48
Fakta mengenai berita ini telah dijelaskan di bab sebelumnya. Tuduhan tanpa dasar bahwa Jokowi keturunan cina ini dimaksudkan untuk menjatuhkan namanya.
Selain itu, Obor Rakyat juga memakai pendapat beberapa ulama untuk membentuk opini. Dalam media Obor Rakyat edisi 1 rubrik wawancara dengan judul
“Jokowi Selalu, Mewariskan Jabatan ke Non-Muslim” penulis menggunakan tokoh ulama islam ketua MUI KH Kholil Ridwan sebagai sumber untuk membentuk opini.
Dalam salah satu jawaban wawancara tersebut KH Kholil Ridwan menyebutkan: “Saat ini umat islam harus berani melakukan gerakan ABJ Asal Bukan
Jokowi”. “Kini kota Islam Jakarta akan dikristenkan dan menjadi kemenangan Kristen?
Sungguh sangat menyedihkan”. Kedua kalimat tersebut dimanfaatkan untuk mengarahkan opini masyarakat sesuai
dengan keinginan propagandis. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamad bahwa penggunaan bahasa tertentu akan berimplikasi pada bentuk kontruksi realitas dan makna
yang dikandungnya. Pilihan kata dan cara penyajian suatu realitas ikut menentukan struktur kontruksi realitas dan makna yan muncul darinya. Dari perspektif ini bahkan
bahasa bukan hanya mampu mencerminkan realitas, tetapi sekaligus dapat menciptakan realitas.
“Ramai Ramai Menolak Jokowi” adalah salah satu judul tulisan yang terdapat dalam media Obor Rakyat edisi , halaman 10-11 di rubrik Zoom. Dalam tulisan tersebut
menampilkan aksi penolakan yang dilakukan oleh beberapa lapisan masyarakat. Seperti kelompok ibu-ibu, waria, legendaris betawi, dan mahasiswa. Dari pemilihan kata yang
dipakai untuk judul “Ramai Ramai Menolak Jokowi” menunjukkan bahwa semua lapisan masyarakat ikut melakukan penolakan terhadap Jokowi. Sesuai dengan salah satu fungsi
persuasi menurut Josep A. Devito yaitu menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu. Penanaman nilai dalam benak pembaca bahwa mereka merupakan bagian dari
aksi penolakan tersebut. Suatu peristiwa acapkali dapat mengubah opini publik dengan bantuan kata-kata yang membesar-besarkannya. Artinya makna suatu peristiwa turut
ditentukan oleh interpretasi yang dilakukan komentator televisi, penulis tajuk rencana, dan kolumnis politik Rivers, dkk, 2003: 233.
5.1.4 Fungsi Media Sebagai Agenda Setting
49
Berdasarkan teori penentuan agenda menyatakan bahwa media massa merupakan pusat penentuan kebenaran dengan kemampuan media massa untuk mentransfer dua
elemen yaitu kesadaran dan informasi ke dalam agenda publik. Dengan mengarahkan kesadaran publik serta perhatiannya kepada isu-isu yang dianggap penting oleh media
massa Tamburaka, 2012:22. Dalam agenda setting, sebuah media memiliki tanggung jawab sosial. Pentingnya subyektivitas menjadi landasan bertindak sebuah media massa.
Karena media massa bukan hanya menampilkan berita yang aktual dan faktual saja, namun harus mengarah pada nilai-nilai tanggung jawab sosial.
Selain itu tanggung jawab sosial wartawan sebagai pelaku media juga telah disebutkan dalam Kode Etik Jurnalistik. Bunyinya sebagai berikut “
Dalam mewujudkan kemerdekaan pers itu, wartawan Indonesia juga menyadari adanya kepentingan bangsa,
tanggung jawab sosial, keberagaman masyarakat, dan norma-norma agama”. Namun
saat ini a da banyak contoh praktik media massa yang tidak berporos pada tanggung
jawab sosial Tamburaka, 2012:22. Salah satu media tersebut adalah Obor Rakyat. Analisis ini akan melihat bagaimana fungsi agenda setting dijalankan oleh media
Obor Rakyat . Sebuah media bertanggung jawab terhadap kebenaran dan keakuratan
berita. Hal itu telah disebutkan di analisis sebelumnya. Di edisi 1 Obor Rakyat, pemberitaan mengenai sosok Jokowi yang berhubungan dengan keturunan cina
diletakkan di rubrik Top News. Tujuannya untuk menonjolkan bahwa isu Jokowi adalah cina merupakan isu yang penting untuk dibahas. Beberapa judul di edisi 1 Obor Rakyat
seperti “DISANDERA CUKONG DAN MISIONARIS” di halaman 4, kata cukong adalah istilah yang biasa digunakan untuk menyimbolkan orang cina. “Jokowi Anak
Tionghoa” di halaman 4, dan “CUKONG – CUKONG DI BELAKANG JOKOWI” di halaman 8. Beberapa judul berita diatas tidak memiliki sumber yang jelas, sehingga
informasi menjadi tidak akurat. Kabar jika Jokowi adalah keturunan cina juga tidak benar. Artinya Obor Rakyat tidak menjalankan tanggung jawab sosial dengan baik
sebagai sebuah media. Dalam hal terjadi pelanggaran fungsi agenda seting media. Kegiatan menganalisis fungsi media sebenarnya berkaitan dengan functional dan
dysfunctional atau dengan kata lain berhubungan dengan sisi baik dan sisi buruk sebuah media
Mahbob, 2004:120. Namun alangkah baiknya jika sebuah media ini dapat berguna dengan baik bagi masyarakat dan menjalan fungsi sebagai pilar keempat demokrasi. Dalam dunia politik
50
sebuah media harus memenuhi keempat fungsi diatas sehingga media dapat dikatakan tidak menyimpang. Namun dalam analisis yang dilakukan terhadap media Obor Rakyat, terbukti
bahwa media ini tidak menjalankan keempat fungsinya dengan baik. Terjadi penyimpangan- penyimpangan dalam pemberitaannya. Saat ini jika kita melihat peran media dalam dunia politik,
semakin bertolak belakang dengan fungsi yang seharusnya. Hal ini sesuai dengan pendapat yang di ungkapkan oleh Mahbob, 2004: 125. Fungsi media adalah memberi sumbangan kepada
masyarakat dan bukannya memberi kesan atau mempengaruhi khalayak.
5.2 Hasil Analisis Propaganda Media Obor Rakyat