yang digunakan sebagai indikator pengukuran adalah Kode Etik Jurnalistik. Selanjutnya analisis media Obor Rakyat menggunakan keempat elemen fungsi akan dijelaskan secara terperinci dalam sub bab berikut ini.

5.1.1 Fungsi Media Sebagai Pemberitaan Newsmaking

Dalam menyusun dan menyajikan sebuah berita media harus benar, komprehensif, dan cerdas. Media dituntut untuk selalu akurat, dan tidak boleh berbohong. Fakta harus disajikan sebagai fakta, dan pendapat harus dikemukakan murni sebagai pendapat Rivers, dkk, 2003:105. Seperti halnya Obor Rakyat sebagai sebuah media massa dalam menyajikan setiap berita harus sesuai fakta dan akurat. Hal ini telah diatur dalam kode etik jurnalistik Pasal 1: ”Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk. Penafsiran pertama, Independen berarti memberitakan peristiwa atau fakta sesuai dengan suara hati nurani tanpa campur tangan, paksaan, dan intervensi dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers. Penafsiran 2, Akurat berarti dipercaya benar sesuai keadaan objektif ketika peristiwa terjadi. Dalam Obor Rakyat telah terjadi pelanggaran fakta dan keakuratan sebuah berita. Hal ini berkaitan dengan realitas sosok Jokowi. Pada Obor Rakyat Edisi 1 halaman 4 dalam Rubrik Top News, terdapat salah satu tulisan yang berjudul “Jokowi anak Tionghoa”. Isi dari tulisan ini disebutkan bahwa Jokowi seorang keturunan cina, yang mempunyai nama kecil Akwan. Ibu Jokowi diberitakan menikah dengan seorang lelaki cina yang yang bernama Oey Hong Liong. Sebutan nama Jokowi diplesetkan menjadi Joko Oey agar terlihat seperti nama marga cina. Menurut berita yang dimuat dalam www.tribunnews.com 12062014, isu mengenai Jokowi seorang keturunan cina adalah bohong dan fitnah. Disebutkan jelas tertera di akta nikahnya, ayah Jokowi adalah seorang lelaki Jawa bernama Noto Miharjo. Jokowi tercantum beragama Islam dan istrinya Iriana juga beragama Islam. Mereka menikah secara Islam pada tanggal 24 Desember 1986. Begitu pula dengan Kartu Tanda Penduduk Jokowi, tercantum dia beragama Islam. Dalam situs web resmi Portal Nasional RI juga 44 mencantumkan bahwa Joko Widodo beragama Islam. Berita fitnah dalam media Obor Rakyat ini juga dibenarkan oleh kompas.com. Dalam Obor Rakyat edisi 2, halaman 2 rubrik tajuk terdapat judul “Jokowi, Buka Topengmu”. Di dalam salah satu paragrafnya menyebutkan bahwa Jokowi memiliki nama cina lagi yaitu Wie Jo Koh. Disebutkan bahwa nama tersebut diberikan oleh orang tuanya berdasarkan nama seorang leluhurnya yang pertama kali datang ke Indonesia, Wie Jok Nyan. Nama Wie Jo Koh ini hanya kebalikan dari nama Jo ko wi, sehingga bukan marga keturunan cina. Masih dengan isu yang sama, pada tulisan ketiga yang terdapat dalam Obor Rakyat edisi 2, halaman 16 rubrik Socmed halaman terakhir Jokowi disebut telah membohongi diri. Membohongi diri dalam artian dia dituduh tidak mengakui identitasnya sebagai seorang keturunan cina. Dari ketiga tulisan yang terdapat dalam Obor Rakyat edisi 1 dan 2 ini intinya sama mengenai isu identitas Jokowi. Sosok ayahnya berkali-kali disebut untuk menegaskan bahwa Jokowi adalah keturunan cina. Penyajian sebuah berita juga harus komprehensif yang artinya lengkap. Salah satu unsur kelengkapan dalam penulisan sebuah berita di media adalah siapa yang membuat tulisan tersebut. Sehingga ada yang bertanggungjawab terhadap kebenaran dari tulisan yang dimuat. Hal ini sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik Pasal 2 : “Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik”. Penafsiran pertama, Menunjukkan identitas diri kepada narasumber. Penafsiran keempat, Menghasilkan berita yang faktual dan jelas sumbernya. Jika dilihat telah terjadi pelanggaran terhadap penafsiran 1, bahwa seharusnya media mencantumkan siapa penulisnya. Hampir semua tulisan yang dimuat dalam media Obor Rakyat tidak jelas siapa penulisnya, sehingga tidak ada ada yang bertanggungjawab atas kebenaran faktanya. Kemudian pelanggaran pada penafsiran 4, dapat dilihat dalam tulisan yang berjudul “Jokowi Anak Tionghoa” juga menyebutkan bahwa nama kecil Jokowi adalah Akwan berasal dari salah satu situs. Namun tidak jelas juga situs mana yang 45 dijadikan sebagai sumber. Selain itu dikatakan sebuah halaman komunitas Tionghoa lebih suka menulis nama Jokowi dengan sebutan Joko Oey, namun tidak disertakan juga apa nama media komunitasnya. Media acap kali tidak sepenuhnya atau selalu memenuhi syarat komisi untuk kebenaran. Banyak media yang sekedar memberitakan suatu peristiwa tanpa berusaha menggali informasi lebih dalam untuk menjawab mengapa peristiwa itu terjadi. Untuk melengkapi suatu pemberitaan, media acap kali menambahkan aneka komentar dan pendapat yang sulit dibedakan dari beritanya sendiri Rivers, dkk, 2003:106.

5.1.2 Fungsi Media Sebagai Sosialisasi socialization

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyimpangan Fungsi Media Massa “Obor Rakyat” Sebagai Alat Propaganda Politik Pilpres 2014

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyimpangan Fungsi Media Massa “Obor Rakyat” Sebagai Alat Propaganda Politik Pilpres 2014 T1 362010069 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyimpangan Fungsi Media Massa “Obor Rakyat” Sebagai Alat Propaganda Politik Pilpres 2014 T1 362010069 BAB II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyimpangan Fungsi Media Massa “Obor Rakyat” Sebagai Alat Propaganda Politik Pilpres 2014 T1 362010069 BAB IV

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyimpangan Fungsi Media Massa “Obor Rakyat” Sebagai Alat Propaganda Politik Pilpres 2014 T1 362010069 BAB VI

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyimpangan Fungsi Media Massa “Obor Rakyat” Sebagai Alat Propaganda Politik Pilpres 2014

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Propaganda Politik dalam Iklan (Analisis Wacana Kritis Iklan Layanan Masyarakat Nasional Demokrat) T1 362007075 BAB V

0 0 26

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pembatasan Periodisasi Anggota Lembaga Perwakilan Rakyat T1 BAB V

0 0 2

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Buku Cerita Bergambar tentang Sejarah dan Keunikan Drumblek sebagai Media Komunikasi Massa T1 BAB V

0 0 4

Media sebagai alat propaganda politik 1

0 0 10