3.6.1 Validitas
Untuk mendapatkan data yang akurat dan objektif, diperlukan kecermatan tersendiri dari peneliti dalam mengoperasionalkan konsep mengenai variabel dan
mengikuti prosedur tertentu. Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan validitas. Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Azwar, 2001:5. Lebih lanjut, Suryabrata 2006:60 menyatakan bahwa validitas instrumen didefinisikan
sejauh mana instrumen merekam atau mengukur apa yang dimaksudkan untuk direkam atau diukur. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai
validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran
tersebut. Berdasar instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, maka validitas yang digunakan adalah validitas konstruk. Azwar 2001:131 menyebutkan bahwa
validitas konstruk sangat penting artinya terutama dalam pengembangan dan evaluasi terhadap skala-skala kepribadian.
Setelah skala diberikan kepada responden, maka skala harus diisi oleh responden. Langkah selanjutnya angket diuji validitas dan reliabilitasnya. Untuk
menentukan kevalidan dari skala psikologis dihitung dengan menggunakan korelasi Product Moment angka kasar sebagai berikut:
2 2
2 2
. .
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
Keterangan : r
xy
= Koefisien korelasi antara X dan Y X = Jumlah sampel X
Y = Jumlah sampel Y N = Jumlah responden
Kriteria : dikatakan valid jika, r
hitung
r
tabel
Arikunto, 2006:170.
3.6.2 Reliabilitas
Menurut Arikunto 2006:178, reliabilitas menunjuk pada satu pengertian
bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas adalah sejauh
mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya Azwar, 2001:4. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap
kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah.
Dalam penelitian ini, untuk mencari reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan rumus Alpha, karena perolehan skor dalam skala ini merupakan
rentangan berbentuk skala dari 1 sampai 5, skor yang diperoleh bukan 1 dan 0 Arikunto, 2006: 189.
Adapun rumus koefisien Alpha adalah sebagai berikut:
2 2
11
1 1
t b
k k
r
Keterangan: r
11
= Reliabilitas instrumen K
= Banyaknya butir pertanyaan
2 b
= Jumlah varians butir
2 t
= Varians total
Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel atau tidak, dapat diukur dengan rumus Alpha dan instrumen dapat dikatakan reliabel jika r
11
r
tabel
. Artinya r hitung lebih besar dari r tabel.
3.7 Teknik Analisis Data