Teknik Glittering Generality kemilau generalitas

53 identitasnya sebagai warga keturunan cina. Hidung panjang diibaratkan seperti sosok boneka dari luar negeri pinokio yang suka berbohong.

5.2.2 Teknik Glittering Generality kemilau generalitas

Teknik ini menghubungkan sesuatu dengan ‘kata yang baik’, dipakai untu membuat kita menerima dan menyetujui sesuatu tanpa memeriksa bukti-bukti Lee dan Lee, 1939, hlm.147. Propaganda yang dimaksud disini adalah propaganda yang menggunakan kata-kata luar biasa, sehingga tanpa sadar orang mengikutinya. Dalam dunia politik teknik propaganda ini digunakan untuk menonjolkan propagandis dengan mengidentifikasi dirinya dengan segala apa yang serba luhur dan agung. Ungkapan kata- kata “demi keadilan dan kebenaran” menjadi salah satu ciri teknik propaganda ini. Teknik ini dimunculkan untuk mempengaruhi persepsi masyarakat agar mereka ikut serta mendukung gagasan propagandis. Hanya kelemahannya, kadang sang propagandis sangat menonjolkan dirinya dengan sebutan agung dan luhur serta menganggap dirinyalah yang paling benar sedangkan orang lain salah. Dalam salah satu tulisan di media Obor Rakyat edisi 2 halaman 12 ada beberapa kalimat yang menggunakan teknik ini. Kata-kata luar biasa digunakan untuk menggambarkan sosok Prabowo. Contohnya: “Prabowo itu orang yang berani menentang mendiang LB Moerdani, ketika militer Indonesia cenderung anti – Islam” kata doktor lulusan sebuah universitas terkemuka di Malaysia itu. Sosok Prabowo dinilai sebagai seseorang yang memiliki kekuatan dan kehebatan karena telah berani menentang LB Moerdani. LB Moerdani adalah mantan Panglima ABRI merangkap Menhankam dan Pangkopkamtib. Tiga Jabatan penting dan terkuat dalam militer dan keamanan dia kuasai. 5 Teknik yang digunakan oleh propagandis dalam tulisan ini adalah memuncul konflik di masa lalu terkait dengan hubungan Prabowo dan LB Moerdani. Peristiwa tersebut dianggap sebagai sesuatu yang penting sehingga perlu diingat oleh masyarakat. Teknik seperti ini dilakukan untuk mempengaruhi dan memunculkan persepsi di benak pembaca bahwa sosok Prabowo adalah orang yang berjasa di masa lalu. Keinginan untuk diagungkan adalah ciri dari teknik glittering. 5 http:www.voa-islam.comreadintelligent2014061230846melawan-lupa-5-peran-jenderal-jagal-lb- moerdani-pada-kerusuhan-1998;sthash.ETTjW27I.dpbs Diunduh pada tanggal 24 Maret 2014, pukul 10.42 WIB. 54 Seringkali seseorang menonjolkan diri, serta menganggap dirinyalah yang paling benar sedangkan orang lain salah. Hal ini ditunjukkan pada paragraf-paragraf berikutnya. Propagandis melakukan teknik perbadingan antara Prabowo dan Jokowi. Dalam paragraf selanjutnya di tuliskan : “Itulah yang menurut Adhian membuat posisi Prabowo di kalangan muslim begitu kuat. Sementara di lain pihak, capres dari PDIP, Jokowi kian lama semakin dianggap perpanjangan tangan kepentingan non muslim. Itu alasan mendasar penolakan umat islam menolak beliau. Ada kekuatan di belakang Jokowi yang menimbulkan banyak tanda tanya di kalangan muslim, “kata Adhian”. Jokowi disebut sebagai sosok yang memiliki banyak hubungan dengan kalangan non muslim dan keturunan cina. Sehingga Jokowi merupakan sosok yang patut untuk dibenci dan ditolak oleh masyarakat. Sedangkan Prabowo disebutkan memiliki banyak dukungan dari para ulama. Keputusan Jokowi untuk meninggalkan jabatannya sebagai Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta dinilai sebagi keputusan yang salah. Hanya karena kedua wakilnya ini adalah non muslim dan Basuki Tjahaya Purnama adalah seorang warga keturunan cina. Dalam media Obor Rakyat seolah ingin memberikan penekanan bahwa seorang warga Indonesia yang non muslim dan keturunan cina tidak pantas untuk menjadi seorang presiden. Kecenderungan terhadap diskriminasi ras dan agama tertentu. Dalam teknik glittering penonjolan yang dilakukan oleh propagandis dirasa perlu, hal ini bertujuan untuk menjatuhkan pihak lawan.

5.2.3 Teknik Transfer pengalihan Meliputi Kekuasaan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyimpangan Fungsi Media Massa “Obor Rakyat” Sebagai Alat Propaganda Politik Pilpres 2014

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyimpangan Fungsi Media Massa “Obor Rakyat” Sebagai Alat Propaganda Politik Pilpres 2014 T1 362010069 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyimpangan Fungsi Media Massa “Obor Rakyat” Sebagai Alat Propaganda Politik Pilpres 2014 T1 362010069 BAB II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyimpangan Fungsi Media Massa “Obor Rakyat” Sebagai Alat Propaganda Politik Pilpres 2014 T1 362010069 BAB IV

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyimpangan Fungsi Media Massa “Obor Rakyat” Sebagai Alat Propaganda Politik Pilpres 2014 T1 362010069 BAB VI

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyimpangan Fungsi Media Massa “Obor Rakyat” Sebagai Alat Propaganda Politik Pilpres 2014

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Propaganda Politik dalam Iklan (Analisis Wacana Kritis Iklan Layanan Masyarakat Nasional Demokrat) T1 362007075 BAB V

0 0 26

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pembatasan Periodisasi Anggota Lembaga Perwakilan Rakyat T1 BAB V

0 0 2

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Buku Cerita Bergambar tentang Sejarah dan Keunikan Drumblek sebagai Media Komunikasi Massa T1 BAB V

0 0 4

Media sebagai alat propaganda politik 1

0 0 10