56
dalam koalisasinya dengan PDIP digunakan sebagai isu baru yang dianggap penting untuk mempengaruhi opini publik. Ketika seseorang mendengar atau melihat isu baru
muncul ditengah masyarakat, secara perlahan mereka akan mempelajari. Saat isu ini diterima dan berhasil maka propagandis telah berhasil menciptakan apa yang dimaksud
oleh Lasswell sebagai simbol utama atau simbol kolektif.
5.2.4 Teknik Testimony kesaksian
Memberi kesempatan kepada orang-orang yang mengagumi atau membenci untuk mengatakan bahwa sebuah gagasan atau program atau produk atau seseorang itu baik
atau buruk Lee dan Lee, 1939: 74. Maksudnya dalam teknik propaganda ini memakai nama orang-orang terkenal, meskipun sebenarnya tidak ada hubungannya. Propaganda ini
sering digunakan dalam kegiatan komersial, meskipun juga bisa digunakan untuk kegiatan politik. Dalam teknik ini digunakan nama seseorang terkemuka yang
mempunyai otoritas dan prestis sosial tinggi di dalam menyodorkan dan meyakinkan sesuatu hal dengan jalan menyatakan bahwa hal tersebut didukung oleh orang-orang
terkemuka tadi. Dalam media Obor Rakyat edisi 2 halaman 5 terdapat judul “19 Orang Terkaya
Indonesia”. Didalamnya terdapat foto wajah dan nama mereka. Diantaranya R. Budi Hartono, Michael Hartono, Chairul Tanjung, Sri Prakash Lohia, Peter Sondakh, Mochtar
Riadi dan keluarga, Sukanto Tanoto, bachtiar Karim, Theodore Rachmat, Tahir, Murdaya Po, Martua Sitorus, Achmad Hamami dan keluarga, Ciputra dan keluarga, Low Tuck
Kwong, Edwin Soeryadjaya, Hary Tanoesoedibyo, Harjo Sutanto, Lim Haryanto Wijaya Sarwono. Dalam media Obor Rakyat mereka disebut sebagai konglomerat hitam
konglomerat besar cukong. Jokowi diduga memiliki banyak hubungan dengan para pengusaha keturunan cina ini.
Jacob Soetojo adalah salah satu nama yang muncul dalam media Obor Rakyat edisi 1 halaman 7. Judul besar yang ditampilkan adalah “MANUVER JACOB
SOETOJO”. Jacob Soetojo adalah salah satu pengusaha keturunan cina di Indonesia yang menjadi Presiden Direktur di PT Gesit Sarana Perkasa.
5.2.5 Teknik Plain Folk rakyat biasa
Adalah teknik propaganda yang dipakai oleh pembicara dalam upayanya meyakinkan audiens bahwa dia dan gagasan-gagasannya adalah bagus karena mereka
57
adalah bagian dari rakyat “rakyat yang lugu” Lee dan Lee, 1939: 92. Propaganda dengan menggunakan cara memberi identifikasi terhadap suatu ide. Teknik ini
mengidentikkan yang dipropagandakan milik atau mengabdi pada komunikan. Misalnya dengan kata-kata milik rakyat atau dari rakyat. Cara ini sering dipakai oleh para politisi
untuk mempengaruhi orang banyak. Teknik propaganda plain folk ditunjukkan pada media Obor Rakyat edisi 2
halaman 12. Di dalam tulisan ini ingin menunjukkan sosok Prabowo yang dekat dengan rakyat yaitu para ulama dan tokoh islam. Dituliskan alasan kenapa para ulama ini lebih
memilih Prabowo ketimbang Jokowi karena para ulama sudah mengenai Prabowo sejak lama. Sehingga umat islam memiliki utang kepada Prabowo Subianto karena selama ini
telah berjasa. Sedangkan Jokowi yang selama ini dikenal sebagai sosok yang dekat dengan rakyat disebut hanya sebuah pencitraan belaka. Jokowi digambarkan sebagai
sosok yang dekat dengan para pengusaha cina-kristen. Sehingga Jokowi adalah orang yang harus dibenci dan ditolak jika mencalonkan diri menjadi presiden.
Di paragraf akhir dituliskan bahwa umat islam harus banyak berdoa supaya bangsa ini diselamatkan dari bencana dan musibah. Kedua diberi pemimpin yang terbaik
diantara yang terbaik. Bencana dan musibah yang dimaksud disini adalah jika Jokowi berhasil maju menjadi presiden maka bagi umat islam ini akan menjadi musibah. Karena
Jokowi disebut sebagai sosok pemimpin yang tidak pantas. Kebaikan yang dilakukannya selama ini hanya sebuah pencitraan. Hal itu ditunjukkan pada Obor Rakyat edisi 1
halaman 2. Di halaman tersebut menampilkan gambar Jokowi yang sedang berkunjung ke Pasar Senen dan saat bermain futsal. Bunyi kalimatnya adalah sebagai berikut :
“PENCITRAAN : Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi saat meninjau kebakaran di Pasar senen, Jakarta Pusat dan saat bermain futsal seusai
meresmikan lapangan futsal di Waduk Pluit, Jakarta Utara. Terlihat sekali pencitraan yang dilakukan Jokowi dengan pakaian yang dikenakan sama. Baik
saat meninjau suasana duka akibat kebakaran di Pasar Senen maupun saat gembira bermain futsal”.
58
Beberapa tulisan di media Obor Rakyat edisi 1 dan 2 ingin membantah bahwa sebenarnya Jokowi bukanlah sosok yang merakyat. Semua hal yang dilakukan oleh
Jokowi hanyalah sebuah pencitraan untuk meluruskan jalannya menjadi capres. Seperti berita yang dimuat oleh voaislam.com, sejak menjabat sebagai walikota Surakarta di
2005, Jokowi aktif membangun kota Surakarta atau yang juga disebut kota Solo hingga blusukan menyambangi warganya. Ia juga kerap mengampanyekan gerakan anti korupsi,
yang membuatnya mendapatkan reputasi sebagai politisi paling jujur di Indonesia. Gebrakan Jokowi ketika menjadi walikota Surakarta juga diwarnai aksinya membeli
mobil SUV Esemka seharga Rp 95 juta. Ditambah lagi keputusan Jokowi yang menolak mengambil gaji selama dia menjabat sebagai Walikota Surakarta.
6
Penghargaan yang selama ini didapatkan oleh Jokowi memang karena prestasinya yang baik selama menjadi seorang pemimpin. Sudah banyak penghargaan yang
diterimanya selama menjabat sebagai walikota Solo. Salah satunya terpilih sebagai wali kota terbaik ketiga sedunia dalam pemilihan World Mayor Project 2012. Pemilihan ini
diselenggarakan oleh The City Mayors Foundation, yayasan walikota dunia berbasis di Inggris. Adapun kriteria walikota terbaik dunia menurut lembaga ini adalah
mengedepankan kejujuran, memiliki visi jelas selama kepemimpinannya, mampu mengatur kota dengan baik, perduli terhadap aspek ekonomi dan sosial, mampu
meningkatkan keamanan dan lingkungan sekitarnya, termasuk juga memiliki kedekatan dengans warganya.
7
Contoh salah satu penghargaan diatas membuktikan bahwa, Jokowi tidak dengan mudah mendapatkan sebuah penghargaan. City Mayors Foundation adalah sebuah
yayasan walikota dunia berbasis di Inggris. Kriteria untuk bisa mendapatkan penghargaan ini juga tidak mudah. Apalagi dia mampu bersaing dan mengalahkan walikota negara-
negara maju diseluruh dunia. Fakta ini sekaligus membantah tuduhan media Obor Rakyat bahwa Jokowi dengan mudah mendapatkan penghargaan.
5.2.6 Card Stacking menimbang-nimbang kartu untuk digunakan